| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. (Yoh 6,6).

Minggu, 26 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XVII
     


2Raj. 4:42-44; Mzm. 145:10-11,15-16,17-18; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15
 
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. (Yoh 6,6).
  
Tuhan mahatahu. Bahkan, Ia tidak hanya tahu, tetapi juga selalu menyediakan apa yang kita butuhkan itu. Ia tahu apa yang harus dilakukan-Nya untuk kita. Namun, Ia juga sangat menghargai kita. Ia tidak mau memanjakan kita tetapi menginginkan agar kita juga berpikir, berinisiatif dan berusaha. Karena dengan cara demikian, kita akan berkembang dalam seluruh aspek kehidupan kita. Itulah salah satu hal yang dapat kita petik dari kisah penggandaan roti seperti dikisahkan oleh Yohanes ini. Ia bisa membuat mukjizat secara langsung untuk memberi makan sekian banyak orang yang mengikuti-Nya, sebagaimana halnya Ia telah membuat banyak mukjizat penyembuhan, pengusiran setan, membangkitkan orang mati, meredakan angin ribut, dll. 

Namun, mengapa kini Ia tidak langsung saja menyediakan makakan bagi banyak orang itu? Jawabannya: Ia ingin mengajak para murid dan orang banyak yang ada di situ untuk mengambil bagian dalam karya-Nya. Maka, tampilkan Filipus yang secara implisit mengatakan bahwa hanya ada uang 200 dinar dan pasti tidak cukup. Lalu Andreas, masih dengan nada pesimis mengatakan bahwa ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan. Dua usulan cukup lah. 

Yesus tidak memakai usulan Filipus untuk membeli roti dengan 200 dinar yang mereka miliki. Sebenarnya ini jumlah yang cukup besar. Kalau 1 dinar itu standar upah pekerja sehari maka 200 dinar bisa untuk membeli roti yang cukup banyak. Yesus justru menggunakan usulan Andreas, yakni dengan mengambil, memberkati dan melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan yang dibawa seorang anak kecil. Mengapa? Ada beberapa alasan. 

Pertama, roti dan ikan itu sudah tersedia sehingga tidak perlu membeli. Artinya, Yesus menggunakan apa yang sudah ada dan sudah kita punya, bukan yang belum kita punya. 
Kedua, roti dan ikan itu tidak berasal dari Yesus sendiri, juga tidak dari para murid tetapi berasal dari seorang anak kecil yang merupakan bagian dari atau salah satu dari orang banyak. Artinya, dalam berkarya, Yesus ingin melibatkan bukan hanya para murid yang dipilih-Nya secara khusus tetapi juga orang-orang kebanyakan. 
Ketiga, roti dan ikan itu berasal dari seorang anak kecil. Artinya, bahkan seorang yang kecil saja diberi-Nya kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam karya-Nya; Ia berkenan menerima dan memakai persembahan dari orang yang kecil. Di tempat lain, kita tahu, Yesus memuji persembahan janda miskin.
Keempat, roti dan ikan dari anak kecil itu besar kemungkinannya merupakan bekal yang diberikan orangtuanya. Jadi bukan milik atau bikinan anak itu sendiri. Artinya, di sini terjadi rantai persembahan mulai dari orangtua yang memberi bekal pada anaknya, si anak yang rela memberikan bekalnya, Andreas yang mengantar anak itu kepada Tuhan, dan yang utama adalah Yesus yang menerima persembahan itu kemudian mengucap syukur dan berkat lalu membagi-baginya. Begitulah terjadi di sini sebuah mukjizat karena keterlibatan banyak orang. 
Kelima, jumlah 5 roti dan 2 ikan itu tentu lebih sedikit dibanding dengan jumlah roti yang dapat dibeli dengan 200 dinar. Artinya, sekecil dan sesedikit apa pun yang kita persembahkan kepada Tuhan, Ia akan memberkatinya sehingga menjadi berlipat ganda dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Doa: Tuhan, semoga kami senantiasa mengambil bagian dalam karya-Mu, meskipun hanya kecil dan sedikit yang dapat kami persembahkan kepada-Mu, karena sekecil apa pun persembahan kami, Engkau akan memberkatinya sehingga menjadi berlipat ganda dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin. -agawpr-

Minggu, 26 Juli 2015 Hari Minggu Biasa XVII

Minggu, 26 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XVII
  
Ekaristi adalah khazanah maha berharga: bukan hanya dengan merayakannya tetapi juga dengan berdoa di hadapannya di luar Misa, kita dimampukan berhubungan dengan maha-sumber rahmat. (St. Paus Yohanes Paulus II, Ensiklik Ecclesia de Eucharistia No. 25)
  

Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.

God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.

  
Doa Pagi


Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus. Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (4:42-44)
     
    
"Orang akan makan, dan bahkan akan ada sisanya."
    
Sekali peristiwa datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi Elisa, abdi Allah, roti-hulu-hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa, "Berikanlah roti itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan." Tetapi pelayan abdi Allah itu berkata, "Bagaimanakah aku dapat menghidangkannya di depan seratus orang?" Jawab abdi Allah itu, "Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman Tuhan: Orang akan makan, dan bahkan akan ada sisanya." Lalu dihidangkannyalah roti itu di depan mereka. Maka makanlah mereka, dan masih ada sisa, sesuai dengan firman Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 145:10-11.15-16.17-18; Ul: lh.16)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-6)
   
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
    
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan demi Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa kita semua, yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:1-15)
      
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak, sebanyak yang mereka kehendaki."
      
Sekali peristiwa Yesus berangkat ke seberang Danau Galilea, yaitu Danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai Filipus, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada Yesus, "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari lima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dunia." Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

   
Hari ini, Injil menampilkan salah satu kisah mukjizat yang paling populer, kisah Yesus menggandakan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang. Banyak hal dapat kita renungkan dari Injil hari ini. Namun saya mengajak Anda untuk merenungkan dua hal.

Pertama, orang banyak yang mengikuti Yesus. Mereka berjalan berkilo-kilo meter untuk mengikuti Yesus. Mereka terkesan dengan apa yang telah dilakukan Yesus. Mereka berbondong-bondong ingin mendengarkan pengajaran Yesus dan menyaksikan serta mengalami mukjizat penyembuhan yang dilakukan-Nya. Mereka begitu rindu untuk bertemu Yesus. Barangkali, antusiasme yang begitu besar dalam mengikuti Yesus inilah yang membuat mereka sampai tidak memikirkan bekal untuk dimakan. Dan lihatlah apa yang mereka dapat! Mereka bertemu dengan Yesus, mendengarkan pengajaran-Nya. Kita yakin bahwa banyak juga di antara mereka yang disembuhkan. Dan jangan lupa, selain mendapatkan kepuasan rohani, mereka juga dikenyangkan secara jasmani berkat roti dan ikan yang digandakan oleh Yesus bagi mereka.

Hari ini kita diingatkan untuk melihat diri kita masing-masing, dan bertanya, “Apakah yang utama dalam hidupku? Apakah Yesus sudah menjadi prioritas pertama dalam hidupku?” Bukannya mencari Tuhan, kita justru seringkali merasa tidak punya waktu untuk itu. Banyak hal kita kemukakan sebagai alasan klasik. Kesibukan kita, karier kita, sekolah kita, dan lain-lain. Bahkan, kita juga sering mengabaikan kesempatan untuk ambil bagian dalam perjamuan Ekaristi.

Peristiwa dalam Injil hari ini memberikan pelajaran berharga bagi kita. Barangsiapa berani memprioritaskan Yesus dalam hidupnya, ia akan mendapatkan kelegaan jasmani dan rohani. Ingat, dalam kesempatan lain Yesus bersabda, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:33)

Kedua, mari kita melihat diri Yesus sendiri. Yesus melihat orang banyak yang telah berjalan mengikuti-Nya. Dia tahu bahwa mereka membutuhkan makan. Dia melakukan mukjizat penggandaan roti dan ikan untuk memberi banyak orang itu makan. Hal ini sungguh bertolak belakang dengan peristiwa ketika Dia sendiri lapar karena berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun. Ia dapat melakukan sesuatu untuk diri-Nya sendiri, tetapi Dia tidak melakukannya. Sementara, Yesus serta merta berbuat sesuatu jika orang lain sedang membutuhkan. Hidup-Nya adalah untuk kepentingan orang lain. Bahkan Dia memberikan hidup-Nya untuk keselamatan manusia.

Sikap Yesus ini memberikan sebuah pelajaran bagi kita. Sebagai pengikut-Nya, kita pun hendaknya memiliki sikap dan semangat yang sama. Yesus menghendaki kita agar siap dan bersedia untuk berbagi dan memberi apa yang kita miliki kepada sesama, misalnya keahlian kita, waktu kita, harta kita, dan lain sebagainya. Terlebih, berbagi dengan mereka yang membutuhkan, mereka yang kekurangan, dan mereka yang sedang dalam masalah, baik fisik, emosional, maupun spiritual. [Andik/RUAH]
    
"Bukan manusia yang menyebabkan bahwa bahan persembahan menjadi Tubuh dan Darah Kristus, melainkan Kristus sendiri yang telah disalibkan untuk kita. Imam yang mewakili Kristus, mengucapkan kata-kata ini, tetapi daya kerjanya dan rahmat datang dari Allah. Inilah Tubuh-Ku, demikian ia berkata. Kata-kata ini mengubah bahan persembahan itu" (St. Yohanes Krisostomus, prod. Jud. 1,6). 
    
Antifon Komuni (Mzm 103:2)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.

Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.

Sabtu, 25 Juli 2015 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Sabtu, 25 Juli 2015
Pesta Santo Yakobus, Rasul

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)

Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
 
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)
    
  
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
        
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)
     
"Cawan-Ku akan kamu minum"
    
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Permintaan yang diutarakan ibu Yakobus dan Yohanes dalam kisah Injil tadi adalah permintaan yang sangat manusiawi. Dari kodratnya, setiap manusia senantiasa memiliki keinginan untuk menjadi lebih dihargai dan lebih dihormati daripada orang lain. Karena itu dapat dipahami, bahwa seseorang akan menjadi sangat marah bila dia diremehkan atau dianggap sepele oleh sesamanya.

Kemarahan murid-murid yang lain kepada Yohanes dan Yakobus yang telah terus terang meminta hak istimewa dari Yesus, dalam arti tertentu juga adalah kemarahan yang timbul dari perasaan dianggap remeh atau disepelekan. Dalam rumusan yang agak lain, kemarahan itu bisa dibahasakan sebagai berikut: Apa sih istimewanya kamu sampai-sampai berani minta tempat yang istimewa dalam kerajaan Yesus? Apakah kami yang lain tidak layak untuk itu? Toh, kita sama-sama murid-Nya. Mengapa kamu saja yang minta?

Namun yang menarik adalah reaksi Yesus. Ketika semua murid yang lain ramai-ramai memarahi Yakobus dan Yohanes, Ia memanggil mereka semua dan mulai mengajarkan mereka suatu pesan penting, yakni agar mereka tidak mengandalkan kuasa dan tangan besi ketika menjadi pemimpin. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang senang main kuasa dan selalu unjuk kekuatan di hadapan rakyatnya. Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus menjadi pelayan dan hamba dari semua. Pemimpin yang baik tidak menuntut hak istimewa, dan tidak meminta diperlakukan lebih terhormat dari yang lain. Sebaliknya, ia harus menjadi yang terkecil, yang terpinggirkan, dan yang bersedia melayani dan mengabdi kepada semua orang tanpa pandang bulu. Bagaimana dengan kita sendiri?

Tuhan, mampukan aku untuk menjadi pemimpin yang jujur, adil, dan melayani. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni

Mereka minum piala Tuhan, dan menjadi teman Allah.

They drank the chalice of the Lord, and became the friends of God.

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. (Mzm 18,9)

Jumat, 24 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI
      
Kel. 20:1-17; Mzm. 19:8,9,10,11; Mat. 13:18-23.

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. (Mzm 18,9)

Ada beberapa hal yang menghambat sabda Tuhan yang kita dengarkan dapat berakar, bertumbuh, berkembang dan berbuah. Yang pertama, karena orang tidak mau mengerti sehingga sabda Tuhan mudah sekali dirampas oleh kekuatan jahat. Yang kedua, tidak mau merenungkan dan mengendapkan sabda itu sehingga hanya bertahan sebentar, setelah itu langsung dilupakan. Yang ketiga, tidak fokus karena hati dan pikirannya lebih dikuasai oleh kekuatiran dan keinginan akan harta kekayaan duniawi sehingga sabda Tuhan menjadi terhimpit, kerdil dan bisa jadi tidak mendapat tempat. Oleh karena itu, agar sabda Tuhan dapat berakar, bertumbuh, berkembang dan berbuah, kita harus membiasakan diri melakukan beberapa hal ini. Pertama, tidak cukup hanya membaca dan mendengar saja tetapi juga harus mau mengertinya. Bagaimana caranya? Bisa dengan bertanya atau mencari referensi pada buku-buku tafsir atau berselancar di internet. Namun, yang lebih penting adalah kita membaca dan merenungkan sabda Tuhan dalam doa agar Tuhan sendirilah yang memberi pencerahan pada akal budi dan hati kita sehingga kita mampu mengerti sabda-Nya. Kedua, setelah membaca dan mendengarkan sabda Tuhan, ambil waktu sejenak untuk hening, merenungkan dan mengendapkan. Kita biarkan Roh Kudus berkarya dan mengolah sabda Tuhan itu dalam diri kita sehingga menjadi daya kekuatan bagi kita. Ketiga, kita murnikan hidup kita, hati dan pikiran kita dari berbagai macam kekawatiran dan keinginan untuk mencari kekayaan duniawi. Dengan pembiasaan ini, sabda Tuhan pasti akan lebih mengakar, tumbuh dan berkembang serta berbuah lebat sehingga kita benar-benar merasakan bahwa sabda Tuhan itu mendatangkan kebahagiaan sejati.
 
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar dengan mendengarkan sabda-Mu dengan baik, kami sabda-Mu itu berbuah dalam kata dan tindakan kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 24 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XVI

Jumat, 24 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI

Sebagai Tuhan, Kristus adalah juga Kepala Gereja, yang adalah Tubuh-Nya Bdk. Ef 1:22.. Walaupun Ia telah diangkat dan dimuliakan di dalam surga, karena Ia telah menyelesaikan perutusan-Nya secara penuh, namun Ia tinggal di dunia dalam Gereja-Nya. Penebusan adalah sumber otoritas yang Kristus jalankan dalam Gereia-Nya berkat Roh Kudus Bdk. Ef 4:11-13.. "Gereja, atau Kerajaan Kristus yang sudah hadir dalam misteri" adalah "benih dan awal Kerajaan-Nya di dunia ini" (LG 3;5). (Katekismus Gereja Katolik, 669)
    
  
Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.

Doa Pagi


Allah Bapa Sumber Kebenaran, Sabda-Mu jujur dan benar untuk selamanya. Semoga Kautanam dalam-dalam di hati kami, agar kami semakin yakin, bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)
    
"Hukum telah diberikan melalui Musa."
  
Di Gunung Sinai Tuhan bersabda demikian, “Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Janganlah ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu barang yang menyerupai apa pun yang ada di langit, di atas bumi atau di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya. Sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalas kesalahan bapa ke dalam diri anak-anaknya dalam keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi, Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Selama enam hari engkau bekerja, dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang ada di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, agar umurmu panjang di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11, R: Yoh 6:63c)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
     
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:18-23)
   
"Orang yang mendengarkan sabda dan mengerti, akan menghasilkan buah."
  
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah arti perumpamaan tentang penabur. “Setiap orang yang mendengar sabda tentang Kerajaan Surga dan tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi, ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar sabda itu, lalu sabda itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah. Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh ganda.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
     
  
Seandainya kita boleh memilih jenis tanah untuk ditanami tetumbuhan, jenis tanah manakah yang kita inginkan? Tentu kita akan memilih tanah yang subur sehingga benih yang kita tanam jugalah yang Tuhan harapkan dari kita. Tuhan juga berharap mendapatkan tanah yang subur sehingga firman dapat bertumbuh dan menghasilkan banyak buah.

Tanah dalam perumpamaan Injil hari ini adalah hati kita. Kita memberi hati kepada Tuhan untuk ditaburi firman-Nya. Mungkin kita mendengar Injil setiap hari, atau membaca Alkitab setiap hari, tetapi mengapa hal itu seolah tidak banyak mengubah kita? Kita perlu melihat kembali tanah hati kita. Sudahkah kita berusaha mengolahnya demi Tuhan? St. Teresia dari Avila memberi bantuan besar dalam usaha untuk mengolah tanah hati kita. Ia berkata, “Seorang yang baru mulai dalam hidup rohani harus membayangkan dirinya mau membuat kebun untuk menyenangkan Tuhan. Tetapi, tanah yang dimilikinya sangat tidak subur dan ada banyak ilalang. Tuhan membantu mencabuti ilalang itu dan mengolah tanah sehingga tanah menjadi subur.”

Usaha untuk mengubah tanah yang tidak subur menjadi subur pertama-tama adalah anugerah Tuhan. Tuhan memberi rahmat pada mereka yang sungguh-sungguh ingin bertobat dan kembali kepada-Nya. Tetapi, langkah selanjutnya adalah ketekunan kita. Setelah tanah menjadi subur, kita perlu menjaganya. St. Teresia mengatakan bahwa usaha untuk menjaga kesuburan tanah hati ini adalah lewat doa dan renungan. Suatu doa serius perlu disertai renungan, yaitu menyadari dengan siapa dirinya berbicara. “Jika seorang berbicara kepada Tuhan sama seperti dia berbicara dengan pelayannya, hal ini tidak dapat kusebut doa,” kata Sta. Teresia.

Tuhan selalu memulai segala yang baik dalam hidup kita, termasuk mengubah tanah hati kita. Selanjutnya, kita diminta untuk menjaganya lewat doa. Tiada kemajuan rohani dapat diperoleh tanpa berdoa. Tekunlah berdoa dan sadarilah dengan siapa kita berbicara, maka bukan saja tanah hati kita berubah menjadi subur, tetapi Tuhan sendiri akan bersukacita karena melihat tanah itu telah berubah menjadi taman yang indah. Maukah kita mengolah tanah hati untuk Tuhan? (Charles/Cafe Rohani).

Antifon Komuni (Mat 13:23)

Benih yang ditabur di tanah subur, ialah orang yang mendengarkan warta itu, memahaminya dan menghasilkan buah, ada yang seratus, enam puluh, dan tiga puluh ganda.

Kamis, 23 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XVI

Kamis, 23 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI

"Membela dan memupuk hidup, menghormati dan mencintainya, itulah tugas yang oleh Allah dipercayakan kepada setiap orang, dengan memanggilnya sebagai citra-Nya yang hidup, untuk ikut serta melaksanakan kedaulatan-Nya sendiri atas dunia." (Paus Yohanes Paulus II, Ensiklik Evangelium Vitae - Injil Kehidupan, 25 Maret 1995, No. 42)

Antifon Pembuka (Dan 3:52)

Terpujilah Engkau Tuhan, Allah leluhur kami! Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, orang yang mencari Engkau, Engkau terima melalui Yesus, Sabda-Mu yang menjelma. Perkenankanlah kami mendengar, betapa agung kebahagiaan yang menjadi panggilan umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (19:1-2.9-11.16-20b)
     
    
"Tuhan turun ke Gunung Sinai di hadapan seluruh umat."
   
Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama. Setelah berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai. Bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap=siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat." Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. Gunung Sinai ditutpi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung sangat gemetar. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. Tuhan lalu turun ke atas Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan (Dan 3:52-54.56)
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)
   
"Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."
     
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?" Jawab Yesus, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: 'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.' Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Sesungguhnya, Tuhan berkenan mewahyukan diri-Nya kepada semua orang. Namun, tidak semua orang mau menerima-Nya. Kepada mereka yang mau menerima-Nya, Ia memberi karunia yang lebih, yakni kemampuan untuk melihat pekerjaan-pekerjaan-Nya dan kemampuan untuk mendengar sabda, pengajaran dan kehendak-Nya. Namun, bagi yang menolak-Nya, alias yang telah menutup pintu hati bagi-Nya, karunia itu justru diambil. Kita semua tentunya termasuk orang-orang yang dikaruniani rahmat tersebut karena kita membuka hati untuk menerima-Nya, untuk beriman kepada-Nya. Oleh karena itu, marilah kita mohon rahmat agar kita semakin peka untuk melihat pekerjaan-pekerjaan-Nya sekalipun dalam peristiwa yang kecil, sederhana dan remeh; juga semakin peka mendengar sabda serta kehendak-Nya yang seringkali terselubung dan nyaris tak terdengar. Dengan demikian, semoga kita pun semakin mengenal Dia dan semakin mantap dalam mengimani-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin peka dalam melihat karya-Mu dan mendengar sabda-Mu. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum papa.

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" (Yoh 20,18)

Rabu, 22 Juli 2015
Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena

 
Kid. 3:1-4a atau 2Kor. 5:14-17; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9; atau Kel 16:1-5.9-15; Mzm 78:18-19.23-28; Yoh. 20:1,11-18.
 
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" (Yoh 20,18)

Hari ini kita merayakan peringatan St. Maria Magdalena, salah satu dari beberapa wanita yang setia melayani dan mengikuti Yesus. Karena cintanya yang begitu besar kepada Yesus, maka ia tidak mau berpisah sedikit pun dari-Nya (Luk 8,2). Sejak mengenal Yesus, ia selalu hadir dan melayani di mana pun Yesus berada. Sepanjang perjalanan-Nya di salib, ia selalu menyertai dan tetap setia di dekat salib sampai mengantar-Nya ke makam (Yoh 19,25). Pada hari sabat, karena hukum mewajibkannya untuk istirahat di rumah, maka ia pun pulang. Namun, hati dan pikirannya tidak bisa dilepaskan dari Yesus. Maka, pagi-pagi buta, sementara yang lain masih terlelap, ia pergi ke makam supaya bisa kembali berada dekat dengan Yesus. Ketika Yesus tidak ditemukan, ia pun terus mencari sambil menangis (Yoh 20,11-18). Dan kepada Maria Magdalena yang ingin selalu dekat dengan-Nya, Yesus berkenan pula mendekat, sama halnya kepada dia yang mencari-Nya, Tuhan juga berkenan ditemui. Bagi kita pun demikian: Tuhan senantiasa dekat dengan kita, mari kita sadari dan kita dekatkan pula hidup kita dengan-Nya. Tuhan selalu ingin kita temui dalam peristiwa hidup kita sehari-hari, maka marilah kita mencari-Nya.
  
Doa: Tuhan, semoga dengan teladan dan doa St. Maria Magdalena, kami selalu mencari-Mu dan tinggal dekat dengan-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 22 Juli 2015 Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena

Rabu, 22 Juli 2015
Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena

“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
  
"Impian mempelai perempuan."
  
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
   
atau

Bacaan dari Kitab Keluaran (16:1-5.9-15)
  
"Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit!"
   
Segenap jemaah Israel berangkat dari Elim, lalu tiba di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan Gunung Sinai. Mereka tiba di sana pada hari yang kelima belas bulan yang kedua sejak mereka keluar dari tanah Mesir. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel terhadap Musa dan Harun. Mereka berkata, “Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadap kuali penuh daging dan memakan roti sepuas hati! Sebab kalian membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan!” Lalu bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu. Maka bangsa ini akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam apabila mereka memasak yang mereka bawa pulang, maka yang dibawa itu akan menjadi dua kali lipat banyaknya daripada yang mereka pungut setiap hari.” Lalu Musa berkata kepada Harun, “Katakanlah kepada seluruh jemaat Israel, ‘Marilah dekat ke hadapan Tuhan, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu’.” Dan ketika Harun sedang berbicara kepada seluruh jemaat Israel, mereka mengarahkan pandangan ke arah padang gurun, maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, ‘Pada waktu senja kalian akan makan daging dan waktu pagi kalian akan makan roti sampai kenyang. Maka kalian akan tahu, bahwa Akulah Tuhan Allahmu’.” Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Dan pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap nampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, ‘Apakah ini?’ Sebab mereka tidak tahu, apa itu. Lalu berkatalah Musa, “Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memberi mereka gandum dari langit.
Ayat. (Mzm 78:18-19.23-28)
1. Dalam hati, mereka mencobai Allah dengan menuntut makanan untuk menuruti nafsu mereka. Mereka berbincang-bincang menyangsikan Allah, “Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?”
2. Maka Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia menghujankan manna untuk dimakan, dan memberi mereka gandum dari langit.
3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Ia menghembuskan angin timur dari langit dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya.
4. Ia menghujankan daging seperti debu banyaknya, dan burung-burung bersayap dihamburkan-Nya laksana pasir di laut; Semua itu dihujankan-Nya di tengah perkemahan mereka, di sekeliling tempat kediaman mereka.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
 
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
    
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
   
Maria Magdalena kita peringati pestanya pada hari ini. Siapakah dia? Kita mengenal kisahnya dari Injil. Maria terhitung sebagai salah satu di antara wanita yang disembuhkan Yesus dari kuasa Roh jahat dan kemudian menjadi pengikut dan pelayan Yesus selama karya-Nya. Maria juga hadir pada saat kematian Lazarus, hadir di jalan salib Yesus hingga di bawah kaki salib, hadir saat penguburan Yesus dan mendatangi kubur untuk mengurapi jenazah Yesus bersama para wanita lain. Dan puncaknya, Maria Magdalena menjadi satu-satunya wanita yang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya. Yesus menampakkan diri kepada-Nya dan menyapa dirinya dengan ‘nama’nya (bdk. Yoh. 20:11-18).

Menyapa dengan ‘nama’ pribadi memperlihatkan kedalaman relasi dan cinta. Kedalaman relasi itu semakin kuat terasa ketika seseorang kehilangan kekasih jiwanya. Lihatlah Maria Magdalena bagai orang linglung mencari Yesus sambil menangis di sekitar kuburan. Rasa kehilangan itu indah dilukiskan dalam Kitab Kidung Agung: ”... pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. ... Aku ditemui peronda-peronda kota. ”Apakah kamu melihat jantung hatiku?”(Kid. 3:1-3).

Maria Magdalena telah menjadi kekasih jiwa Yesus, jantung hati-Nya. Maria mengalami sendiri rahmat belas kasih dan pengampunan Tuhan. Ia yang dosanya paling banyak diampuni Tuhan, akan paling besar sukacitanya. Kita semua juga ingin menjadi kekasih jiwa Yesus, jantung hati-Nya sendiri. Untuk itu, kita belajar dari Maria Magdalena untuk berani datang kepada Yesus mohon ampunan dosa dan bertobat. Betapa Yesus amat mencintai pendosa yang bertobat, yang mengikuti hidup dan karya Yesus hingga mau mati dan bangkit dalam nama-Nya.

Tuhan Yesus, aku ingin menjadi kekasih jiwa-Mu hingga ajalku tiba. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)


Antifon Komuni (2Kor 5:14.15)

Kasih Kristus mendorong kita, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

The love of Christ impels us, so that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and was raised.

Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!" (Mat 12,49)

Selasa, 21 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI

 
Kel. 14:21-15:1; MT Kel. 15:8-9,10,12,17; Mat. 12:46-50.

Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!" (Mat 12,49)


Apakah kita termasuk orang-orang yang ditunjuk oleh Yesus sebagai ibu dan saudara-saudari-Nya karena kita juga menjadi pelaksana kehendak Tuhan yang tekun dan setia? Maria, bunda Yesus dan bunda kita semua, jelas. Kita tahu, seluruh hidupnya dipersembahkan kepada Tuhan untuk melaksanakan kehendak-Nya. Kita ingat persis semboyan hidupnya: "Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu". Maksud, kata-kata Yesus tersebut sama sekali bukan untuk menolak Maria sebagai ibu-Nya tetapi justru sebaliknya. Ia mengajak kita semua untuk meneladan Maria, ibu-Nya, dalam melaksanakan kehendak Tuhan agar kita pun ditambahkan dalam bilangan ibu dan saudara-saudari Yesus. Ia tidak hanya mengajari kita berdoa "Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam sorga" tetapi juga menghadirkan bagi kita seorang ibu yang menjadi teladan bagi kita dalam melaksanakan kehendak Tuhan.

Doa: Bunda Maria, doakanlah kami agar kami mempu meneladanmu dalam menjadi pelaksana kehendak Tuhan yang tekun dan setia. Amin- -agawpr-

Selasa, 21 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XVI

Selasa, 21 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI
 
“Mengakui nama lain selain nama Kristus, berarti bukan umat Tuhan” (St. Ignasius dari Antiokhia)

 
Antifon Pembuka (Kel 15:10.12)

Kautiupkan napas-Mu, maka laut menutup mereka, laksana timah mereka tenggelam dalam ombak dahsyat. Engkau mengulurkan tangan, mereka ditelan bumi.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon Kautunjukkan daya kekuatan sabda-Mu yang mendatangkan penebusan. Semoga sabda itu mengarahkan hati orang menuju kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Perlindungan yang dianugerahkan kepada orang-orang Israel terjadi dengan cara yang luar biasa. Orang-orang Israel begitu takjub merasakan dahsyatnya kekuatan Allah yang bekerja melindungi perjalanan mereka. Iman mereka akan Allah semakin diteguhkan.


Bacaan dari Kitab Keluaran (14:21 - 15:1)
   
  
"Umat Israel masuk ke tengah laut yang kering."
   
Waktu orang Mesir mengejar orang Israel Musa mengulurkan tangannya ke atas laut. Maka semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka air terbelah dan orang Israel masuk ke tengah laut yang kering. Di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Orang-orang Mesir pun mengejar menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel yang masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang berapi dan awan lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Roda keretanya dibuat-Nya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata,”Mari kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan, serta percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

(tanpa 'demikianlah sabda Tuhan', langsung Kidung Tanggapan)

Kidung Tanggapan
Ref. Baiklah kita menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.
Ayat. (Mzm Kel 15:8-9,10,12,17; Ul:1)
1. Ya Tuhan, karena nafas murka-Mu segala air naik bertimbun-timbun, segala alirannya berdiri tegak seperti bendungan, dan air bah membeku di tengah laut. Musuh berkata, "Mari aku kejar, aku capai mereka, aku bagi-bagi jarahan. Nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, pedangku akan kuhunus. Tanganku akan menumpas mereka.
2. Tetapi Engkau meniupkan nafas-Mu dan laut pun menutupi mereka. Seperti timah mereka tenggelam dalam air yang dahsyat. Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu, maka bumi pun menelan mereka.
3. Engkau membawa umat-Mu dan mencangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri, di tempat yang telah Kaujadikan kediaman-Mu, di tempat kudus yang didirikan tangan kanan-Mu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = g ,4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Yesus tidak menolak kehadirang anggota keluarga-Nya. Justru peristiwa itu dipakai-Nya untuk menekankan siapa saja yang melakukan kehendak Allah,mereka semua adalah anggota keluarga-Nya juga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)
  
"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, 'Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku.'"
  
Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku? Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Dalam Yesus kita bersaudara… Dalam Yesus kita bersaudara… “ Itulah gambaran dari keluarga Allah yang telah dibangun oleh Yesus, yang diungkapkan dalam sebuah syair lagu. Keluarga Allah yang mencakup semua orang dari segala suku, bahasa, kaum dan bangsa karena percaya kepada Yesus. Mari kita membuka diri kepada siapa saja agar orang yang berkehendak baik tertarik kepada Yesus dan menggabungkan diri dalam keluarga Allah.

Doa Malam

Ya Tuhan, pantaslah kami senantiasa bersyukur kepada-Mu, karena kasih setia-Mu berlimpah atas kami. Semoga keberhasilan usaha kami tidak menjadikan kami sombong namun kami senantiasa ingat bahwa tanpa Engkau kami tidak bisa melakukan apa-apa. Amin.


RUAH

Senin, 20 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 20 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI
  
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28). (Katekismus Gereja Katolik, 545)

Antifon Pembuka (Kel 14:13a,14)

Janganlah takut! Tetaplah berdiri! Perhatikanlah keselamatan dari Tuhan. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahapengasih, Engkau telah membebaskan umat-Mu dan memimpin mereka menuju hari depan baru. Kami mohon, Kautunjukkan jalan menuju kehidupan dan kebebasan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
            
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:5-18)
 
"Mereka akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun."
  
Waktu diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa Israel telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa Israel itu. Mereka berkata, “Apakah yang telah kita perbuat ini? Mengapa telah kita biarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?” Kemudian Firaun memasang keretanya dan membawa serta rakyatnya. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang perkasa. Adapun orang Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun, dengan orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka, dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh; maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel; mereka berseru-seru kepada Tuhan, dan mereka berkata kepada Musa, “Apakah di Mesir tidak ada kuburan, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Maksudmu apa membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah telah kami katakan di Mesir, janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami bekerja bagi orang Mesir daripada mati di padang gurun!” Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu, “Janganlah takut! Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan yang hari ini juga akan diberikan-Nya kepada kalian. Sebab orang Mesir yang kalian lihat hari ini takkan kalian lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.” Lalu Tuhan bersabda kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Tetapi sementara itu Aku akan menegarkan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun serta seluruh pasukannya, kereta dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Kidung Tanggapan
Ref. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.
Ayat. (Kel 15:1-2.3-4.5-6)
1. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur. Kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Dia Allahku, kupuji Dia; Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan, itulah nama-Nya! Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut, para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
3. Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. Tangan kanan-Mu, ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, ya Tuhan, menghancurkan musuh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 94:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)
 
"Pada waktu penghakiman, ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."
 
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Jawab Yesus kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan


Dua kata kunci yang kita temukan dalam bacaan I dan Injil hari ini adalah "lihat" (lihatlah dan melihat). Musa mengajak bangsa Israel yang dibimbingnya untuk melihat keselamatan dari Tuhan. Keselamatan dari Tuhan itu sungguh-sungguh ada dan sedang (selalu) dikerjakan oleh-Nya, seperti misalnya tampak dalam karya pembebasan mereka dari perbukakan bangsa Mesir. Namun masalahnya, bangsa Israel tidak mampu melihat karya Tuhan itu. Sama halnya dengan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang meminta untuk melihat tanda dari Yesus (Injil). Mereka adalah orang-orang yang fasih dengan segala macam hukum dan peristiwa di Perjanjian Lama, tetapi tidak mampu melihat Tuhan yang hadir dan berkarya dalam setiap peristiwa tersebut. Mereka juga mengetahui hal-hal yang dikerjakan Yesus, namun mereka tidak mampu melihat semua itu sebagai tanda kehadiran dan karya Allah. Oleh karena itu, marilah kita mohon rahmat agar tidak seperti mereka. Semoga kita dianugerahi kemauan dan kemampuan untuk membuka mata, baik mata indrawi maupun mata iman. Dengan mata indrawi kita melihat berbagai macam peristiwa dalam hidup kita dan dengan mata iman kita mampu melihat bahwa Tuhan senantiasa hadir dan berkarya dalam setiap peristiwa tersebut.

Doa: Tuhan, berilah kami baik mata indrawi dan mata iman yang mampu melihat tanda kasih dan penyelamatan-Mu yang setiap saat Kaukerjakan bagi kami. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Kel 15:6)

Tangan kanan-Mu, ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, ya Tuhan, menghancurkan musuh.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy