Panduan Adven 2011: Pertemuan II: Ekaristi Meneguhkan Keluarga (Kis 10.1-4.37-48) - Keuskupan Agung Jakarta


Pertemuan II: Ekaristi Meneguhkan Keluarga (Kis 10.1-4.37-48)

Tujuan: Keluarga yang bersumber pada Ekaristi akan mengalami Kristus yang selalu hadir di tengah keluarga mereka, mengasihi mereka dalam segala perosalan yang dihadapi, dan karena itu meneguhkan ikatan kasih perkawinan mereka.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (10.1-4.37-48)


Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya." Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

METODE SHARING 7 LANGKAH


SIAPA KORNELIUS :

  1. Tinggal di Kaisarea (ay.1)
  2. Seorang perwira pasukan รจ Pasukan Italia (ay.1)
  3. Seorang yang saleh (ay.2)
  4. Pemimpin keluarga (ay.2)
  5. Suka memberi sedekah.(ay.2)
  6. Senantiasa berdoa kepada Allah.(ay.2)

KORNELIUS DAN KELUARGANYA :

  1. Bersama seisi rumah takut akan Allah (ay.2)

KORNELIUS DAN PETRUS :

KORNELIUS

PETRUS

Non Yahudi

Mendapat penglihatan jam 3 sore

Isi penglihatan ~ tentang Petrus

Mau mengundang Petrus

Yahudi

Mendapat penglihatan, jam 12 siang

Isi penglihatan > tentang Kornelius

Mau memenuhi undangan Kornelius

PERISTIWA KORNELIUS DAN PETRUS :

  1. Peristiwa karena Allah yang mengaturnya
  2. Petrus bersaksi tentang Yesus Kristus :
    1. Putera Allah yang tunggal,
    2. Yang mati karena di salib
    3. Yang bangkit di hari ketiga
    4. Yang selalu menyertai sampai akhir zaman
    5. Yang menjadi Hakim atas orang hidup dan mati
    6. Yang percaya kepada Yesus : akan mendapat pengampunan dosa.
    7. Kabar Baik yang diberitakan Petrus :
      1. Awalnya hanya untuk bangsa Israel, sebagai bangsa pilihan
      2. Setelah itu untuk semua bangsa
      3. Kepada siapapun : Mau menerima Yesus sebagai juruselamatnya.
      4. Petrus memberitakan Yesus di rumah Kornelius dan dihadapan orang banyak yang diundang oleh Kornelius juga :
        1. Roh Kudus turun dan dicurahkan ke atas semua orang yangmendengarkan.
        2. Petrus membaptis mereka dalam nama Yesus Kristus.
        3. Mereka meminta Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi.


LATAR BELAKANG

  • Kis 10-11 mengisahkan Gereja Kristen bangsa lain dengan membangunnya melalui persetujuan Petrus dan keduabelas rasul. Dalam kisah itu diperlihatkan bahwa Allah sendiri dengan jelas membebaskan orang-orang kafir untuk menjadi Kristen.
  • Untuk lebih memahami kisah yang menjadi bahan permenungan kita (Kis 10:1-4, 37-48), ada baiknya kita memahami dulu alur Kis 10 ini lebih lengkap.
- Kis 10:1-8 Penglihatan Kornelius
- Kis 10:9-23 Penglihatan kepada Petrus
- Kis 10:24-33 Petrus pergi ke Kaisarea
- Kis 10:34-43 Pewartaan Petrus kepada keluarga Kornelius
- Kis 10:44-48 "Pentakosta" bagi keluarga Kornelius


Baik apabila diketahui:
  • Dalam penglihatan Kornelius, malaikat selanjutnya memerintahkan dia untuk menyuruh orang-orangnya menjemput Petrus (ayat 5-8)
  • Serempak dengan kedatangan orang-orang utusan Kornelius kepada Petrus, malaikat pun menampakkan diri kepada Petrus dan antara lain menyuruh Petrus menerima permintaan orang-orang utusan itu untuk membawanya ke rumah Kornelius (ayat 20)
  • Maka Petrus pun dengan ditemani oleh orang-orang Yahudi berangkat ke rumah Kornelius dan di sana ia memberikan wejangannya kepada keluarga tersebut (ayat 23,24).

PERTANYAAN PENDALAMAN

1. Siapakah Kornelius dan keluarganya, khususnya dalam hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama? (Untuk mendapat gambaran lebih lengkap baca juga ayat 7-8, 22, 24, 33)
2. Apa pokok-pokok pewartaan yang disampaikan oleh Petrus kepada keluarga Kornelius? (Mari kita lihat mulai ayat 34)
3. Coba telaah dengan seksama, apa pokok-pokok pewartaan Petrus itu kita temui pula dalam Ekaristi?
4. Ketika mendengarkan pewartaan Petrus itu, keluarga Kornelius mengalami pencurahan Roh Kudus; mereka mengalami peneguhan dan karena itu minta kepada Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi di tengah mereka. Nah, bagaimana Ekaristi yang kita rayakan ini meneguhkan pula keluarga kita?
5. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang meneguhkan kehidupan keluarga anda?

(kesempatan sharing umat)

6. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!

(Hening- umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)

(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)

KESIMPULAN :

  1. Kornelius dan keluarganya selalu hidup dalam persatuan dengan Allah
  2. Selalu ada kerinduan untuk mendengarkan Firman Allah
  3. Ketika memperoleh kesempatan tersebut ia dan keluarga nya bahkan turut mengajak orang-orang lain mendengarkan dan bersatu dengan Tuhan dalam persekutuan
  4. Kornelius adalah contoh keluarga yang diperteguh dalam perayaan perjamuan (Ekaristi)

Sabtu, Hari Biasa Pekan I Adven

From the Proper of the Season
Sabtu, Hari Biasa Pekan I Adven

“TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh” (Yes 30:23-25)

Doa Renungan


Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan pagi ini. Ya Bapa hari ini Engkau berpesan agar kami mewartakan bahwa kerajaan surga sudah dekat, demikian juga agar kami mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Berilah kebijaksanaan kepada kami agar senantiasa melakukan kehendak-Mu terutama dalam membagikan rahmat yang telah kami terima. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Nabi Yesaya menegaskan bahwa Tuhan, Allah Israel adalah Allah yang penuh belas kasih. Ia akan melakukan apa yang terbaik bagi umat-Nya. Dan lagi, tatkala mendengar seruan dan permohonan umat-Nya, Ia akan segera menjawab.

Bacaan dari Kitab Yesaya (30:19-21.23-26)

"Pastilah Tuhan mengasihi kalian apabila kalian berseru-seru."

Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus Allah Israel, "Hai bangsa di Sion yang mendiami Yerusalem, kalian tidak akan terus menangis. Pastilah Tuhan akan mengasihani kalian, apabila kalian berseru-seru. Begitu mendengar teriakmu Ia akan menjawab. Walaupun Tuhan memberi kalian roti dan air serba sedikit, namun Gurumu, tidak akan menyembunyikan diri lagi. Kalian akan terus melihat Dia dan entah kalian menyimpang ke kanan entah ke kiri, sabda-Nya ini akan kalian dengar dari belakangmu, "Inilah jalannya, ikutilah jalan ini!" Pada waktu itu Tuhan akan mencurahkan hujan bagi benih yang baru kalian taburkan di ladang, dan dari hasil tanah itu kalian akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan merumput di padang rumput yang luas. Sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh. Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik, dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas-bekas pukulan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Berbahagialah orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Ayat.
(Mzm 147:1-2.3-4.5-6)
1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka. Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Inilah Raja kita, Tuhan semesta alam. Ia datang membebaskan umat-Nya.


Yesus mengajar dan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Ia juga menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan. Selanjutnya, Yesus memberikan kuasa kepada para murid-Nya untuk melakukan hal yang sama: mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:35 - 10:1.6-8)

"Melihat orang banyak itu, tergerak hati Yesus oleh belas kasihan."

Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Apa yang diperoleh dengan cuma-cuma seharusnya dibagikan pula dengan cuma-cuma. Itulah tanda syukur atas anugerah yang diperoleh. Dengan senang hati sering kita menerima dengan cuma-cuma, namun dengan berat hati untuk membagikannya. Kita ingin memilikinya untuk diri kita sendiri. Apakah aku demikian?

Doa Malam

Allah Bapa yang pengasih dan penyayang kami kembali menghadap-Mu untuk memanjatkan puji dan syukur atas kasih karunia yang telah kami alami sepanjang hari ini. Ya Bapa pada kesempatan ini kami berdoa agar Engkau berkenan memberikan pekerja-pekerja untuk tuaian. Tumbuhkanlah benih-benih panggilan kepada muda-mudi kami agar mereka bersedia bekerja di ladang-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

RUAH

Jumat, 02 Desember 2011 Jumat Pertama Dalam Bulan -- Hari Biasa Pekan I Adven

Jumat, 02 Desember 2011
Jumat Pertama Dalam Bulan -- Hari Biasa Pekan I Adven

“Tidak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa, kalau ia tidak mempunyai Gereja sebagai ibu” (St. Siprianus)


Antifon Pembuka

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan memberi mereka hidup abadi.

Doa Pagi

Ya Allah yang kudus, terimakasih atas penyertaan-Mu dalam hidup ini. Mampukan aku untuk tetap berpegang teguh pada iman akan Yesus Putera-Mu. Dengan demikian aku dapat selalu menjauhkan diri dari yang jahat. Amin.

Pada akhirnya, orang sombong, pencemooh, penjahat dan pelaku ketidakadilan serta pemutarbalikan kebenaran akan lenyap, binasa. Sebaliknya, yang buta akan melihat, yang tuli mendengar, yang menderita akan bersukaria dan yang miskin akan bersorak-sorai di dalam Allah, Yang Mahakudus. Sebab itu, hiduplah di dalam Allah senantiasa.


Bacaan dari Kitab Yesaya (29:17-24)

"Pada waktu itu orang-orang butaakan melihat."

Beginilah firman Tuhan, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan. Orang-orang sengsara akan bersukaria dalam Tuhan dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus Allah Israel. Sebab orang yang gagah sombong akan lenyap dan orang pencemooh akan habis. Semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, yang memasang jerat terhadap orang yang menegur mereka di pintu gerbang, dan yang menyalahkan orang benar dengan alasan yang dibuat-buat. Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, yang telah membebaskan Abraham, “Mulai sekarang Yakub takkan lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab keturunan Yakub akan melihat karya tangan-Ku di tengah-tengah mereka, dan mereka akan menguduskan nama-Ku. Mereka akan menguduskan Yang Kudus Allah, dan mereka akan gentar terhadap Allah Israel. Pada waktu itu orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan mereka yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan adalah terang dan keselamatanku
atau Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.


Iman yang hidup itu menyelamatkan. Orang buta dapat melihat juga karena iman akan Yesus sebagai Dia yang dapat menyembuhkan! Seruan “kasihanilah kami, hai Anak Daud” sejatinya adalah seruan kepercayaan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:27-31)

"Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus."


Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka. Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, “Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang buta itu tak berdaya. Secara fisik, mereka tidak bisa berbuat banyak. Banyak hal bergantung pada kemurahan hati orang lain. Kedua orang buta itu tentu sudah banyak mendengar tentang Yesus. Itulah sebabnya, mereka tak segan-segan meminta bantuan kepada-Nya. Mereka pasrah dan menyerah. Mereka percaya; dan hasil akhir, mereka disembuhkan.

Doa Malam

Yesus, ampunilah aku yang buta ini, karena aku kurang mampu mensyukuri hidup ini. Tanamkanlah dalam hatiku sikap percaya dan penuh penyerahan, sebab Engkaulah Pembebas dan Penyelamatku. Amin.


RUAH

Panduan Adven 2011: Pertemuan I: Ekaristi mempersatukan keluarga (Ef 5:22-33) - Keuskupan Agung Jakarta


IBADAT SABDA

Pertemuan I: Ekaristi mempersatukan keluarga (Ef 5:22-33)

Tujuan: Kasih Kristus, yang kita rayakan dalam Ekaristi, adalah dasar kehidupan keluarga; karena itu Ekaristi adalah rahmat yang mempersatukan keluarga.



Perintah kepada Istri

Satu Perintah : Tunduklah kepada suamimu :


1. Seperti kepada Tuhan,(ay.22)
2. Suami adalah kepala Istri (ay.23 )
3. Sama seperti Kristus adalah kepala jemaat (ayat.23 )
4. Suami yang menyelamatkan tubuh (ay.23)
5. Seperti jemaat tunduk kepada Kristus (ay.24)
6. Tunduk dalam segala sesuatu (ay.24)
7. Seperti mengasihi tubuhnya sendiri (ay.28)
8. Merawat dan mengasuhnya seperti Krisrtus terhadap jemaat-Nya.
9. Karena sudah menjadi satu daging (ay.31)
10. Dengan menghormatinya. (ay.33)


Perintah kepada Suami

Satu perintah : Kasihilah istrimu :


1. Seperti Yesus mengasihi jemaatNya (ay.25)
2. Seperti Yesus menyerahkan diri Nya (ay.25)
3. Selalu menyucikan, menguduskan dengan air dan firman (ay.26)
4. Agar cemerlang,tanpa cacat atau kerut (ay.27)
5. Supaya kudus dan tak bercela (ay.27)
6. Mengasuh dan merawatnya, seperti Kristus terhadap jemaat-Nya.
7. Karena sudah menjadi satu daging. (ay.31)


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:22-33)

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

PERTANYAAN PENUNTUN :

1. Apakah peran masing-masing anggota keluarga : SUAMI – ISTRI – ANAK – ORANG TUA, dll
2. Apakah keluarga sudah membiarkan Allah meraja dengan selalu berjuang menghadirkan Kerajaan Allah dalam keluarga.
3. Dalam semangat apakah sekarang ini hubungan anda dalam keluarga :
1. Anak kepada orang tua dan sebaliknya
2. Suami – istri dan sebaliknya
3. Adik – kakak dan sebaliknya
4. Dll
5. Peran Ekaristi :
a. Yesus memberikan diri-Nya
b. Yesus hadir dalam rupa roti dan anggur
c. Yesus sendiri menjadi Imam – Altar dan Korban persembahan
d. Puncak kasih Allah terhadap manusia
e. Persatuan manusia dengan Allah.

6. Peran Sakramen Perkawinan :
a. Peristiwa yang agung
b. Penyatuan pria dan wanita oleh Allah
c. Saling memberi dalam Yesus.


Pertanyaan Pendalaman

1. Paulus menasehati para istri untuk tunduk kepada suami seperti tunduk kepada Tuhan. Apa maksudnya? Dan apa dasarnya?
2. Apa maksud Paulus menasehati para suami mengasihi istri sebagaimana Kristus mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri baginya?
3. Dari bacaan ini, kita diingatkan bahwa kasih Kristus kepada jemaat-Nya harus menjadi dasar hidup suami-istri. Lalu, dalam kaitan itu mengapa Ekaristi sungguh mempersatukan keluarga?
4. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang mempersatukan kehidupan keluarga Anda?

(kesempatan untuk sharing umat)

5. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!

(Hening-umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)
(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)


KESIMPULAN :

Suami istri harus terus berjuang dengan semangat Kasih,saling memberi dan saling menguduskan bersama, melalui dan dalam nama Yesus melalui EKARISTI

Panduan Adven 2011: Ekaristi Sumber Berkat Dalam Keluarga -- Keuskupan Agung Jakarta

Tahun 2012 adalah tahun Ekaristi, maka dari masa Adven ini kita mulai merenungkan Ekaristi yang mengajak kita semua semakin rendah hati di hadapan Tuhan.

Metode Ibadat Sabda dan Metode 7 langkah tetap digunakan di lingkungan.Pemandu / Fasilitator harus kreatif mengembangkan dengan kemampuannya. Dari presentasi Adven 2011 – KAJ dapat dikembangkan sesuai dengan keadaan di lingkungan masing-masing. Kreatifitas Fasilitator akan mengantar umat untuk semakin menghayati hidup dalam Ekaristi.

Beberapa macam cara diterapkan guna memahami dan merenungkan materi ini, seperti : 5W+1H ~ who – what – why – where – when dan How. Cara ini sudah cukup dikenal di kalangan penulis berita tetapi dapat digunakan oleh Fasilitator untuk menggali materi agar lebih terarah dan lebih mudah menarik benang merahnya.

Tema di atas akan kita dalami dalam 4 pertemuan dalam masa adven ini, dengan pembahasan masing masing sub tema, yaitu :

Sub-tema 1 : Ekaristi Mempersatukan Keluarga

Sub-tema 2 : Ekaristi Meneguhkan Keluarga

Sub-tema 3 : Ekaristi Dasar Perutusan dalam Membangun Keluarga

Sub-tema 4 : Ekaristi Dasar Perutusan Dalam Membangun Persaudaraan dengan Sesama

Pertemuan I: Kemandirian Gereja Berkat Pemberdayaan Karisma Umat Allah - Keuskupan Agung Palembang

Salah satu unsur penting Visi Keuskupan Agung Palembang (KAPal) yang dirumuskan dalam Sinode II adalah bahwa sebagai persekutuan murid-murid Kristus umat KAPal bercita-cita untuk beriman yang mandiri. Kemandirian Gereja Indonesia (dan juga KAPal) secara formal telah diakui sejak 3 Januari 1961 yang lalu, sebagaimana telah kita rayakan dalam ekaristi Hari Minggu yang lalu. Namun kemandirian Gereja kiranya bukan hanya formal organisasi saja. Kemandirian itu harus tampak pula dalam hidup beriman dan menggereja anggotanya. Maka cita-cita kita bersama, umat KAPal, bukanlah impian kosong bila mana Gereja KAPal (umat dan hierarki) bersatu padu, saling mendukung dan berperan serta dalam mewujudkannya.

Bertolak dari amanat Sinode II KAPal di atas, maka dalam Masa Adven tahun 2011 ini, kita bersama diajak untuk menggeluti tema “kemandirian” itu. Tema lengkapnya adalah “Mewujudkan KAPal sebagai Persekutuan Murid-murid Kristus yang Mandiri.” Melalui permenungan tema ini kita diajak untuk menyadari kharisma-kharisma yang ada dalam diri kita masing-masing berkat rahmat baptisan yang kita terima. Kemudian kita diajak untuk mewujudkan kemandirian itu dalam bidang tenaga pastoral, finansial dan bagaimana harapan Bapa Uskup terhadap keuskupan ini.

Dalam mewujudkan kemandirian Gereja, pertama-tama kita diajak untuk menyadari panggilan kita bersama berkat sakramen baptis. Selain diangkat sebagai anggota umat Allah, berkat baptisan kita disatukan sebagai anggota Gereja. Maka suka-duka Gereja adalah suka-duka kita bersama para anggotanya. Setiap anggota Gereja dipanggil untuk turut ambil bagian dan berperan serta dalam langkah pembaharuan dan perwujudan iman yang manndiri secara terus menerus.

Berkat pembaptisan pula setiap orang menerima kurnia secara khusus dan sesuai dengan kemampuan masing-masing berkat curahan Roh Kudus. Oleh karena itu setiap orang juga dipanggil untuk mewujudkan dan menggunakan kurnia itu dalam karya pelayanan Gereja yang mandiri dan bertanggung-jawab. Umat yang mandiri adalah umat yang berani dan mempercayakan karya Roh Kudus dalam dirinya untuk saling melayani dan melengkapi. ”Daripada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagian-nya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”( Ef 4: 16).

Kharisma berasal dari bahasa Yunani, kharis / kharismata yakni tindakan anugerah Allah. Dalam Kitab Suci kharisma diterjemahkan sebagai “karunia.” Kharisma atau karunia merupakan anugerah Allah kepada manusia berupa keselamatan dan pengampunan, juga kemampuan tertentu bagi pelayanan jemaat dan talenta alamiah yang ada dalam diri manusia. Kharisma bukan diperoleh karena jasa manusia, melainkan murni anugerah dan kemurahan Allah bagi manusia. Maka sudah selayaknya jika kharisma / karunia itu dipergunakan demi kemuliaan Allah dan pelayanan bagi sesama.

Marilah dalam minggu Adven I ini kita menyadari kharisma manakah yang secara khas saya miliki dan berguna bagi pelayanan jemaat / Gereja? Bersediakah saya mempergunakannya demi terwujudnya Gereja KAPal yang mandiri? Bagaimana caranya? ****Sumber: Gema Paroki St Yoseph Palembang.

Panduan Adven 2011: Mewujudkan Keuskupan Agung Palembang Sebagai Persekutan Murid-murid Kristus yang Mandiri -- Keuskupan Agung Palembang

Dalam masa Adven ini Keuskupan Agung Palembang (KAPAL) mengajak kita untuk menggeluti Tema ”Kemandirian”. Tema lengkapnya adalah ”Mewujudkan Keuskupan Agung Palembang sebagai Persekutuan Murid-murid Kristus yang mandiri” hal ini sesuai dengan amanat dari Sinode II KAPAL pada Tahun 2009 yang lalu.

Melalui permenungan ini kita diajak untuk menyadari kharisma-kharisma yang ada dalam diri kita masing-masing berkat dan rahmat baptisan yang kita terima. Kemudian kita di ajak Bapak Uskup untuk mewujudkan kemandirian tersebut terutama dalam bidang tenaga pastoral dan finansial.

Tema di atas akan kita dalami dalam 4 pertemuan dalam masa adven ini, dengan pembahasan masing masing sub tema, yaitu :
  1. Kemandirian Gereja Berkat Pemberdayaan Karisma Umat Allah.
  2. Siap Diutus : Menjadi Imam-Raja dan Nabi bagi Gereja Keuskupan Agung Palembang
  3. Membangun Semangat Berbagi : Mewujudkan Kemandirian Finansial dan
  4. Mewujudkan Kemandirian Gereja Keuskupan Agung Palembang

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy