| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kobus: Minggu Paskah


Minggu, 20 April 2014 HARI RAYA PASKAH - KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Sore)

Minggu, 20 April 2014
HARI RAYA PASKAH - KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Sore)
         
 Kebangkitan Yesus bukanlah satu kedatangan kembali ke kehidupan duniawi seperti yang terjadi pada pembangkitan-pembangkitan, yang Ia lakukan sebelum Paskah: puteri Yairus, pemuda Naim, dan Lasarus. Perbuatan-perbuatan ini adalah bukti kekuasaan Yesus yang mengherankan, tetapi orang-orang yang mengalami mukjizat itu, kembali ke kehidupan duniawi. Pada waktunya mereka mati lagi. Kebangkitan Kristus memang lain sifatnya. Dalam tubuh yang bangkit Ia keluar dari keadaan mati dan beralih ke suatu kehidupan lain, di luar batas waktu dan ruang. Tubuh Kristus dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus pada saat kebangkitan; dalam keadaan yang dimuliakan itu, Ia mengambil bagian dalam kehidupan ilahi, sehingga santo Paulus dapat menggambarkan Kristus sebagai "Yang surgawi" Bdk. 1 Kor 15:35-50.. 994, 549 (Katekismus Gereja Katolik, 646)
   

Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)

Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.
Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.
Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.

Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:
Posuisti super me manum tuam, alleluia:
Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.

Domine probasti me, et cognovisti me:
tu cognovisti sessionem meam,
et resurrectionem meam.
Gloria Patri...
   
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengagungkan hari ini dengan membangkitkan Putra-Mu dari alam maut yang membuka harapan hidup kekal bagi kami. Kami mohon teguhkanlah iman dan harapan kami akan hidup baru yang Kauanugerahkan berkat kebangkitan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)

  
 "Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."
      
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)
 
"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
atau
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)
 
"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."
  
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
SEKUENSIA, do = d, PS 518
dinyanyikan sebelum Alleluya,
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.

atau

Victimae paschali laudes
immolent Christiani.
Agnus redemit oves:
Christus innocens Patri
reconciliavit peccatores.

Mors et vita duello
conflixere mirando:
dux vitae mortuus,
regnat vivus.

Dic nobis Maria,
quid vidisti in via?
Sepulcrum Christi viventis,
et gloriam vidi resurgentis:
Angelicos testes,
sudarium, et vestes.
Surrexit Christus spes mea:
praecedet suos in Galilaeam.

Scimus Christum surrexisse
a mortuis vere:
tu nobis, victor Rex,
miserere.
Amen. Alleluia.
       
Bait Pengantar Injil (sore), do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.
  
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
  
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
 
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Injil misa Paskah sore hari ini mengajak kita masuk dalam kisah Emaus. Sebuah kisah ke-“frustasi”-an dua murid Yesus yang ditinggal mati oleh Guru mereka, sehingga mereka putus asa dan mau pulang kampung. Mereka merasa gagal dan tak ada gunanya lagi tinggal di Yerusalem. Apakah menuju Emaus sama dengan menuju keputusasaan? Benarkah demikian? Ternyata, Yesus mengubah pengalaman tersebut dengan sebuah pengalaman “kehadiran-Nya”. Kehadiran Yesus yang menyemangati dan mengobarkan semangat untuk memberikan kabar sukacita bagi orang lain.

Dalam hidup sehari-hari, kita pasti mengalami “emaus-emaus”, yakni saat di mana kita tidak sanggup lagi untuk mengisi kehidupan ini dengan semangat baru, karena pengalaman kegagalan dan kepahitan. Setiap orang pasti mengalami saat-saat frustasi yang berangsur-angsur dapat mematikan semangat hidup, jika tidak segera diatasi. Dalam kondisi seperti itu, biasanya kita mencari teman dalam perjalanan untuk menceritakan kesusahan kita; dan teman kita juga berbagi hal yang sama, sehingga kita merasa memiliki teman “senasib seperjuangan”. Namun, dalam “perjalanan Emaus”, ternyata Tuhan yang bangkit menyertai kita. Pengalaman perjalanan ke Emaus ini menjelaskan kehadiran-Nya dalam Sakramen Ekaristi yang membawa kita kembali mengalami sukacita kebangkitan; dan bersemangat dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.

Kita juga bisa menjadi teman seperjalanan bagi sesama kita yang mengalami keputusasaan. Namun, apakah iman kita semakin dikuatkan, ketika kita mendengarkan pengalaman hidup sesama kita? Apakah kita mampu melihat Tuhan yang hadir di antara kita dan mengobarkan hati kita melalui sabda-Nya yang kita baca dan renungkan setiap hari? Jika beriman, maka kita akan mampu merasakan kehadiran-Nya dalam setiap peristiwa hidup kita.

Ke-“frustasi”-an kita dapat berubah menjadi “kobaran semangat” kebangkitan, jika kita berani mengundang Yesus untuk “tinggal” di antara kita. Seperti, yang dilakukan oleh kedua murid di Emaus itu, “Tuhan, tinggallah bersama kami, karena hari hampir larut malam.” Undangan ini ternyata “menyembuhkan” dan menjadikan mereka berani menjadi saksi-saksi kebangkitan. Alleluya. (Cafe Rohani/ Sr. Linda)

Minggu, 20 April 2014 HARI RAYA PASKAH - KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Pagi)

Minggu, 20 April 2014
HARI RAYA PASKAH - KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Pagi)

Inilah hari raya, yang kita nantikan sepanjang tahun, awal nyata dari peristiwa yang memberi kehidupan (Homili Paskah zaman purba)

Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)
  
Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.
Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.
Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.

Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:
Posuisti super me manum tuam, alleluia:
Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.

Domine probasti me, et cognovisti me:
tu cognovisti sessionem meam,
et resurrectionem meam.
Gloria Patri...

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengagungkan hari ini dengan membangkitkan Putra-Mu dari alam maut yang membuka harapan hidup kekal bagi kami. Kami mohon teguhkanlah iman dan harapan kami akan hidup baru yang Kauanugerahkan berkat kebangkitan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)
 
   
"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."
   
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
  
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)
  
"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
atau
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)
 
"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."
 
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

SEKUENSIA, do = d, PS 518
dinyanyikan sebelum Alleluya,
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.

atau

Victimae paschali laudes
immolent Christiani.
Agnus redemit oves:
Christus innocens Patri
reconciliavit peccatores.

Mors et vita duello
conflixere mirando:
dux vitae mortuus,
regnat vivus.

Dic nobis Maria,
quid vidisti in via?
Sepulcrum Christi viventis,
et gloriam vidi resurgentis:
Angelicos testes,
sudarium, et vestes.
Surrexit Christus spes mea:
praecedet suos in Galilaeam.

Scimus Christum surrexisse
a mortuis vere:
tu nobis, victor Rex,
miserere.
Amen. Alleluia.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 5:7b-8a)
Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)
   
"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."
     
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Yang sifatnya liturgis adalah penting namun bukan sekadar yang lahiriah, sebab MINGGU PASKAH adalah hari raya PALING UTAMA dalam kehidupan Gereja. Pada hari inilah Gereja merayakannya dengan sangat meriah, melebihi hari raya lainnya. Mengapa demikian? Karena pada MINGGU PASKAH itulah seluruh misteri penebusan manusia direnungkan, sehingga bagi kita, meskipun telah merayakan Malam Paskah, merayakan Minggu adalah kewajiban besar kita. Berbeda dengan hari Minggu dan hari raya lainnya, Gereja tetap mengarah pada misteri keselamatan Paskah, tetapi bagian per bagian saja. Oleh karena itu, hari Paskah disebut juga sebagai hari raya dari segala hari raya. (Solemnity of solemnities, summa sollemnitas).

Maka, sejenak kita renungkan sebagian makna dari Injil pada hari raya Paskah yang setiap tahun kita baca dan dengarkan. Yohanes melukiskan bagaimana situasi iman para murid yang diwakili oleh Petrus dan salah satu murid yang lain. Setelah mendengar di sana, murid yang lain itu melihat sama seperti yang dilihat Petrus, namun ia percaya. Demikianlah, bahwa hanya orang yang memiliki kasih yang besar kepada-Nya dapat menangkap tanda kebenaran akan misteri kebangkitan-Nya.

Semoga, kita yang mengasihi-Nya juga dapat menangkap tanda kebenaran Kristus yang telah bangkit itu di dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita ini sedang menghadapi banyak persoalan, tantangan dan godaan, entah yang ringan atau yang berat, entah yang sifatnya pribadi maupun komunal, entah yang di tengah masyarakat maupun pemerintahan.

Oleh karena itu, biarkanlah pada hari Paskah kali ini, kita dikuatkan oleh tanda itu, jejak-jejak kebangkitan-Nya yang samar namun dapat memberi kekuatan dan harapan baru kepada kita. Selamat Paskah!
    
Paulus Kristianto Puji Sutrisno, O.Carm (RUAH)

Sabtu, 19 April 2014 Vigili Paskah

Sabtu, 19 April 2014
Vigili Paskah
   
Kej. 1:1 - 2:2; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Kej. 22:1-18; Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel. 14:15 - 15:1; MT Kel. 15:1-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bar. 3:9-15,32 - 4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4; Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Mat. 28:1-10

Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Maria Magdalena dan teman-temannya, yang pagi-pagi buta mengunjungi kubur Yesus pada hari ketiga setelah Ia dimakamkan mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Ada 4 titik pengalaman yang mereka jumpai. Pertama, mereka berjumpa dengan malaikat yang memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit dan mengutus mereka untuk mewartakan kebangkitan Yesus itu kepada murid-murid-Nya. Kedua, dengan diliputi rasa takut dan sukacita, mereka segera pergi untuk memberitahu para murid. Ketiga, mereka berjumpa dengan Yesus yang bangkit lalu mendekati, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Keempat, mereka menerima dari Yesus sendiri tugas perutusan untuk memberitakan kebangkitan-Nya kepada para murid.

Berdasarkan keempat pengalaman paskah Maria Magdalena dan teman-temannya ini, kita dapat menarik benang merah bahwa merayakan paskah berarti menerima warta sukacita akan kebangkitan Kristus; berjumpa dengan Kristus yang bangkit; mendekati, memeluk dan menyembah-Nya; serta menerima dan melaksanakan tugas perutusan untuk mewartakan kebangkitan-Nya. Keempat pengalaman paskah ini, sesungguhnya juga kita alami dalam Perayaan Ekaristi Malam Paskah ini dan juga dalam setiap perayaan Ekaristi lainnya.

Malam ini, melalui Upacara Cahaya, Exultet (Pujian Paskah), dan bacaan-bacaan Kitab Suci, khususnya Epistola dan Injil, kita menerima pewartaan akan kebangkitan Kristus. Pewartaan akan Kristus yang bangkit ini merupakan cahaya yang menghalau kegelapan dalam hidup kita. Sebab, kebangkitan-Nya membuka masa depan yang cerah bagi kita. Kita dibebaskan dari dosa dan dianugerahi hidup baru (Rm 6:4). Oleh karena itu, kita bersama-sama memperbarui janji baptis kita supaya kita sungguh-sungguh dimampukan untuk hidup secara baru sesuai dengan jatidiri kita sebagai anak-anak Allah.

Kemudian, dalam Liturgi Ekaristi, kita berjumpa dengan Kristus yang bangkit dalam rupa roti dan anggur. Kita percaya sepenuhnya bahwa roti dan anggur yang diberkati dalam Doa Syukur Agung, sungguh-sungguh tubuh dan darah Kristus. Meskipun mata indrawi kita melihat bahwa itu adalah roti dan anggur, tetapi mata iman kita memastikan bahwa itu adalah Kristus sendiri. Ia sungguh-sungguh hadir menjumpai kita dan berkata, “Makanlah, inilah tubuh-Ku … Minumlah, inilah darah-Ku!”.

Kepada Kristus yang hadir dalam rupa roti dan anggur itu kita sujud menyembah-Nya. Kita menyampaikan sembah bakti kepada-Nya. Kemudian, pada saat komuni, kita melakukan seperti Maria Magdalena dan teman-temannya yang mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya (Mat 28:9). Kita pun berarak mendekati Tubuh Kristus, menyembah-Nya dan memeluk-Nya dengan telapak tangan kita kemudian menyantap-Nya.

Akhirnya, kita pun juga diutus untuk mewartakan kebangkitan Kristus. “Ite, missa est!” Seruan bahasa latin ini tidak berarti “Misa telah/sudah selesai”, tetapi “Pergilah, kalian diutus!” Maka, seperti Maria Magdalena dan teman-temannya yang diutus oleh malaikat dan Yesus sendiri untuk mewartakan kebangkitan Kristus, kita pun diutus untuk menjadi saksi dan pewarta kebangkitan Tuhan. Artinya, setelah merayakan kebangkitan Tuhan, kita hidup secara baru dalam semangat kebangkitan, yakni semangat cinta kehidupan. Sebagaimana Yesus sendiri telah mengalahkan kematian dan menganugerahkan kehidupan, maka kita pun harus melawan budaya kematian (korupsi, pemiskinan, penindasan, ketidakadilan, pengrusakan lingkungan, dll). Dengan semangat paskah, kita tumbuh kembangkan budaya kehidupan dengan mencintai sesama, memperjuangkan keadilan, mengentaskan kemiskinan dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
 
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 19 April 2014 Vigili Paskah

Sabtu, 19 April 2014
Vigili Paskah --- Tirakatan Kebangkitan Tuhan
(The Easter Vigil in the Holy Night)
      
Karena itu Gereja - khususnya pada masa Adven, Prapaska dan terutama pada Malam Paska - membaca dan menghayati lagi peristiwa-peristiwa sejarah keselamatan itu dalam liturginya "pada hari ini". Tetapi ini pun menuntut bahwa katekese membantu umat beriman untuk membuka dirinya terhadap pengertian spiritual dari tata keselamatan ini sebagaimana liturgi Gereja menyingkapkannya dan menyanggupkan kita untuk mengalaminya. (Katekismus Gereja Katolik, 1095)
   
Seringkali kita memikirkan, Tuhan menawarkan keselamatan sesudah manusia jatuh ke dalam dosa. Padahal penciptaan itu adalah bagian dari karya penyelamatan Tuhan. Dengan demikian, kita diciptakan atau dilahirkan ke dalam dunia untuk selamat dan dalam keadaan selamat. Hanya saja kita keluar dari keadaan selamat ini karena ketidaktaatan kita kepada Tuhan atau karena dosa-dosa kita.

Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)

         
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
        
        Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.


5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.


Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.

Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.

Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
       
“Tuhan yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya.” Kalimat ini sering terlupakan. Kita sering terpaku pada ketaatan Abraham dan Ishak. Jika kita jatuh dalam dosa, Tuhan sendirilah yang akan menyediakan korban pemulih atas dosa-dosa kita. Tuhan sendirilah yang akan menyediakan sarana yang tepat supaya kita bisa selamat. Tuhan telah menyediakannya. Pertanyaannya: apakah kita mau menerima atau menggunakan sarana yang Tuhan telah sediakan?
 
Bacaan Kedua
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
              
"Kurban Abraham leluhur kita."
                 
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham." Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
      
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)

1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
    
      
Tuhan tidak pernah kehabisan akal menawarkan keselamatan kepada kita, meskipun kita sepertinya buntu atau kehilangan harapan di hadapan dosa. Orang Israel yang telah diselamatkan oleh Tuhan dari perbudakan, sekarang panik bahkan ingin kembali ke masa lalu karena orang Mesir yang menindas mereka semakin dekat. Untuk selamat mereka harus melewati lautan air. Sarana yang Tuhan telah berikan kepada kita ketika berhadapan dengan dosa adalah Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Tobat. Jangan kita biarkan dosa memperbudak kita kembali. Larilah dari dosa dengan menerima sakramen-sakramen yang Tuhan telah tawarkan di depan kita.
         
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)
        
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
       

Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

    
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.

2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.

3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.

4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.

5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
    
Sekali lagi Tuhan mengingatkan kita lewat nabi Yesaya bahwa Ia tidak melupakan kita. Mungkin sering kali kita tidak setia, tetapi Tuhan selalu setia. Jangan pernah membayangkan Tuhan telah melupakan kita, Tuhan telah mengabaikan kita. Tuhan selalu peduli dengan kita. 
       
Bacaan Keempat
Bacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)


"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."

Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan. IV, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Kepedulian Tuhan itu tentunya selalu sebuah tawaran. Meskipun gratis, Tuhan menghormati kebebasan kita. Itulah sebabnya Tuhan akan memberikan keselamatan kepada mereka yang merindukannya, yang mencarinya. Tuhan tidak akan mengecewakan kita, jika kita selalu merindukan Dia. Tuhan tidak menuntut banyak dari kita selain merindukan dan berbalik
   
Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
      
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepadaku, dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan V, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

Ayat
. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
     
Tuhan lewat nabi Barukh menyatakan hal yang telah dikatakan lewat nabi Yesaya. Sering kali kita melihat perintah Tuhan itu membatasi kebebasan kita. Tetapi sebenarnya perintah-perintah-Nya adalah bagian dari bagaimana Tuhan menyelamatkan kita. Perintah-perintah-Nya itu adalah sarana keselamatan. Perintah Tuhan itu berisikan kearifan Tuhan, bagaimana kita menghidupi hidup kita di dunia ini supaya kita bahagia dan selamat di dunia akhirat.
  
Bacaan Keenam

Bacaan dari Kitab Barukh
(3:9-15)

  
"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."
   
Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati? Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera. Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan VI, do = es, 2/4, PS. 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)

1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.
   

Bagaimana pun kita sudah menjauh dari Tuhan, sudah berdosa, Dia tetap berupaya untuk menyelamatkan kita. Bahkan Ia memberikan kita hati yang baru. Sabda-Nya: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru.” Ada banyak kesempatan di dalam hidup kita, di mana Tuhan menawarkan keselamatan. Tinggal dari pihak kita: mau atau tidak.
  

Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)
   
"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
       
“Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan berhala-berhala mereka. Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru akan Kutaruh di dalam batinmu. Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan VIIA, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:3.5bcd;43:3-4; Ul: lih 42:2; 2/4)

1. Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
2. Ku terkenang, ketika berkenan maju di tengah kepadatan manusia, melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian syukur.
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber kegembiraanku.

atau

Mazmur Tanggapan VIIB, do = d, 2/2, PS 603

Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.

Ayat. (Yeh 36:25-27)

1. Engkau Kusucikan dan Kubersihkan dari cinta diri, engkau Kuhidupkan, dan Kukobarkan, cinta di hati.
2. Hatimu yang kaku, keras dan beku, Kuambil darimu, ambillah dari-Ku semangat baru dalam karyamu.


Madah Kemuliaan
        
Kemuliaan kepada Allah di surga,
dan damai di bumi kepada orang

yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus,
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.

Akibat dari dosa adalah kematian. Tetapi bagi mereka yang mati dalam Kristus, kematian tidak perlu menakutkan. Jika kita mati bersama Kristus, kita bangkit pula bersama Dia. Bagaimana kita mati bersama Kristus? Mati tanpa dosa berat. Kita sebagai orang Katolik sering lupa bahwa Tuhan telah menyediakan sarana supaya kita meninggal dalam keadaan suci, dalam keadaan tanpa dosa berat. Seringlah menerima Sakramen Tobat atau Pengampunan. Mengakukan dosa juga berarti mati terhadap dosa.
    
Bacaan Kedelapan:
Epistola
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)

"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a

(3x 1= F, G, A)
Dinyanyikan tiga kal; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.
  

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:1-10)
   
"Ia telah bangkit, dan mendahului kamu ke Galilea."
  
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

   

Renungan

 

“Ia telah bangkit.”
Inilah kabar suka cita bagi manusia. Kita patut mewartakannya kepada setiap orang, kepada sanak keluarga, tetangga, teman sekantor. Supaya pewartaan kita tidak hanya kata-kata saja, kita perlu mengimani bahwa Yesus bangkit dan kita akan dibangkitkan pula. Bagaimana caranya? Yesus yang bangkit itu selalu hadir dalam Sakramen Ekaristi. Hadirilah selalu Perayaan Ekaristi dan jika tidak ada dosa berat, sambutlah Komuni Kudus. Kita tentu akan bangkit seperti Dia, karena kita telah menyantap Tubuh-Nya yang telah bangkit. Inilah tawaran Tuhan yang terbesar bagi manusia, bagi kita. Jika kita menghidupi apa yang kita imani, orang lain akan bertanya mengapa kita begitu yakin akan selamat, mengapa kita perlu mengaku dosa, mengapa kita perlu menerima Komuni Kudus, dan lain sebagainya. Itulah kesempatan kita mewartakan Dia yang telah bangkit.
  
Renungan bacaan I - IX oleh Pastor Fransiskus Sule, CICM

Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan.

Jumat, 18 April 2014
Hari Jumat Agung
 
Yes 52:13-53:12; Mzm 31:2.6.12-13.15-17.25; Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1 - 19:42
 
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan.

Secara manusiawi, setiap orang berusaha untuk menghindari derita. Namun, ada kalanya penderitaan itu tidak dapat dihindari. Harus diterima dan ditanggung. Juga ketika penderitaan tersebut disebabkan oleh karena ulah atau kesalahan orang lain. Inilah penderitaan Yesus sepanjang jalan menuju puncak Golgota sampai akhirnya wafat di salib. Ia harus mengalami penderitaan karena ulah kita yang banyak berbuat dosa. “Penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya. ... Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita. ... Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (bdk. Yes 53:4-6).

Memang, untuk menyelamatkan kita, Kristus harus menderita dan mengalami kematian. Analoginya, seperti orang yang menolong dan menyelamatkan orang yang tenggelam. Kalau ada orang yang tenggelam di kolam atau terseret ombak di laut, tim SAR atau siapa pun akan menolong dan menyelamatkan orang tersebut dengan cara terjun ke kolam atau masuk ke laut di mana orang tersebut tenggelam lalu mengangkatnya. Nah, itulah yang dilakukan Allah dengan mengutus Yesus untuk menderita. Karena kita semua amat rentan terhadap penderitaan dan ujung-ujungnya adalah kematian, maka Yesus pun mengalami hal yang sama untuk membebaskan kita dari penderitaan dan kematian. Yesus harus mengalami penderitaan dan masuk ke alam kematian untuk mengangkat orang mati dan menganugerahinya hidup abadi.

Di atas salib, Yesus merentangankan kedua tangan-Nya. Hal ini merupakan ungkapan keterbukaan dan kasih sayang yang mendalam. Yesus merentangkan tangan di kayu salib, itu berarti Ia merentangkan tangan-Nya untuk menyambut kita yang mau datang kepada-Nya kemudian dengan penuh kasih sayang, Ia memeluk kita. Inilah tanda bahwa Ia tetap mengasihi kita yang berdosa ini dan mengampuninya seperti yang digambarkan dalam kisah anak yang hilang. Ketika anak itu datang kembali kepada bapanya, “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belaskasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia” (Luk 15:20). Maka, marilah dengan remuk-redam karena dosa, kita datang kepada-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami kesadaran yang mendalam akan betapa besar kasih dan pengorbanan-Mu untuk kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 18 April 2014 Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan

Jumat, 18 April 2014
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
     
Kita harus berkata lagi bahwa salib merupakan bagian pendakian menuju Yesus Kristus, pendakian menuju tempat Allah yang tinggi. Sama seperti dalam perkara duniawi, dimana hal-hal besar tidak dapat dicapai tanpa pengorbanan dan kerja keras (sukacita dalam penemuan besar dan sukacita dalam kapasitas sejati dalam aktivitas terhubung dengan disiplin, upaya pembelajaran) begitu juga dengan jalan menuju kehidupan, realisasi kemanusiaan kita terhubung dengan Ia yang mendaki menuju Allah melalui salib. Dalam analisis terakhir, salib adalah ungkapan yang dimaksudkan oleh kasih: Hanya ia yang kehilangan dirinya akan menemukan dirinya.” (Paus Emeritus Benediktus XVI)
      
Pengantar
   
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan Inilah Puncak Cinta Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya hidup, sengsara sampai wafat di salib untuk menyelamatkan manusia, menyelamatkan kita semua dari kegelapan dosa.

Unsur khas perayaan hari ini:
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus , menghormati salib-Nya, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada Doa Syukur Agung,
4. Tapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih)

Perayaan Sengsara Tuhan Jumat Agung terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Upacara Komuni.
         
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)
   
 "Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
         
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46)
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16; 5:7-9)
   
"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."
   
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Bait Pengantar Injil, do = es, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya. 
  
BACAAN INJIL Y: Yesus ; S: Semua Rakyat ; Pi: Pilatus ; Pe: Petrus ; N: Naracerita ;W: Suara Wanita ; H: Hamba
    
P A S S I O
      Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes (18:1-9:42)
   
 
MEREKA MENANGKAP YESUS DAN MEMBELENGGUNYA
  

N. Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka,

Y. “Siapakah yang kamu cari?”

N. Jawab mereka,

S. “Yesus dari Nazaret.”

N. Kata Yesus kepada mereka,

Y. “Akulah Dia.”

N. Yudas yang mengkhianati Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka: “Akulah Dia”, mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula,

Y. “Siapakah yang kamu cari?”

N. Jawab mereka,

S. “Yesus dari Nazaret”.

N. Jawab Yesus,

Y. “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”

N. Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.” Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus,

Y. “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”


YESUS DIBAWA DULU KE ISTANA HANAS


N. Maka para prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus,

W. “Bukankah engkau juga murid orang itu?”

N. Jawab Petrus,

Pe. “Bukan!”

N. Sementara itu hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya,

Y. “Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”

N. Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata,

H. “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”

N. Jawab Yesus kepadanya,

Y. “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?”


"BUKANKAH ENGKAU JUGA SEORANG MURID YESUS?" - "BUKAN!"


N. Lalu Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya,

S. “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?”

N. Petrus menyangkalnya, katanya,

Pe. “Bukan!”

N. Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya,

H. “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?”

N. Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam. 
N. Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata,
Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”
N. Jawab mereka kepadanya,
S. “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”
N. Kata orang-orang Yahudi itu:
S. “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
N. Demikianlah terjadi supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya,
Pi. “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”
N. Kata Pilatus,
Pi. “Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
N. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Jadi Engkau adalah raja?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
N. Kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Apakah kebenaran itu?”
N. Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka,
Pi. “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”
N. Mereka pun berteriak,
S. “Jangan Dia, melainkan Barabas!”
N. Barabas adalah seorang penyamun.

"SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI"

N. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata,
S. “Salam, hai raja orang Yahudi!”
N. Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi,

Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Lihatlah manusia ini!”  

N. Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka,

S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!”

N. Kata Pilatus kepada mereka,

Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”

N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,

S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”

N. Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus,

Pi. “dari manakah asal-Mu?”

N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus,

Pi. “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”

N. Yesus menjawab,

Y. “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”


"ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!"



N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak,

S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.”

N. Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu,

Pi. “Inilah rajamu!”

N. Maka berteriaklah mereka,

S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”

N. Kata Pilatus kepada mereka:

Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”

N. Jawab imam-imam kepala,

S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!”

N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus. 

"YESUS DISALIBKAN BERSAMA DUA ORANG LAIN"


N. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis: “Raja orang Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”

N. Jawab Pilatus,

Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”


"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"



N. Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”

N. Demikianlah terjadi supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.


ITULAH ANAKMU - ITULAH IBUMU



N. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:

Y. “Ibu, inilah anakmu!”

N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “

Y. Inilah ibumu!”

N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.


"SELESAILAH SUDAH"



N. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --

Y. “Aku haus!”

N. Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus,

Y. “Sudahlah selesai.”

N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.


………………..(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan)…………



"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"



N. Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan; dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam.
      

'JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN"
 
 

N. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea (Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  


Pada Jumat Agung ini, pantaslah kita fokus pada keagungan pribadi Yesus. Tidak ada keraguan dalam bertanya “siapa yang kamu cari?” karena kemudian muncul jawaban yang berani bahwa “Akulah yang kamu cari”. Dia tidak mau melibatkan pada murid-Nya dalam penderitaan yang harus ditanggung-Nya; tetapi sekaligus menunjukkan teladan, ajaran dan tanggung jawab kepada mereka. Dia mengajarkan kebenaran di tempat semua orang berkumpul dan tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi atau menyembunyikan kebenaran. Dia tegas kepada semua pemimpin dalam menyuarakan kesejatian iman dengan berkata, “Jika kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya; tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?” (Yoh 18:23).

Marilah kita bertanya, mengapa saya lemah dan tidak berani masuk ke dalam diri? Apa yang harus kulakukan dan bagaimana caranya? Aristoteles pernah berkata, keberanian merupakan kualitas pertama manusia. Lao Tze mengatakan bahwa manusia memiliki tiga harta: cinta yang dalam, kesederhanaan dan keberanian memenangkan dunia. Dengan cinta yang dalam seseorang akan jadi pemberani. Dengan kesederhanaan seseorang akan jadi dermawan. Dengan keberanian memenangkan dunia seseorang akan menjadi pemimpin dunia.
   
 Yesus kuat dan berani karena Ia tahu siapa diri-Nya, yaitu Putra Allah. Kekuatan-Nya adalah cinta akan Bapa-Nya dan tanggung jawab perutusan-Nya untuk menebus dunia. Ia berani karena ia berjalan dalam kebenaran dan percaya bahwa Bapa tidak akan meninggalkan Dia. Mari kita sadar bahwa kita putra-putri Allah. Milikilah cinta-Nya supaya punya kekuatan dan percaya bahwa Bapa selalu beserta kita. Bersama Dia, kita kuat dan berani. (Kartolo Malau, O.Carm) 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy