Sabtu Pagi-Sore, 19 April 2025
Hari Sabtu Suci
Tidak ada perayaan Ekaristi pada hari Sabtu sebelum petang tiba.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, Putra-Mu yang tunggal telah turun ke alam maut dan naik kembali dengan mulia. Semoga semua orang beriman yang telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan bangkit pula bersama Dia kepada kehidupan abadi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Bacaan dan Renungan Malam Paskah klik tautan ini
Renungan
Setelah peringatan Sengsara dan wafat Tuhan pada Jumat Agung, Gereja diliputi keheningan.
Sabtu Suci adalah selingan antara rasa sakit kematian Yesus dan sukacita kebangkitan-Nya. Tidak ada liturgi yang dirayakan pada pagi hingga sore hari. Dalam penantian yang hening, komunitas Kristen menghidupkan kembali kehilangan murid-murid Kristus ketika ingatan dan meditasi. Pada hari Sabtu Suci Gereja tinggal di makam Tuhan, merenungkan penderitaan, wafat dan turun-Nya ke alam maut (Bdk. Missale Romanum, Sabbato sancto; Symbolum Apostolorum; 1 Ptr 3:19) dan menantikan kebangkitan-Nya dengan puasa dan doa. Amat dianjurkan, untuk merayakan ibadat bacaan dan ibadat pagi bersama jemaat (Bdk. PPP No. 40). Di mana hal ini tak mungkin, hendaknya diadakan ibadat Sabda atau kebaktian yang sesuai dengan misteri hari ini. Gambar Kristus - pada salib, beristirahat di makam atau turun ke alam maut -, yang menjelaskan misteri Sabtu Paskah, atau juga gambar Bunda berduka, dapat dipasang dalam gereja untuk dihormati kaum beriman. Pada hari ini Gereja tak merayakan Kurban Misa. (Missale Romanum, Sabbato sancto). Komuni Suci hanya dapat diberikan sebagai bekal suci. Perayaan sakramen perkawinan dan sakramen-sakramen lain, kecuali sakramen tobat dan orang sakit, tak boleh diberikan. (Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 73-75).
Sabtu Suci adalah selingan antara rasa sakit kematian Yesus dan sukacita kebangkitan-Nya. Tidak ada liturgi yang dirayakan pada pagi hingga sore hari. Dalam penantian yang hening, komunitas Kristen menghidupkan kembali kehilangan murid-murid Kristus ketika ingatan dan meditasi. Pada hari Sabtu Suci Gereja tinggal di makam Tuhan, merenungkan penderitaan, wafat dan turun-Nya ke alam maut (Bdk. Missale Romanum, Sabbato sancto; Symbolum Apostolorum; 1 Ptr 3:19) dan menantikan kebangkitan-Nya dengan puasa dan doa. Amat dianjurkan, untuk merayakan ibadat bacaan dan ibadat pagi bersama jemaat (Bdk. PPP No. 40). Di mana hal ini tak mungkin, hendaknya diadakan ibadat Sabda atau kebaktian yang sesuai dengan misteri hari ini. Gambar Kristus - pada salib, beristirahat di makam atau turun ke alam maut -, yang menjelaskan misteri Sabtu Paskah, atau juga gambar Bunda berduka, dapat dipasang dalam gereja untuk dihormati kaum beriman. Pada hari ini Gereja tak merayakan Kurban Misa. (Missale Romanum, Sabbato sancto). Komuni Suci hanya dapat diberikan sebagai bekal suci. Perayaan sakramen perkawinan dan sakramen-sakramen lain, kecuali sakramen tobat dan orang sakit, tak boleh diberikan. (Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 73-75).