Kamis, 07 Januari 2010 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamis, 07 Januari 2010
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
St. Raimudus dr Penyafort

Kata Yesus, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." --- Yoh 20:29

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah diutus Allah untuk menyampaikan kabar gembira kepada seluruh dunia terutama kepada mereka yang sedang menderita. Karuniakanlah Roh Kudus-Mu kepadaku ya Tuhan, sehingga pada hari ini aku mampu ikut ambil bagian dalam karya perutusan-Mu untuk menyampaikan kabar gembira kepada mereka yang sedang menderita. Amin

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)

"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."

Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, "Aku mengasihi Allah," tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat,sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat.
(Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari!
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. (Luk 4:18


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)

"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk: dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, katanya, "Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!" Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.


Renungan

Yesus datang ke dunia membawakan Kabar Gembira keselamatan. Nama-Nya sendiri sudah menunjukkan hal itu, sebab nama Yesus atau Yeshua berarti Yahweh, atau Allah menyelamatkan. Ia menyelamatkan orang-orang yang miskin di hadapan Allah, artinya orang-orang yang menyadari ketidakberdayaannya dan berharap kepada Tuhan. Orang-orang itu adalah mereka yang mengalami bahwa tanpa rahmat Allah, mereka tidak mampu berbuat baik.

Yesus membebaskan para tawanan, yaitu mereka yang diperbudak oleh berbagai macam bentuk dosa dan keterikatan, mereka yang terbelenggu oleh segala macam bentuk dosa: dosa-dosa melawan Hukum Tuhan; dosa-dosa seksual seperti perzinaan, percabulan, adiksi pornografi; adiksi narkoba yang membawa kepada macam-macam dosa lain; juga mereka yang terbelenggu oleh adiksi atau keterikatan lain, seperti adiksi kepada judi, bentuk-bentuk permainan elektronik, dan lain-lain. Yesus juga mau membebaskan mereka yang tersiksa oleh rasa bersalah karena dosa yang dilakukannya, misalnya aborsi. Yesus juga mau mencelikkan mata orang-orang yang dibutakan oleh dendam, sakit hati, dan berbagai macam belenggu-belenggu lain.

Kepada mereka semua Yesus berseru: ”Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. (Sesudah itu) Marilah kita adakan perhitungan: ”Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (bdk. Yes 1:16–18).

Ya Bapa, terima kasih untuk kerahiman-Mu—yang mahabesar—yang menghendaki kami semua bertobat dan selamat. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Rabu, 06 Januari 2010 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 06 Januari 2010
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Gaspar, Melkior dan Balthasar, Tiga Raja

Marilah kita selalu melibatkan dan mengandalkan Allah, pastilah kita sukses selalu.

Doa Renungan

Ya Allah sumber hidup kami, kami ini umat-Mu dan ingin tetap pada Yesus Putera-Mu. Kepada siapakah kami akan pergi, Dialah jalan kami menemukan hidup sejati. Tambahkanlah selalu iman kami, kembangkanlah harapan kami, pupuklah cinta kami agar mampu mewujudkan keutamaan Injili. Jauhkan dari kami sikap keras kepala mau menang sendiri, atau berlaku keras kaku pada sesama. Jadikan rasa hati kami semakin peka pada perasaan sesama, sehingga hanya komunikasi hati dan cinta pada kehidupanlah yang kami pupuk dari hari ke hari. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, agar kami membangun sikap yang baik terhadap sesama, sehingga hidup bersama kami menyenangkan. Ini kami mohon dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)


"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)


" Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus berjalan di atas air dan dengan perintah-Nya meredakan angin ribut. Pada awalnya, para murid tidak mengenali Yesus. Mereka mengira melihat hantu sehingga mereka pun berteriak ketakutan. Dalam hidup kita sering melihat ”hantu” di mana-mana, melihat problem di mana-mana—walaupun sebenarnya tidak ada problem. Memang, bila hati kita kacau, atau dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran, kita tidak dapat mengenali Yesus seperti halnya dua murid yang berjalan ke Emmaus bersama Yesus, yang tidak mengenali Dia. Kita tidak mengenali kehadiran Yesus yang sesungguhnya tidak pernah meninggalkan kita karena kita hanya melihat problem, problem, dan sekali lagi problem, padahal Allah selalu hadir untuk membantu kita.

Suatu hari Yesus mengajak seseorang menelusuri kembali jalan hidupnya, mulai dari masa kanak-kanaknya sampai sekarang. Orang itu melihat bahwa selama dia menapaki hidupnya, selalu tampak dua pasang tapak kaki—bagai tapak di atas pasir—dan dia tahu bahwa yang sepasang ialah tapak kaki hidupnya dan yang satunya adalah tapak kaki Yesus. Dia juga tahu bahwa sesungguhnya Yesus sejak semula tidak pernah meninggalkan dia. Kemudian, tiba-tiba tapak kaki itu tinggal sepasang dan dia tahu bahwa itulah masa yang paling gelap baginya. Maka ia berseru: ”Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku, justru pada saat-saat gelap bagiku?” Jawab Yesus: ”Anak-Ku, Aku tidak pernah meninggalkan engkau. Waktu itu engkau tidak dapat jalan sendiri sehingga Aku harus menggendong engkau. Lihatlah, tapak kaki itu lebih dalam daripada yang lain-lain”.

Tuhan, tambahkanlah imanku supaya aku selalu yakin bahwa Engkau selalu besertaku, terutama pada saat-saat yang gelap bagiku. Amin.




Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Tujuan Hidup Perkawinan dan Keluarga

Dear all,
Saat mau menulis artikel tentang mitos tujuan hidup perkawinan & keluarga: "mencari kebahagiaan" ini, rasanya ada sebuah pertanyaan yang mengganjal, "Apa kompetensi saya sebagai imam yang hidup selibat, berbicara tentang hidup perkawinan dan keluarga?" Bukankah saya tidak jadi pelaku hidup perkawinan?" Memang benar, bahwa saya bukan pelaku yang menikah dan hidup dalam perkawinan, tetapi saya dibesarkan, tumbuh dan berkembang, separo lebih dari umur saya, berlangsung dalam hidup perkawinan dan keluarga ayah ibuku.

Dalam perjalanan waktu, sampai ayahku wafat 2001 menyusul adikku bungsu, Mas Sugeng + 2004, ada banyak jatuh bangun dalam membangun hidup perkawinan dan keluarga. "Jatuh bangun" yang sering terjadi dalam refleksi yang dibuat beberapa kali, biasanya adalah persoalan moral: siapa benar, siapa salah; soal merasa terpaksa, karena yang satu bicara keras, dan yang lain tidak bisa berkata tidak; persoalan kekecewaan, karena pasangan hidup atau anak ternyata tidak memenuhi harapan orang tua, atau sebaliknya, orang tua toh mudah bicara ketus kepada anaknya. Lebih lagi, persoalan antara kebiasaan berdoa setiap hari dalam keluarga dan suasana keluarga yang formal kurang ramah dan hangat. Mengapa hidup keluarga yang diharapkan belum jadi kenyataan setelah bertahun tahun berdoa, membaca kitab suci, rajin ke Gereja, aktif di Paroki dan di lingkungan masayarakat, ternyata kok belum bisa menciptakan keluarga yang bahagia: hangat dan ramah?

Pertanyaan reflektif itu menjadi pertanyaan bersama dalam keluarga waktu itu tahun 1997 setelah saya lulus ujian di Fakultas teologi. Pertanyaan itu membuat kami sekeluarga berpikir lagi, apa tujuan hidup keluarga. Dicari cari dalam kitab suci maupun dalam ajaran Gereja tentang keluarga, ternyata, kami salah memahami tujuan hidup keluarga. Tujuan hidup keluarga itu bukan untuk saling membahagiakan, melainkan semestinya bertujuan membangun persekutuan kasih! Suami isteri dipanggil untuk menjadi tanda kehadiran Allah yang mencintai. Cinta itu diwujudkan bukan untuk mencari kebahagiaan melainkan agar terwujudlah peran suami isteri, orang tua dan anak untuk menjadi citra Allah. Citra itu artinya menjadi "tanda", "cermin", representasi. Allah yang menjadi citra manusia itu adalah kasih. Karena itu tugas orang tua dan anak adalah menghadirkan cinta Tuhan yang merawat hidup, saling memaafkan tanpa menghakimi, dan saling menemani dalam suka duka tanpa mau menguasai orang lain. Karena itu salah satu perubahan yang dibuat adalah belajar "menawarkan" dalam berbagai kesempatan. Misalnya, "Mas, bisa nolong Bapak atau tidak, untuk membelikan buku ini? ; Pak, sepatu saya rusak, apa saya bisa membeli yang baru? Dhe, bisa bantu Ibu susun menu minggu depan apa nggak? " Berbagai pertanyaan yang menawarkan pilihan itulah, yang membuat suasana keluarga makin terasa hangat.

Dari pengalaman hidup bersama yang memungkinkan orang ambil keputusan sendiri, itulah suasana hidup yang akhirnya membuat orang merasa kehangatan. Di sisi lain, hidup bersama itu menantang orang untuk belajar kecewa dan menanggung resiko, bila keinginannya tidak terpenuhi. Dengan kebiasaan "menawarkan" , tumbuhlah RUANG HIDUP untuk mengasihi satu dengan yang lain.

Warm regards
B. Slamet Lasmunadi, Pr




Bagikan

Selasa, 05 Januari 2010 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Selasa, 05 Januari 2010
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Ya Tuhan, teguhkanlah imanku untuk selalu percaya kepada-Mu lewat pengalaman hidup orang-orang di sekitarku

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, syukur dan terimakasih atas kehidupan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Semoga sepanjang hari ini aku selalu setia dalam mencari kehendak-Mu yang sejati di dalam hidupku. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)

"Allah adalah kasih."

Saudara-saudaraku terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat.
(Mzm 72:1-2.3-4.7-8)

1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. (Luk 4:18)

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:34-44)

"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."

Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, "Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini." Tetapi jawab Yesus, "Kamu yang harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya, "Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?" Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya, mereka berkata, " Lima roti dan dua ikan." Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu: begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam peristiwa perbanyakan roti ini kita menyaksikan kerahiman Allah bagi manusia dengan memperhatikan segala kebutuhan manusia. Seperti dikatakan oleh Yesus sendiri, siapa yang melihat Dia berarti juga melihat Bapa. Maka, dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Yesus—apa yang dikatakan dan diajarkan Yesus—kita melihat Allah sendiri yang berkarya dan bersabda kepada kita. Dengan melihat sikap Yesus terhadap orang miskin, orang yang menderita, orang yang berdosa, kita melihat sikap Bapa sendiri terhadap manusia. Sebab, Yesus dan Bapa adalah satu.

Dari sini pula kita melihat perhatian Allah dan penyelenggaraan Ilahi-Nya untuk kehidupan kita, juga dalam hal-hal jasmani yang perlu untuk kita. Sebagaimana Bapa surgawi memberi makan burung-burung di udara dan mendandani bunga-bunga di ladang, demikian pula terhadap kita. Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita karena kita lebih berharga daripada burung-burung dan bunga-bunga itu. Oleh karena itu, kita tidak usah khawatir akan apa pun, melainkan harus mencari lebih dahulu Kerajaan Allah dan segala kebenarannya. Bila kita bersandar kepada Allah dalam segala sesuatu, kalau perlu Allah akan melakukan mukjizat-mukjizat untuk kita—seperti yang dilakukan Yesus dengan perbanyakan roti.

Ya Allah, Engkau mengetahui segala sesuatu, Engkau mampu melakukan segala sesuatu, dan Engkau mengasihi aku dengan kasih abadi. Maka, ke dalam tangan-Mu kuserahkan seluruh hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Senin, 04 Januari 2010 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Senin, 04 Januari 2010
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Tambahkanlah iman kami, ya Tuhan

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, syukur dan terimakasih karena Engkau telah membawa terang ke dalam hidupku. Terang-Mu itu telah membuatku sungguh-sungguh mengerti makna cinta kasih yang sejati. Bimbinglah aku sepanjang hari ini, agar aku mampu menampakkan cinta kasih-Mu yang besar kepada sesamaku. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 3:22-4:6)

"Ujilah roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah."

Saudara-saudaraku terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Saudara-saudaraku terkasih, janganlah setiap roh kamu percayai, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak nabi palsu telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Beginilah kita mengenal Roh Allah: Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, tetapi setiap roh yang tidak mengakui Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh ini adalah roh antikristus, dan tentang dia telah kamu dengar bahwa ia akan datang, bahkan sekarang ini sudah ada di dalam dunia. Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia. Mereka itu berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi, dan dunia mendengarkan mereka. Kamu berasal dari Allah! Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan kami. Barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 2:7-8.10-11)
1. Aku akan menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (Mat 9:35b)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17.23-25)

"Kerajaan Surga sudah dekat"

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria, dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Oleh orang-orang Yahudi dari Yudea, orang-orang Galilea hanya dipandang sebelah mata saja karena mereka dianggap bukan ”Yahudi murni”. Namun, justru ke situlah Yesus berkhotbah. Ia mengajak orang-orang untuk bertobat. Sebab, pertobatanlah yang membawa keselamatan. Yesus mewartakan Kabar Gembira yang intinya ialah bahwa Kerajaan Allah telah datang. Kasih Allah menjadi nyata—lewat pewartaan dan perbuatan Yesus— bagi kita sekarang, lewat seluruh pribadi Yesus sendiri. Apa yang diwartakan dan diperbuat-Nya menyatakan kasih dan kepedulian Allah terhadap umat manusia.

”Demikian besarnya kasih Allah, sehingga Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal”. (bdk. 1Yoh 5:13). Iman akan Yesus akan mengubah hidup seseorang secara radikal. Beriman akan Yesus berarti menjadikan Dia titik pusat hidupnya, menerima Dia sebagai Tuhan, berarti memasuki suatu hubungan pribadi dengan Dia, bukan hanya sekadar percaya akan kebenaran-kebenaran saja. Karena itu, orang yang sungguh percaya kepada Yesus seperti itu, sudah menemukan hidup kekal sejak di dunia ini.

Yesus juga menyertai pewartaan-Nya dengan penyembuhan-penyembuhan dan pengusiran setan—sebagai ungkapan kasih dan kepedulian Allah terhadap manusia. Sebelum naik ke surga, karya-karya itu dipercayakan-Nya kepada Gereja-Nya (lih. Mrk 16:17–18; Yoh 14:12).

Ya Yesus, berikanlah iman yang kokoh kepadaku supaya aku mampu melanjutkan karya-Mu di dunia ini. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Bacaan Harian 04 - 10 Januari 2010

Bacaan Harian 04 - 10 Januari 2010

Senin, 04 Januari : Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan (P).
1Yoh 3: 22 – 4:6; Mzm 2:7-8.10-11; Mat 4:12-17.23-25.

Selasa, 05 Januari : Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan (P). 1Yoh4: 7 – 10; Mzm 72:2-4ab.7-8; Mrk 6:34-44.

Rabu, 06 Januari : Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan (P).
1Yoh 4: 11-18; Mzm 72:2.10-13; Mrk 6:45-52.

Kamis, 07 Januari : Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan (P).
1Yoh 4: 19 – 5:4; Mzm 72:2.14.15bc.17; Luk 4:14-22a.

Jumat, 08 Januari : Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan (P).
1Yoh 5: 5-13; Mzm 147:12-15.19-20; Luk 5:12-16.

Sabtu, 09 Januari : Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan (P).
1Yoh 5: 14-21; Mzm 149:1-6a.9b; Yoh 3:22-30.

Minggu, 10 Januari : Pesta Pembaptisan Tuhan (P).
Yes 40:1-5.9-11; Mzm 104:1b-4.24-25.27-30; Tit 2:11-14; 3:4-7; Luk 3:15-16.21-22.

Rest In Peace

renunganpagi.blogspot.com menyampaikan

turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya KH Abdurrahman Wahid, Presiden ke 4 Republik Indonesia.

Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy