Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Mat 11,29)

Kamis, 16 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

  

Kel. 3:13-20; Mzm. 105:1,5,8-9,24-25,26-27; Mat. 11:28-30.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Mat 11,29)

Kata "kuk" (Yunani, ζυγος – zugos) secara harafiah berarti kerangka kayu yang dipikulkan kepada 2 binatang (sapi, kerbai, kuda) agar keduanya mudah dikendalikan dan dapat berjalan seirama dan searah, misalnya untuk membajak sawah atau mengangkut barang. Dalam Injil Matius ini, istilah yang dipakai dalam bahasa Yunani adalah ζυγος μου (zugos mou) yang terjemahan lebih tepatnya adalah "kuk-Ku / my yoke" bukan "kuk yang Kupasang". Perbedaan terjemahan ini sangat jelas: terjemahan "kuk yang kupasang" memberikan kesan bahwa Yesus ada diluar "kuk" itu, sedangkan terjemahan "kuk-Ku" menunjukkan bahwa Yesus ada bersama-sama kita di dalam kuk itu. Dengan demikian, "kuk" yang dipasangkan pada 2 binatang menggambarkan bahwa Yesus tidak menaruh kuk itu begitu saja di pundak kita lalu kita memikulnya sendirian tetapi beban itu kita panggul bersama-sama dengan Yesus. Demikianlah menjadi jelas bahwa dalam setiap beban kehidupan kita, Tuhan senantiasa hadir dan bersama-sama dengan kita. Bahkan, Ia tidak hanya berjalan bersama kita tetapi juga memikul bersama kita.
   
Doa: Tuhan, terimakasih Engkau senantiasa hadir bersama kami dalam menanggung beban-beban kehidupan kami. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy