Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Mengelola harta duniawi untuk mendapatkan harta surgawi
Jumat, 07 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
Flp. 3:17 - 4:1; Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8.
Bendahara adalah orang
yang dipercaya memegang dan mengelola uang yang bukan miliknya. Dalam Injil
hari ini, si bendahara dipuji tuannya sebagai bendaha yang cerdik.
Kecerdikannya itu terletak pada kemampuannya untuk mengelola uang dan harta
benda tuannya dengan murah hati. Disampaikan 2 contoh. Kepada orang yang
meminjam 100 tempayan minyak, surat hutangnya dikembalikan dan ia disuruhnya
membuat surat hutang lain, hanya 50 tempayan minyak. Maka, di satu sisi, ia
“menghamburkan” harta tuannya sebanyak 50 tempayan minya, namun di sisi lain ia
bermurah hati pada orang yang berhutang itu sebanyak 50 tempayan minyak.
Demikian pula dengan orang yang berhutang 100 pikul gandum dan hanya diberinya
surat hutang 80 pikul. Berarti ia “menghamburkan” harta tuannya sebanyak 20
pikul gandum namun juga bermurah hati pada orang yang berhutang itu sebanyak 20
pikul gandum. Kita tahu bahwa mereka yang berhutang adalah orang yang membutuhkan
sehingga pantas diberi kemurahan hati. Si bendahara tersebut memberi dengan
murah hati, kendati yang diberikan bukan miliknya sendiri melainkan harta
tuannya. Kita pun hendaknya berbuat demikian. Kita ini adalah “bendahara” yang
dipercaya untuk mengelola “harta” milik Tuhan dan Tuhan tidak marah tetapi
justru menghendaki dan memuji kita yang menggunakan “harta” tersebut dengan
murah hati untuk menolong orang lain.
Doa: Tuhan, jadikanlah
kami orang yang murah hati dalam berbagi harta milik yang Kaupercayakan
kepada kami untuk kami kelola. Amin.
Jumat, 07 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
Jumat, 07 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
Tuhan meminta sedikit, memberi banyak, di dunia ini dan di akhirat, kepada mereka yang mencintai-Nya dengan tulus. (St. Gregorius Nazianze)
Antifon Pembuka (Flp 3:21)
Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, berdasarkan kuasa yang membuat Dia sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menghendaki agar semua orang mengabdi kepada-Mu secara total sehingga dapat memperoleh anugerah keselamatan. Kami mohon, berilah kami kebijaksanaan agar kami senantiasa menjadikan Engkau sebagai yang pertama dan utama dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
Tuhan meminta sedikit, memberi banyak, di dunia ini dan di akhirat, kepada mereka yang mencintai-Nya dengan tulus. (St. Gregorius Nazianze)
Antifon Pembuka (Flp 3:21)
Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, berdasarkan kuasa yang membuat Dia sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menghendaki agar semua orang mengabdi kepada-Mu secara total sehingga dapat memperoleh anugerah keselamatan. Kami mohon, berilah kami kebijaksanaan agar kami senantiasa menjadikan Engkau sebagai yang pertama dan utama dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
"Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. Ku menuju ke Altar Allah dengan sukacita.
Atau. Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kata Beato Angelus Paoli (1642-1720), “Kalau Anda ingin melihat Allah, pergilah dan jumpailah orang-orang miskin.” Beato Karmelit ini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melayani orang-orang miskin dan terlantar. Dengan uang dan harta yang dia peroleh dari para donatur, dia membantu sesamanya yang miskin. Dengan cara itulah Angelus Paoli yang dikenal sebagai “Bapa Cinta Kasih” ini mengumpulkan pahala bagi masa depan, Kerajaan Allah.
Dalam Injil Lukas 16:1-8 ini Yesus memuji bendahara yang tidak jujur, yang berbuat curang dengan mengganti surat hutang baru. Sesuai kebiasaan Timur Tengah zaman itu, tindakannya merupakan sebuah perhitungan yang cerdik. Bendahara tidak diberi gaji. Karena itulah, ia boleh mencari cara bagaimana mendapatkan uang sebagai gaji. Ia boleh menaikkan dari apa yang seharusnya dibayar kepada majikannya. Selisihnya itu boleh diambilnya sebagai upah.
Itulah sebabnya, dengan mudah ia menyuruh untuk mengubah surat hutang. Hal itu tidak merugikan tuannya. Dia hanya melepaskan kelebihan uang yang sebetulnya untuk dirinya sendiri sebagai upah. Dia membiarkan laba itu hilang demi masa depannya. Dia hanya mau mengumpulkan jasa untuk memperoleh penampungan kalau ia dipecat oleh majikannya. Uang atau harta telah dimanfaatkan dengan cerdik demi masa depan sementara di dunia ini.
Anak-anak dunia memang cerdik dalam menjalankan uang. Hal itu mereka lakukan demi masa depan. Anak-anak terang diminta untuk belajar dari mereka ini. Uang yang hanya dikumpulkan dan disimpan untuk menumpuk kekayaan pribadi tidak ada artinya. Ketika mati, orang akan meninggalkan segalanya. Namun, bila orang menggunakan uang untuk menolong kaum miskin dan terlantar, ia tidak akan kehilangan upahnya. Dia akan mengumpulkan pahala surgawi.
Belas kasih terhadap kaum miskin menjadi jalan keselamatan. Murah hati terhadap kaum terlantar menghimpun jatah untuk masa depan. Singkatnya, Yesus mengundang kita untuk belajar dari cerdiknya sang bendahara, simbol anak-anak dunia. Anak-anak terang, simbol murid-murid Tuhan, juga harus bertindak cerdik: menggunakan uang demi masa depan, yakni untuk mendapatkan harta surgawi. Beato Angelus Paoli telah menjadi contoh bagi kita. (Cafe Rohani)
Orang-orang Kristen harus rela meringankan kemalangan orang-orang yang
berkekurangan. Seorang Kristen adalah bendahara harta pusaka Tuhan
(Katekismus Gereja Katolik, 952)
Buah kerjasama antara rahmat dan usaha: PERTOBATAN
Kamis, 06 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
Hari Biasa Pekan XXXI
Flp. 3:3-8a; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 15:1-10.
Pertobatan merupakan
buah kerjasama antara rahmat dan usaha. Karena kerapuhan dan kelemahan kita,
tidak mungkin kita bisa bertobat kalau hanya mengandalkan usaha dan kekuatan
kita. Maka, kita harus mengandalkan rahmat Tuhan. Namun, rahmat Tuhan juga
tidak akan bekerja pada kita kalau kita tidak menanggapinya dengan melakukan
usaha konkret pertobatan. Salah satu usaha itu adalah seperti yang dilakukan
oleh para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dalam Injil hari ini, yakni
datang kepada Tuhan dan mendengarkan-Nya. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan,
kita akan dianugerahi rahmat-Nya dan dengan demikian menyatulah dalam diri kita
antara usaha dan rahmat sehingga mendatangkan buah yang luar biasa.
Doa: Tuhan, bantulah
kami untuk menyatukan setiap usaha kami dengan rahmat-Mu. Amin.
Kamis, 06 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI
Kamis, 06 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
Kamu diserahi harta yang tak dapat binasa, dan Tuhan akan minta pertanggungjawaban darimu pada waktu kedatangan-Nya. --- St. Sirilus dari Yerusalem.
Antifon Pembuka (105:4-5)
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, meskipun kami mencari jalan sendiri yang lain dengan jalan-Mu, namun Engkau datang juga kepada kami. Orang berdosa Kau ajak bertobat dan yang ter-sesat Kau cari. Perkenankanlah kami selalu saling memberi kesempatan, mencari yang hilang, dan bangga serta gembira, karena persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan kembali. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Paulus mengalami titik balik yang luar biasa ketika berjumpa dengan Yesus. Baginya semua hal yang dulu dikerjakan untuk membangun hidup keagamaan menjadi sia-sia karena yang terutama ternyata hadir dalam diri Yesus dan pengelolaan hidup rohani yang ideal juga didasarkan pada Yesus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
Hari Biasa Pekan XXXI
Kamu diserahi harta yang tak dapat binasa, dan Tuhan akan minta pertanggungjawaban darimu pada waktu kedatangan-Nya. --- St. Sirilus dari Yerusalem.
Antifon Pembuka (105:4-5)
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, meskipun kami mencari jalan sendiri yang lain dengan jalan-Mu, namun Engkau datang juga kepada kami. Orang berdosa Kau ajak bertobat dan yang ter-sesat Kau cari. Perkenankanlah kami selalu saling memberi kesempatan, mencari yang hilang, dan bangga serta gembira, karena persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan kembali. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Paulus mengalami titik balik yang luar biasa ketika berjumpa dengan Yesus. Baginya semua hal yang dulu dikerjakan untuk membangun hidup keagamaan menjadi sia-sia karena yang terutama ternyata hadir dalam diri Yesus dan pengelolaan hidup rohani yang ideal juga didasarkan pada Yesus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
Bagi Yesus, masing-masing pribadi memiliki nilai yang luar biasa. Maka hadirnya satu orang saja yang hidupnya berubah dan kembali kepada Allah akan menimbulkan sukacita luar biasa. Mereka yang menjauh pun akan dicari dan dibawa kembali dalam persatuan kasih dengan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Misi Yesus adalah menyelamatkan orang-orang berdosa. Hal itu ditunjukkan-Nya bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terlebih dalam hidup dan pelayanan-Nya. Lewat perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus menunjukkan cinta Allah bagi para pendosa. Ia sendiri bergaul dan makan bersama dengan mereka. Hal ini dilakukan-Nya untuk membawa mereka kepada pertobatan dan kembali mengalami kasih-Nya yang menyelamatkan.
Doa Malam
Yesus, anugerahilah aku mata yang bening dan hati yang hening agar apa yang baik adil dan benar yang aku lihat dapat membawa hatiku kepada rasa syukur kepada-Mu serta membawa banyak jiwa kepada-Mu lewat doa-doaku. Ampunilah aku dari sikap cepat bersungut-sungut manakala melihat hal yang tak berkenan di hati. Yesus, Engkaulah Penyelamatku. Amin.
RUAH
Menanggung aneka kewajiban yang melekat sebagai orang Katolik
Rabu, 05 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
Sewaktu masih kecil, saya sangat senang untuk ikut bapak atau simbok pergi ke pasar, meski harus berangkat sebelum jam 4 pagi dan menyusuri jalan setapak dengan menggunakan oncor atau obor blarak selama kurang lebih 2 jam. Dengan demikian, saya harus bangun lebih awal dan mengorbankan enaknya tidur. Tidak hanya itu, saya juga harus membawa sebagian kecil barang yang akan dijual di pasar. Kurang lebih, tuntutan Yesus untuk kita juga seperti itu. Untuk bisa mengikuti-Nya secara layak, kita harus meninggalkan dan melepaskan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehidupan Kristiani. Tidak hanya itu, kita juga harus menanggung aneka kewajiban yang melekat pada kita sebagai orang Katolik. Semoga kita menjalani semua itu dengan perasaan senang dan bahagia.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat menjadi pengikut-Mu yang bahagia, kendati harus melepaskan banyak kesenangan dan menanggung banyak kewajiban sebagai orang Katolik. Amin.
Hari Biasa Pekan XXXI
Flp. 2:12-18; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 14:25-33.
Sewaktu masih kecil, saya sangat senang untuk ikut bapak atau simbok pergi ke pasar, meski harus berangkat sebelum jam 4 pagi dan menyusuri jalan setapak dengan menggunakan oncor atau obor blarak selama kurang lebih 2 jam. Dengan demikian, saya harus bangun lebih awal dan mengorbankan enaknya tidur. Tidak hanya itu, saya juga harus membawa sebagian kecil barang yang akan dijual di pasar. Kurang lebih, tuntutan Yesus untuk kita juga seperti itu. Untuk bisa mengikuti-Nya secara layak, kita harus meninggalkan dan melepaskan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehidupan Kristiani. Tidak hanya itu, kita juga harus menanggung aneka kewajiban yang melekat pada kita sebagai orang Katolik. Semoga kita menjalani semua itu dengan perasaan senang dan bahagia.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat menjadi pengikut-Mu yang bahagia, kendati harus melepaskan banyak kesenangan dan menanggung banyak kewajiban sebagai orang Katolik. Amin.
Rabu, 05 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI
Rabu, 05 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
“Gereja Katolik dipisahkan dan dibedakan oleh tiga karakteristik ini: kesatuan ajaran, kesatuan organisasi, kesatuan penyembahan. Kesatuan ini begitu menonjol sehingga olehnya setiap manusia dapat menemukan dan mengenali Gereja Katolik.
Merupakan kehendak Allah, pendiri Gereja, bahwa semua domba pada akhirnya harus berkumpul bersama dalam satu kawanan, dibawah bimbingan satu gembala. Semua anak-anak Allah dipanggil menuju satu-satunya rumah bapa mereka, dan batu penjurunya adalah Petrus. Setiap manusia harus bekerja bersama sebagai saudara untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah yang tunggal ini; karena warga kerajaan ini disatukan dalam kedamaian dan harmoni di bumi agar mereka dapat menikmati kebahagiaan kekal suatu hari nanti di surga.” (St. Yohanes XXIII, Paus, Ad Petri Cathedram)
Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread?
Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitæ meæ, a quo trepidabo?
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah yang mewahyukan kepada kami rencana penyelamatan manusia oleh Allah. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau mengutus Roh Kudus, Roh kebijaksanaan untuk menerangi jalan hidup kami. Kristus, kasihanilah kami.
Engkau memanggil kami untuk mengikuti-Mu sebagai murid dengan meninggalkan segalanya serta memanggul salib. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah sumber kebijaksanaan, utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk berani menyangkal diri dan melepaskan segala sesuatu agar kami dapat menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:12-18)
Hari Biasa Pekan XXXI
“Gereja Katolik dipisahkan dan dibedakan oleh tiga karakteristik ini: kesatuan ajaran, kesatuan organisasi, kesatuan penyembahan. Kesatuan ini begitu menonjol sehingga olehnya setiap manusia dapat menemukan dan mengenali Gereja Katolik.
Merupakan kehendak Allah, pendiri Gereja, bahwa semua domba pada akhirnya harus berkumpul bersama dalam satu kawanan, dibawah bimbingan satu gembala. Semua anak-anak Allah dipanggil menuju satu-satunya rumah bapa mereka, dan batu penjurunya adalah Petrus. Setiap manusia harus bekerja bersama sebagai saudara untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah yang tunggal ini; karena warga kerajaan ini disatukan dalam kedamaian dan harmoni di bumi agar mereka dapat menikmati kebahagiaan kekal suatu hari nanti di surga.” (St. Yohanes XXIII, Paus, Ad Petri Cathedram)
Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread?
Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitæ meæ, a quo trepidabo?
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah yang mewahyukan kepada kami rencana penyelamatan manusia oleh Allah. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau mengutus Roh Kudus, Roh kebijaksanaan untuk menerangi jalan hidup kami. Kristus, kasihanilah kami.
Engkau memanggil kami untuk mengikuti-Mu sebagai murid dengan meninggalkan segalanya serta memanggul salib. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah sumber kebijaksanaan, utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk berani menyangkal diri dan melepaskan segala sesuatu agar kami dapat menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:12-18)
"Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan."
Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Injil hari ini mengatakan begitu keras kepada ktia tentang syarat untuk mengikuti Yesus. Dalam pernyataannya Yesus meminta kita semua untuk mengikuti-Nya diatas segala–galanya melebih kasih kepada oang tua dan relasi kita dengan sesama. Apakah Yesus mau mengatakan bahwa untuk mengikuti-Nya kita harus terlebih dahuluu “melupakan”, “menjauh” atau sampai hati “membenci” orang tua kita sendiri atau sahabat dan kerabat kita sendiri? Yesus tidak menyatakan demikian dan bukan itulah maksud dari pernyataan Yesus. Yesus sendiri mengajak kita untuk menghormati ayah dan ibu kita (Luk 18:2), bagaimana mungkin disaat yang sama Yesus meminta kita untuk tidak menghormati orang tua kita?
Bagaimanapun, kita sadari bersama bahwa Tuhan adalah hukum tertinggi diatas segalanya. Kita tidak dapat mencintai Tuhan, namun disatu sisi kita terikat oleh harta benda dan begitu terikat olehnya sehingga kita sendiri lupa untuk mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan harus benar – benar terbebas dari hal – hal duniawi. Maksudnya bahwa, ketika kita mengejar uang untuk kepentingan hidup dan sesama harus disadari pula bahwa uang adalah pemberian Tuhan pula dan cinta yang layak dan pantas hanya dapat diberikan kepada Tuhan dan bukan kepada uang. Kepemilikan harta benda tidak mengikat diri kita sama sekali sehingga kita dapat dengan bebas mencintai dan mengikuti Tuhan, sehingga uang atau harta benda tidak menjadi batu sandungan bagi kita dalam berelasi dengan Tuhan. Demikianpun halnya dengan orang tua. Kita haruslah amat dan sangat mencintai dan menghormati kedua orang tua kita, namun disaat yang sama kita harus ingat bahwa kedua orang tua kita adalah pemberian Tuhan sendiri. Apabila cinta dan hormat kita kepada orang tua atau kerabat lebih besar melampaui cinta kita kepada Tuhan, tidakkah kita menduakan Tuhan dan terperangkap dalam jerat berhala? Kita tidak dapat mencintai Tuhan jika cinta kita kepada orang tua atau kerabat terdekat lebih besar melampaui cinta kita kepada Allah. Justru sebaliknya, cinta kepada Tuhan adalah hasrat terutama dan yang utama, dimana kasih kita kepada Tuhan jauh melampaui segala – galanya sebab Tuhanlah yang memberikan kepada kita segala – galanya.
Ketika cinta kasih dan hormat kita kepada Tuhan lebih dari apapun, cinta itu pun harus tertuang kepada sesama terlebih orang tua kita sebab kerabat atau orang tua kita pun adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya dengan tidak melupakan hormat dan kasih kepada Allah. Kata kuncinya adalah kita hanya dapat mencintai Tuhan dengan sungguh apabila kita benar – benar lepas dari hal – hal yang mengikat kita yang menyebabkan kita menduakan Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada Tuhan tidak boleh melupakan sesama sebab semua adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya.
Deus Providebit
Memenuhi undangan-Nya
Selasa, 04 November 2014
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
Flp. 2:5-11; Mzm. 22:26b-27,28-30a,31-32; Luk. 14:15-24.
Di hadapan Tuhan,
selalu ada tempat bagi siapa pun yang mau datang kepada-Nya dan memenuhi
undangan-Nya. Oleh karena itu, hendaknya kita tidak pernah
menyia-nyiakan
kesempatan untuk datang kepada-Nya dan menikmati hidangan yang Ia
sediakan bagi
kita. Mungkin hari-hari kita memang sibuk karena berbagai macam
pekerjaan dan
tanggung jawab yang harus kita lakukan. Namun, hal ini tidak boleh kita
jadikan sebagai alasan untuk mengabaikan undangan Tuhan yang tidak
terlalu membutuhkan banyak
waktu. 15 menit sampai 1 jam setiap hari atau 1,5 jam pada hari Minggu,
rasanya
tidak lama kalau dibandingkan dengan 24 jam yang setiap hari
dianugerahkan
Tuhan kepada kita.
Doa: Tuhan, waktu yang
kami miliki adalah anugerah-Mu. Bantulah kami untuk tidak kikir dalam
meluangkan waktu untuk datang kepada-Mu. Amin.
Selasa, 04 November 2014 Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
Selasa, 04 November 2014
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
“Dalam persekutuan para kudus, "diantara para beriman apakah mereka telah ada di dalam tanah air surgawi atau masih menyilih di tempat penyucian atau masih berziarah di dunia - benar-benar terdapat satu ikatan cinta yang tetap dan satu pertukaran kekayaan yang berlimpah" (ibid.). Dalam pertukaran yang mengagumkan ini kekudusan seseorang dapat berguna untuk orang lain, dan malahan lebih daripada dosa seseorang dapat merugikan orang lain. Dengan demikian penggunaan persekutuan para kudus dapat membantu pendosa yang menyesal, bahwa ia lebih cepat dan lebih berdaya guna dibersihkan dari siksa-siksa dosanya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1475)
Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)
Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menyediakan bagi segala bangsa suatu perjamuan di rumah-Mu untuk menghapus air mata dari wajah manusia. Semoga kami Kauteguhkan dengan daya Roh-Mu, agar kami pun dapat berbagi apa yang kami miliki untuk mengurangi kelaparan sesama dan menghapus air mata dari wajah mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam membangun kualitas relasi sosial dalam hidup bersama dan sekaligus hidup spiritual yang baik, sangat diperlukan sikap kerendahan hati. Sikap ini bisa kita teladani dari Yesus sendiri, yang rela mengosongkan diri, menjadi manusia, menderita dan wafat di salib.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:5-11)
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
“Dalam persekutuan para kudus, "diantara para beriman apakah mereka telah ada di dalam tanah air surgawi atau masih menyilih di tempat penyucian atau masih berziarah di dunia - benar-benar terdapat satu ikatan cinta yang tetap dan satu pertukaran kekayaan yang berlimpah" (ibid.). Dalam pertukaran yang mengagumkan ini kekudusan seseorang dapat berguna untuk orang lain, dan malahan lebih daripada dosa seseorang dapat merugikan orang lain. Dengan demikian penggunaan persekutuan para kudus dapat membantu pendosa yang menyesal, bahwa ia lebih cepat dan lebih berdaya guna dibersihkan dari siksa-siksa dosanya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1475)
Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)
Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menyediakan bagi segala bangsa suatu perjamuan di rumah-Mu untuk menghapus air mata dari wajah manusia. Semoga kami Kauteguhkan dengan daya Roh-Mu, agar kami pun dapat berbagi apa yang kami miliki untuk mengurangi kelaparan sesama dan menghapus air mata dari wajah mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam membangun kualitas relasi sosial dalam hidup bersama dan sekaligus hidup spiritual yang baik, sangat diperlukan sikap kerendahan hati. Sikap ini bisa kita teladani dari Yesus sendiri, yang rela mengosongkan diri, menjadi manusia, menderita dan wafat di salib.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:5-11)
“Yesus telah merendahkan diri, maka Ia diagungkan oleh Allah.”
Saudara-saudara, dalam hidup bersama hendaklah kalian bersikap seperti Kristus Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa, semua lidah mengakui ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28-30a.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: semua orang sombong di bumi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang. Dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
Tidak semua orang mau turut dalam perjamuan Kerajaan Allah. Mereka lebih senang berhenti dalam kesibukan dan kenikmatan mereka sendiri. Nilai penting kebahagiaan dalam kerajaan Allah, terhalangi oleh kesibukan terhadap diri sendiri dan kenikmatan di dalamnya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.’ Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang.’ Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh.’ Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat.’ Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh.’ Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita diundang untuk membangun persaudaraan yang inklusif. Semua orang adalah saudara dan saudari kita. Tuhan menjadi model bagi kita. Ia menginginkan semua orang masuk dalam rumah-Nya. Rumah-Nya harus penuh. Karena itu Ia mengundang dan menerima siapa saja yang datang kepada-Nya untuk menikmati jamuan-Nya. St. Karolus Boromeus telah menikmati jamuan itu di surga.
Doa Malam
Yesus, Engkau telah mengundang kami dalam perjamuan Ekaristi namun kami sering membuat suatu rasionalisasi. Kami mengamini segala kesibukan dan mengalahkan perayaan Ekaristi. Tetapkanlah hati kami agar semakin mencintai undangan perjamuan Ekaristi, sumber hidup umat beriman. Dengan demikian kami pun kelak boleh menikmati perjamuan abadi di surga. Amin.
RUAH
Lengkapilah sukacitaku, hendaklah kalian sehati sepikir.
Senin, 03 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
Hari Biasa Pekan XXXI
Flp. 2:1-4; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:12-14.
Pesan Injil hari ini
sangat singkat dan mendalam, yakni memberi dengan tulus tanpa mengharap
imbalan
atau balasan. Itulah yang dikehendaki Tuhan untuk kita perbuat, termasuk
pada
saat kita mengadakan perjamuan. Dalam kaitannya dengan bacaan I, kita
diajak untuk tidak mencari dan mengutamakan kepentingan sendiri tetapi
hendaklah kita rendah
hati dengan mengutamakan orang lain dan kepentingan mereka. Kalau setiap
orang berpikir dan berbuat demikian, kita boleh yakin bahwa
kehidupan bersama kita akan mengalami kemajuan yang pesat dan
kesejahteraan
bersama tidak mustahil untuk terwujud dengan mudah.
Doa: Tuhan, berilah
kami rahmat-Mu untuk berani mengutamakan kepentingan orang lain dan memberi
serta melayani dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Amin.
Senin, 03 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI
Senin, 03 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
Kerinduan duniawiku sudah disalibkan. Di dalam aku ada air yang hidup dan berbicara, yang berbisik dan berkata kepadaku: Mari menuju rumah Bapa (St. Ignatius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Flp 2:4)
Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahamulia dan mahakuasa, Engkau memerhatikan semua orang, mereka yang kesepian dan lemah selalu Kaubantu; para perantau dan pendosa tak Kaulupakan. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mengakui bahwa kami ini orang-orang berdosa. Lindungilah kami terhadap kesombongan yang mau menguasai hati kami, sehingga kami berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Paulus menasihati jemaat di Filipi untuk terus-menerus memperjuangkan berbagai kualitas diri dan nilai-nilai relasi sosial dalam membangun persaudaraan. Hadirnya kualitas relasi sosial ini menjadi sumber sukacita dan eratnya kasih persaudaraan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-4)
Hari Biasa Pekan XXXI
Kerinduan duniawiku sudah disalibkan. Di dalam aku ada air yang hidup dan berbicara, yang berbisik dan berkata kepadaku: Mari menuju rumah Bapa (St. Ignatius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Flp 2:4)
Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahamulia dan mahakuasa, Engkau memerhatikan semua orang, mereka yang kesepian dan lemah selalu Kaubantu; para perantau dan pendosa tak Kaulupakan. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mengakui bahwa kami ini orang-orang berdosa. Lindungilah kami terhadap kesombongan yang mau menguasai hati kami, sehingga kami berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Paulus menasihati jemaat di Filipi untuk terus-menerus memperjuangkan berbagai kualitas diri dan nilai-nilai relasi sosial dalam membangun persaudaraan. Hadirnya kualitas relasi sosial ini menjadi sumber sukacita dan eratnya kasih persaudaraan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-4)
"Lengkapilah sukacitaku, hendaklah kalian sehati sepikir."
Saudara-saudara dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasih. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kalian sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendirikan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
Latihan rohani dalam bentuk kegiatan sosial sangatlah penting. Perlu diperhatikan dalam latihan ini: bukan soal apa yang dikerjakan dan bagaimana nanti bisa mendapatkan balasan dari orang lain, tetapi ketulusan dan kemauan untuk memberi tanpa mendapatkan balasan. Itulah kasih sempurna, kasih Yesus sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Adalah kecenderungan manusia untuk mempraktekkan politik balas budi. Saya bekerja dan berbuat sesuatu karena dia sudah berbuat baik kepadaku. Hal yang demikian ini sangat manusiawi. Namun, sikap tersebut kurang Kristiani. Seorang Kristen melakukan sesuatu yang baik untuk sesamanya, pertama-tama bukan karena dia sudah berbuat baik sehingga saya membalas. Dengan demikian kita mau mencontoh hidup Allah sendiri. Ia memberikan kebaikan-Nya dan menganugerahkan cinta-Nya demi kita, tanpa membeda-bedakan.
Doa Malam
Allah Bapa kami di surga, dengarkanlah doa kami yang mohon dunia baru, di mana kami merasa senasib dengan kaum papa dan kaum tertindas, di mana kami takkan merasa bahagia, selama masih ada orang yang dihina dan diperas. Datanglah memperkuat kami dengan Roh-Mu dalam perjalanan kami mengikuti jejak Yesus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Dalam kematian, Allah memanggil manusia kepada diri-Nya. Karena itu,
seperti Paulus, warga Kristen dapat merindukan kematian: “Aku ingin
pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus” (Flp 1:23) Dan ia dapat
mengubah kematiannya menjadi perbuatan ketaatan dan cinta kepada Bapa,
sesuai dengan contoh Kristus (lih Mat 23:46) (Katekismus Gereja Katolik,
1011)
Renungan: RUAH
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal.
Minggu, 02 November 2014
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
2Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
2Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40
Hari ini kita memperingati arwah semua orang beriman. Mereka adalah
saudara/i kita yang telah meninggalkan kehidupan fana di dunia ini dan
sedang berada di tempat penantian sebelum nantinya bergabung bersama
para kudus di surga. Bagi mereka kita berdoa dan berharap agar Tuhan
yang Maharahim mengampuni dosa-dosa mereka, membebaskan mereka dari
hukuman kekal dan menganugerah kebahagiaan surgawi kepada mereka. Injil
hari ini meneguhkan doa dan pengharapan kita ini, sebab Yesus menegaskan
bahwa setiap orang beriman yang datang kepada-Nya tidak akan dibuang
tetapi dibangkitkan dan dianugerahi hidup yang kekal.
Doa: Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan bebaskanlah kami dari api neraka. Hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang membutuhkan kerahiman-Mu. Amin
Doa: Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan bebaskanlah kami dari api neraka. Hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang membutuhkan kerahiman-Mu. Amin
Minggu, 02 November 2014 Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
Minggu, 02 November 2014
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
... Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama kurban Ekaristi Bdk. DS 856. untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati. .... (Katekismus Gereja Katolik 1032)
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
... Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama kurban Ekaristi Bdk. DS 856. untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati. .... (Katekismus Gereja Katolik 1032)
*Pada
hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat
ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi
Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
MISA 1
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.
Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also in Christ will all be brought to life.
Doa Pagi
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini kita memperingati arwah semua orang beriman, suatu warisan baik Gereja untuk mengingat dan mendoakan mereka yang telah meninggal. Mengingat, bukan sekadar mengenang. Hal itu, memang boleh, lebih-lebih mengenang jasa baik orang yang meninggal; tetapi terutama kita diajak mendoakan mereka.
Doa adalah kekuatan. Nabi Musa mendoakan umat, maka Israel menang melawan Amalek. Nabi Elia mendoakan anak si janda dari Sarfat, sehingga bisa hidup kembali. Santa Monika mendoakan anaknya tanpa henti, sampai Agustinus bertobat dan menjadi guru Gereja. Doa adalah kekuatan yang berdaya ubah. Maka, kalau kita mendoakan saudara-saudari yang sudah meninggal, kita mau meminta belas kasih Allah, agar saudara-saudari kita berubah keadaan; dari penderitaan di api penyucian, menjadi damai dalam Kerajaan Allah. Saat berdoa bersama sebagai anggota Gereja, kita memiliki kekuatan MEMINTA bersama-sama.
Ada keindahan dalam peristiwa ini. Pertama, kita diajak ikut mengupayakan keselamatan orang lain. Kedua, dengan berdoa kita diingatkan, bahwa hidup memiliki keabadian, maka jangan terpaut pada yang sementara di dunia ini. Untuk itu hidup harus lebih bermutu, dengan belajar percaya pada Sabda Tuhan hari ini, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh 3:37). Semua tidak akan hilang karena Tuhan yesus memanggil, melindungi dan menebus manusia.
Peristiwa penyelamatan itu terjadi ketika Dia di Salib, wafat dan bangkit karena cinta pada manusia. Maka, sejak Dia disalib karena cinta, wafat dan dikubur karena cinta, serta bangkit karena cinta, juga di lorong-lorong dunia kematian, kekuatan cinta Tuhan, ada.
Syarat utama untuk memperoleh cinta Tuhan yang memiliki daya penebusan itu adalah iman. Beriman kepada Tuhan yang pernah berbicara, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (Yoh 11:25-26). Secara fisik kita semua akan mati. Tetapi manusia memiliki hati dan jiwa, yang tidak akan mati selamanya, kalau kita beriman pada Tuhan Yesus, karena sudah menyatu dengan sang kehidupan. Mari kita beriman dan mendoakan saudara-saudari yang telah meninggal. (Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes in me will not die for ever.
MISA 2
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35)
Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka.
Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them.
Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.
Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Why 14:3)
Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:33.39-43)
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)
Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim.
Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful.
MISA 3
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11)
Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita.
God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
Di
rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah
roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi
bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat
memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan
daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di
dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan
Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)
Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)
Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
3 makna Hari Raya Semua Orang Kudus bagi kita
Sabtu, 01 November 2014
Hari Raya Semua Orang Kudus
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a.
Hari Raya Semua Orang Kudus
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a.
Hari ini kira merayakan semua orang kudus, yakni saudara/i kita yang
sudah mulia bersama Tuhan di surga. Bagi mereka yang dikanonisasi
sebagai Santo/a, kita memang mempunyai hari-hari peringatan atau
perayaan khsusus. Namun, begitu banyak dari mereka yang telah menjadi
orang kudus tetapi tidak diberi gelar khusus sebagai Santo/a oleh
Gereja. Nah, pada hari inilah kita secara khusus merayakan mereka.
Perayaan ini paling tidak mempunyai 3 makna bagi kita. Pertama memberi
harapan yang semakin kuat kepada kita akan kehidupan abadi bersama para
kudus di surga. Kedua, meneguhkan kita dalam perjuangan hidup
sehari-hari bahwa ada sekian banyak orang kudus di surga yang selalu
mendoakan kita. Ketiga, mendorong kita untuk mengupayakan kekudusan
hidup di dunia ini dengan cara menjadi orang yang lemah lembut,
mencintai kebenaran, murah hati, pendamai, dll sebagaimana diwartakan
dalam Injil hari ini.
Doa: Para kudus di surga, doakanlah kami yang masih berziarah di dunia ini. Amin. -agawpr-
Doa: Para kudus di surga, doakanlah kami yang masih berziarah di dunia ini. Amin. -agawpr-
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati