Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Rabu, 27 Agustus 2014 Peringatan Wajib Sta. Monika

Rabu, 27 Agustus 2014
Peringatan Wajib Sta. Monika
   
Kuburkan badanku ini dimana kau kehendaki; janganlah merpeotkan kamu. Hanya inilah yang kuminta, agar kamu, dimana kau berada mendoakan aku di Altar Tuhan (Conf. I. 9. c. II, 27. ML 32, 775) (Pesan Sta. Monika kepada St. Agustinus)
     

Antifon Pembuka (lih. Ams 31:30.28)
  
Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.
 
Tobat 3 (bds. Luk 7:11-17) 

 
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah menghidupkan kembali pemuda di Nain, sebagai lambang kehendak-Mu untuk menghidupkan kembali manusia dari dosa. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah menderita dan wafat, namun bangkit jaya untuk mengalahkan dosa dan maut. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah membangkitkan kami berkat Sakramen Baptis dan menghidupkan kami kembali berkat sakramen pengampunan. Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Semoga, kami memandang-Nya dengan penuh syukur sehingga iman dan pengharapan kami akan karya penyelamatan-Mu semakin dikuatkan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
               
Bacaan pertama dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Para Kudus, misalnya: Sir 26:1-4.16-21; Mzm 131:1.2.3; Ref. Tuhan, peliharalah damai-Mu dalam batinku.
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:6-10.16-18)
    
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
     
Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan kepadamu, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
   
"Hai pemuda, bangkitlah!"
      
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

     
  Betapa bahagianya kita bila diperhatikan oleh orang lain. Namun, hidup kita akan lebih bahagia lagi bila kita bisa memperhatikan orang lain. Sebab Tuhan yang kita imani adalah Allah yang penuh perhatian; Allah yang peduli dalam setiap persoalan kita. 
   
 Dalam Injil hari ini dikisahkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus peduli terhadap hidup seorang janda di Nain (7:11-17). Perempuan tersebut ditinggal mati anak tunggalnya. Kehilangan anak bagi seorang janda merupakan pukulan terberat dalam hidupnya. Dia tidak hanya kehilangan anaknya, melainkan juga harapan hidupnya. Sebab bagi seorang janda, anak adalah masa depan hidupnya. Melihat peristiwa itu, Yesus tergerak hati-Nya (ay. 13). Yesus tidak bertanya tentang apa penyebab kematian anak muda itu, tetapi langsung menaruh belas kasihan kepada janda itu. Selanjutnya, Dia menghiburnya dengan berkata, “Jangan menangis!” Lalu dengan jamahan kuasa-Nya anak muda itu bangkit dan hidup kembali. Dengan tindakan Yesus tersebut, banyak orang menjadi kagum dan memuliakan Allah. 
   
 Kepedulian Yesus yang luar biasa ini menunjukkan kepedulian-Nya kepada semua orang yang berada dalam kesusahan; dan siapa yang percaya akan melihat kemuliaan Allah dalam diri-Nya. Melihat penderitaan manusia, Yesus tidak hanya melihat dan mendengarkan melainkan berbuat sesuatu untuk ikut serta meringankan penderitaannya. Yesus adalah bukti kasih Tuhan yang paling besar dan paling nyata dalam hidup manusia.
 Tidak ada yang lebih indah di dunia ini selain daripada mengenal dengan baik kasih Tuhan. Kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh sukacita, karena kita menyadari dan mengimani bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan memelihara hidup kita. Namun, hidup kita akan lebih bersukacita lagi bila kita bersedia melakukan apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus pada hari ini. 
  
 Terinspirasi oleh sikap tindakan Yesus hari ini, mari kita arahkan kepedulian kita kepada sesama kita, terutama yang hidup berkeluarga dengan pasangan yang tidak seiman. Banyak orang Katolik yang kawin campur dan rupanya tidak sedikit pula persoalan yang mereka hadapi. Kita tidak hanya merasa prihatin, tetapi mau peduli dengan mereka. Paling tidak, kita menjadi teman yang baik bagi mereka. (Suwaji/Cafe Rohani)

“Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis." (2 Tes 2:15)

Selasa, 26 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
2Tes. 2:1-3a,13b-17; Mzm. 96:10,11-12a,12b-13; Mat. 23:23-26.

Gereja Katolik mengajarkan bahwa Wahyu Ilahi tidak saja disampaikan kepada kita dengan cara tertulis sebagai pembicaraan Allah (speech of God) dalam Kitab Suci, tetapi juga dalam bentuk Sabda Allah yang disampaikan secara lisan dari Kristus dan Roh Kudus kepada para rasul. (lih. KGK no. 81, DV 9) Pengajaran yang bersumber dari ajaran lisan ini disebut sebagai Tradisi Suci, kemudian juga dituliskan dan diturunkan kepada para penerus Rasul. Maka karena sumbernya sama, maka keduanya berhubungan erat sekali, terpadu, tidak mungkin bertentangan, karena mengalir dari sumber yang sama dan mengarah ke tujuan yang sama yaitu Tuhan sendiri.(lih. KGK no 80-81, DV 9). Memang perkataan eksplisit Tradisi Suci tidak ada dalam Alkitab, tetapi itu tidak mengubah kenyataan bahwa pengertian tersebut ada dan diajarkan dalam Kitab Suci.

“Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis." (2 Tes 2:15)

Sebagai orang Katolik hendaknya kita tidak mengambil dan memilih mana ajaran-ajaran Gereja Katolik yang ingin kita percayai dan mana yang tidak. Karena Gereja Katolik bukanlah seperti warung/rumah makan di mana kita dapat memilih mana yang kita suka dan mana yang tidak. Dalam Gereja Katolik, kita tidak dapat memutuskan mana ajaran resmi Gereja yang benar dan mana yang tidak berdasarkan penafsiran kita pribadi atas Kitab Suci dan Tradisi Suci. St. Ignatius dari Loyola mengatakan, 'kita harus “berpikir bersama dengan Gereja, sentire cum Ecclesia”, mengikuti pikiran Gereja.'

"Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan"


Selasa, 26 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XXI


2Tes. 2:1-3a,13b-17; Mzm. 96:10,11-12a,12b-13; Mat. 23:23-26.

"Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan"
  
Bagaimana pun juga, lebih-lebih bagi masyarakat Jawa, penampilan luar atau fisik itu tetap penting diperhatikan. "Ajining diri gumantung ing lathi, ajining sarira gumantung ing busana". Artinya, kesopanan dalam bertutur kata, kerapian dalam berpakaian termasuk potongan rambut, kebersihan tubuh termasuk tubuh yang tidak berbau, itu penting dan harus kita perhatikan. Paling tidak, dalam hidup saya sebagai imam, saya merasakan bahwa seringkali ada umat yang terganggu kalau penampilan saya asal-asalan, misalnya tidak potong rambut, membiarkan kumis dan jenggot tidak rapi, baju tidak disetrika, dll. Namun, meski penampilan fisik itu penting dan harus diperhatikan, kita tidak boleh hanya berhenti di sini. "Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan", kata Yesus. Maka, selain memperhatikan penampilan fisik kita, kita juga harus memperhatikan, dan ini yang lebih penting, kualitas hidup kita. Kesopanan dalam bertutur kata dan kerapian dalan berpakaian harus diimbangai dengan kebersihan, kesucian, kelembutan dan kabaikan hati serta kejernihan budi. Dengan kata lain, kita harus menjadi orang baik lahir batin. 
 
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk mampu hidup secara seimbang dengan memperhatikan baik kehidupan lahir maupun batin kami. Amin. -agawpr-

Selasa, 26 Agustus 2014 Hari Biasa Pekan XXI

Selasa, 26 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XXI
  
“Sebagai Katolik yang baik, kalian hanya perlu melakukan satu hal; cukuplah menjadi taat kepada semua ketetapan uskup kalian.” (St. Yohanes Bosco)
   
   
Antifon Pembuka (Mzm 96:13)
  
Tuhan datang menghakimi dunia. Ia akan menghakimi dunia dengan adil dan para bangsa dengan tepat.
   
Doa Pagi

Allah Bapa kami, sumber segala cahaya, Engkau menyinari setiap orang yang datang di dunia ini. Kami mohon, terangilah kiranya hati dan budi kami dengan cahaya rahmat-Mu, agar kami sanggup memikirkan yang layak dan berkenan di hati-Mu, serta mencintai Engkau dengan tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Janji akan keselamatan dalam Roh yang menguduskan didengungkan di antara jemaat Tesalonika. Tujuannya, agar mereka tidak gegabah dalam membaca gerakan roh di tengah-tengah mereka. Mereka diharapkan tetap teguh dalam menjalankan amanat pengajaran para rasul sambil tetap bertekun dalam janji tersebut.
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (2:1-3a.13b-17)
    
Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan berasal dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Hendaknya kalian jangan sampai disesatkan orang dengan cara bagaimana pun juga. Allah dari mulanya telah memilih kalian untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kalian dalam kebenaran yang kalian percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kalian lewat Injil yang kami wartakan, sehingga kalian dapat memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kalian terima dari kami baik secara lisan, maupun secara tertulis. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah, Bapa kita, menghibur dan memperkuat hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Sebab Allah mengasihi kita, Ia memberi kita hiburan abadi dan harapan baik karena kasih karunia-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 96:10-13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati. Alleluya.
      
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dikecam karena menerapkan tata aturan secara berlebihan demi mengejar keuntungan. Penerapan aturan semacam ini menyebabkan mereka lupa akan rasa keadilan, belas kasih dan kesetiaan iman. Yesus menghendaki mereka menyadarinya dan memurnikan kembali motivasi mereka dalam menjalankan tata aturan tersebut.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:23-26)
     
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
Renungan   

     
Injil hari ini masih mengisahkan tentang kecaman dan kekecewaan Yesus terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka berkali-kali disebut: “celaka” oleh Yesus, sebab keadilan, belas kasih dan kesetiaan mereka abaikan dalam tugas dan pelayanan. Tanpa ketiga hal tersebut tentu urusan-urusan keagamaan akan lebih bersifat birokratis dan tanpa ‘roh’. Akibatnya orang tidak lagi melihat nilai yang baik dan spiritual dari pelayanan dan tugas-tugas tersebut. Apakah selama ini aku mengabaikan keadilan, belas kasih dan kesetiaan dalam kehidupanku?
 
Doa Malam
 
Ya Tuhan, Sabda-Mu hari ini mengingatkan aku untuk mau bersikap adil dan berbelas kasih kepada sesama. Namun ampunilah aku yang terkadang kurang sabar dan menuntut orang lain supaya mengikuti kemauanku sendiri. Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini. Amin.
 
 
RUAH

"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik"

Senin, 25 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XXI

2Tes. 1:1-5,11b-12; Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5; Mat. 23:13-22.

"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik"

Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang munafik. Kecaman Yesus terhadap kemunafikan mereka ini lebih keras daripada kecaman-Nya terhadap sikap dan tindakan mereka yang menolak-Nya, mencobai-Nya dan ingin membunuh-Nya. Mengapa? Sebab, kemunafikan itu sungguh berbahaya. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan "munafik" sebagai sikap "berpura-pura percaya atau setia dsb kpd agama dsb, tetapi sebenarnya dlm hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yg tidak sesuai dng perbuatannya; bermuka dua". Jadi, dalam kemunafikan selalu ada kepura-puraan, tipu muslihat dan kelicikan. Dengan demikian, sikap munafik itu menghambat dan menghalangi orang lain untuk melihat dan menemukan kebenaran. Orang munafik mempunyai penampakan luar yang selalu baik: rajin berdoa dan beribadah, pandai mengutip ayat Kitab Suci, pandai berkata-kata bijak, dll, tetapi hatinya penuh perasaan, niat dan rencana-rencana jahat. Dalam kaitannya dengan hidup keagamaan, orang-orang yang munafik menghayati aktifitas keagamaannya hanya sebatas sebagai kewajiban saja. Apa yang dirayakannya hanya berhenti sebagai ritual, tidak menjadi daya rohani yang mentransformasi sikap dan tindakan. Doa-doa mereka hanya sebatas di bibir saja dan paling pol sampai pada tataran kognitif, tetapi tidak sampai di hati apalagi dihayati dalam perilaku sehari-hari. Sikap seperti ini sangat mungkin menjadi penghalang bagi orang lain untuk datang kepada Tuhan dan memasuki Kerajaan Sorga (Mat 23:13). Sebab, orang akan mudah tergoda untuk berpikir: buat apa saya berdoa, ke gereja dan membaca Kitab Suci, wong mereka yang rajin berdoa, rajin ke Gereja dan pandai menguraikan Kitab Suci saja, hidupnya tidak baik, suka membicarakan dan menjelek-jelekkan orang lain, berlaku tidak adil, korupsi, dll. Untuk itu, marilah kita menghindari sikap munafik ini, menggantinya dengan sikap yang tulus dan rendah hati.
   
Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu untuk menghindari dan menjauhi sikap munafik. Amin. -agawpr-

Senin, 25 Agustus 2014 Hari Biasa Pekan XXI

Senin, 25 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XXI
     
Bermurah-hatilah terhadap mereka yang miskin, kurang beruntung dan menderita. Berikan kepada mereka bantuan serta penghiburan sebanyak yang kamu mampu. (St. Ludovikus)
      
 
Antifon Pembuka (Mzm 96:1-2)
    
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan! Bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
     
Doa Pagi
    
   
Allah Bapa yang Mahamurah, kami bersyukur dan berterima kasih atas segala penyelenggaraan-Mu atas kurnia hidup dan atas rahmat yang berlimpah setiap saat dan atas perlindungan-Mu sampai saat ini. Sadarkanlah kami untuk selalu bersyukur dan berani mempersatukan suka-duka dengan derita-Mu dan mempersembahkan sebagai korban silih bagi sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:1-5.11b-12)
   
     
"Nama Tuhan kita dimuliakan dalam kamu dan kamu dalam Dia."
          
Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Semoga Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Wartakanlah karya Tuhan yang ajaib di antara segala bangsa.
Ayat. (96:1-2a.2b-3.4-5; R: 3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Sebab Mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:13-22)
  
"Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!"
      
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 

Injil hari ini sebenarnya mengajarkan satu hal yang amat penting bagi kehidupan kita, yaitu: jangan munafik. Yesus mengatakan celakalah kepada mereka yang berkelakuan munafik sebanyak tiga kali (Mat 23:23-15). Apa maksudnya? Yesus mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri dan apa adanya. Kita ingat akan pepatah yang sudah tidak lagi asing bagi kita “mulutmu, harimaumu”. Kita sering menasihati dan menegur orang lain. Tak pelak, ketika emosi mendominasi pikiran, dapat saja kita langsung asal tembak menegur orang lain dengan kerasnya.
   
  Yesus mengajarkan kepada kita, apa yang kita nasihatkan kepada orang lain, sebenarnya juga nasihat bagi diri kita sendiri. Kita mengatakan kepada orang lain dengan kebijaksanaan  “jangan mencuri, Karena mencuri itu…” dan tidak tanggung – tanggung, menggunakan ayat – ayat Kitab Suci, tetapi kita sendiri mencuri, ini sungguh tidak berarti. Orang yang demikian, dosanya jauh lebih berat, oleh Yesus  dikatakan “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat” (Mat 23:14).seringkalipun, kita bermain dengan sumpah ; bahkan kita bersumpah atas nama Tuhan, Yesus mengatakan “Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya” (Mat 23:22). Nasihat kita kepada orang lain, hendaknya tidak ditujukan bagi orang lain saja. Tetapi juga harus berbalik kepada diri kita sendiri. Menasihati orang lain benar – benar baik, dan akan menjadi semakin sempurna apabila nasihat itu menjadi nasihat bagi diri kita sendiri dan melaksanakannya dengan penuh kasih.
    
  
Deus Providebit

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy