Senin, 01 September 2014Hari Biasa Pekan XXII Ketidaktahuan akan Alkitab adalah ketidaktahuan akan Kristus (St. Hieronimus) Antifon Pembuka (Luk 4:19) Aku diutus oleh Tuhan, memberitakan pembebasan para tawanan, penglihatan orang buta dan pembebasan orang-orang tertindas. Tobat 3 (bds. Luk 4:16-30) Tuhan
Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah yang menjadi manusia, yang membawa
Kabar Gembira bagi umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami. Engkaulah Sabda Allah yang menjadi manusia, yang berulang kali diwartakan para nabi. Kristus, kasihanilah kami. Engkaulah Sabda Allah yang menjadi manusia, yang dicurahkan kepada kami. Tuhan, kasihanilah kami. Doa Pagi Allah
yang penuh kasih, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk
menggenapi janji keselamatan-Mu. Kami mohon, buatlah kami percaya
sepenuhnya kepada Putra-Mu itu sehingga kami selalu menaruh iman,
harapan dan kasih kami kepada-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:1-5)
"Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang tersalib."
Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang
dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan
kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang
disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan
sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak
kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan
keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada
hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur TanggapanRef. Betapa besar cintaku kepada hukum-Mu, ya Tuhan. Ayat. (Mzm 119:97.98.99.100.101.102; Ul: 97a) 1. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.2. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.3. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.4. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.5. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku. Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. Roh Tuhan menyertai Aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
Sekali
peristiwa datanglah Yesus di Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan
menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu
berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi
Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
"Roh
Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah
mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada
pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu
tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata
yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini
anak Yusuf?"
Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan
pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri.
Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami
dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat
asalnya.
Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia
terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup
selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang
hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah
seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di
Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak
ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman,
orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di
rumah ibadat itu.
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke
tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari
tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka,
lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Injil pada hari ini mengungkapkan suatu fakta yang menarik bagi kita semua. Mengapa tidak? Seorang entertainment,
seorang artis yang kian melejit, dapat dengan mudah diterima oleh siapa
saja ; tepuk tangan dan sorak – sorai terus diberikan. Apa yang terjadi
dengan Yesus pada Luk 4:16-30? Yesus ditolak. Ditolak dimana? Ditolak
ditempat asalnya sendiri, yaitu kota kecil Nazareth. Nazareth merupakan
kota kecil, bahkan Perjanjian Lama sekalipun tidak pernah mengutip kota
ini. Padahal, pada saat itu merupakan karya pertama Yesus untuk
mewartakan kebenaran yang sejati, yaitu Kerajaan Allah. Tetapi sungguh
ironis, Yesus justru ditolak, dihalau “… ke luar kota dan membawa Dia ke
tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari
tebing itu.” (Luk 4:29). Apa yang terjadi? Awal mula Yesus mengatakan
dalam suatu nas dari nubuat Nabi Yesaya bahwa “…Roh Tuhan ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang – orang miskin...” (Luk 4:18) dan Yesus pun dengan berani
mengatakan bahwa pada saat itu sebenarnya nas nubuat Nabi Yesaua
tersebut sudah tergenapi (Luk 4:21). Tanpa diduga, kita dapat memaklumi
mengapa Yesus mengatakan “…"Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini
kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini
juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi
di Kapernaum!" (Luk 4:23).
Kota kecil Nazareth oleh para
penduduknya ingin sekali menjadi kota yang tenar. Kehadiran Yesus tidak
lagi dimanfaatkan untuk mendengarkan kabar gembira dari Allah, tetapi
lebih buruk dari itu ; memanfaatkan Yesus demi mencari keuntungan.
Mungkin saja, apabila dikaitkan pada zaman sekarang ; dengan hadirnya
satu orang yang berpotensi dalam satu kota kecil, kota kecill tersebut
dapat menjadi pusat dan sentro kota – kota di Indonesia. Nyatanya tidak,
Yesus menolak apa yang mereka inginkan. Yesus tentu tahu apa yang ada
dalam hati mereka, sehingga dengan lebih dahulu Yesus mengatakan “…Pada
zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit
tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan
yang hebat menimpa seluruh negeri.” (Luk 4:25). Penduduk Nazareth marah!
Tragis memang, ternyata Yesus sungguh ditolak di kampong halamannya
sendiri. Yesus hanya menginginkan mewartakan kebenaran dari Bapa. Yesus
mengatakan kebenaran. Yesus rela ditolak asal saja kebenaran itu telah
disampaikan, sekalipun Yesus tidak memperoleh keuntungan apapun dari
para penduduk Nazareth. Inilah kebenaran yang memerdekakan itu. Yesus
tidak terjerat oleh para penduduk Nazareth karena pewartaan-Nya.
Melainkan Yesus sungguh dibebaskan. Kita dapat membayangkan ketika Yesus
mewatkana kebenaran namun disaat yang sama Yesus harus dimanfaatkan?
Kita dapat belajar bahwa kebenaran iman haruslah menjadi pondasi,
bertahan dan tetap berpegang teguh pada iman yang kita miliki. Ini
adalah pewartaan yang paling sederhana. Bagaimana mungkin kita dapat
mewartakan Kerajaan Allah? Sementara kita sendiri sulit
memeprtahankannya, sekalipun dicemooh oleh orang – orang di sekitar
kita. Kita harus benar – benar bebas dalam mewartakan Kerajaan Allah,
sehingga tidak ada belenggu dalam pikiran kita untuk mencari keuntungan
dari hasil pewartaan kita.
Injil hari ini mengungkapkan
bahwa misi Yesus adalah hadir dan membebaskan para tawanan, orang –
orang miskin dan orang – orang tertindas. Pada zaman kini, kita terutama
mewartakan dengan penuh kepastian dan kebebasan kepada mereka yang
“miskin akan Allah dan para tawanan” (artinya mereka yang membutuhkan
pengenalan akan Allah), ini menuntut kita untuk belajar siapa Allah yang
penuh kasih itu ; serta memberikan pertolongan kepada mereka yang
membutuhkan kasih kita dengan cara yang relevan di zaman kini. Semoga,
benih sabda hari ini mengajak kita untuk mewartakan Kerajaan Allah
sebebbas-bebasnya tanpa ada belenggu apapun untuk mencari keuntungan
dari pewartaan Kristus yang tersalib!
Deus Providebit