Rabu, 20 Agustus 2014
Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
“Jauhkan
dirimu dari skisma sebagai sumber dari segala kesulitan/ kejahatan.
Kamu semua harus tunduk pada uskup sama seperti Yesus Kristus kepada
Allah Bapa. Tunduk juga kepada para imam seperti kamu kepada para rasul;
dan hormatilah para diakon seperti kamu menghormati hukum Tuhan …. Kamu
harus menganggap Ekaristi sebagai yang sah, jika dirayakan oleh uskup
atau oleh seseorang yang diberinya kuasa. Di mana uskup berada, biarlah
kongregasi umat berada, seperti di mana Yesus Kristus berada, di sanalah
ada Gereja Katolik. Tanpa supervisi dari uskup, tidak ada baptisan
ataupun perayaan Ekaristi diperbolehkan….” (St. Ignatius, Martir, murid
langsung dari Rasul Yohanes dan dari Uskup Antiokhia setelah Rasul
Petrus)
Antifon Pembuka (Lih. Sir 44:13.14)
Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaan dikabarkan umat dan namanya hidup terus turun-menurun.
Pengantar
Bernardus
lahir di dekat Dijon, Perancis, pada tahun 1090. Ia adalah seorang abas
dan pendiri kedua Ordo Sistersian. Pengaruhnya besar terhadap paus,
uskup dan raja pada masanya. Ia berkeliling Eropa dalam usaha mencegah
perpecahan dalam Gereja Katolik dan menciptakan kerukunan serta damai.
Ia banyak menulis di bidang teologi dan spiritualitas. Bernardus
meninggal pada 20 Agustus 1153 dan dinyatakan kudus (santo) pada 18
Januari 1174 di Roma oleh Paus Aleksander III. Berkat buku-buku teologi
dan spiritualitas yang ditulisnya, ia diberi gelar sebagai Pujangga
Gereja. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 20 Agustus. (RUAH)
Doa Pagi
Ya
Allah, segala ketetapan hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam hukum
kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati
perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan
dan mazmur tanggapan dari hari biasa atau dari Rumus Umum Pujangga
Gereja atau Para Kudus (Biarawan), misalnya: Sir 15:1-6, Mzm
119:9.10.11.12.13.14; R: 12b; Yoh 17:20-26
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (34:1-11)
"Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya."
Tuhan
bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan
gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka,
kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah
gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah
domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu
menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu
sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang
lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak
kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu
cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan
mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku
berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi;
ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang
memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala,
dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan
menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang
menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak
memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan
dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya-- oleh
karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu
dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan
memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu
tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan
melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi
menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan
sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan
mencarinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4 PS 646/ 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat (Mzm 23:1-a.3b-4.5-6; R:1)
1.
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan
berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau
besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4.
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
Sekali
peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada
murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul
sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun
pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula
dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar
lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka:
Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka
kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka:
Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata
kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah
mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk
terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul
lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah
mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka
menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka
yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan
mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas
terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara,
aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau
memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir."Inilah Injil Tuhan kita!U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Para
pekerja merasa tidak puas atas upah yang diterima sesuai dengan
kesepakatan bersama. Tuan kebun anggur pun berkata kepada mereka,
“Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari? ... Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku
menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah
hati?” (Mat 20:13-15). Siapakah tuan kebun anggur itu, yang mengaku diri “tidak berlaku adil”
dan “karena aku murah hati” ini? Siapakah Dia sehingga orang berani
melakukan protes kepada-Nya? Siapakah Dia sampai orang berani memberi
nasihat kepada-Nya dan menuduh Dia sebagai Orang yang berlaku tidak adil
terhadap para pekerja? Tuan kebun anggur itu adalah Allah. Nah,
kalau Diai tu Allah, yang alangkah dalamnya kekayaan hikmat dan
pengetahuan-Nya (Rm 11:33a), tidak sepantasnya manusia melakukan protes
dan memberi nasihat kepada-Nya seolah Dia tidak berlaku adil. Rasul
Paulus, dengan mengutip teks nabi Yesaya, berkata, “Siapakah yang
mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi
penasihat-Nya? (Rm 11:34). Tak seorang pun yang mengetahui pikiran
Tuhan, yang tak terselami jalan-jalan-Nya (ay. 33b). Tak seorang pun
pernah menjadi penasihat-Nya. Sebaliknya, Allah yang adalah “Penasihat Ajaib” (Yes
9:5), yang dibutuhkan oleh orang-orang zaman ini. Mereka mudah berlaku
tidak adil terhadap sesama. Karena itu, orang-orang zaman ini yang
merasa masih membutuhkan Allah, mau diajar, dinasihati, dan dibentuk
oleh Allah melalui firman-Nya, terlebih melalui Yesus, Putra-Nya, akan
menjadi orang-orang yang rendah hati, bukannya iri hati. Mereka akan
menjadi orang-orang yang murah hati, bukannya kikir. Jika demikian,
mereka telah melakukan apa yang Yesus ajarkan, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Luk 6:36). Para pengikut Yesus sudah seharusnya memiliki karakter: rendah hati dan murah hati, bukannya iri hati. “Iri hati adalah sampar masyarakat yang tak mengecualikan siapa pun,” kata
St. Yohanes Maria Vianney. Karena itu, jika ingin masuk ke dalam
Kerajaan Allah, hiduplah rendah hati dan murah hati, serta jauhilah iri
hati, sampar masyarakat yang juga bisa merambah keluarga. (CAFE ROHANI)