| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 11 April 2014 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Jumat, 11 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
  
Jika engkau memanggul salibmu dengan sukacita, maka salibmu akan memanggulmu. (Tomas A. Kempis)

  
Antifon Pembuka (Mzm 31:10.16.18)
 
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita.Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu

Doa Pagi


Ya Allah, di tengah kumpulan kesesakan, nabi Yeremia tetap berani percaya pada perlindungan dan pertolongan-Mu. Pada pagi ini pun kami pecaya bahwa Engkau menyertai setiap langkah hidup kami. Maka, tuntunlah ke jalan yang benar, saudara-saudara kami yang saat ini berada di jalan kejahatan. Semoga mereka dan kami pun menyadari akan penyelenggaraan-Mu yang menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13) 
   
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
     
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
  
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
   
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Istilah latin mengatakan: Homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lain). Tomas Hobbes memahami istilah tersebut sebagai suatu sifat alami manusia bahwa pada dasarnya manusia ingin menguasai sesamanya. Manusia menginginkan orang lain bertekuk lutut di bawah kakinya. Hal ini sangat tampak ketika memperebutkan kekuasaan di suatu negara. Untuk merebut kekuasaan segala cara dihalalkan. Sampai hari ini pun istilah tersebut tetap relevan.

Injil hari ini mengingatkan kita pada istilah di atas. Dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Allah dan berniat akan melempari Yesus dengan batu. Alasan mereka jelas, tidak ada seorang manusia pun dapat mengklaim dirinya sama dengan Allah. Klaim seperti itu adalah hujatan bagi Allah dan harus dibinasakan. Namun, mereka juga tidak ingin tersaingi oleh Yesus, yang telah melakukan perbuatan baik, yang hanya Allah saja dapat melakukannya. Maka, tampaklah sifat alami orang Yahudi, mereka tidak menerima kehebatan Yesus.

Yesus tidak gentar! Ia membela diri dengan kebenaran tak terbantahkan, yaitu Kitab Suci. Sebab bagi orang Yahudi, perkataan Kitab Suci tidak dapat terbatalkan. Maka, Yesus menggunakannya untuk mewahyukan kebenaran bahwa perkataan dan perbuatan-Nya tertulis dalam Kitab Suci. Meskipun Yesus sudah memberi bukti, orang Yahudi toh tidak mengakuinya, karena bagi mereka orang seperti Yesus tidak pantas setara dengan Allah. Hati dan budi mereka tertutup oleh keegoisan dan kesombongan mereka.

Sifat seperti itu pun sering muncul dalam diri kita. Untuk itulah Yesus datang ke tengah-tengah kita. Perbuatan baik Yesus adalah tanda kuasa Allah atas dunia dan sifat alami manusia. Kuasa untuk menggantikannya dengan Roh-Nya. Melalui Sakramen Pembaptisan kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Manusia lama (alami) kita yang penuh dosa telah dibersihkan. Lebih daripada itu, kita tidak sebatas dijadikan anak-anak Allah, melainkan juga dimeteraikan dengan Roh Kudus melalui Sakramen Krisma agar predikat anak itu berbuah limpah dengan perwataan iman seturut panggilan kita masing-masing. Semua itu akan menjadi nyata bila dari kita menanggapinya dengan membuka hati dan budi untuk menerima Yesus.
      
   CAFE ROHANI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy