| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 19 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VI

 

Sabtu, 19 Februari 2022
Hari Biasa Pekan VI
     
"Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan." (Amsal 15:2)

Antifon Pembuka (Mzm 12:7)


Janji Tuhan adalah janji murni bagaikan perak yang teruji, yang dimurnikan tujuh kali dalam api.


Doa Pagi
 
Allah yang Mahakuasa, bantulah kami agar kami selalu merenungkan apa yang benar. Semoga kami sanggup melaksanakan apa yang sesuai dengan kehendak-Mu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (3:1-10)


Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Engkau, ya Tuhan, akan menjaga kami.
Ayat. (Mzm 12:2-3.4-5.7-8)

1. Tolonglah, ya Tuhan, sebab sudah habislah orang saleh, telah lenyaplah orang-orang setia dari antara anak-anak manusia. Orang berkata dusta satu kepada yang lain, dengan bibir manis dan hati bercabang mereka berbicara.
2. Biarlah Tuhan mengerat segala bibir yang manis dan memotong lidah yang berbicara sombong, milik orang yang berkata, "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kamilah topangan kami! Siapakah dapat menguasai kami?
3. Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, yang tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan. Engkau, ya Tuhan, akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia" Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (9:2-13)


Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." Lalu mereka bertanya kepada Yesus, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia."

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus) 
 
Renungan

Untuk mengatakan bahwa elektronik digital atau teknologi komputer sangat rumit atau canggih, mungkin sebenarnya tidak demikian.

Karena pada dasarnya hanya ada dua status - status atau sinyal ON atau OFF; itu adalah 1 atau 0.

Tetapi dengan berbagai kombinasi satu dan nol, yang dihasilkan adalah sistem elektronik digital yang sangat kompleks dan canggih.

Dengan cara yang sama, untuk mengatakan bahwa kita manusia adalah ras yang sangat kompleks dan canggih, mungkin sebenarnya tidak demikian.

Namun, kita memiliki kemampuan untuk memperumit dan membingungkan hidup kita dan kehidupan orang lain di sekitar kita hanya dengan satu bagian kecil dan bahkan tersembunyi dari tubuh kita.

Bagian tubuh itu ditunjukkan dalam bacaan pertama dari Surat Rasul Yakobus.

Lidah kita, meskipun kecil dan tersembunyi dari pandangan, dapat membuat atau menghancurkan hubungan, dapat menyembuhkan atau menyakiti, dapat memberkati atau mengutuk, dapat menciptakan atau menghancurkan.

Kita tahu kekuatan lidah kita yang luar biasa; atau setidaknya kita tahu kekuatan lidah orang lain.

Tetapi untuk menjinakkan lidah kita untuk berbuat baik, kita harus memiliki transformasi organ lain - hati.

Semoga Transfigurasi Yesus yang mulia juga mengubah hati kita. Semoga lidah kita selalu memberitakan kebaikan-Nya.
 
 "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21)
 
Pembaca setia, untuk renungan lebih panjang dapat dibaca pada tautan ini . Terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id. Tuhan memberkati.
 

Karya: blueringmedia / ISTOCK.com

Renungan Pagi

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy