Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.(Mzm 85:8)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu, 25 Mei 2014 Hari Minggu Paskah VI
Minggu, 25 Mei 2014
Hari Minggu Paskah VI
“Kalau kamu bertanya kepadaku apa itu jalan Tuhan, aku akan menjawab bahwa yang pertama adalah kerendahan hati, yang kedua adalah kerendahan hati, dan yang ketiga adalah kerendahan hati. Bukan berarti tidak ada lagi ajaran untuk diberikan, tetapi jika kerendahan hati tidak mendasari semua perbuatan kita, maka semua perbuatan kita menjadi tidak berarti….” St. Agustinus
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahapengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun dalam nama Yesus. Kami mohon, agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:5-8.14-17)
Hari Minggu Paskah VI
“Kalau kamu bertanya kepadaku apa itu jalan Tuhan, aku akan menjawab bahwa yang pertama adalah kerendahan hati, yang kedua adalah kerendahan hati, dan yang ketiga adalah kerendahan hati. Bukan berarti tidak ada lagi ajaran untuk diberikan, tetapi jika kerendahan hati tidak mendasari semua perbuatan kita, maka semua perbuatan kita menjadi tidak berarti….” St. Agustinus
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahapengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun dalam nama Yesus. Kami mohon, agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:5-8.14-17)
"Kedua rasul itu menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus."
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem, Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua menerima apa yang diberitakannya itu dengan bulat hati. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu. Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke sana. Setibanya di sana kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan di atas orang-orang yang percaya itu, dan mereka menerima Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4; Ul: lih 1; PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a.16.20)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih-Nya dari padaku.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1Ptr 3:15-18)
"Yesus telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh."
Saudara-saudara terkasih, kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Bersiap sedialah setiap saat untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu. Tetapi semua itu haruslah kamu lakukan dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya, karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, mereka yang memfitnah kamu menjadi malu karena fitnahan mereka itu. Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat. Sebab Kristus pun telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Siapa yang mengasihi Aku dan hidup menurut Sabda-Ku; Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (Yoh 14:15-21)
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain."
Pada perjamuan malam terakhir Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi, dan dunia tidak akan melihat Aku lagi. Tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku ada di dalam Bapa-Ku, bahwa kamu ada di dalam Aku, dan Aku ada di dalam kamu. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia, dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Pada suatu hari Minggu pagi setelah Perayaan Ekaristi di gereja, seorang anak perempuan kecil bertanya kepada ibunya, “Ma, tadi Romo itu bilang waktu homili: Biarlah cahayamu bersinar. Mama tahu gak apa artinya?” Mendengar hal itu sang ibu pun menjawab sambil tersenyum, “Itu artinya biarkanlah hidupmu itu bersinar dengan kebaikan dan ketaatan. Hendaknya kita juga sering berbuat kebaikan pada orang lain.” Si anak perempuan itu pun menganggukkan kepala tanda mengerti.
Tak lama kemudian terdengar suara ribut di taman bermain dekat gereja. Terdengar suara tangisan yang amat keras. Si ibu pun kaget dan dia ingat bahwa anak perempuannya sedang ada di sana. Dalam perjalanan menuju taman bermain itu, ia melihat anaknya sedang berlari kepadanya, “Mama, Mama!” teriaknya. Melihat anaknya yang pucat dan tersengal-sengal, sang mama bertanya, “Ada apa, Nak?” “Saya kira saya sudah memadamkan cahaya saya!” Jawab sang anak. Rupa-rupanya sang anak baru saja memukul kepala temannya sampai menangis.
Cerita pendek di atas menggambarkan betapa sulitnya hidup secara benar. Terkadang dengan mudahnya kita melakukan hal yang kurang bertanggung jawab. Ketika berada di gereja kita bisa berdoa dengan tenang dan juga mendengarkan Sabda Tuhan tentang “kasih”. Di dalam gereja, kita sudah berjanji dalam hati untuk hidup dalam kasih. Namun, beberapa saat kemudian setelah kita keluar dari gereja, kita lupa pada apa yang telah kita dengarkan. Marah-marah tanpa alasan jelas, membicarakan keburukan orang lain, mengumpat, atau berkata kotor dan sebagainya. Betapa sulitnya untuk bersikap konsisten dalam hidup beriman kita. Begitu sulitnya untuk serius melaksanakan kehendak dan ajaran Tuhan.
Injil hari ini mengingatkan kita akan pentingnya kesetiaan dan keseriusan dalam melaksanakan kehendak Tuhan. Tuhan Yesus memberikan ganjaran bagi mereka yang setia, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya” (Yoh 14:21). Tuhan Yesus menjanjikan kasih-Nya kepada mereka yang setia. Ia tidak akan meninggalkan mereka seperti “yatim piatu”. Ia menjanjikan Roh Kudus sebagai “Penolong yang lain”. Roh Kudus inilah yang akan mengarahkan manusia pada kekudusan. Roh Kudus akan mendorong manusia untuk mampu bertanggung jawab dalam hidupnya.
Sayangnya, seringkali kita tidak mendengarkan nasihat Roh Kudus yang bersemayam dalam hati kita. Kita lebih mementingkan nafsu dan ego kita. Padahal, kita bisa celaka ketika tidak mengindahkan Roh Kudus. Roh Kudus itu menuntun kita ke arah hidup yang lebih baik dan penuh kedamaian.
Oleh karena itu, kita perlu bertanya dalam hati. Sudahkah aku serius mengasihi Tuhan dengan mengindahkan suara Roh Kudus? Mari kita nyatakan dengan ketaatan kita dengan setia melakukan perintah-perintah-Nya. Tuhan Yesus memberkati. (Alexander Teguh, O.Carm)
Dosa adalah satu penghinaan terhadap Allah: "Terhadap Engkau, terhadap
Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat"
(Mzm 51:6). Dosa memberontak terhadap kasih Allah kepada kita dan
membalikkan hati kita dari Dia. Seperti dosa perdana, ia adalah satu
ketidaktaatan, satu pemberontakan terhadap Allah, oleh kehendak menjadi
"seperti Allah" dan olehnya mengetahui dan menentukan apa yang baik dan
apa yang jahat (Kej 3:5). Dengan demikian dosa adalah "cinta diri yang
meningkat sampai menjadi penghinaan Allah" (Agustinus, civ. 14,28).
Karena keangkuhan ini, maka dosa bertentangan penuh dengan ketaatan
Yesus Bdk. Flp 2:6-9. yang melaksanakan keselamatan. (Katekismus Gereja
Katolik, No. 1850)
"Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya" (Kis 16:4).
Sabtu, 24 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5; Yoh 15:18-21
"Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya" (Kis 16:4).
Dibandingkan para rasul, Paulus jelas lebih terdidik, terpelajar dan intelek. Dari pengakuannya, dia berasal dari sebuah kota yang terkenal di Kilikia, "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia" (Kis 21:39). Sementara itu, para rasul sebagian besar berasal dari sekitar pesisir danau Galilea (Mat 4:18-22). Pendidikan di kota besar (terkenal) tentu lebih baik daripada di kota kecil, apalagi di pesisir. Lebih dari itu, Paulus dibesarkan dan dididik di Yerusalem, "Aku ... dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel" (Kis 22:3). Gamaliel adalah seorang ahli taurat dan mahaguru paling terkenal yang sangat dihormati (Kis 5:24). Menurut Paulus sendiri, ia adalah seorang murid yang sangat berhasil (Gal 1:14) sehingga menjadi orang penting baik dalam jemaat sinagoge maupun di dewan tertinggi orang Yahudi, yakni Sanhedrin (Kis 26:10). Sementara itu, sebagian besar para rasul - paling tidak Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus (Mat 4:18-22) - hanyalah nelayan yang kemungkinan besar tidak mengenyam pendidikan formal. Meskipun demikian, Paulus sangat mengormati para rasul dan taat pada keputusan mereka. Ketika ia dan jemaatnya di Antiokhia menghadapi masalah, Paulus tidak mengambil keputusan dengan menggunakan otoritas dan pemikirannya sendiri tetapi menghadap para rasul dan penatua di Yerusalem untuk membicarakannya dengan mereka (Kis 15:1-21). Paulus pun taat ketika diutus kembali ke Antiokhia untuk membawa surat dari para rasul dan menyampaikan keputusan mereka (Kis 15:22). Selanjutnya, "Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya" (Kis 16:4).
Sikap Paulus ini, sangat mengesankan. Meski dalam segala hal, baik asal-usul, pendidikan maupun pengetahuan, ia lebih dari para rasul, namun ia sangat menghormati para rasul dan taat pada keputusan mereka. Ia sadar bahwa para rasul mempunyai otoritas yang lebih tinggi daripadanya sehingga ia mendengarkan mereka dan melaksanakan keputusan-keputusan mereka serta meminta kepada jemaatnya untuk taat dan melaksanakan keputusan para rasul. Meskipun ia lebih baik dalam pendidikan dan pengetahuan dibanding para rasul, tetapi ia menyadari dan mengakui sebagai "yang paling hina dari semua rasul" (1 Kor 15:9). Ia sungguh-sungguh menghayati semangat kerendahan hati sebagaimana dinyatakannya kepada para penatua jemaat di Efesus "Dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan" (Kis 20:19). Berkat pendidikannya yang tinggi dan intelektualitasnya yang cemerlang serta kerendahan hatinya yang luar biasa itulah, Paulus berhasil membangun jemaat yang berkualitas di banyak tempat. Jemaatnya pun tetap hidup dalam persekutuan dan ketaatan pada ajaran para rasul, kendati Paulus telah meninggalkan mereka. Tidak hanya itu, Paulus menjadi rasul yang sangat dicintai jemaat (Kis 20:37).
Kita, dalam bidang-bidang tertentu, mungkin lebih baik, lebih tahu, lebih ahli, lebih intelek, dan lebih lebih yang lain, dibandingkan orang lain. Namun, kalau kita tidak mempunyai kerendahan hati dan ketaatan, kita tidak akan bisa membangun kerjasama dan memberikan pelayanan yang membuahkan sukacita dan damai sejahtera. Untuk itu, di mana pun berada, marilah menjadi pelayan-pelayan yang rendah hati dan taat. "Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan" (Luk 17:10) sebagaimana Yesus mengajarkan dan meminta kita untuk berbuat demikian.
Doa: Tuhan, berilah kami kerendahan hati dan ketaatan sebagai dasar bagi karya dan pelayanan kami, agar kami mampu membangun kerjasama dan memberikan pelayanan yang membuahkan sukacita dan damai sejahtera. Amin. -agawpr-
Sabtu, 24 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah
Sabtu, 24 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
“Barangsiapa mencintai Maria sebagai ibu, hendaknya ia meneladan kerendahan hati, kemurnian, kemiskinan dan ketaatannya” (Venerabilis Mikael dari St. Agustinus)
Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)
Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau berkenan memanggil kami untuk mewartakan Injil di zaman ini dengan alat komunikasi yang serba cepat dan memudahkan untuk memperluas pengetahuan baik jasmani maupun rohani. Semoga roh kebijaksanaan selalu menaungi jiwa raga kami dalam menjalankan tugas sebagai pewarta kabar gembira di mana pun kami berada. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Perjalanan Paulus dan Silas adalah perjalanan warta sukacita. Kedatangan mereka meneguhkan iman jemaat berkaitan dengan ajaran dan orang-orang yang mau mengikuti Kristus. Banyak orang bukan Yahudi diselamatkan oleh mereka.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
Hari Biasa Pekan V Paskah
“Barangsiapa mencintai Maria sebagai ibu, hendaknya ia meneladan kerendahan hati, kemurnian, kemiskinan dan ketaatannya” (Venerabilis Mikael dari St. Agustinus)
Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)
Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau berkenan memanggil kami untuk mewartakan Injil di zaman ini dengan alat komunikasi yang serba cepat dan memudahkan untuk memperluas pengetahuan baik jasmani maupun rohani. Semoga roh kebijaksanaan selalu menaungi jiwa raga kami dalam menjalankan tugas sebagai pewarta kabar gembira di mana pun kami berada. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Perjalanan Paulus dan Silas adalah perjalanan warta sukacita. Kedatangan mereka meneguhkan iman jemaat berkaitan dengan ajaran dan orang-orang yang mau mengikuti Kristus. Banyak orang bukan Yahudi diselamatkan oleh mereka.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"
Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.
Konsekuensi sebagai murid Kristus adalah dibenci oleh dunia. Mentalitas hamba menghantar setiap pengikut Kristus kepada ketaatan melaksanakan firman Tuhan. Jangan takut.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)
"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dengan berpihak pada Yesus kita pasti akan dibenci oleh dunia. Karena Yesus, mereka juga akan menganiaya kita dengan pelbagai macam cara. Inilah pengalaman pengikut-pengikut Yesus yang sedang terjadi dan akan selalu terjadi. Bagi yang sedang mengalami hal ini, hendaknya tetap ingat bahwa Yesus sendiri telah mengalaminya lebih dahulu. Yesus telah memilih kita dan menjadikan kita sahabat-Nya. Maka tidak boleh ada sedikit pun kompromi dengan dunia, meski kita mengalami kesusahan di dalam dunia.
Doa Malam
Tuhan Yesus Kristus, Raja semesta alam, terima kasih atas perlindungan dan peneguhan melalui alam ciptaan yang boleh kami nikmati dan kami alami sepanjang hari ini. Semoga segala usaha yang berhubungan langsung dengan alam ciptaan dapat membuat kami selalu bersyukur atas kebesaran Allah dan membantu mereka yang kurang menghargai bahkan merusaknya. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Pada perayaan-perayaan Liturgi setiap anggota, entah pelayan (pemimpin)
entah Umat, hendaknya dalam menunaikan tugas hanya menjalankan, dan
melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakekat perayaan
serta kaidah-kaidah Liturgi. (Sacrosanctum Concilium, No. 28)
RUAH
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu"
Jumat, 23 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12; Yoh 15:12-17
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu"
Mengasihi separti Tuhan telah mengasihi kita. Itulah cinta kasih Kristiani. Bagaimana Tuhan telah mengasihi kita? Setidaknya ada 5 ciri pokok. Pertama, memberi. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah menganuriakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkann beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16). Kedua mengampuni, seperti Yesus mengampuni mereka yang telah menyalibkan-Nya, bahkan mendoakan mereka "Ya Bapa, Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk 23:34). Ketiga mengorbankan diri. "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yoh 15:13) sebagaimana Ia sendiri mengorbankan nyawanya di salib untuk menebus kita. Kempat, tidak membeda-bedakan, sebagaimana "Bapa yang di surga menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar" (Mat 5:45). Kelima, menyelamatkan. Keempat tindakan kasih Allah tersebut mempunyai tujuan akhir untuk menyelamatkan kita. "Sebab, Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia" (Yoh 3:17). Marilah, dengan pertolongan Tuhan, kita hayati perintah Tuhan untuk saling mencintai sebagaimana Ia telah mencintai dan memberikan contoh kepada kita.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk mencintai seperti Engkau telah dan selalu mencintai kami. Amin. -agawpr-
EKARISTI - Roti Kehidupan Kekal
Pendamping (suplemen) Katekismus ini bertujuan membantu umat beriman dalam mempersiapkan KOMUNI PERTAMA, namun sangat baik juga untuk dibaca bagi umat (semua umur) yang telah menerima komuni pertama.
Buku ini disusun oleh Mgr. Raffaello Martinelli, rekan kerja Joseph Kardinal Ratzinger (sebelum menjadi Sri Paus Benediktus XVI) di Kongregasi untuk Doktrin Iman, dan kini menjabat sebagai Uskup Frascati sejak tahun 2009. Sedangkan gambar-gambar yang terdapat di dalam buku ini adalah hasil karya Roberta Boesso.
Runtutan peristiwa di dalamnya dimulai dari pralambang Ekaristi dalam Perjanjian Lama yang kemudian mendapatkan kepenuhannya dalam peristiwa-peristiwa dalam Injil di mana Yesus menyatakan dan menetapkan Ekaristi. Lalu berlanjut ke dalam penjelasan-penjelasan teologis tentang Ekaristi. Satu bab dikhususkan guna melukiskan bagian-bagian Misa Kudus dan barang-barang liturgis yang digunakan selama perayaan Misa. Juga ada satu bagian yang dikhususkan untuk menggambarkan betapa pentingnya Ekaristi bagi Umat Allah.
Full Color; Soft Cover; 17x25 cm; 276 hlm
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati