| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 19 Februari 2016 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Jumat, 19 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
   
"Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi ia tidak mau menyelamatkan kita tanpa kita" (Agustinus, semi. 169,11,13). Supaya mendapat belas kasihan-Nya kita harus mengakui kesalahan kita: "Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh 1:8-9). (Katekismus Gereja Katolik, 1847)

Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.

Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.


Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
   
  
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
   
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
   
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
    
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Nubuat Nabi Yehezkiel jarang sekali dibacakan dalam Perayaan Ekaristi. Secara istimewa hari ini kita memperoleh kesempatan baik untuk mendengarkannya. Muatan nubuat yang disampaikan nabi hari ini kiranya akan mendesak kita segera melakukan peninjauan ulang atau evaluasi atas sejumlah sikap yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari, yang sejatinya kurang selaras dengan kehendak Allah dibiarkan atau dimaklumi, bahkan dianggap baik-baik saja. Kita sering mendengar ungkapan dari seseorang yang mengatakan bahwa dirinya tak lagi rajin pergi merayakan Ekaristi di gereja seperti yang pernah dilakukannya semasa kecil. Kadang-kadang ungkapan itu dilanjutkan kenangan-kenangan indah bahwa pada masa itu dirinya menjadi misdinar, rajin mendoakan novena, bahkan membantu Pak Koster membersihkan bangku-bangku gereja.

Hal-hal yang telah dilakukan pada masa silam seolah-olah menjadi semacam uang muka yang telah dibayarkan atas yang terjadi pada saat ini. Dengan kata lain, perbuatan baik di masa silam dianggap sebagai pengganti sikap-sikap abai yang dilakukan saat ini. Nabi Yehezkiel menegaskan jika orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Kita tak bisa begitu saja dengan mudah lulus dari ujian kehidupan berkat prestasi atau kebaikan-kebaikan kita di masa lalu. Sebaliknya, Nabi Yehezkiel menekankan pentingnya pertobatan, perubahan dari yang negatif ke arah yang positif, bukan sebaliknya. Bisa jadi kita termasuk orang yang jauh dari Allah di masa silam. Kita kerap mengabaikan kesempatan-kesempatan berjumpa secara personal dengan Allah baik lewat perayaan sakramen maupun bersekutu dengan sesama umat beriman. Akan tetapi, jika sekarang perubahan besar terjadi pada diri kita dalam wujud pertobatan, dikatakan Nabi Yehezkiel, orang itu pasti hidup. Ia tak akan mati.

Kesedihan terjadi tatkala orang baik berubah menjadi jahat. Sebaliknya, sukacita besar akan terbit manakala seorang pendosa bertobat dan menjadi orang yang mengejar kekudusan. Oleh karena itu, setiap hari tatkala bangun, hendaklah kita berusaha untuk senantiasa menjadi manusia baru. Kita bukanlah manusia lama yang bertindak sebagaimana biasanya kita lakukan. Kita adalah manusia baru yang senantiasa hidup dalam keterarahan pada kehendak Allah. (BV/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11)

Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan, Aku tidak menginginkan kematian orang berdosa, tetapi sebaliknya bahwa ia kembali dan hidup.

As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  

Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat Ilahi, 1988)

Kamis, 18 Februari 2016 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 18 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita” – Mother Angelica

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

To my words give ear, O Lord; give heed to my sighs. Attend to the sound of my cry, my King and my God.

Doa Pagi

Allah Bapa, asal segala kebaikan, semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami selalu memikirkan dan melakukan yang baik. Sebab kami tidak dapat hidup tanpa Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Satu-satunya yang menjadi andalan Ratu Ester adalah Tuhan sendiri. Ia menyerahkan segala persoalannya kepada-Nya. Dalam bahaya maut, Tuhan menjadi penolong bagi-Nya. Ratu Ester yakin bahwa Tuhan selalu melindungi umat-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
   
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
     
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a,14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Yesus menasihati para murid-Nya untuk yakin akan kuasa dan kebaikan Tuhan, khususnya dalam doa. Iman dan ketekunan menjadi unsur yang penting. Allah selalu menjawab mereka yang berdoa kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
  
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Yesus menegaskan kebaikan Bapa yang pasti akan memperhatikan mereka yang mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi orang-orang yang percaya, di satu sisi kebaikan itu menjadi alasan untuk memohon sesuatu dan berharap pengabulannya. Di sisi yang lain, kebaika itu juga menjadi undangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita diundang untuk menjadi saluran cinta kasih Allah kepada semakin banyak orang. Bagaimana kita berjuang untuk menjadikan diri kita sebagai saluran kasih Allah kepada sesama?

Antifon Komuni (Mat 7:8)

Setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Everyone who asks, receives; and the one who seeks, finds; and to the one who knocks, the door will be opened.

Doa Malam

Ya Bapa, kami bersyukur sebab Putra-Mu telah mengajar kami perihal iman dan harapan yang teguh serta sikap toleransi yang tinggi terhadap sesama. Kami mohon, tambahkanlah semangat kasih kami kepada-Mu dan kepada sesama serta limpahkanlah kerahiman-Mu bagi kami. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Rabu, 17 Februari 2016 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 17 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Masa Tobat Prapaskah mempunyai ciri tobat. Dalam katekese hendaknya ditegaskan kepada kaum beriman beserta akibat-akibat sosial dosa, hakikat dosa, yang menyangkal dosa sejauh merupakan penghinaan terhadap Allah. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 14)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.


Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
   
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
   
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Atau: Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
  
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
   
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Seorang ayah dengan tulus berkata kepada putra terkasihnya, "Nak, aku mencintai engkau seumur hidupku." Sang anak menjawab, "Apa buktinya?" Ayam diam dan berlalu dengan sedih. "Mengapa ia masih meminta bukti? Bukankah aku ini sudah menjadi bukti yang kuat?" kata sang ayah dalam hati. Ia tentu merasa sedih. Setelah sekian tahun ia mencurahkan kasih dengan tulus kepada putranya, namun ternyata putra meragukannya. Menanyakan bukti berarti tidak percaya.

Hal serupa juga kita temukan dalam Injil hari ini. Yesus kecewa dengan "angkatan ini", yakni orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya. Mereka telah hidup bersama-Nya, mendengarkan pengajaran-Nya, menyaksikan mukjizat-Nya yang luar biasa. Akan tetapi, mereka masih tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah. Orang-orang Yahudi masih meminta tanda. Padahal, Yesus adalah tanda itu sendiri.

Orang-orang Niniwe bertobat hanya karena sekali mendengarkan pewartaan Yunus, sang utusan Allah. Sedangkan orang-orang Yahudi tidak bertobat sekalipun mereka telah mendengar secara langsung pewartaan Yesus Sang Putra Allah. Apa yang belum dilakukan Yesus? Yesus telah melakukan segalanya melebihi apa yang Yunus. Namun, karena ketegaran hati mereka, mereka tidak bertobat.

Para saudara terkasih, seruan Yesus ini juga ditujukan kepada kita. Dalam keadaan biasa, mungkin seruan Yesus ini tidak terlalu terasa. Namun, ketika kita sedang menghadapi masalah yang pelik, iman kita kepada Kristus mulai tergoncang. Dalam keadaan seperti ini, kita mungkin berdoa, "Tuhan, buktikan bahwa Engkau mengasihiku; keluarkan aku dari masalah ini." Dengan berdoa seperti ini, bukankah kita sama saja dengan orang Yahudi yang meminta tanda? Yesus sendiri adalah tanda kasih itu.

Mari pada masa Prapaskah ini kita merefleksikan diri kita dan mulai bertobat. Dengan berefleksi kita akan makin bisa melihat betapa besar campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Kita seringkali tidak percaya akan kebaikan Tuhan, karena kita kurang menyadari bahwa Ia selalu hadir bagi kita. Ia hadir secara nyata melalui orang-orang yang mencintai kita, atau yang berani menegur kita, juga melalui peristiwa-peristiwa hidup. (Fr. Dimas Pele Alu, O.Carm/Cafe Rohani)

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Selasa, 16 Februari 2016 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 16 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Iman Gereja mendahului iman perorangan, yang diajak supaya menyetujuinya. Kalau Gereja merayakan Sakramen-sakramen, ia mengakui iman yang diterima dari para Rasul. Oleh karena itu berlakulah prinsip tua: "lex orandi, lex credendi" (atau sebagaimana Prosper dari Aquitania dalam abad ke-5 mengatakan: "legem credendi lex statuat supplicandi") "Peraturan doa harus menentukan peraturan iman": auct. ep.8.. Cara doa adalah cara iman; Gereja percaya, seperti yang ia doakan. Liturgi adalah unsur dasar tradisi yang suci dan hidup Bdk. DV 8. ---- Katekismus Gereja Katolik, 1124

Antifon Pembuka (Mzm 90 (89):1-2)

Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

O Lord, you have been our refuge, from generation to generation; from age to age, you are.

Doa Pagi


Allah Bapa, kerinduan kami, pandanglah umat-Mu ini. Semoga dalam menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan Dikau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Sabda Tuhan itu penuh daya. Sabda yg keluar dari mulut Allah tidak pernah percuma. Ia mengubah hati orang yang mau mendengarkan firman-Nya. Allah selalu mau turun untuk mewujudkan rencana keselamatan-Nya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
  
  
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
  
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru-seru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong: wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Yesus memberikan nasihat mengenai doa. Doa harus berasal dari hati yang tulus ikhlas, penuh penyerahan diri kepada Tuhan. Yesus lalu memberikan sebuah contoh bagaimana berdoa. Dia juga menegaskan bahwa Allah akan mengampuni orang yang mengampuni kesalahan sesamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
  
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Yesus mengajarkan kata-kata sederhana dalam doa. Kata-kata itu sudah memuat apa yang perlu untuk didoakan dan menjadi doa komuniter, bukan doa yang berpusat pada diri sendiri. Dengan mendoakan kata-kata ini, kita diajak untuk benar-benar terbuka terhadap kehendak Allah dan membawa kebaikan bagi umat manusia. Apakah kita mendoakan kata-kata doa ini dengan sepenuh hati, ataukah hanya sekedar mengucapkannya tanpa pemahaman dan penghayatan?

Antifon Komuni (Mzm 4:2)

Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!

When I called, the God of justice gave me answer; from anguish you released me; have mercy, O Lord, and hear my prayer!
 

“Kita akan lebih mudah menerima apa yang kita minta, apabila kita berdoa dalam nama Kristus” (St. Agustinus)
 
Doa Malam

Bapa yang Mahakudus, syukur kepada-Mu, atas Putra-Mu yang telah mengajari kami bagaimana berdoa yang benar. Semoga doa luhur ini kami hayati dan jabarkan dalam aneka kegiatan kami setiap hari. Lindungilah kami dalam istirahat malam ini ya Bapa, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Senin, 15 Februari 2016 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 15 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
  
”Mereka yang tidak diinginkan dan tidak dicintai ...mereka yang berjalan di dalam dunia tanpa ada satu pun yang memperhatikan. Pernahkah kita pergi untuk menemui mereka? Pernahkah kita mengenal mereka? Pernahkah kita mencoba untuk menemukan mereka?” (Beata Teresa dari Kalkuta)
 

Antifon Pembuka (Mzm 123 (122) :2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Like the eyes of slaves on the hand of their lords, so our eyes are on the Lord our God, till he show us his mercy. Have mercy on us, Lord, have mercy.

Doa Pagi

Allah Bapa Penyelamat orang berdosa, bukalah hati kami untuk menerima ajaran-Mu. Semoga kami bertobat dari dosa dan memperoleh manfaat dari matiraga kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
   
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
      
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
 
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
  
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kita telah memasuki masa prapaskah beberapa hari. Bacaan-bacaan dalam Misa mengajak kita untuk rajin berbuat kebaikan secara konkret dalam pelayanan, selain tentu saja berdoa dan berpuasa secara khusus. Perintah Tuhan dalam bacaan pertama hari ini sungguh mengundang kita untuk bersikap adil; mau menolong sesama manusia seperti kita mengasihi diri sendiri. Perintah Perjanjian Lama ini amat baik dan kiranya juga biasa dalam masyarakat kita. Sekilas dalam Injil juga kita dengarkan perintah yang sama dari Tuhan Yesus, yaitu menolong mereka yang menderita; memberi makan kepada yang lapar, minum kepada yang haus, dan pakaian kepada yang telanjang, dan seterusnya. Namun, sebenarnya ada kekhasan yang sangat kuat dalam perintah Tuhan Yesus ini. Itulah ciri kristologis yang memang menjadi pembeda dari semua perintah kebaikan dalam agama mana pun: "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Siapa melayani sesama terutama yang paling hina dan menderita sama dengan melayani Tuhan Yesus Kristus sendiri.
  
Maka kalau kita menyebut diri sebagai orang beriman dan percaya kepada Tuhan, tidak ada jalan lain selain melayani orang-orang miskin dan menderita karena dengan cara inilah Tuhan dimuliakan. (EM/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (Mat 25:40, 34)

Amin, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku, demikianlah firman Tuhan. Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen, I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me, says the Lord. Come, you blessed of my Father, receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world.

Minggu, 14 Februari 2016 Hari Minggu Prapaskah I

Minggu, 14 Februari 2016
Hari Minggu Prapaskah I

Iman merupakan ketaatan pribadi - yang melibatkan seluruh pancaindera kita – bagi pernyataan kasih Allah yang tanpa syarat dan "penuh gairah" bagi kita, sepenuhnya terungkap dalam Yesus Kristus. Perjumpaan dengan Allah yang adalah Kasih melibatkan tidak hanya batin tapi juga akal budi: "Pengakuan akan Allah yang hidup adalah salah satu jalan menuju kasih, dan 'ya' dari kehendak kita terhadap kehendak-Nya menyatukan akal budi, kehendak dan perasaan kita dalam seluruh pelukan tindakan kasih. Tetapi proses ini selalu akhir yang terbuka; kasih tidak pernah 'selesai' dan lengkap"( Deus Caritas Est, 17). --- Pesan Paus Benediktus XVI untuk Masa Prapaskah 2013

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)

Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.

Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.

Doa Pagi

Allah Yang Mahakuasa, kami menjalankan masa Prapaskah ini sebagai tanda pertobatan kami. Semoga kami semakin mengenal misteri Kristus dan mampu menghadirkan-Nya dengan hidup yang pantas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (26:4-10)
  
"Pengakuan iman bangsa terpilih."
   
Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan, katanya, “Imam harus menerima bakul dari tanganmu, dan meletakkannya di depan mezbah Tuhan, Allahmu. Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan Tuhan, Allahmu, begini: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja, dan tinggal di sana sebagai orang asing. Tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada Tuhan, Allah nenek moyang kami, lalu Tuhan mendengarkan suara kami; Ia memperhatikan kesengsaraan, kesukaran, dan penindasan terhadap kami. Lalu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda serta mukjizat-mukjizat Tuhan membawa kami keluar dari Mesir; Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm. 91:1-2.10-11.12-13.14-15)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allah yang kupercayai."
2. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemah-mu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
3. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk pada batu. Singa dan ular tedung akan kau langkahi, anak singa dan ular naga akan kauinjak.
4. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkan-Nya. Aku akan membetenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (10:8-13)
  
"Pengakuan iman orang yang percaya kepada Kristus."
   
Saudara-saudara, inilah yang dikatakan Kitab Suci, “Firman itu dekat padamu, yakni di dalam mulut dan di dalam hatimu!” Itulah firman iman yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulutnya orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, ia akan diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:1-13)
   
"Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun dan di situ Ia dicoba."
  
Sekali peristiwa Yesus yang penuh dengan Roh Kudus kembali dari Sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dan dicobai Iblis. Selama di situ yesus tidak makan apa-apa, dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada Yesus, “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Jawab Yesus kepadanya, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi, dan dalam sekejap mata Ia memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku, dan aku akan memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Maka, kalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Yerusalem, dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Sesudah mengakhiri semua pencobaan itu, Iblis mundur dari Yesus, dan menunggu waktu yang baik.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Setiap orang pasti pernah merasakan seperti apa rasanya digoda. Godaan itu selalu menggiurkan. Seseorang bisa tergoda untuk memiliki dengan seseorang perempuan sekalipun dia mempunyai istri dan anak. Seorang karyawan bisa tergoda untuk menyalahgunakan jabatannya sekalipun dia sudah bersumpah. Seorang pegawai bisa saja dia tergoda untuk korupsi sekalipun gajinya sudah besar. Masih banyak contoh lain yang pada dasarnya bisa menggoda siapa pun, entah anak, orang dewasa, orangtua, entah pegawai rendahan, sampai yang tertinggi, entah awam atau imam, suster, bruder, entah pula orang jahat atau orang suci. Godaan tidak pernah pandang bulu.

Kitab Suci hari ini mengisahkan Yesus yang sedang digoda oleh iblis. Dia digoda saat Ia sedang lapar karena berpuasa. Dia digoda dalam hal-hal yang sering diharapkan oleh kebanyakan manusia, yaitu menyangkut kesejahteraan, keagungan dan keselamatan. Demi kesejahteraan diri, orang digoda untuk korupsi dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Untuk keagungan, orang menginginkan jabatan yang tinggi dengan segala cara: suap, pindah agama, dukun, dll. Dan untuk keselamatan, orang juga mencari perlindungan diri melalui kuasa gelap. Tidak jarang ketika digoda dengan hal-hal seperti itu, mereka jatuh dan mengikuti bujukan setan.

Kita perlu belajar pada Yesus dalam menolak segala godaan. Jurus pertama yang dipakai oleh Yesus ketika godaan datang adalah dengan bersikap tegas terhadap godaan itu. Ia tidak menimbang-nimbang godaan itu, tetapi langsung ditolak dengan alasan yang jelas dan tegas. Jurus kedua adalah dengan meyakini bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita apabila kita percaya kepada-Nya. (SY/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (Mat 4:4)

Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah.    
 
Keberanian adalah kebajikan moral yang membuat tabah dalam kesulitan dan tekun dalam mengejar yang baik. Ia meneguhkan kebulatan tekad, supaya melawan godaan dan supaya mengatasi halangan-halangan dalam kehidupan moral. Kebajikan keberanian memungkinkan untuk mengalahkan ketakutan,juga ketakutan terhadap kematian dan untuk menghadapi segala percobaan dan penghambatan. Ia juga membuat orang reIa untuk mengurbankan kehidupan sendiri bagi suatu hal yang benar. "Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku" (Mzm 118:14). "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yoh 16:33). (Katekismus Gereja Katolik, 1808)

Sabtu, 13 Februari 2016 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Sabtu, 13 Februari 2016
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
 
“Doa itu secara istimwa berbicara dengan Tuhan, namun bukan untaian kata-kata belaka” (St. Yohanes Krisostomus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 69 (68):17)

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.

Answer us, Lord, for your mercy is kind; in the abundance of your mercies, look upon us.


Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan bantulah kami dnegan kekuatan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
   
  
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
   
Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)
  
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
   
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Tindakan baik merupakan buah dari komitmen yang dihayati secara terus-menerus dalam hidup. Seorang pelajar yang ingin memperoleh nilai maksimal harus tekun belajar. Seorang biarawan-biarawati yang ingin bertumbuh dalam hidup rohani harus disiplin dalam latihan rohani. Orangtua yang menginginkan keluarga harmonis harus setia menyediakan waktu untuk tinggal bersama anak dan pasangan di rumah.

Yesus juga menginginkan komitmen dari kita dalam mengikuti-Nya. Injil hari ini mengisahkan tentang Lewi, seorang pemungut cukai yang mengikuti Yesus. Kisah tersebut diceritakan dengan begitu menarik untuk kita refleksikan dalam hidup beriman. Ketika Yesus menyapa dan mengajak dia dengan berkata, “Ikutlah Aku,” dia langsung berdiri, meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti-Nya. Dia tidak mengulur-ulur waktu. Tentu, sebagai seorang pemungut cukai ia pasti memiliki harta berupa uang, barang berharga dan lain sebagainya. Akan tetapi, ia meninggalkan semua itu lalu mengikuti Yesus.

Kita bisa belajar dari sikap Lewi dalam mengikuti Yesus. Dalam perjalanan rohani, kita juga perlu memiliki komitmen tegas. Yesus selalu menyapa dan memanggil kita untuk bertobat baik melalui Sabda dalam Ekaristi maupun pengalaman rohani sehari-hari. Namun, ironis bahwa seringkali kita mengabaikannya. Kita menunda-nunda waktu untuk bertobat dan kembali kepada Allah.

Bertobat bukan soal hari esok, tetapi seluruh hidup kita setiap hari yang diungkapkan melalui hal-hal kecil dengan setia dan tekun hari ini. Pertobatan sekecil apa pun yang kita lakukan setiap hari akan menumbuhkan iman kepada Allah, sebab pertobatan akan membantu kita untuk melepaskan sikap egoisme yang seringkali menghalangi rahmat Allah dalam diri kita. Barangkali pertobatan terasa tidak mudah, tetapi bersama rahmat Allah kita mampu memulainya. Para kudus dalam Gereja telah membuktikan komitmen mereka dengan setia melakukan doa, askese, pantang dan puasa. Semua dipandang sebagai latihan rohani. Mari kita membangun komitmen untuk bertobat, terutama selama masa Prapaskah ini, sehingga hati kita makin bersih, dekat dengan Allah dan pada saatnya kita dapat merayakan misteri Paskah dengan penuh iman dan hati yang gembira. (Fr. Manaek, O.Carm/Cafe Rohani).

Antifon Komuni (Mat 9:13)

Aku menghendaki belas kasihan, bukan persembahan, demikianlah firman Tuhan, karena aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa.

I desire mercy, not sacrifice, says the Lord, for I did not come to call the just but sinners.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy