Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Senin, 20 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 20 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVI
  
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28). (Katekismus Gereja Katolik, 545)

Antifon Pembuka (Kel 14:13a,14)

Janganlah takut! Tetaplah berdiri! Perhatikanlah keselamatan dari Tuhan. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahapengasih, Engkau telah membebaskan umat-Mu dan memimpin mereka menuju hari depan baru. Kami mohon, Kautunjukkan jalan menuju kehidupan dan kebebasan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
            
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:5-18)
 
"Mereka akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun."
  
Waktu diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa Israel telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa Israel itu. Mereka berkata, “Apakah yang telah kita perbuat ini? Mengapa telah kita biarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?” Kemudian Firaun memasang keretanya dan membawa serta rakyatnya. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang perkasa. Adapun orang Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun, dengan orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka, dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh; maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel; mereka berseru-seru kepada Tuhan, dan mereka berkata kepada Musa, “Apakah di Mesir tidak ada kuburan, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Maksudmu apa membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah telah kami katakan di Mesir, janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami bekerja bagi orang Mesir daripada mati di padang gurun!” Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu, “Janganlah takut! Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan yang hari ini juga akan diberikan-Nya kepada kalian. Sebab orang Mesir yang kalian lihat hari ini takkan kalian lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.” Lalu Tuhan bersabda kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Tetapi sementara itu Aku akan menegarkan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun serta seluruh pasukannya, kereta dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Kidung Tanggapan
Ref. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.
Ayat. (Kel 15:1-2.3-4.5-6)
1. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur. Kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Dia Allahku, kupuji Dia; Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan, itulah nama-Nya! Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut, para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
3. Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. Tangan kanan-Mu, ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, ya Tuhan, menghancurkan musuh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 94:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)
 
"Pada waktu penghakiman, ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."
 
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Jawab Yesus kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan


Dua kata kunci yang kita temukan dalam bacaan I dan Injil hari ini adalah "lihat" (lihatlah dan melihat). Musa mengajak bangsa Israel yang dibimbingnya untuk melihat keselamatan dari Tuhan. Keselamatan dari Tuhan itu sungguh-sungguh ada dan sedang (selalu) dikerjakan oleh-Nya, seperti misalnya tampak dalam karya pembebasan mereka dari perbukakan bangsa Mesir. Namun masalahnya, bangsa Israel tidak mampu melihat karya Tuhan itu. Sama halnya dengan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang meminta untuk melihat tanda dari Yesus (Injil). Mereka adalah orang-orang yang fasih dengan segala macam hukum dan peristiwa di Perjanjian Lama, tetapi tidak mampu melihat Tuhan yang hadir dan berkarya dalam setiap peristiwa tersebut. Mereka juga mengetahui hal-hal yang dikerjakan Yesus, namun mereka tidak mampu melihat semua itu sebagai tanda kehadiran dan karya Allah. Oleh karena itu, marilah kita mohon rahmat agar tidak seperti mereka. Semoga kita dianugerahi kemauan dan kemampuan untuk membuka mata, baik mata indrawi maupun mata iman. Dengan mata indrawi kita melihat berbagai macam peristiwa dalam hidup kita dan dengan mata iman kita mampu melihat bahwa Tuhan senantiasa hadir dan berkarya dalam setiap peristiwa tersebut.

Doa: Tuhan, berilah kami baik mata indrawi dan mata iman yang mampu melihat tanda kasih dan penyelamatan-Mu yang setiap saat Kaukerjakan bagi kami. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Kel 15:6)

Tangan kanan-Mu, ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, ya Tuhan, menghancurkan musuh.

Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka. (Yer 23,4)

Minggu, 19 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XVI

Yer. 23:1-6; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Ef. 2:13-18; Mrk. 6:30-34.

Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka. (Yer 23,4)

Benang merah yang menghubungkan bacaan-bacaan hari ini adalah tentang gembala. Dalam bacaan I, Tuhan bermaksud memilih dan mengangkat para gembala baik sebagai ganti para gembala yang tidak bertanggungjawab, yang membiarkan domba-domba-Nya terlantar, celaka dan binasa. Sang kepala dari para gembala baik itu adalah Yesus sendiri. Ia lahir dari tunas Daud. Dialah Sang Gembala Utama, yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasihan demi keselamatan jiwa kita. Maka, Ia mengajarkan banyak hal yang memberi pencerahan pada budi dan jiwa sehingga kita semakin mengenal, mengimani dan mencintai Tuhan serta hidup dengan pantas di hadapan-Nya (Injil). Kita semua, yang semula jauh dan tercerai berai, menjadi dekat, bersatu dan berkumpul di sekeliling-Nya (bacaan II). Hal penting lain yang perlu kita perhatikan adalah bahwa Sang Gembala Agung dan Utama tersebut tidak bekerja seorang diri. Pertama-tama dipilih-Nya 12 rasul untuk menyertai dan untuk diutus mengambil bagian serta melanjutkan misi-Nya. Di samping mereka, dipilih dan diutus-Nya pula 70 murid yang lain. Sekarang, sudah tak terhitung lagi berapa jumlah gembala yang dipilih, diangkat dan diutus-Nya untuk mengembalakan kawanan domba-Nya di seluruh penjuru dunia. Semoga, para gembala di masa kini mempunyai semangat penggembalaan seperti Dia, Sang Gembala Agung dan Utama, yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasih.

Doa: Tuhan, berkatilah para gembala kami agar mereka mampu menggembalakan umat-Mu dengan hati yang penuh belas kasih. Amin. -agawpr-

Minggu, 19 Juli 2015 Hari Minggu Biasa XVI

Minggu, 19 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XVI

Di tengah gelombang dahsyat samudera kehidupan yang mengamuk, di kiri dan kanan diterjang ombak... hanya satu yang kusayangi, hanya satu hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang dari Tritunggal Mahakudus. – St. Gregorius dari Nazianze

Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)

Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.

See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.

Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.


Doa Pagi


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menggembalakan kami, kawanan-Mu. Semoga, kami hidup sebagai kawanan yang selalu bersatu dan tekun mendengarkan Sabda Putra-Mu, serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (23:1-6)
  
  
"Aku akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku, dan Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka."
 
Beginilah firman Tuhan, "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku, "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai; kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalas kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman Tuhan. Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman Tuhan. Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan -- keadilan Kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:13-18)
 
"Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak."
 
Saudara-saudara, di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu 'jauh' sekarang sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang 'jauh' dan kepada mereka yang 'dekat'. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
    
"Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala."

Sekali peristiwa Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!" Sebab memang begitu banyaknya orang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus dan murid-murid-Nya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

ISTIRAHAT YANG BENAR

Hidup kerap dipenuhi dengan kerja dan kerja. Bahkan, beberapa orang tidur pun masih seperti bekerja, mengigau, dan bermimpi sehingga bangun tidur tetap merasa capai. Jika demikian, orang biasanya mencari hiburan. Karena itu, tempat hiburan selalu ramai dikunjungi orang. Orang perlu istirahat, terutama setelah bekerja. Benar! Tetapi, orang kerap salah memilih hiburan dan istirahat.

Istirahat atau hiburan yang dipilih justru menambah beban hidup berikutnya. Setelah berbelanja banyak orang justru dikejar-kejar penagih hutang (kartu kredit). Seorang anak menghabiskan waktunya sampai larut malam untuk “update status” di facebook atau twitter sehingga terlambat berangkat ke sekolah. Seorang anak mengantuk berat di kelas karena menuruti hobinya bermain bola waktu istirahat. Seorang suami kehilangan waktu bersama keluarganya demi mengejar kesehatan dengan olahraga dan tidur sepuasnya waktu hari-hari liburnya. Seorang ibu tidak tega membangunkan anaknya pada hari Minggu untuk pergi ke gereja karena anaknya kelelahan belajar. Istirahat menghilangkan orang dari hal penting dalam hidupnya. Benarkah istirahat yang demikian?

Istirahat yang benar seharusnya mengembalikan fokus dalam hidup seseorang. Injil hari ini menunjukkan bahwa Yesus pun memperhatikan soal istirahat. Dia mengajak para murid-Nya beristirahat meskipun batal karena orang banyak yang memerlukan bantuan mereka. Justru di sinilah mampu ditunjukkan oleh Yesus, apakah yang menjadi perhatian utama dalam hidup Yesus itu. Istirahat tidak membuat Yesus dan para murid-Nya kehilangan perhatian utama hidup mereka, yaitu tindakan kasih terhadap sesama.

Yesus menunjukkan bahwa istirahat yang benar bisa tetap mengembalikan hati yang lelah karena urusan pekerjaan dengan belas kasih terhadap sesama. Hati yang dipenuhi dengan kerja, kekuatiran, kecemasan, perhitungan untung rugi, iri hati, jengkel, marah, dendam, dikembalikan menjadi hati yang mau berkorban, mengampuni, melayani, memberi kesempatan kembali kepada yang bersalah untuk memperbaiki hidupnya, mau memberikan diri kepada yang lain meski disakiti. Dengan istirahat, hati dikuatkan kembali untuk berbagi hidup dengan sesama, tidak hanya kembali memuaskan egoisme diri sendiri dan demi keuntungan bisnis semata.

Istirahat yang benar mengembalikan hati bapa yang marah kepada anaknya menjadi hati yang memeluk anaknya yang telah berbuat salah besar dalam hidupnya; istirahat yang mengembalikan kekuatan seorang isteri yang mau menerima kembali suaminya yang telah sekian lama meninggalkan keluarganya.

Apakah “aku” mau kehilangan kedekatan dengan keluargaku demi mengejar “istirahatku”? Jenis istirahat apa yang biasa aku jalani? Apakah istirahatku membuatku semakin berbela rasa kepada orang lain yang ada di sekitarku? Ataukah hanya untuk mencari kepuasan diri? [Y.A. Haryanto]

Antifon Komuni (Mzm 111:4-5)

Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.

The Lord, the gracious, the merciful, has made a memorial of his wonders; he gives food to those who fear him.

atau (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Behold, I stand at the door and knock, says the Lord. If anyone hears my voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he with me.

Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (Mat 12,15)

Sabtu, 18 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV


Kel. 12:37- 42; Mzm. 136:1,23-24,10-12,13-15; Mat. 12:14-21.

Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (Mat 12,15)
 
"Malawan" orang yang bermaksud jahat dengan cara menghindari atau menyingkir, kiranya lebih baik dibanding dengan melawannya secara langsung atau frontal. Maka, cara itulah yang dipilih oleh Yesus. Ia sebenarnya punya kuasa untuk melawan dan membinasakan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang bermaksud jahat pada-Nya, namun Ia tidak memilih menggunakan cara itu. Ia memilih menyingkir dari sana dan meneruskan misi-Nya untuk mengajar dan menyembuhkan orang-orang sakit. Saya sendiri, terhadap orang-orang yang bermaksud tidak baik atau orang yang sedikit nakal dan suka mengganggu, juga lebih memilih untuk menyingkir dan menghindari, misalnya dengan menolak untuk dihubungi, sebagai pilihan terakhir kalau yang bersangkutan tidak bisa dikasih tahu baik-baik. Marilah kita mohon rahmat agar diberi keterampilan untuk menghindari dan menyingkiri orang-orang yang bermaksud tidak baik pada kita, termasuk keterampilan untuk menghindari dan menyingkiri roh jahat yang ingin menjerumuskan kita ke dalam dosa.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menghindari orang atau roh jahat yang ingin mencelakakan kami. Amin. -agawpr-

Sabtu, 18 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 18 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

“Sebelum diberkati dengan sabda surgawi, namanya roti. Tetapi setelah konsekrasi roti itu merupakan Tubuh Kristus” (St. Ambrosius)

Antifon Pembuka (Mzm 136:1)

Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, kedamaian sudah semakin mendekat bila kami tidak memetahkan gelagah yang terkulai ataupun tidak memadamkan sumbu yang berkedip-kedip. Semoga kebaikan-Mu dan kasih setia-mu semakin berkembang dengan subur di dunia ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Orang-orang Israel dengan perbekalan yang telah mereka persiapkan, bergerak meninggalkan Mesir. Allah pun ada bersama-sama mereka untuk menjaga dan melindungi perjalanan mereka.

        
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:37-42)
   
"Malam itulah Tuhan membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir."
   
Pada waktu itu berangkatlah orang-orang Israel dari Raamses ke Sukot. Mereka berjumlah kira-kira 600.000 orang laki-laki berjalan kaki tidak termasuk anak-anak. Juga banyak orang dari berbagai bangsa turut dengan mereka, lagi sangat banyak kambing domba dan lembu sapi. Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakar menjadi roti bundar tak beragi. Adonan itu tidak beragi karena mereka diusir dari Mesir, sehingga tak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak menyediakan bekal bagi dirinya. Orang Israel tinggal di Mesir selama empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan Tuhan dari tanah Mesir. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi Tuhan untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itu pun malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel turun temurun untuk kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadi kasih setia-Nya
Ayat. (Mzm 136:1.10-12.13-15)
* Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
R : Kekal abadi kasih setia-Nya.
* Dia mengingat kita dalam kerendahan kita.
R
* Dia membebaskan kita dari para lawan kita.
R
* Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir.
R
* Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka..
R
* Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang perkasa!
R
* Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan.
R
* Dan menyeberangkan Israel di tengah-tengahnya.
R
* Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau!
R

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Penyembuhan-penyembuhan yang dikerjakan Yesus menjadi tanda besar keilahian-Nya. Cara-Nya mengerjakan penyembuhan-penyembuhan menjadi penggenapan pesan Nabi Yesaya karena Yesus penuh Roh Kudus dan melayani setiap orang yang membutuhkan dengan kelembutan kasih.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)
  
"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."
   
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya. “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus, Hamba Allah, menyadari sepenuhnya perlawanan yang semakin gencar terhadap diri-Nya. Tetapi Ia tetap berlaku sederhana dan lembut dalam menghadapi musuh. Ia tidak suka kekerasan untuk melawan orang Farisi. Ia tidak mau mewahyukan diri-Nya secara terbuka. Ia tidak mau mengeluh dan berteriak. Inilah Dia, sang Hamba Allah. Apakah kita rela mengikuti Hamba Allah yang lembut ini? Apakah kita juga mau berjuang tanpa kekerasan?

Doa Malam

Allah Bapa Mahabaik, kami bersyukur telah menerima rezeki untuk bekal dalam perjalanan kami. Semoga Sabda Putra-Mu menjadi rezeki pula bagi semua orang di dunia dan semoga lalu menumbuhkan harapan dalam hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


RUAH

Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan. (Mat 12,7)

Jumat, 17 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV


Kel. 11:10-12:14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; Mat. 12:1-8.

Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan. (Mat 12,7)

Orang-orang Farisi terkenal sebagai orang yang taat beribadat, termasuk memberikan persembahan. Mereka juga sangat taat pada hukum. Namun, mereka menjadi sangat kaku dan sewenang-wenang dalam menafsirkan hukum. Salah satunya adalah hukum sabat yang mewajibkan orang untuk beristirahat dan melarang untuk bekerja, termasuk memetik gandum. Namun, apa yang dilakukan para murid ini, yang menurut mereka melanggar hukum, sebenarnya tidak dapat dikategorikan sebagai bekerja. Pertama, mereka memetik hanya dengan tangan dan langsung memakannya, bukan memanen dengan alat pemotong gandum untuk kemudian dijual atau disimpan di gudang. Kedua, mereka memetik hanya sambil jalan saja, tidak secara khusus. Ketiga, alasan utama mereka melakukan hal ini adalah karena lapar di mana kita tahu bahwa masalah lapar itu solusinya adalah makan. Saat itu, para murid sedang dalam perjalanan dan mereka lapar sehingga spontan mereka makan supaya mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan menemani Yesus. Mereka makan apa yang tersedia bagi mereka, yakni bulir-bulir gandum yang sengaja disisakan oleh para pemanen bagi orang-orang yang lewat. Di sini, Yesus mengajak kita: agar sebagaimana para pemanen itu berbelas-kasih kepada para pejalan kaki dengan menyisakan bulir-bulir gandum yang mereka panen, kita pun hendaknya juga berbelas-kasih dalam menilai tindakan orang lain.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami senantiasa berbelas-kasih, baik dalam memberi sesuatu maupun dalam menilai perbuatan orang lain. Amin. -agawpr-

Jumat, 17 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XV

Jumat, 17 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

Pujilah Tuhan, hai jiwaku; seluruh diriku, pujilah nama-Nya yang kudus! (Mzm 103:1)


Antifon Pembuka (Mzm 115:17-18)

Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahabaik, sebagai bekal dalam perjalanan Engkau telah memberi kami rezeki, yaitu Yesus, Anak Domba Paskah baru. Semoga Engkau berkenan datang dan mencipta baru kami pada waktu kami berkumpul memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (11:10-12:14)
    
 
"Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!"
 
Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)
       
"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tidak dapat diingkari bahwa manusia selalu membutuhkan aturan untuk dapat bertahan hidup. Paling kurang ada tiga jenis aturan yang harus dipatuhi manusia agar hidupnya menjadi semakin manusiawi. Pertama, aturan kosmis, yakni dalam bentuk pergantian hari dan pergantian musim. Kedua, aturan tubuh manusia itu sendiri, dalam bentuk rasa lapar, haus, ngantuk, lelah, dan lain sebagainya. Ketiga, aturan yang lebih artifisial, seperti hukum adat, hukum sipil, dan aturan komunitas dan lembaga lainnya. Aturan-aturan ini harus ditaati agar seseorang bisa bertahan hidup dengan kualitas yang baik. Jika seorang manusia, misalnya tidak pernah mau mematuhi rasa laparnya dengan makan secara teratur, dapat dipastikan bahwa hidupnya tidak akan bertahan lama. Jika setiap hari ia bekerja dan tidak pernah peduli dengan rasa lelah atau ngantuknya, dapat dipastikan juga bahwa usia hidupnya amatlah pendek. Aturan mesti dihargai agar kemanusiaan semakin diangkat dan dimuliakan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus sekali lagi menegaskan pentingnya peran aturan untuk mengangkat dan memuliakan kemanusiawian manusia. Aturan yang dihayati tidak boleh merendahkan, apalagi membinasakan manusia. Aturan mesti ditegakkan untuk membela kemanusiaan. Ketika tidak lagi membela kemanusiaaan, dan malah melecehkannya, aturan itu dapat dilanggar dan dibatalkan. Manusia adalah tuan atas aturan, dan manusia dapat melangkahi atau melompati aturan yang ada jika ada nilai kemanusiaan yang lebih tinggi yang sedang diperjuangkan. Dengan kata lain, aturan harus mengabdi pada kebaikan yang lebih tinggi, dan bukan sebaliknya kita membatalkkan sebuah perbuatan baik hanya karena takut melanggar aturan. Cinta dan belas kasih berada jauh di atas semua aturan yang ada, karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
  
Antifon Komuni (Mzm 116:12-13)

Bagaimana akan kubalas segala kebaikan Tuhan kepadaku? Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan sambil menyerukan nama Tuhan.

Doa Malam

Bapa kami di surga, kepada-Mulah semua bangsa berharap melalui Yesus yang Kaukasihi. Tambahkanlah iman kami akan pemeliharaan-Mu terhadap hidup kami walau jauh dari jangkauan akal budi kami. Sebab Engkaulah harapan kami sepanjang masa. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy