| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 30 Mei 2021 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

 

Minggu, 30 Mei 2021
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
“Dihina karena rupa-Nya namun sesungguhnya Ia dikagumi, [Yesus adalah], Sang Penebus, Penyelamat, Pemberi Damai, Sang Sabda, Ia yang jelas adalah Tuhan yang benar, Ia yang setingkat dengan Allah seluruh alam semesta sebab Ia adalah Putra-Nya.” (ibid., 10:110:1) (St. Klemens dari Alexandria)


Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 
Doa Pagi

Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-34.39-40)
   
 
"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"
    
Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel, "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar, atau apakah pernah ada terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa, dan dengan kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
4. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:14-17)
    
"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’"
       
Saudara-saudara terkasih, semua orang yang dihimpun oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga adalah ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Artinya: jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa.

Inilah Injil Suci menurut Matius (28:16-20)
     
"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
          
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan 
 Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus.  
   
Allah Tritunggal apa maknanya bagi kita? Apakah kita benar-benar mengerti arti Tritunggal? Atau apakah kata itu telah berubah menjadi arti lain?

Jika kita mengalami kesulitan dalam menemukan makna di dalam Tuhan sebagai Tritunggal selain dari apa yang telah diajarkan kepada kita, kita tidak sendiri.

Pujangga Agung Gereja St. Agustinus dari Hippo menghabiskan lebih dari 30 tahun mengerjakan risalahnya "De Trinitate" [tentang Tritunggal Mahakudus], berusaha untuk mendapatkan penjelasan yang dapat dimengerti untuk misteri Tritunggal.

Suatu hari dia sedang berjalan di tepi pantai sambil merenungkan dan mencoba memahami misteri Tritunggal Mahakudus ketika dia melihat seorang anak kecil berlari bolak-balik dari air ke suatu tempat di pantai. Anak laki-laki itu menggunakan kerang laut untuk membawa air dari laut dan menuangkannya ke dalam lubang kecil di pasir.

St. Agustinus mendekatinya dan bertanya, "Anakku, apa yang kamu lakukan?" "Saya mencoba memasukkan semua laut ke dalam lubang ini," jawab anak laki-laki itu. “Tetapi itu tidak mungkin, Nak, lubang itu tidak bisa menampung semua air itu,” kata St. Augustine.

Anak laki-laki itu berhenti, berdiri, menatap mata Agustinus, dan menjawab, "Ini tidak lebih tidak mungkin daripada apa yang engkau coba lakukan - untuk memahami besarnya misteri Tritunggal Mahakudus dengan kecerdasan kecilmu."

Agustinus terserap oleh respon yang begitu tajam dari anak itu, dan mengalihkan pandangan darinya untuk sementara waktu. Ketika dia menunduk untuk menanyakan sesuatu yang lain, anak laki-laki itu telah menghilang.

Ada yang mengatakan bahwa itu adalah Malaikat yang diutus oleh Tuhan untuk mengajarkan St. Agustinus pelajaran tentang kesombongan dalam belajar. Yang lain menegaskan itu adalah Yesus sendiri yang menampakkan diri kepada Agustinus untuk mengingatkannya tentang batas-batas pemahaman manusia tentang misteri besar iman kita.

Lewat kisah ini, kerang laut telah menjadi lambang Santo Agustinus dan studi teologi.

Dan kisah ini, bersama dengan perikop Injil hari ini, mengingatkan kita akan misteri yang telah kita selami, dan itulah misteri Pembaptisan.

Kita dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

Seperti cangkang, kita hanya bisa memahami begitu banyak misteri Tuhan.

Tapi seperti cangkangnya, kita juga menyimpan misteri Tuhan dan misteri itu adalah cinta Tuhan.

Kita memperoleh kasih Tuhan dengan cangkang hati kita dan kita mencurahkannya ke pasir dunia di sekitar kita.

Air kasih Tuhan meresap ke pasir dan sepertinya tidak segera kita lihat hasilnya, dan kita pikir itu sia-sia.
       
Makna kasih Tuhan tidak berubah namun pada saat yang sama itu juga bertumbuh, dan akan terus bertumbuh, dan seperti yang Yesus janjikan kepada kita dalam Injil, itu akan terus bertumbuh sampai akhir zaman.. [RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.

“Seseorang yang menyangkal bahwa Kristus adalah Tuhan tidak dapat menjadi bait Roh Kudus-Nya …” (St. Siprianus, Letters 73:12 [A.D. 253]).

Sabtu, 29 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Sabtu, 29 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII
       
 Dalam gereja yang telah dipersembahkan atau diberkati secara legitim, dapat dilaksanakan semua kegiatan ibadat ilahi, dengan tetap menghormati hak-hak paroki. Hendaknya semua orang yang bersangkutan berusaha agar di gereja-gereja dipelihara kebersihan dan keindahan yang layak bagi rumah Allah dan agar segala sesuatu yang tidak cocok dengan kesucian tempat itu dijauhkan dari padanya. (Kitab Hukum Kanonik, 1219-1220 § 1)
  
Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan menggembirakan semua orang yang membuka hatinya terhadap sabda-Mu. Kami mohon, semoga daya pembebasan-Mu menguasai diri kami serta menjadikan kami orang-orang yang berkenan di hati-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (51:12-20)
    
"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."
     
Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: 9a)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:16a,17c)
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
        
Inilah Injil Suci menurut Markus (11:27-33)
      
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
    
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’. Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
  
Renungan
     

Tidak mudah untuk mengakui bahwa kita salah, apalagi jika kita dihadapkan pada fakta.

Bahkan lebih sulit bagi orang yang berwenang untuk mengakui bahwa mereka salah.

Karena hanya ada terlalu banyak kerugian.

Ketika pihak berwenang mengkonfrontasi Yesus, Yesus-lah yang menyampaikan fakta.

Tapi dalam menolak untuk mengakui fakta, dan dengan mengatakan "Kami tidak tahu", pihak berwenang telah mengungkap diri mereka sendiri.

Ironisnya, adalah orang-orang yang memiliki otoritas yang mempertanyakan otoritas mereka sendiri.

Kita semua adalah orang yang memiliki otoritas dalam beberapa hal.

Beberapa dari kita adalah orangtua yang memiliki otoritas atas anak-anak kita.

Beberapa dari kita adalah supervisor dan manajer yang memiliki otoritas atas bawahan kita.

Tetapi otoritas ini diberikan kepada kita untuk membedakan apa yang datang dari Tuhan dan untuk melakukan hal yang benar.

Dengan kata lain, otoritas identik dengan pelayanan.

Kita melayani anak-anak kita dengan mengajari mereka nilai-nilai yang benar.

Kita melayani bawahan kita dengan keadilan.

Kita melayani seperti yang Yesus lakukan, yang datang untuk melayani dengan menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani kebenaran dalam kasih.

    
Antifon Komuni (Mzm 53:5-6)
 
Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.
     
 Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Yesus Putra-Mu telah Kauutus memberi kesaksian dengan penuh kuasa. Kami mohon berilah kami Roh-Nya agar kami pun dapat memberi kesaksian dengan tabah dan penuh wibawa yang berasal dari pada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
 

 

“Rosario merupakan doa kontemplatif yang sangat indah. Tanpa dimensi kontemplatif ini, doa Rosario akan kehilangan maknanya” (St. Yohanes Paulus II)

 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 28 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Jumat, 28 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII 
    
“Begitu hebatnya dokter yang telah datang kepada kita sehingga Ia telah menyembuhkan semua dosa-dosa kita! Jika kita memilih untuk menjadi sakit sekali lagi, kita bukan hanya membahayakan diri kita sendiri, tetapi juga menunjukkan rasa tidak tahu terima kasih kepada dokter tersebut.” — St. Agustinus dari Hippo

  
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya

Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.      
  
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
    
 
"Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa."
    
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap. 

Inilah Injil Suci menurut Markus (11:11-26)
    
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."
       
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke Bait Allah, dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka Yesus berkata kepada pohon itu, “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Ucapan itu terdengar pula oleh para murid. Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!” Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut”, maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 

Renungan

 

Masing-masing dari kita memiliki gagasan sendiri tentang bagaimana seharusnya gereja itu.

Mungkin tentang desain dan penampilan, warna cat, perabotan, dll., Hingga bagaimana staf harus berpakaian dan apa yang harus dilakukan oleh para imam.

Dan karena setiap orang dapat memiliki pendapat yang khas tentang hal-hal seperti itu, Gereja telah mengeluarkan aturan dan pedoman untuk poin perselisihan apa pun yang dapat dibayangkan sehingga dapat ada sesuatu untuk dirujuk dan diikuti.

Dalam Injil, ketika Yesus pergi tentang mengusir mereka yang berjualan di Bait Suci, Dia tidak hanya mencoba memaksakan pandangan pribadi-Nya tentang seperti apa Bait Suci itu seharusnya.

Dia mengutip bagian tulisan suci ini: "
Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!”
  
Sehingga seolah-olah gereja telah menjadi pusat perdagangan dan bisnis keagamaan dan tujuan awalnya menjadi pusat peribadahan terkikis dan diencerkan.

Apa yang terjadi dengan Bait Suci juga dapat terjadi pada gereja mana pun. Orang bisa lupa bahwa mereka telah memasuki rumah Tuhan dan bahwa mereka datang untuk berdoa kepada Tuhan dan bukan untuk berdagang.

Dan Yesus juga memberikan dua ajaran tentang doa:
1.
Apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. 
2. Jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
  
Jadi berdoa adalah mohon ampun dan mengampuni orang lain. Tidak ada pendapat lain tentang itu. Karena itulah yang Tuhan inginkan dari kita.
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mrk 11:24)

Apa pun yang kalian minta dan doakan, akan diberikan, asal kalian percaya, bahwa akan menerimanya.
 

 

Kamis, 27 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

Kamis, 27 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII

“Mendaras Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” (St. Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 33:8-9)

Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan, semua penduduk gementar terhadap Dia. Sebab Tuhan bersabda, maka semua terjadi. Dia memerintahkan, semua ada.
          
Doa Pagi


Allah Bapa, sumber kebahagiaan sejati, bukalah mata hati kami untuk melihat karya-Mu yang agung dalam hidup kami sehari-hari. Semoga, kami pun rela berbagi kebahagiaan dan saling bekerjasama untuk menggapai kebahagiaan hidup yang sejati, yaitu bersatu dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
 Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (42:15-25)      
 
"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."
         
Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung, samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.
4. Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan, biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:46-52)
      
"Rabuni, semoga aku melihat."
       
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Orang buta itu menjawab, “Rabuni, semoga aku dapat melihat.” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

  
Suatu ketika seseorang bertanya kepada Tuhan: Mengapa Engkau tidak memenuhi keinginanku, padahal Engkau ada dimana-mana?

Tuhan menjawab: Aku seperti WiFi Anak-Ku. Aku tersedia di mana saja, tetapi engkau harus terhubung dengan-Ku dengan kata sandi yang benar. Dan kata sandinya adalah - IMAN

Ya, kata sandi diperlukan untuk masuk ke jaringan aman; jaringan tidak aman, yaitu. mereka yang tidak memerlukan kata sandi agak berisiko untuk disambungkan.

Jadi sebanyak Tuhan ada di mana-mana dan selalu tersedia, kita juga membutuhkan iman untuk terhubung dengan-Nya.

Dalam Injil, pengemis buta Bartimeus mendengar bahwa Yesus sedang lewat, memanggil-Nya, dimarahi dan disuruh diam, tetapi dia berteriak lebih keras. Akhirnya, dia menarik perhatian Yesus dan permintaannya dijawab.

Tetapi ada sesuatu yang penting yang Yesus katakan kepada Bartimeus: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkanmu."

Meskipun Bartimeus awalnya buta, dia bisa merasakan siapa Yesus, dia tetap berseru kepada-Nya, dia bertahan meskipun ada rintangan, dan akhirnya dia mendapatkan apa yang dia minta.

Dalam satu kata, kita dapat mengatakan bahwa itu adalah iman yang menghubungkan dia dengan Yesus, dan dengan iman Bartimeus mengikuti Yesus.

Semoga kita memiliki mata iman untuk melihat di mana Yesus berada, apa yang Dia inginkan dari kita, dan mengikuti Dia dengan ketekunan dan ketekunan.


Antifon Komuni (Yoh 8:12)

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Malam

Yesus yang baik, tambahkanlah iman kami akan kasih dan penyelengaraan-Mu yang baik adanya. Semoga kami semakin percaya seperti Bartimeus yang berani berserah dan memohon hanya kepada-Mu, walau rintangan menghadang. Yesus, Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
 

 



RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 26 Mei 2021 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

 

Rabu, 26 Mei 2021
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” (St Filipus Neri)
    
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. 
 
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us.
     
Pengantar
 
Filipus Neri lahir pada 21 Juli 1515 di Florence, Italia. Filipus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1551. Dengan riang-gembira, jujur dan ramah, ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni banyak orang. Bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasihat dan bimbingan kepadanya. Filipus Neri meninggal pada 26 Mei 1595 dan dibeatifikasi pada 11 Mei 1615 oleh Paus Paulus V serta dikanonisasi pada 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV. 
    
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kegembiraan kami, abdi-adi-Mu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka, kami mohon kepada-Mu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus yang menyala-nyala dalam hati Santo Filipus Neri.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)   
 
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
    
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:32-45)
   
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
  
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

 

Jika kita pernah ke kelas untuk belajar bahasa baru, kita akan tahu seperti apa pengalaman itu.

Semua energi mental kita terfokus pada apa yang kita dengar dan mencoba membuat hubungan dengan bagaimana kita dapat memahaminya.

Jadi telinga kita harus mendengarkan, pikiran kita harus berpikir dan membuat hubungan, dan sementara itu energi kita menipis dan terkuras habis.

Dan hanya setelah dua jam intensitas, kita mungkin istirahat dan kita akan keluar dari kelas dengan linglung dan khawatir.

Kita mungkin bertanya-tanya apakah sepadan dengan menghabiskan begitu banyak waktu dan energi dan mendapatkan begitu sedikit sebagai balasannya.

Dalam Injil, kita mendengar bahwa para murid yang mengikuti Yesus bingung dan khawatir.

Mereka telah mendengar banyak ajaran berat dari Yesus tentang harga mengikuti-Nya, tentang penganiayaan dan dalam Injil hari ini tentang pelayanan.

Ketika kita merenungkan ajaran Yesus secara mendalam, kita mungkin juga linglung dan khawatir.

Kita seperti belajar bahasa baru - bahasa cinta dan pelayanan.

Yesus adalah Guru yang baik. Marilah kita memohon kepada Dia untuk membantu kita memahami bahasa itu. Kemudian kita akan tahu bagaimana mencintai dan melayani.
(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 15:9)

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Sabda Tuhan.

Doa Malam

Allah yang Mahabaik, sungguh indah dan mengagumkan apabila kami memiliki iman yang hidup. Semoga karenanya kami mampu tetap bersandar kepada kebaikan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 
 



Selasa, 25 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Selasa, 25 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII

“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur, demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 50:14)

Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa. Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.        
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
   
  Berkorban dan menyerahkan apa yang menjadi hak kita atau apa yang menjadi hak kita bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar.

Karena kecenderungan manusia adalah menjadi posesif dan menimbun lebih dari yang kita butuhkan.

Bacaan pertama menasihati kita untuk membuat pengorbanan kita dengan riang, karena seperti yang diberikan Tuhan kepada kita, demikian juga kita harus bisa menyerahkan apa yang menjadi hak kita.

Ini dilanjutkan dengan mengatakan bahwa pengorbanan orang yang berbudi luhur dapat diterima, dan peringatannya tidak akan dilupakan.

Tetapi yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhanlah yang pertama kali membuat pengorbanan.

Dia mengorbankan Putra satu-satunya untuk menyelamatkan kita. Semua pengorbanan kita tidak ada artinya dibandingkan dengan itu.

Kita hanya bisa mempersembahkan korban pujian dan ucapan syukur, dan bermurah hati kepada orang lain seperti Tuhan yang murah hati kepada kita.
 
Dalam hidup ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk berkorban. Namun korban itu akan sia-sia, kalau dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian. Korban yang memiliki nilai adalah korban yang dilandasi oleh kasih yang mendalam.


Antifon Komuni (Sir 35:9)

Berianlah kepada Yang Mahatinggi sesuai apa yang diberikan-Nya kepadamu.  
 
 

 



RENUNGAN PAGI

Senin, 24 Mei 2021 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

 

Senin, 24 Mei 2021
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja  
 
“Maria adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua. Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja, [yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” (St. Agustinus, De sancta virginitate, 6 (PL 40, 399)
 
Antifon Pembuka (Lih. Kis 1:14)
 
Dengan sehati para murid bertekun dalam doa, bersama Maria, ibu Yesus. 
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa Yang Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga. Semoga dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu merangkul seluruh keluarga umat manusia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
 
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
 
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (19:25-34) 
    
"Inilah anakmu. Inilah ibumu." 
      
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
   
 Renungan
 

Pada bacaan pertama, kita mendengar bahwa setelah Yesus terangkat ke surga, para rasul kembali ke Yerusalem dan pergi ke kamar atas tempat mereka menginap.

Di sana mereka mengabdikan diri dengan sehati untuk berdoa, bersama dengan beberapa wanita, dan Maria ibu Yesus.

Itu adalah penyebutan terakhir tentang Maria. Setelah itu tidak ada lagi yang menyebut dia di bagian lain Kitab Suci.

Penyebutan Maria yang terakhir ini penting karena itu juga tujuannya setelah Yesus terangkat ke surga.

Maria tinggal bersama para rasul dan dia bersama mereka dalam doa. Dia melakukan ini karena dia taat pada apa yang dipercayakan Yesus kepadanya saat Dia di kayu salib.

Karena Maria ingat apa yang Yesus katakan padanya ketika Dia di kayu salib: Perempuan, lihatlah anakmu.

Meskipun Maria tidak menjawab, diamnya adalah persetujuannya. Dia tidak hanya setuju untuk menjadi ibu dari murid yang dikasihi Yesus, dia mengerti bahwa dia akan menjadi ibu dari semua murid Yesus.

Peringatan hari ini Maria, Bunda Gereja, adalah tambahan baru dalam kalender liturgi Gereja.

Gelar Maria, Bunda Gereja, secara resmi diberikan kepada Maria selama Konsili Vatikan II oleh Paus Paulus VI.

Jadi dari Bunda Allah, dia sekarang juga Bunda Gereja. Dan jika kita taat pada apa yang Yesus katakan di kayu salib, maka kita juga harus merangkul Maria sebagai Bunda kita, yang kebanyakan dari kita akan lebih mau melakukannya.

Tetapi bagi kita, Maria bukan hanya Bunda kita, tetapi kita juga ingin melaksanakan apa yang dipercayakan Yesus kepada kita dan kita ingin Maria menjadi Bunda segala bangsa.

Saat kita merayakan peringatan ini, marilah kita membuat Bunda kita dikenal oleh semua orang, karena dengan melakukan itu, kita juga membuat Yesus dikenal oleh semua orang.
(RENUNGAN PAGI)
 
Antifon Komuni  (Yoh 19:26-27)

Ketika bergantung di kayu salib, Yesus berkata kepada murid yang Dia kasihi, "Inilah Ibumu."

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy