Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Halaman Depan | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
Surat Gembala Prapaskah 2014 untuk Keuskupan Purwokerto
Katekese Liturgi: Masa Prapaskah
Jumat, 07 Maret 2014 Hari Jumat sesudah Rabu Abu
Hari Jumat sesudah Rabu Abu (Jumat Pertama - Hari Pantang)
"Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." (Mat 9:15)
Antifon Pembuka (Mzm 30:11)
Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.
Doa Pagi
Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, pada pagi hari ini perkenankan kami memohon rahmat-Mu. Mampukan kami membuka belenggu-belenggu kelaliman diri kami dan bersikap penuh kasih kepada sesama. Berkatilah kami dalam mengutamakan kebenaran dan senantiasa memuji kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Terhadap pertanyaan yang diajukan oleh para murid Yohanes perihal puasa. Yesus menjawab: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Dengan jawaban seperti itu, Yesus bukannya mau mengabaikan kebiasaan puasa sebagaimana diajarkan oleh kitab taurat. Namun Yesus hendak memperbarui atau melengkapi apa yang semestinya menjadi motivasi kita dalam berpuasa. Kita berpuasa bukan hanya karena hal itu merupakan perintah agama kita, tetapi karena kita sungguh sadar bahwa alasan kita berpuasa adalah karena kita mau mengasihi Allah.
Puasa menjadi salah satu bentuk cara kita memperlihatkan kasih kita kepada Yesus. Para murid, kelak ketika Yesus wafat, amat berduka cita. Mereka berduka cita karena merasa amat kehilangan guru mereka. Saat berduka cita, mereka larut dalam berbagai kenangan dan pengalaman akan hidup mereka bersama Tuhan Yesus. Saat berduka cita, mereka tidak berselera makan dan minum.
Marilah kita juga memaknai masa pantang dan puasa kita sebagai kesempatan untuk menunjukkan bakti dan cinta kita kepada Tuhan Yesus.
Contemplatio: Pejamkan mata beberapa menit. Ingatlah satu dua hal yang seringkali menghalangiku untuk mempraktekkan puasa atau pantang pada masa prapaskah.
Oratio: Tuhan Yesus, terima kasih atas pengorbanan-Mu di salib bagiku. Amin.
Missio: Aku akan berbagi apa yang kumiliki dengan sesamaku pada hari ini.
Surat Gembala Prapaskah 2014 untuk Keuskupan Malang
Kamis, 06 Maret 2014 Hari Kamis sesudah Rabu Abu
Hari Kamis sesudah Rabu Abu
“Semua yang pernah menjadi pelayan rahmat Allah atas kuasa Roh Kudus, berbicara tentang pertobatan” (Paus Klemens II)
Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)
Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan menolong engkau.
Doa Pagi
Allah Bapa yang berbelas kasih, Engkau menghendaki agar kami hidup dengan saling mengasihi, mendengarkan Sabda-Mu dan tetap berpaut hanya kepada-Mu. Namun ya Bapa, kami telah berdosa, sering berpaling kepada hal-hal lain hanya untuk mencari kepuasan dan kesenangan diri. Ampunilah kami dan bimbinglah kami untuk berbalik kepada-Mu sehingga kami beroleh selamat dan kelak boleh masuk Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Lewat Musa, Allah bersabda bahwa perjalanan menuju kepada-Nya selalu dihadapkan kepada pilihan ini: Hidup atau mati, berkat atau kutuk. Jika setiap kali kita mampu memilih hidup dan berkat dalam setiap pergulatan peristiwa, kita akan dapat tinggal bersama-Nya (kehidupan mistik).
Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kaumasuki untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai Yordan, untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Para pengikut Kristus diminta untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti jejak Kristus. Itulah cara yang dipilih Kristus untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa anak manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga. Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus memberitahukan tentang penderitaan dan wafat-Nya. Sekaligus Dia mengingatkan para murid supaya siap menderita bahkan mati demi Yesus. Itulah ciri kemuridan yang sejati. Murid yang sejati memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Yesus. Apakah kita sudah siap untuk menanggung derita dan salib bersama dan demi Yesus?
Doa Malam
Tuhan Yesus, Engkau memanggil kami untuk menjadi pengikut-Mu, dan rela menyangkal diri, serta berani memikul salib kehidupan setiap hari. Yesus, kuatkanlah kami sebab Engkaulah sumber kekuatan, Guru dan teladan hidup kami untuk sampai kepada Bapa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Rabu, 05 Maret 2014 Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
“Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul harus digunakan untuk berpuasa” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
Engkau menaruh belas kasih kepada semua orang, dan tidak membenci ciptaan-Mu, ya Tuhan. Engkau tidak memperhitungkan lagi dosa manusia bila ia bertobat. Engkau sayang akan mereka, sebab Engkaulah Tuhan Allah kami
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es Dominus Deus noster.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, perkenankanlah semua pengikut Kristus memasuki Masa Prapaskah ini. Kuatkanlah kami agar mampu menentang kuasa kejahatan. Semoga kami dapat menyangkal diri dan menemukan kekuatan karena berpuasa dan berpantang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 813
Ref. Mohon ampun kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Jangan kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini kita merayakan hari Rabu Abu, hari puasa dan pantang, sebuah perayaan yang membuka Masa Prapaskah. Di masa yang penuh rahmat dan berkat ini bersama Gereja kita hendak meneladan Tuhan Yesus yang berpuasa dan berpantang selama 40 hari. Jika Yesus berpuasa dan berpantang untuk mempersiapkan diri-Nya sebelum berkarya di tengah-tengah bangsa Israel, umat Katolik berpantang dan berpuasa untuk mempersiapkan diri menyambut hari raya Kebangkitan Yesus dari kematian. Inilah yang membedakan puasa dan pantang yang dilakukan Yesus dan yang kita lakukan. Persamaan dan keduanya adalah bahwa puasa dan pantang adalah sebuah masa persiapan, sebuah masa di mana kita dibentuk secara rohani agar lebih dekat dan fokus hanya pada Kerajaan Allah.
Hal menarik yang kita lakukan setiap tahun adalah memulai masa yang agung ini dengan menandai dahi kita dengan abu. Itulah alasannya perayaan hari ini disebut hari Rabu Abu. Tradisi ini tentu sudah sejak lama dilakukan oleh Gereja Katolik meskipun harus diakui bahwa bacaan-bacaan kitab suci hari ini tidak disinggung sedikit pun tentang penggunaan abu atau debu. Meski begitu, Tradisi penggunaan abu ini sangat tepat dan sangat teologis.
Abu atau debu adalah benda yang sering dianggap kotor, dianggap sebagai sampah atau sesuatu yang harus dibuang. Dari pengalaman hidup sehari-hari kita dapat merasakan betapa sering kita terganggu oleh debu. Anda dapat membayangkan betapa jengkelnya seorang ibu jika rumahnya selalu dipenuhi dengan debu atau seorang pengendara kendaraan bermotor yang harus menutup mulutnya di jalanan yang berdebu. Ya, debu adalah sesuatu yang dianggap tidak berguna, sesuatu yang hina, sesuatu yang mengganggu. Namun, sadarkah kita bahwa debu akan menjadi akhir dari hidup kita sendiri? Sungguh suatu hal yang sangat mengagumkan bahwa Gereja mengajak kita untuk menyadari arti dari debu yang hina dan tak berguna itu pada Masa Prapaskah ini.
Hari ini dalam Injil kita mendengar bagaimana Yesus mengajarkan pada kita cara memberi sedekah, berdoa dan berpuasa yang benar. Ketiga hal yang disebut oleh Yesus ini merupakan tindakan ulah bakti yang khas pada masa Prapaskah. Memberi sedekah, berdoa dan berpuasa yang diajarkan oleh Yesus ini harus dilakukan tanpa mencari muka, tanpa mendapat imbalan, pujian dari orang lain apalagi untuk kepentingan kampanye seperti sering dilakukan oleh para calon pemimpin bangsa ini. Unsur egosentrisme harus jauh dari ketiga ulah bakti ini. Pertobatan dan kasih kepada sesama harus menjadi motivasi yang menggerakkan kita melakukan ulah bakti ini. Seperti abu atau debu yang tampak hina dan tidak pernah menyombongkan diri, demikianlah kita hendaknya melaksanakan tindak ulah bakti selama masa Prapaskah ini.
Kita patut bersyukur bahwa Tuhan memberi sebuah kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan diri menuju kemenangan Paskah. Oleh karenanya jangan sia-siakan kesempatan penuh rahmat ini, agar mahkota kemuliaan tidak diambil dari kita. (RUAH)
Misa terdiri atas dua bagian, yakni Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Keduanya berhubungan begitu erat satu sama lain, sehingga merupakan satu tindak ibadat. Sebab dalam Misa Sabda Allah dihidangkan untuk menjadi pengajaran bagi orang-orang beriman, dan Tubuh Kristus dihidangkan untuk menjadi makanan bagi mereka. Di samping itu, ada Ritus Pembuka dan Ritus Penutup. --- Pedoman Umum Misale Romawi, No. 28
Selasa, 04 Maret 2014 Hari Biasa Pekan VIII
Hari Biasa Pekan VIII
“Sabda yang diperanakkan Bapa di tempat yang tinggi, secara tak terkatakan, tak dapat dimengerti, tak terpahami dan kekal abadi, adalah Ia yang dilahirkan pada masanya oleh Perawan Maria, Bunda Allah” (St. Atanasius)
Antifon Pembuka (Mzm 98:1a)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib!
Doa Pagi
Bapa yang Mahakudus, resapilah dan kuasailah akal budi kami dengan terang Roh Kudus-Mu. Dengan demikian, sikap hidup kami tetap terarah hanya kepada-Mu, dan dapat taat setia mengabdi dan mengikuti panggilan-Mu hingga kelak boleh masuk Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Santo Petrus mengajak umat untuk menaruh harapannya kepada Kristus. Agar harapan itu terpenuhi, maka kita diminta menjadi anak-anak terang yang berlaku kudus. Jika demikian, pasti tak akan ada yang dikecewakan harapannya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:10-16)
Saudara-saudara terkasih, para nabi telah menyelidiki dan meneliti keselamatan kalian. Mereka telah bernubuat tentang kasih karunia yang diperuntukkan bagimu. Mereka telah meneliti pula saat yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada dalam diri mereka. Roh itu sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudahnya. Kepada para nabi itu telah dinyatakan bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, melainkan melayani kalian dengan segala sesuatu yang sekarang diberitakan kepada kalian dengan perantaraan mereka yang diutus oleh Roh Kudus surgawi menyampaikan berita Injil kepada kalian. Dan pokok pewartaan itu ialah apa yang bahkan para malaikat pun ingin mengetahuinya. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah, dan taruhlah harapanmu sepenuhnya pada kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat, dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kalian pada waktu kalian belum beriman. Hendaklah kalian menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang telah memanggil kalian itu kudus. Sebab ada tertulis: Hendaklah kalian kudus, seperti Aku kudus adanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib! Keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Para pengikut Kristus dituntut memiliki sikap lepas-bebas. Tak ada sesuatu di luar Kristus yang mengikatnya. Jika tidak, perkembangan hidup rohani kita akan menjadi sedemikian lamban.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus menunjukkan kepada para murid bahwa barangsiapa yang meninggalkan segala sesuatu, mereka akan mendapatkan kembali berlipat ganda. Orang yang dengan sukarela meninggalkan apa yang sementara di dunia ini, tidak akan kehilangan ganjarannya. Orang yang mengandalkan Allah dalam kehidupan ini tidak akan kehilangan berkat yang melimpah. Hidup kekal menjadi jaminan hidup bagi mereka.
Terima kasih ya Bapa, kasih-Mu senantiasa menyertai kami. Semoga kami pun mampu membalas kasih-Mu dengan rela membagi kasih kepada sesama melalui sikap dan tingkah laku kami, seperti yang diteladankan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan, kami. Amin.
Senin, 03 Maret 2014 Hari Biasa Pekan VIII
Hari Biasa Pekan VIII
Damai dengan Tuhan diberikan kepada kita, jika barang-barang ciptaan dipakai secara tepat. (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:9)
Bergembiralah dengan sukacita yang tak terkatakan, sebab kita sudah mulai menikmati kebahagiaan surgawi, dan akan mencapai tujuan iman kita, yakni keselamatan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, bagi orang yang benar-benar menaruh cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama, maka iman adalah keuntungan yang amat besar, harta benda yang tak ternilai. Kami mohon berilah kebebasan sejati, yang tak terikat oleh kehormatan atau pun kekayaan. Curahkanlah kebijaksanaan-Mu yang luhur kepada kami, agar kami berani mengorbankan segalanya dan mengikuti Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Ul:5b)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya. Kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Ia akan disanjung sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pada tahun 1960-an ada sebuah rumusan doa yang bagus dalam bahasa daerah, dari satu suku di bagian timur Indonesia. Kalau diterjemahkan, doa itu berbunyi sebagai berikut: ”jalan ke surga melewati jurang yang dalam, tetapi jalan ke neraka mulus tak berbatu”. Doa ini menggambarkan bahwa betapa sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Surga dan begitu mudahnya masuk ke dalam api neraka.
Gambaran tentang sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah diungkapkan Yesus sesudah perjumpaan-Nya dengan pemuda kaya dalam Injil hari ini. Pemuda itu berpikir bahwa Hukum Taurat yang telah ditaatinya merupakan jaminan utama untuk masuk surga. Ternyata Yesus meminta lebih dari itu, yakni dia harus menjual segala harta miliknya, bersikap murah hati, mau berbagi lalu mengikuti Yesus.
Kekayaan yang kita miliki di dunia ini bukanlah sesuatu yang jahat atau salah, Apalagi kalau kekayaan itu diperoleh melalui kerja keras kita setiap hari. Kesalahan baru terjadi ketika kekayaan itu menghalangi kita untuk menikmati persatuan dengan Yesus Kristus dan kasih persaudaraan dengan sesama. Tujuan iman kita adalah keselamatan jiwa. Egoisme perlu diganti dengan sikap lepas bebas untuk berbagi.
Tuhan, ajarlah aku untuk bersikap murah hati dan rela menolong sesama yang menderita. Amin.
Minggu, 02 Maret 2014 Hari Minggu Biasa VIII
Hari Minggu Biasa VIII
Yesus menghendaki penyerahan diri sebagai anak kepada penyelenggaraan Bapa surgawi, yang peduli akan kebutuhan-kebutuhan terkecil anak-anak-Nya: "Sebab itu janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang kami makan? Apakah yang kami minum?... Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:31-33) Bdk. Mat 10:29-31. (Katekismus Gereja Katolik, 305)
Antifon Pembuka (Mzm 18:19-20)
Tuhan menjadi sandaranku. Ia membawa aku keluar ke tempat lapang. Ia menyelamatkan aku karena Ia berkenan kepadaku.
Factus est Dominus protector meus, et eduxit me in latitudinem: salvum me fecit, quoniam voluit me.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, sumber pengharapan, kepada mereka yang takut menghadapi hari esok dan prihatin memandang hari kemudian, Engkau memberikan kepastian bahwa tiada orang yang tidak Kauperhatikan dan Kausayangi. Kami mohon kuatkanlah kami bila kami merasa bimbang dan kurang percaya. Semoga kami tak henti-hentinya mencari dan mengutamakan kerajaan surga dan keadilannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:14-15)
Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Maka berfirmanlah Tuhan, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 62:2-3.6-7.8-9ab; Ul: 6a)
1. Hanya dekat Allah saja aku tenang dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku. Hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
2. Hanya pada Allah saja aku tenang. Sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku. Hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
3. Pada Allah ada keselamatan dan kemuliaanku. Gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat. Curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)
Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami sebagai hamba Kristus, dan pengurus rahasia Allah. Yang dituntut dari pengurus yang demikian ialah bahwa mereka nyata-nyata dapat dipercaya. Bagiku sedikit sekali artinya entah aku dihakimi oleh kamu entah oleh suatu pengadilan manusia. Malahan aku sendiri tidak menghakimi diriku. Memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Yang menghakimi aku ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Dialah yang akan menerangi juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan. Dialah pula yang akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati. Pada saat itulah tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Firman Allah itu hidup dan kuat, sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung; Toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kamu memerlukan semua itu. Karena itu carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Unsur percaya menjadi hal yang sangat penting, baik dalam pertemanan, pekerjaan dan semua segi kehidupan. Bila kita tidak mudah percaya pada sesuatu atau seseorang, akan membuat kita cenderung mereasa kuatir, cemas, akhirnya hidup menjadi kurang fokus. Ini berarti awal kekuatiran berakar dari kurangnya rasa percaya dalam diri seseorang.
Hari ini Yesus berbicara tentang kekuatiran. Yesus memahami bahwa hidup manusia sebagai sebuah peziarahan memerlukan pemaknaan setiap hari. Pasalnya, tak seorang pun tahu apa sebenarnya yang dikehendaki oleh Penciptanya dan apa yang akan terjadi selanjutnya dengan hidup mereka. Oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah jaminan. Yesus menjamin hidup kita. Ia mengundang murid-Nya untuk memiliki kepercayaan atau iman yang mendalam akan jaminan itu seperti tertulis, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.”
Iman yang mendalam menampilkan tiga hal pokok. Pertama, iman mendalam adalah hidup penuh harapan pada janji Tuhan. Hidup dengan keyakinan, berserah dan optimis bahwa Tuhan itu baik. “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu lebih dari burung-burung itu?” tanya Yesus. Inilah bukti kehadiran kasih Allah dalam hidup kita, maka kita dimampukan untuk selalu bersyukur dan terus bekerja semaksimal mungkin tanpa memikirkan hasil akhir. Hidup dalam pengharapan akan janji Tuhan akan mampu memupus kekuatiran kita.
Kedua, iman akan menjamin kehidupan surgawi. Ini berarti iman akan membangun kehidupan rohani, yang menata tindakan dari dalam dan melatih seseorang menjadi fokus dalam hidupnya. Layaknya seorang membangun rumah, iman merupakan pondasi awal yang menentukan atau tidaknya bangunan. Iman yang kuat akan membuat hidup menjadi lebih mudah dijalani. Apabila hidup sudah tertata dari dalam, maka akan mampu mendorong seseorang lebih fokus dalam hidup dan lebih semangat dalam bertindak. Seperti Yesus katakan, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.... kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.”
Ketiga, beriman berarti berani hidup dalam misteri Allah. Artinya, kita berani percaya pada sesuatu yang mengatasi indera. Memang, itu bukanlah hal yang mudah. Pergumulan hidup setiap hari, memaknai, mengucap syukur dan yang terpenting menjalani kehidupan dengan setia adalah kunci dalam memahami misteri Allah itu. Percaya dan terus percaya akan kasih-Nya disertai dengan semangat bekerja yang tinggi sampai akhir hidup kita menghantar pada kepenuhan misteri itu.
Pada zaman ini memang cukup berat karena orang lebih suka cari jalan pintas. Semua serba instan, kurang mau berproses dan sulit untuk menjadi setia. Inilah penghalang yang segera harus diubah, karena membuat orang sering mudah menjadi kuatir dengan hidupnya.
Mari bercermin ke dalam diri kita, apakah kekuatiran selalu menjangkiti hidup kita? Benarkah kita yang mengaku murid Kristus sungguh sudah benar-benar percaya pada kasih-Nya? Ataukah kita memilih hidup di dalam iman yang dangkal, yang diwarnai dengan mudah mengeluh dan melakukan segala sesuatu asal-asalan saja? Kita mesti bertobat dan beriman kuat! (RUAH)
Sabtu, 01 Maret 2014 Hari Biasa Pekan VII
Hari Biasa Pekan VII
“Terang matahari yang kita lihat dengan mata badani mengibaratkan Surya Kebenaran yang kita lihat secara rohani” (St. Gregorius Agrigentinus)
Antifon Pembuka (Mzm 141:2)
Semoga doaku membubung ke hadirat-Mu bagaikan dupa dan tangan yang kutadahkan bagaikan kurban senja.
Doa Pagi
Tuhan, doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan banyak jiwa. Karena itu, pada hari Sabtu Imam ini kami berdoa bagi para imam-Mu agar pelayanan doa yang mereka lakukan setiap hari mampu mengantar banyak jiwa kepada keselamatan. Berkatilah juga agar mereka menjadi imam-imam-Mu yang suci dan setia, senantiasa meneladan Engkau, Gembala Agung yang baik, kini dan sepanjang masa. Amin.
Yakobus berbicara tentang kekuatan doa. Kondisi hati yang bersih dari dosa, dan menyerukan doa yang lahir dari iman mampu menjadi daya penyembuh. Bahkan jika doa itu diintensikan untuk orang yang sesat, agar kembali ke jalan Tuhan. Doa Elia menjadi buktinya.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:13-20)
Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. Kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil penatua, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kalian sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! Ketika ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, maka hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia berdoa pula, dan langit menurunkan hujan, dan bumi pun mengeluarkan hasilnya. Saudara-saudara, jika ada di antara kalian yang menyimpang dari kebenaran, dan ada orang yang mau mengantarkan dia berbalik, ketahuilah, barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.
Ayat. (Mzm 141:1-2.3.8)
1. Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, dengarkanlah suaraku, di kala aku berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.
2. Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Yesus menegur para murid yang melarang anak-anak datang kepada-Nya. Alasan sangat mendasar, yaitu merekalah yang empunya Kerajaan Allah. Dari peristiwa itu Yesus mengajarkan bahwa kualitas hati anak kecil merupakan teladan hati yang terbuka untuk menerima Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:13-16)
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Anak kecil seringkali dipakai oleh Yesus dalam pengajaran-Nya. Anak kecil adalah gambaran dari orang-orang yang mengandalkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Mereka menyerahkan diri dan percaya penuh kepada-Nya. Itulah sebabnya, Yesus menegaskan bahwa orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Kita diundang untuk melihat kembali ke dalam diri kita masing-masing. Apakah kita mempunyai hati dan memiliki sikap seperti anak kecil?
Doa Malam
Allah yang berbelaskasih, terima kasih atas penyertaan-Mu dari pagi hingga malam ini. Terimalah rasa syukurku atas segala perjuangan hari ini yang boleh aku alami bersama-Mu. Berkatilah istirahatku malam ini. Semoga istirahat malam ini memberi energi yang baru untuk menyongsong hari esok yang cerah. Amin
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS/GOPAY/OVO/LINKAJA/SHOPEEPAY/DANA/BCA MOBILE/OCTOMOBILE/SAKUKU,dll klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati