Minggu, 27 Juli 2014
Hari Minggu Biasa XVII
Bila Ekaristi adalah pusat dan pucak hidup Gereja, maka haruslah juga
menjadi pusat dan puncak dari pelayanan imamat. Dengan demikian, penuh
dengan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, saya ulangi bahwa
Ekaristi adalah prinsip dan inti alasan pengadaan Sakramen Imamat, yang
memang timbul pada saat pendarasan Ekaristi. (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)
Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia
menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian
kepada umat-Nya.
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Doa Pagi
Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa
Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus.
Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan
dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah
pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:5.7-12)
"Salomo meminta hikmat dan pengertian."
Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi.
Beginilah firman Tuhan Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari
pada-Ku!" Lalu Salomo berkata, "Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah
mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku,
sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu
ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar
yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah
kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi
umat-Mu dengan tepat, dengan membedakan mana yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?
"Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka
berfirmanlah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal
yang demikian, dan tidak meminta umur yang panjang atau kekayaan, atau
nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku
akan melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh Aku memberikan
kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau
tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan
bangkit seorang seperti engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 57.72.76-77.127-128.129-130; Ul: 97a)
1. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada
firman-firman-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih
berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
2. Biarlah kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji
yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku
sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
3. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada
emas, bahkan daripada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai
dengan segala titah-Mu, segalal jalan dusta aku benci.
4. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada
orang-orang bodoh.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)
"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung
di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,
juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena rahasia Kerajaan telah Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-52)
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh
miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu. Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga
itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai
jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu
mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke
dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman.
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.
Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada
ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?"
Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada
mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal
Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang
baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Apa kriteria kita saat memilih sesuatu? Apakah yang kita sukai, paling
berguna, paling bermutu, paling bagus, paling baik dan paling-paling
yang lain? Biasanya memang demikian. Sesuatu menjadi pilihan karena itu
yang terbaik. Meskipun, dalam kenyataannya ada yang salah memilih.
Sesudah memilih, ternyata apa yang dipilih itu tidak sesuai dengan
kriterianya. Ini berarti memilih bagi sebagian orang bukan hal yang
mudah. Seperti ketika seseorang tidak terbiasa ke pasar dan membeli
jeruk, ia pun tidak akan bisa memilih jeruk mana yang manis.
Lewat bacaan pertama Minggu ini, kita mendengar tokoh Salomo yang
dipuji Allah karena telah memilih permohonan yang tepat bagi dirinya.
Allah sungguh berkenan kepadanya. Sebab, bukan harta atau kekayaan,
bukan pula kehormatan dan kedudukan atau kekuasaan, melainkan
kebijaksanaan yang menjadi pilihannya. Dengan rendah hati, Salomo
meminta kepada Tuhan pengetahuan akan yang baik dan jahat guna
memberikan keputusan yang adil kepada rakyatnya.
Dalam Injil hari ini, kita membaca tentang dua perumpamaan Yesus: harta
yang terpendam dan mutiara yang indah (ay. 44-46). Dua perumpamaan ini
mengingatkan kita akan pilihan hidup ini. Demikianlah kita harus memilih
hal Kerajaan Surga yang berarti pula berani meninggalkan yang lain.
Bukan karena tidak berguna, bukan karena tidak kita perlukan bagi hidup
ini. Namun, karena hal Kerajaan Surga itu pilihan yang utama dan
mendasar untuk seluruh perjalanan hidup kita.
Bila kita tidak berani memilih, perumpamaan Yesus tentang pukat dalam
ayat 47-52 menjadi konsekuensinya. Sungguh menakutkan. Sebab, lewat
perumpamaan itu kita mengetahui bahwa pada akhir zaman kita berada dalam
pukat dan malaikat menentukan apakah kita sungguh telah menunjukkan
kesetiaan kita memilih hal KerajaanS urga atau tidak. Jika hidup kita
menunjukkan kesetiaan, kita ibarat ikan yang baik. Sebaliknya, kita
ibarat ikan yang tidak baik dan akan dibuang.
Akan tetapi, sebelum kita memilih hal Kerajaan Surga itu, kita ini
telah menjadi pilihan Allah. Santo Paulus dalam suratnya kepada Jemaat
di Roma mengatakan bahwa siapa yang dipilih-Nya dari semula, juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
anak-Nya, supaya Ia, anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak
saudara.
Sebagai pilihan Allah, bagaimanakah kita menjalani hidup ini? Kita
menjawab, “Aku telah memilih Kerajaan Surga itu.” Benarkah? Ya, aku
telah memilih Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Yesus telah
mengasihiku. Ia menderita sengsara, wafat dan bangkit bagiku. Dan aku
selalu berusaha melaksanakan apa yang diajarkan-Nya.
Mudah kita menjawab dengan kata-kata. Kini, mari kita menjawab dengan
tindakan dan perbuatan. Kita memilih untuk berpikir, berkata dan
bertindak demi Kerajaan Surga. Seperti Salomo, kita pun memohon kepada
Tuhan kebijaksanaan, supaya kita dapat memilih hanya yang baik dan
benar. Bila ternyata kita jatuh pada pilihan yang salah, kita segera
bertobat. (RUAH)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku
akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku,
kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me.
O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
Antifon Komuni (Mzm 103:2)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.
atau (Mat 5:7-8)Berbahagialah
orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah. Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God. atau (Mat 13:45-46) Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas:
inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam