Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Selasa, 13 April 2021
Hari Biasa Pekan II Paskah “Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan memotong kematian dari daging.” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa, alleluya.
Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, semoga kami mewartakan kemuliaan Putra-Mu yang
telah bangkit, agar dapat memperoleh kurnia yang Kaujanjikan. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
"Mereka sehati dan sejiwa."
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan
tidak ada seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya
adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka
bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian
tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih
karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun
yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah,
menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka
letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh
rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi
dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan!
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau
heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin
bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak
tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya,
“Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah
pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui,
dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak
menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata
dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau
Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang
pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga,
yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang
gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Kita sering mendengar pernyataan iman ini - Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kita tidak hanya mendengarnya, kita telah meminta bahkan, dan kemungkinan besar pada orang lain.
Tetapi ketika kita dihadapkan pada tugas yang di luar kemampuan kita atau tidak dapat memahaminya dengan logika kita, lalu apakah kita benar-benar percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan?
Dari apa yang kami dengar pada bacaan pertama, kita mungkin berkomentar bahwa itu idealis. Dalam tatanan gereja atau paroki kita saat ini, akan terlalu naif, jika bukan tidak mungkin, untuk hidup seperti itu.
Bersatu dalam hati dan jiwa sudah cukup sulit, untuk tidak mengatakan apa-apa tentang tidak memiliki apa-apa dan segala sesuatu yang dimiliki bersama.
Kita mungkin bertanya-tanya dan bertanya "bagaimana bisa?". Tetapi jika bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, lalu mengapa tidak?
Jika kita tidak percaya bahwa hal-hal seperti itu dapat terjadi di bumi, lalu bagaimana kita akan menerima hal-hal yang beriman dan hal-hal surgawi.
Itulah yang Yesus katakan kepada Nikodemus dalam Injil. Karena Nikodemus terus berkata bahwa tidak mungkin seseorang masuk kembali ke dalam Roh.
Demikian pula kita harus percaya bahwa dengan Tuhan yang bangkit, kita juga akan dapat bangkit dari keberdosaan kita dan menjalani hidup yang suci, hidup dalam Roh.
Ini bukan pertanyaan tentang "Bagaimana bisa?"; ini masalah "Mengapa tidak bisa?"
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, dan masuk ke dalam kemuliaan-Nya, alleluya.
The Christ had to suffer and rise from the dead, and so enter into his glory, alleluia.
Doa Malam
Ya Bapa, kini kami telah mengakhiri satu hari yang telah kami isi dengan
berbagai pengalaman dan perjumpaan dengan sesama. Kami bersyukur karena
kami boleh menyapa-Mu sebagai Bapa kami. Engkau selalu menyertai dan
menjaga kami, maka dalam istirahat malam ini kami pun tetap Kaujaga dan
Kaulindungi serta Kauantar kepada hari baru yang cerah. Doa ini kami
unjukkan pada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, bagaimanapun implisit dan
misteriusnya, adalah syarat esensial untuk keselamatan. (St. Yohanes
Paulus II)
Antifon Pembuka (bdk. Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi, alleluya.
Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami berani menyapa Engkau "Bapa".
Kuatkanlah semangat kami sebagai putra dan putri-Mu, agar layak menerima
warisan, yang telah Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)
"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan
Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala
sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka
bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan
perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa
rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang
sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat
bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya
telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta
bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang
kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah
Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya
Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah
tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan
mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika
mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka
semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah
dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka
perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar
bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah
kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka
dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka.
Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka
dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di
Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku,
“Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah
kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik
pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan
mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang
periuk.” Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)
"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama
Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami
tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak
ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan
itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali,
ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya,
“Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia
masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus,
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang
dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh
adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu
harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar
bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia
pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Praktik yang biasa untuk Ritus Pembaptisan adalah menggunakan air sebagai bentuk atau sarana pembaptisan.
Jadi apakah itu bayi atau orang dewasa, apakah itu dengan pencelupan atau dengan penuangan, bentuk atau caranya adalah air.
Simbol air memberi kita indikasi bahwa baptisan menghapus dosa-dosa kita dan menyucikan kita dan menjadikan kita anak-anak Tuhan.
Padahal air juga memiliki arti tambahan. Itu juga menunjuk pada turunnya Roh Kudus ke dalam hati kita pada saat kita dibaptis.
Jadi pada baptisan kita, itu seperti apa yang Yesus katakan dalam Injil - kita dilahirkan kembali melalui air dan Roh.
Air baptisan memurnikan kita, dan Roh menyucikan kita.
Roh menguduskan kita untuk menjadi umat doa yang akan mendengarkan bisikan Roh.
Dalam mempercayai Roh itulah kita akan mengalami kuasa doa.
Pada bacaan pertama, saat para murid berdoa, rumah tempat mereka berkumpul mulai bergoyang.
Semoga hati kita juga digerakkan oleh Roh saat kita berdoa.
Saat hati kita mulai digerakkan oleh Roh dalam doa, kita juga berdoa agar hati mereka yang kita doakan digerakkan agar mereka juga mengikuti bisikan Roh Kudus. Antifon Komuni (Yoh 20:19)
Yesus berdiri di tengah-tengah para murid-Nya dan berkata kepada mereka:
Damai sejahtera bagi kamu, alleluia.
Jesus stood in the midst of his disciples and said to them: Peace be with you, alleluia.
Doa Malam
Terima kasih, ya Tuhan, atas rahmat
Pembaptisan yang telah kuterima. Semoga Sakramen yang selalu menyertai
langkah hidupku sehari-hari, menjaga aku dari segala keinginan yang tak
teratur. Amin.
Minggu, 11 April 2021 Hari Minggu Paskah II (Minggu Kerahiman Ilahi)
Iman
adalah kebajikan ilahi, olehnya kita percaya akan Allah dan segala
sesuatu yang telah Ia sampaikan dan wahyukan kepada kita dan apa yang
Gereja kudus ajukan supaya dipercayai. Karena Allah adalah kebenaran itu
sendiri. Dalam iman “manusia secara bebas menyerahkan seluruh dirinya
kepada Allah” (Dei Verbum 5). Karena itu, manusia beriman berikhtiar
untuk mengenal dan melaksanakan kehendak Allah. “Orang benar akan hidup
oleh iman” (Rom 1:17) Iman yang hidup “bekerja oleh kasih” (Gal 5:6).
(Katekismus Gereja Katolik, 1814)
Antifon Pembuka(1Ptr 2:2)
Jadilah
seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani
yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan, alleluya.
Quasi modo geniti infantes, alleluia: rationalbiles, sine dolo lac concupiscite, alleluia, alleluia, alleluia.
Like newborn infants, you must long for the pure, spiritual milk,that in him you may grow to salvation, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Yang Maharahim, dalam perayaan pesta Paskah ini Engkau menyalakan
iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah
Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung
pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami
kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-35)
"Kumpulan orang yang percaya itu sehati dan sejiwa."
Kumpulan
orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak
seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah
miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang
melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang
berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah,
menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka
letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831 Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia! Ayat. (Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24) 1.
Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah kaum
Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa
pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" 2. Tangan kanan
Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan.
Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras,
tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut. 3. Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi
dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang
dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita
karenanya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 5:1-6)
"Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia."
Saudara-saudaraku
yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus,
lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan,
mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa
kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah
serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah,
yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan
perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari
Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia,
yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang
percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang
dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air tetapi
dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh
adalah kebenaran. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
MADAH SEKUENSIA, PS 518
Victimae paschali laudes
immolent Christiani.
Agnus redemit oves:
Christus innocens Patri
reconciliavit peccatores.
Mors et vita duello
conflixere mirando:
dux vitae mortuus,
regnat vivus.
Dic nobis Maria,
quid vidisti in via?
Sepulcrum Christi viventis,
et gloriam vidi resurgentis:
Angelicos testes,
sudarium, et vestes.
Surrexit Christus spes mea:
praecedet suos in Galilaeam.
Scimus Christum surrexisse
a mortuis vere:
tu nobis, victor Rex,
miserere.
Amen. Alleluia.
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, kanon, PS 955 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya Ayat. (Yoh 20:29) Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya." Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)
"Delapan hari kemudian Yesus datang."
Setelah
Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat,
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang
terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai
sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan
dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika
mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi
kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka
dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang,
dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada,
dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari
kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama
mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat
Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas
paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas
paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali
aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada
kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka.
Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian
Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab
kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena
engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka
yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang
dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam
kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya
kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu
kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Secara umum, seseorang memiliki lima indera - indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan indra peraba. Semua indra ini penting karena mengirimkan sinyal ke otak sehingga kita dapat menanggapi apa yang dikatakan indra kita. Ada juga "indra keenam" tetapi itu berada di luar cakupan sains.
Dari kelima indera ini, fungsi penglihatan dan pendengaran sering kali terlibat dan itulah sebabnya audio-visual memberi kita lebih banyak informasi tentang dunia di sekitar kita dan tentang lingkungan kita.
Tapi dengan itu muncul masalah berita palsu. Dibantu oleh media sosial dan grafik komputer, berita palsu dapat menyebar seperti api karena tujuannya adalah untuk menimbulkan kegembiraan dan kecemasan, terlepas dari konsekuensinya.
Dalam Jumat Agung adalah hari dimana kita mengenang penderitaan, wafat dan penguburan Yesus. Kemudian pada Minggu Paskah kita merayakan Kebangkitan-Nya, yang sering disebut sebagai perayaan terbesar dari iman kita.
Jadi kita telah mendengar tentang Kebangkitan dan kami bahkan merayakannya. Tapi seberapa banyak tentang Kebangkitan yang sebenarnya kita percayai?
Bagi Tomas, yang tidak ada di sana ketika Yesus yang Bangkit pertama kali menampakkan diri kepada para murid, dia tidak ingin mempercayainya. Dia mengira bahwa para murid sedang menyebarkan berita palsu.
Bagi Tomas, mendengar apa yang dikatakan murid-murid lainnya tentang Yesus yang Bangkit tidak meyakinkan dia. Dia membalas dengan sebuah permintaan: "Sebelum aku melihat bekas
paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas
paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali
aku tidak akan percaya."
Tomas mengajukan permintaan yang begitu tegas karena terlalu banyak yang telah dituntut darinya, sehingga imannya hancur. Dia telah menaruh iman dan harapannya kepada Yesus, dan itu runtuh ketika dia melihat Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan.
Dia sangat kecewa karena dia bahkan tidak ingin bersama murid-murid lainnya. Dia tidak ingin berada dalam kesengsaraan bersama mereka, karena tidak ada lagi yang diharapkan dan tidak ada yang bisa dipercaya lagi.
Dia ingin melupakan segalanya dan melanjutkan. Dan kemudian murid-murid harus memberitahunya berita tentang Kebangkitan ini.
Tentu saja dia tidak akan mempercayai mereka. Agar dia mempercayai mereka, dia menyatakan tuntutannya dengan jelas. Dia sudah pernah kecewa dan itu menyakitkan, dan dia tidak ingin kecewa lagi.
Delapan hari yang panjang harus berlalu sebelum Yesus menampakkan diri kepada mereka lagi dan kali ini Tomas bersama murid-murid lainnya.
Yesus datang khusus untuk Tomas dan mengundangnya untuk memasukkan jarinya ke dalam lubang tangan-Nya dan meletakkan tangannya di sisi tubuh-Nya. Apakah Tomas benar-benar melakukannya atau tidak, kita tidak diberi tahu.
Tomas hanya berseru: Ya Tuhanku dan Allahku!
Yesus datang untuk membiarkan Tomas menyentuh luka-luka-Nya. Tapi sebenarnya Yesus datang untuk menyentuh luka Tomas. Yesus datang untuk menyentuh luka kekecewaan dan rasa sakitnya, dan untuk menyembuhkan dia dari keraguannya yang pedih.
Dapat dikatakan bahwa mukjizat pertama yang dilakukan Yesus Yang Bangkit adalah menyembuhkan hati Tomas. Bukti kesembuhan itu adalah bahwa Tomas membuat pernyataan iman yang dalam: Ya Tuhanku dan Allahku!
Meskipun kita mendengar semua ini, itu tidak berarti bahwa kita tidak akan memiliki keraguan tentang Kebangkitan Yesus. Meskipun kita mungkin tidak mengatakan bahwa Kebangkitan adalah berita palsu, kita belum melihat Yesus yang Bangkit atau menyentuh luka-luka-Nya.
Dan ketika masalah dan pergumulan dunia ini mulai membanjiri kita, keraguan akan muncul dan mengguncang iman kita dan bahkan menghancurkan hati kita.
Kita marah kepada Tuhan karena tidak menjawab doa kita, dan kita kecewa dengan Tuhan karena tidak membantu kita dalam kebutuhan kita.
Tapi Tuhan itu penuh kasih dan penyayang. Minggu ini juga disebut Minggu Kerahiman Ilahi.
Yesus tahu keraguan di hati kita. Dia tahu luka yang kita timbulkan atas hati kita karena dosa kita sendiri. Dia ingin menyentuh hati kita dengan belas kasihan-Nya sehingga kita bisa disembuhkan.
Penyembuhan adalah mukjizat pertama yang dikerjakan oleh Yesus yang Bangkit, dan hadiah pertama untuk murid-murid-Nya adalah kedamaian, ketika Dia berkata kepada mereka, "Damai sejahtera bagi kamu."
Kesembuhan dan kedamaian adalah apa yang Yesus Bangkit ingin berikan kepada kita. Itu pasti bukan berita palsu. Faktanya, itulah Kabar Baik!
Dan diberkatilah kita yang percaya pada Kabar Baik ini dari Juruselamat kita yang Bangkit.. [RENUNGAN PAGI]
Antifon Komuni (Yoh 20:27)
Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan sangsi lagi, tetapi percayalah, alleluya. Mitte manum tuam, et cognosce loca clavorum, alleluia: et noli esse incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.
Bring
your hand and feel the place of the nails,and do not be unbelieving but
believing, alleluia. incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.
Sabtu, 10 April 2021
Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah
“Kebangkitan terutama mensahkan apa yang telah dilakukan atau diajarkan Kristus” (Katekismus Gereja Katolik, 651)
Antifon Pembuka (Mzm 105:43)
Tuhan mengantar umat-Nya dalam kegembiraan, dan para pilihan-Nya dengan sukacita. Alleluya.
The Lord brought out his people with joy, his chosen ones with shouts of rejoicing, alleluia.
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada bangsa-bangsa yang
percaya kepada-Mu. Pandanglah umat pilihan-Mu yang telah dilahirkan
kembali dalam pembaptisan. Semoga kami Kauperkenankan memperoleh
kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin,
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:13-21)
"Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Pada waktu itu Rasul Petrus dan Yohanes dihadapkan ke Mahkamah Agama
Yahudi. Ketika para pemimpin Yahudi dan tua-tua umat serta ahli-ahli
Taurat melihat keberanian mereka, padahal keduanya adalah orang biasa
yang tidak terpelajar, heranlah mereka. Dan mereka mengenal keduanya
sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang
disembuhkan para rasul itu berdiri di samping kedua rasul itu mereka
tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Maka mereka enyuruh
rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang. Lalu berundinglah mereka, dan
berkata, “Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang
ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka
telah mengadakan suatu mukjizat yang menyolok dan kita tidak dapat
menyangkalnya.Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara
orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka
jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu.” Setelah kedua
rasul itu disuruh masuk lagi, mereka diperintahkan supaya sama sekali
jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan
Yohanes menjawab mereka, “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang
benar di hadapan Allah: Taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab
tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah
kami lihat dan yang telah kami dengar.” Mereka semakin keras mengancam
rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang
tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang
banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah
terjadi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Atau. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku.
Ayat. (Mzm 118:1.14-15.16ab-18.19-21)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih
setia-Nya. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; ia telah menjadi
keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah
orang-orang benar.
2. Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan, tangan kanan Tuhan berkuasa
meninggikan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak
menyerahkan daku kepada maut.
3. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya,
hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan,
orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab
Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:9-15)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, pagi-pagi pada hari
pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria
Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu Maria
Magdalena pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi
Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi
ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya,
mereka tidak percaya. Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang
lain kepada dua orang dari para murid, ketika keduanya dalam perjalan
ke luar kota. Ketika mereka kembali dan memberitahukannya kepada
teman-teman yang lain, kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.
Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka
sedang makan. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka,
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat
Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah
ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Iman adalah anugerah dari Tuhan. Itu bukanlah sesuatu yang bisa kita peroleh atau peroleh dengan usaha atau sumber daya kita sendiri.
Tetapi bagaimana Tuhan memberikan karunia iman ini dan dalam ukuran apa masih menjadi misteri.
Seseorang dapat membaca seluruh Alkitab dan buku-buku teologi yang mendalam dan mendengarkan pengkhotbah yang paling persuasif namun tidak memiliki iman.
Di sisi lain, seseorang hanya dapat menemukan pengalaman duniawi biasa namun bertobat, seperti dalam kasus St. Agustinus dan St. Ignatius dari Loyola.
Dalam bacaan pertama, orang awam biasa yang tidak berpendidikan seperti Petrus dan Yohanes sedang berkhotbah tentang kebangkitan Kristus.
Bahkan ada bukti dari apa yang mereka katakan dalam diri orang cacat yang disembuhkan.
Namun para penatua dan ahli Taurat entah bagaimana tidak mempercayai mereka.
Dalam Injil, Maria Magdalena pergi untuk memberi tahu para murid bahwa Yesus telah bangkit dari kematian.
Tapi mereka menolak untuk mempercayainya. (Yah, sangat sulit untuk percaya bahwa seseorang dapat bangkit dari kematian).
Frasa utama yang mengalir melalui bacaan adalah "tidak percaya".
Injil bahkan menyebutkan bahwa Yesus mencela murid-murid-Nya karena ketidakpercayaan dan ketegaran mereka karena penolakan mereka untuk percaya pada kebangkitan-Nya.
Adapun diri kita sendiri, terlepas dari apakah kita telah mewarisi iman karena orang tua kita atau menjadi percaya pada iman di tahun-tahun dewasa kita, tantangan bagi kita adalah untuk bertumbuh dan memperdalam iman kita.
Jika iman adalah anugerah dari Tuhan, maka kita harus menghargai dan memelihara anugerah ini dengan doa dan pengabdian.
Kita juga harus teguh pada iman kita. Itu adalah salah satu cara yang mendalam untuk menyatakan kepercayaan dan iman kita kepada Tuhan.
Antifon Komuni (Gal 3:27)
Kita sekalian yang telah dibaptis dalam Kristus sudah dipersatukan dengan Kristus. Alleluya.
All of you who have been baptized in Christ have put on Christ, alleluia.
Doa Malam
Ya Yesus, jagalah kami malam ini dari gangguan kuasa kegelapan.
Kuasailah hati dan budi kami agar terarah hanya kepada-Mu. Semoga
istirahat malam ini menjadikan jiwa dan raga kami sehat dan segar
kembali. Amin.
Jumat, 09 April 2021
Hari Jumat dalam Oktaf Paskah
“Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, meskipun secara implisit dan
sungguh secara misterius, adalah syarat esensial untuk keselamatan.”
(St. Yohanes Paulus II, Audiensi Umum 31 Mei 1995)
Antifon Pembuka (Mzm 78(77):53)
Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Alleluya.
The Lord led his people in hope, while the sea engulfed their foes, alleluia.
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menganugerahkan misteri
Paskah sebagai jaminan perjanjian damai antara Engkau dan umat manusia.
Kuatkanlah kiranya hati kami, supaya damai yang kami rayakan ini, kami
nyatakan pula dalam perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:1-12)
"Keselamatan hanya ada di dalam Yesus."
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan
Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi
imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak
dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang
mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai
keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang
mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka
menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya
pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan
sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan
Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu
Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa
dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah
kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus,
"Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus
diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus
menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah
oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami
lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu
salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus
itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus
adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu
sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada
di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia
Ayat. (Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Ul: lih. 1)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih
setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih
setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata
kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan
bersukacita karenanya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya
kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami
memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi
kita. Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:1-14)
"Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan."
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada
murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai
berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut
Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua
orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi
menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan
engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka
tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di
pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka,
"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh."
Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena
banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus,
"Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia
mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam
danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak
jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka
menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat
ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada
mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon
Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan
besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak
itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan
sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya
kepada-Nya, "Siapakah Engkau," sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan.
Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka;
demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri
kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Bab terakhir dari Injil Yohanes adalah Bab 21, dan bagian Injil hari ini diambil dari bab itu.
Dan bagian ini mengingatkan banyak kesempatan untuk mengenang.
Ketika Petrus berkata bahwa dia ingin pergi memancing, mungkin dia ingin mengingat bagaimana hidupnya berubah sejak dia meninggalkan perdagangan nelayannya untuk mengikuti Yesus.
Dan kemudian ada tangkapan ajaib dari 153 ikan; pengingat lain untuk Petrus tentang peristiwa itu, di danau yang sama, ketika dia menyaksikan tangkapan ikan yang ajaib dalam keadaan yang sama.
Dan kemudian pemandangan api arang. Saat berdiri di depan api arang, dia menyangkal mengenal Yesus.
Dan kemudian roti dan ikan - itu pasti mengingatkannya pada mukjizat memberi makan ribuan orang.
Di tengah-tengah semua ingatan dan kenang-kenangan inilah Yesus mengajukan pertanyaan kepada Petrus, "Apakah kamu mengasihi-Ku?"
Bagaimana lagi Petrus bisa menjawab?
Dan ketika Yesus memintanya untuk memberi makan domba-domba-Nya, bagaimana dia bisa menolak?
Dan ketika dia harus menyerahkan nyawanya untuk Yesus, bagaimana mungkin dia tidak melakukannya dengan sukarela?
Karena ketika berbicara tentang Injil Yohanes bab 21, Petrus tahu bahwa Yesus adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita.
Itu adalah keyakinan yang dia nyatakan pada bacaan pertama.
Kita juga akan sampai pada Bab 21 hidup kita.
Dan saat kita mengingat dan mengenang apa yang Tuhan telah lakukan bagi kita dalam hidup kita, semoga kita juga berkata, seperti Petrus, bahwa kita mengasihi Yesus, dan semoga kita menyatakan-Nya sebagai Juruselamat. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 21:12-13)
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Marilah dan sarapanlah."
Dan Ia mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, alleluya.
Jesus said to his disciples: Come and eat.
And he took bread and gave it to them, alleluia.
Bacalah Surat Santo Paulus:
“Corpus Christi quod est Ecclesia" (Kol 1:18). Kristus dan Gereja adalah
hal yang satu. Kristus lah kepala, Gereja lah Tubuh-Nya. Tidak lah
mungkin memiliki iman dan berkata, “Aku percaya pada Yesus tetapi aku
tidak menerima Gereja.” Kita harus menerima Gereja seperti apa
adanya. Dan seperti apakah Gereja ini? Paus Yohanes menyebutnya “Mater
et Magistra”. Ibu dan Guru kita. Seperti St. Paulus juga mengatakan:
“Biarlah semua menerima kami sebagai utusan Kristus dan pembagi dari
misteri-Nya (Bdk. 2 Kor 5:19-20).” (Paus Yohanes Paulus I, Audiensi 13 September 1978)
Kamis, 08 April 2021
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah
"Iman adalah apa yang Anda mulai. Harapan adalah apa yang membuat Anda
pergi. Cinta adalah apa yang membawa Anda sampai akhir." (Mother
Angelica) Antifon Pembuka (Keb 10:20-21)
Ya Tuhan, kami semua memuji kejayaan tangan-Mu; sebab kebijaksanaan
telah membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak patah lidah,
alleluya.
They praised in unison your conquering hand, O Lord, for wisdom opened
mouths that were mute and gave eloquence to the tongues of infants,
alleluia.
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mempersatukan berbagai bangsa dalam
iman akan nama-Mu. Kami telah Kaulahirkan kembali dalam air pembaptisan.
Semoga kami tetap bersatu, baik dalam iman maupun dalam karya. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:11-26)
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang
lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh
orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi
yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu
berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan
mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan
karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan
Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus
yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus
berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan
Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu
kami adalah saksi. Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu
telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan
itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu
semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian
karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan
demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu
dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya
harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu
dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus,
yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus
tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang
difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman
dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan
bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku!
Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu,
akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai
dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam
perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia
berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi
akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan
Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan
memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9; Ul: 2b)
1. Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan
kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa;
burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil, la = g, 3/4, PS 519
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang
bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada
saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana
mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara
mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka
terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan
tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa
sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan
kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan
tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”
Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada
mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih
heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?”
Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya
dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka,
“Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih
bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada
tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan
kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka
mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian:
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang
ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan
pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari
Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Bacaan hari ini menggarisbawahi tiga aspek yang terjalin dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen.
Pertama, realitas kebangkitan.
Yesus harus mengatakan sedikit untuk meyakinkan murid-murid-Nya tentang realitas kebangkitan-Nya - Sentuh Aku, Aku memiliki daging dan tulang. Aku bukan hantu. Ya, Aku telah bangkit. Dan bahkan Aku bisa makan ikan.
Kedua, ada perlunya salib. Kristus harus menderita dan mati dan kemudian bangkit dari kematian.
Dan ketiga, ada urgensi untuk memberitakan pertobatan dan pengampunan dosa.
Namun dalam hidup, tatanan itu entah bagaimana menjadi sedikit berbeda.
Pertama, kita harus merasakan urgensi untuk bertobat dari dosa-dosa kita, apakah itu karena penyakit yang parah atau akibat cukur yang hampir mati dalam hidup.
Kita harus merindukan kebebasan itu untuk diampuni dan juga untuk mengampuni orang lain.
Tetapi urgensi dan kerinduan itu hanya bisa muncul ketika kita menghadapi salib.
Karena salib menantang kita untuk berpaling dari dosa, untuk mengosongkan keegoisan kita dan mencurahkan hidup kita untuk orang lain.
Tidak ada cara lain untuk mengalami realitas kebangkitan kecuali melalui jalan salib.
Jadi kapanpun kita memilih salib, kita memilih apa yang sekarang, dan itu adalah hidup yang merdeka, dan kita juga memilih yang melampaui, dan itulah hidup kebangkitan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (1Ptr 2:9)
Hai umat Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil
kalian dari kegelapan ke dalam cahaya yang menakjubkan. Alleluya.
O chosen people, proclaim the mighty works of him, who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.
“Misteri Paskah salib dan kebangkitan Kristus adalah jantung warta gembira.” – Katekismus Gereja Katolik, No. 571
Antifon Pembuka (Bdk. Mat 25:34)
Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, alleluya.
Come, you blessed of my Father; receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world, alleluia.
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami
dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami
langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)
"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang,
naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki
yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari
orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama
Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam
Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak
masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus
berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan
harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas
dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan
kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu
Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak
berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke
dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka
mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di
Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa
yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan,
bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati
orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah
selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya,
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak. Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid
Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira
tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang
segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap
dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu
berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi
mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata
kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?”
Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya
Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di
Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari
belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka,
“Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi,
yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di
depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin
kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah
menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang
datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat
tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari
kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi
ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan
berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang
mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke
kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan
perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu
Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah
dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk
masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa
yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari
kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka
mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak
meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat,
“Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam
dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal
bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia
mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan
mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan
ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan
langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas
murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka
kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah
menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan
apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Kisah terkenal perjalanan dua murid ke
Emaus ini menjadi refleksi bagi kita dalam merayakan Paskah. Perkataan
Yesus kepada para murid dalam perjalanan itu sungguh mendalam. Mereka
masih belum percaya dan meragukan kisah kebangkitan yang mereka dengar
dari kesaksian murid lainnya. Sikap itu terjadi karena mereka lamban
memahami sabda Tuhan di dalam ajaran para nabi. Maka Yesus mengatakan
mereka bodoh. Mereka masih tertutup pada pemikiran mereka pribadi dan
kekecewaan akan peristiwa wafatnya Yesus. Ketika kita hanya berfokus
pada diri dan yang kita pikirkan, maka surara Tuhan tidak terdengar
walaupun suara itu bergema. Kita sibuk dengan yang kita pikirkan
sendiri.
Teguran Yesus ini perlu kita
perhatikan. Kalau kita tertutup, kita menjadi orang bodoh dan akan
merugikan kita sendiri. Maka diperlukan keterbukaan hati dan budi supaya
mampu mendengar dan mencerna sabda Tuhan. Dengan membuka diri dan hati,
maka iman pun akan bertumbuh. Pengalaman Paskah, Kebangkitan Yesus,
merupakan pengalaman iman bagi kita. Kita tidak melihat sendiri
peristiwa kebangkitan itu, seperti juga para murid. Namun demikian kita
mengalaminya sebagai pengalaman iman dan percaya bahwa Yesus sungguh
bangkit. Sekarang saatnya kita membuka hati lebih lebar untuk melihat
kehadiran Tuhan dengan kacamata iman. Jelas iman dan percaya kepada
Tuhan dalam kehidupan sekarang menjadi tidak mudah. Ini karena orang
berfokus pada diri dan kepandaian pribadi. Waspadalah, karena kita akan
dikatakan 'bodoh' oleh Yesus. (Renungan Harian Mutiara Iman)
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)
Para murid mengenali Tuhan Yesus dalam pemecahan roti, alleluya.
The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa Mahapengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian;
kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta
kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.
Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji
"orang benar, hamba-Ku" (Yes 53:11) Bdk. Kis 3:14., sudah dimaklumkan
lebih dahulu dalam Kitab Suci, sebagai misteri penebusan yang mencakup
segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang membebaskan manusia dari
perhambaan dosa Bdk. Yes 53:11-12; Yoh 8:34-36.. Dalam sebuah pengakuan
iman, yang tentangnya Ia berkata, bahwa Ia "telah menerimanya" sendiri
(1 Kor 15:3), santo Paulus mengakui: "Kristus telah wafat untuk
dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci - (ibid.) Bdk. juga Kis 3:18;
7:52; 13:29; 26:22-23.. Wafat Yesus yang menebuskan terutama memenuhi
nubuat mengenai hamba Allah yang menderita Bdk. Yes 53:7-8 dan Kis
8:32-35.. Yesus sendiri menjelaskan arti kehidupan-Nya dan kematian-Nya
dalam terang kata-kata hamba Allah ini Bdk. Mat 20:28.. Setelah
kebangkitan-Nya Ia memberi penjelasan tentang Kitab Suci ini kepada
murid-murid Emaus Bdk. Luk 24:25-27. dan sesudah itu kepada para Rasul
sendiri Bdk. Luk 24:44-45. (Katekismus Gereja Katolik, 601)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati