| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 04 April 2014 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Jumat, 04 April 2014
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah, (Jumat Pertama dan Hari Pantang)
  
Sakramen Tobat membantu kita untuk membuat hati nurani kita lebih awas, lebih terbuka dan oleh karena itu membantu kita untuk menjadi manusia dewasa secara spiritual dan sebagai manusia --- Paus Benediktus XVI.
   

Antifon Pembuka (Mzm 54:3-4)
   
Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.
     
Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kemurahan hati-Mu melimpah jauh melampaui jasa ataupun permohonan kami. Limpahkanlah belas kasih-Mu kepada kami sepenuhnya; ampunilah dosa-dosa kami yang menggelisahkan hati dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami tak mampu menyebutnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.12-22) 
   
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
    
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (bdk. Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
  
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
    
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Di wisma keuskupan kami, ada seekor burung cucakrawa yang hanya mau bekicau kalau dipancing dengan siulan pemeliharanya. Banyak tamu yang silih berganti dan tertarik dengan rupa burung ini tak mampu membuatnya untuk mengeluarkan kicauannya yang merdu. Saya pun pernah mencobanya dengan cara bersiul-siul, tetapi tetap tidak berhasil. Saya meminta kepada pemeliharanya “kunci” agar burung itu bisa berkicau. Ternyata, kuncinya sederhana, yakni kita pertama-tama harus mengenal tinggi nadanya kicauan burung tersebut. Agar sang cucakrawa ikut berkicau, suara siulan kita pun harus sesuai dengan ketinggian nada suaranya.

Pengenalan adalah kunci dari rahasia keajaiban yang tampak sehari-hari. Seperti anak Sekolah Minggu di paroki bisa diajari tentang teologi dan Kitab Suci, melalui menyanyi dan gerak mirip anak-anak. Namun, banyak orang di zaman Yesus belum mengenal-Nya. Hal ini tampak dari ungkapan orang-orang Yahudi di saat itu, “Lihatlah Ia berbicara dengan leluasa di depan umum, dan tidak ada yang berkata apa-apa kepada-Nya! Apakah penguasa-penguasa kita mungkin sudah menyadari bahwa Ia ini Raja Penyelamat? Tetapi kalau Raja Penyelamat itu datang, tidak seorang pun tahu dari mana asal-Nya! Padahal, kita tahu dari mana asalnya orang ini.” Yesus pun menanggapinya. Ia berseru dengan suara yang keras, “Jadi kalian tahu siapa Aku ini, dan dari mana asal-Ku? Aku tidak datang atas kehendak-Ku sendiri. Aku diutus oleh Dia yang berhak mengutus Aku, dan Ia dapat dipercaya. Tetapi kalian tidak mengenal Dia. Aku mengenal Dia, karena Aku berasal dari Dia, dan Dialah yang mengutus Aku.

Orang Yahudi tahu dari mana Yesus berasal tapi belum mengenal-Nya. Tahu tapi tidak mengenal adalah dua hal yang sangat berpengaruh. Ktia bisa saja tahu kalau memiliki anak tapi belum mengenalnya sampai kita sadar kalau selama ini perlakuan kita tidak tepat baginya. Pengenalan adalah kunci dari misteri keselamatan yang dibawa oleh Kristus di dunia ini. Ia menjadi manusia lemah, dan solider dengan menerima baptisan Yohanes serta menderita dan wafat layaknya manusia. Ini semua demi pengenalan akan Diri-Nya di dunia bagi umat manusia. Mari kita hayati pengenalan kita akan Kristus dalam hidup sehari-hari.

Cafe Rohani 2014

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy