Tanpa iman maka sakit dan kematian hanya akan menjadi derita yang sia-sia

Senin, 06 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV

Kej. 28:10-22a; Mzm. 91:1-2,3-4,14-15ab; Mat. 9:18-26.

"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." (Mat 9,22)

Dalam hidup ini, kita mempunyai dua sahabat yang amat istimewa, yakni sakit dan kematian. Dalam keadaan kita sebaik apa pun, keduanya tetap dekat dengan kita, bahkan tiba-tiba bisa menjadi sangat dekat dan menyatu dengan kita. Anehnya, secara manusiawi kita seringkali merasa takut pada kedua sahabat tersebut. Nah, berhadapan dengan rasa takut tersebut, hanya imanlah yang menjadi jawaban. Hanya iman kepada Tuhan yang memampukan kita berdamai dengan kedua sahabat kita itu. Bahkan lebih dari itu. Iman kita akan membuat penyakit dan kematian yang sering kita takuti itu justru menjadi sarana bagi kita untuk menerima anugerah keselamatan. Karena iman, penyakit yang kita derita membuat kita dapat ikut serta merasakan derita Kristus di salib demi keselamatan kita. Karena iman, kematian hanya mengakhiri hidup kita di dunia ini tetapi sesungguhnya memulai hidup baru di surga. Dengan kata lain, tanpa iman maka sakit dan kematian hanya akan menjadi derita yang sia-sia, namun dengan iman keduanya justru menjadi sahabat baik yang mengantar kita pada keselamatan dan persatuan dengan Tuhan.

Doa: Tuhan, anugerahilah kami selalu iman kepada-Mu karena hanya dengan iman itulah kami selamat. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy