Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.(Mzm 85:8)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Obituari: Rm. Blasius Slamet Lasmunadi, Pr
Rm Blasius Slamet Lasmunadi Pr
Lahir: Magelang 17 Desember 1968
...
Tahbisan Imam: Purwokerto, 18 Juli 2001
Wafat: Jumat 13 Agustus 2010, jam 21.30,
karena serangan jantung dan langsung dibawa ke RS Elisabeth Purwokerto.
Jenasah sekarang ini ada di RS Elisabet Pwt dan kemudian akan dipindah Keuskupan Purwokerto.
Misa Pemakaman: Senin, 16 Agustus 2010, pkl 10.00 di gereja Katedral keuskupan Purwokerto, Jl. Gereja 3 Purwokerto.
Tempat Pemakaman: Musoeleum Para Imam Kaliori Banyumas.
Rm Blasius Slamet Lasmunadi selamat jalan, Kerahiman Allah merengkuh Romo.
Selamat bertemu Bapa. Jadilah pendoa kami di Surga. Amin.
--
Berkah Dalem
Rm S. Parjono Pr/UNIO KP
Sabtu, 14 Agustus 2010 Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam-Martir
Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam-Martir
“Janganlah menghalangi mereka datang kepada-Ku”
Doa Renungan
Allah Bapa kami di surga, Engkau mencintai siapa saja di muka bumi ini, tak terkecuali anak-anak kecil. Engkau menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak. Ajarlah kami agar kami pun menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak kami. Kami berdoa secara khusus bagi anak-anak kami, berkatilah mereka dan bantulah mereka agar kelak menjadi anak yang berbakti bagi Gereja dan masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belaskasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyempatkan diri untuk meletakkan tangan-Nya dan memberkati anak-anak. Walau bukan sesuatu yang baru dalam masyarakat Yahudi—anak-anak diberi berkat oleh orang tua—dalam hal ini Yesus bukan saja memberikan perhatian yang khusus kepada anak-anak kecil, tetapi justru mengangkat martabat anak-anak menjadi orang-orang yang secara istimewa mendapat tempat khusus dalam kerajaan Allah. ”Janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat 19:14).
Praktik hidup kita tidak jauh dari budaya Yahudi pada zaman Yesus. Anak-anak kecil sama sekali tidak diperhitungkan dan dihiraukan dalam masyarakat kita. Anak-anak hanya perlu diajar dan dibina. Mereka tidak pernah dan tidak perlu didengarkan. Lewat tindakannya itu, Yesus mengajak kita untuk menghargai dan mendengarkan anak-anak karena mereka pun memiliki kebijaksanaan dan keutamaan tertentu.
Di beberapa Gereja kita, ada juga yang melakukan praktik pemberkatan khusus kepada anak-anak setelah Komuni Kudus dan dengan demikian kita menanamkan dalam diri anak-anak kita bahwa mereka adalah bagian dari Perayaan Ekaristi Kudus kita setiap minggu. Hendaknya penghargaan dan perhatian kita terhadap anak-anak tidak terbatas pada ritual saja.
Tuhan, Engkau menunjukkan kasih dan perhatian-Mu pada anak-anak kecil. Berkatilah seluruh anak-anak di bumi ini agar mereka bertumbuh dalam kasih dan hidup mereka menjadi berkat dalam keluarga dan lingkungan sekitar mereka. Amin.
Jumat, 13 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XIX
Hari Biasa Pekan XIX
St. Hippolitus, Mrt.; St. Innosensius XI, Paus; St. Pontianus, Paus; St. Maximus
“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” --- Matius 19: 5
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih, kami datang ke hadapan-Mu memanjatkan puji dan terimakasih karena perlindungan-Mu terhadap kami sepanjang malam yang telah lalu. Melalui sabda-Mu hari ini buatlah kami menjadi setia dengan pilihan hidup kami, entah dalam hidup berkeluarga maupun hidup selibat. Bimbing kami juga agar setia dalam setiap usaha dan karya kami di masyarakat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (16:59-63)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-12)
Renungan
Begitu mudahkah orang menceraikan suami/istrinya? Yesus menjawab pertanyaan ini dengan ajakan untuk melihat maksud dan tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Ikatan perkawinan yang sesuai dengan rencana Allah tidak boleh diceraikan manusia. Suami/istri begitu mudah meninggalkan istri/suaminya dengan beribu macam alasan, misalnya kehambaran cinta dan perhatian dalam hidup berkeluarga, gaya hidup hedonis, kenikmatan sesaat yang membuat orang berselingkuh, dan beribu macam alasan yang sifatnya rasional maupun emosional belaka. Di manakah komitmen janji setia yang pernah diucapkan? Ada yang mengatakan, ”Buat hidup setia kalau hidup menderita? Bukankah kita diciptakan untuk hidup bahagia?”
Begitu sering kebahagiaan itu diartikan sebagai kenikmatan (pleasure) dan ketiadaan penderitaan. Namun, kita tahu dari hidup Yesus bahwa cinta sejati menuntut pengorbanan dan tiada pengorbanan tanpa penderitaan.
Begitu kompleks permasalahan dan tantangan hidup berkeluarga dewasa ini. Kita semua butuh dukungan satu sama lain. Di saat-saat seperti ini Tuhan mengarahkan kita pada awal dari semua komitmen kita dan Dia menjadi kekuatan kita di saat-saat kehambaran cinta melanda keluarga kita.
Tuhan, sumber segala cinta, ajarilah aku agar tetap setia dalam menjaga dan memelihara komitmen yang aku buat. Sadarkanlah diriku bahwa cinta sejati itu selalu menuntut pengorbanan. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Kamis, 12 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XIX
Hari Biasa Pekan XIX
“Datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: Sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku…? ” ---- Matius 18:21
Doa Renungan
Allah yang kekal dan kuasa, ajarilah kami melakukan dan menuruti segala firman yang Kausampaikan melalui Kristus, Putra-Mu yang mulia. Dengan demikian, kami semakin memuliakan Dikau yang ada dalam diri kami, supaya orang lain pun dapat memuliakan nama-Mu yang Kudus. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (12:1-2)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Janganlah kita melupakan karya-karya Allah.
Ayat. (Mzm 78:56-57.58-59.61-62)
1. Mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya; mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya.
2. Mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka. Ketika Allah mendengarnya, Ia menjadi gemas, Ia menolak Israel sama sekali;
3. Ia membiarkan kekuatan-Nya tertawan, membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan; Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang, dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Tuntutan Yesus untuk memberikan pengampunan tanpa batas sebetulnya mengalir dari suatu realita bahwa memang pengampunan itu pertama-tama merupakan suatu anugerah yang kita terima dengan cuma-cuma. Lewat perumpamaan, Yesus mengingatkan kita bahwa utang dosa yang kita miliki tidak sebanding dengan utang dosa sesama kepada kita. Oleh karena itu, selayaknya kita juga rela mengampuni sesama kita.
Kalau kita pernah merasakan begitu dalam cinta dan belas kasih Allah yang menebus utang dosa kita dengan darah Putra-Nya, maka kita pun hendaknya meneruskan kasih dan daya pengampunan itu kepada orang yang bersalah pada kita. Kalau kita tidak mengampuni sesama, maka kita jangan mengharapkan pengampunan dari Tuhan. Santo Yakobus mengatakan ”penghakiman yang tak berbelaskasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelaskasihan” (lih. Yak 2:13).
Tuhan, Engkau sungguh baik dan begitu berbelas kasih terhadapku. Semoga aku juga berbelas kasih seperti Engkau. Bebaskanlah aku dari rasa dendam dan benci sehingga dari hati yang ikhlas, aku mengampuni mereka yang pernah menyakitiku. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Rabu, 11 Agustus 2010 Pw. Sta. Klara
Pw. Sta. Klara
Sta. Susanna
Doa Renungan
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (9:1-7.10:18-22)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kemuliaan Tuhan mengatasi langit.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Budaya kita yang mengutamakan keharmonisan relasi dengan sesama patut kita junjung tinggi. Di lain pihak, kita kurang memiliki keahlian maupun kemampuan untuk memperbaiki relasi yang telah retak. Kita cenderung diam atau menceritakan hal itu kepada siapa saja—kecuali dengan orang yang sedang berkonflik dengan kita.
Menegur sesama saudara yang berdosa tidaklah mudah. Apalagi kalau kita dijawab ”urus dirimu sendiri.” Kita pun terkadang merasa diri tidak pantas untuk menegur orang lain. Akhirnya kita bersikap pasif saja dan membiarkan sesama kita tenggelam dalam dosa.
Injil Tuhan mengajak kita untuk berusaha semaksimal mungkin melakukan pendekatan dan berbicara dengan orang yang berdosa. Pertama-tama, kita harus bicara dengan dia (bukan bicara dengan orang tentang dia) di bawah empat mata. Kemudian, kita memanggil seorang teman lagi dan kalau dia tetap tidak mendengarkan, kita memanggil seluruh komunitas untuk membantu dia kembali ke jalan yang benar. Ini adalah suatu misi mulia anak-anak Allah yang tidak dijalankan hanya sekali, tetapi berulang kali dengan melibatkan banyak orang sehingga orang yang berdosa itu bisa kembali ke jalan yang benar. Di sini kita lihat kepedulian dan kasih setia Allah yang tidak pernah bosan dan putus asa berusaha supaya orang berdosa berobat.
Tuhan, jadikanlah aku pewarta cinta dan damai-Mu yang menyembuhkan. Berikanlah aku kebijaksanaan dan keberanian untuk membawa daya kasih dan pengampunan-Mu kepada siapa saja yang sangat membutuhkannya. Amin.
Ziarah Batin 2011 terbit 11 September 2010
Selasa, 10 Agustus 2010 Pesta St. Laurentius, Diakon & Martir
Pesta St. Laurentius, Diakon & Martir
“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu.” --- 2 Korintus 9: 8.
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakudus, kami Kaukehendaki untuk mengabdi Engkau dengan segenap hati. Semoga kami mampu meneladan Santo Laurensius, martir-Mu yang perkasa dalam membela imannya dan memperoleh mahkota kemartiran yang takkan binasa. Berilah kami iman dan ketabahan yang besar agar kami tidak meninggalkan dan mengkhianati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:6-10)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia kan dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil do = es, 4/4, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita dihadapkan pada suatu paradoks kehidupan yang besar dengan metafora yang begitu sederhana yang bisa dimengerti oleh semua orang dan tidak bisa dibantah kebenarannya. ”Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24).
Setiap gandum yang kita harapkan untuk berbuah harus ditanam dahulu di tanah dan tumbuh sehingga kemudian menghasilkan buah. Yesus berbicara pertama-tama tentang diri-Nya sendiri yang mengarungi kematian menuju kepada kehidupan di mana kematian tidak akan berkuasa lagi.
Buah iman yang berlimpah tumbuh subur di atas darah dan pengorbanan para martir yang menyerahkan hidup mereka demi imannya. St. Laurensius memberikan diri dan rela dibakar demi imannya akan Tuhan yang menyayangi orang-orang miskin. Dia membagi-bagikan seluruh harta Gereja kepada orang-orang miskin sebelum harta-harta itu diambil oleh prefek kota Roma. Atas tindakannya itu, penguasa Roma marah dan Laurensius ditangkap serta dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang membara.
Dalam Pembaptisan, kita meninggalkan manusia lama dan lahir baru dalam Kristus. Di sini kita dituntut untuk mati terhadap diri sendiri dan ego kita agar membuahkan kehidupan yang berlimpah bagi banyak orang.
Tuhan, biarkanlah aku menjadi biji gandum yang ditaburkan di tanah untuk menghasilkan banyak buah bagi-Mu. Berikanlah aku semangat baru serta sukacita dalam melayani Engkau sepanjang hidupku. Amin.
Ziarah Batin 2011 terbit 11 September 2011
Senin, 09 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XIX
Hari Biasa Pekan XIX
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Ef 2:22)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, betapa indah hidup di dalam kedamaian yang berasal daripada-Mu sendiri. Kami percaya, Engkau akan menuntun kami agar bersatu dan bersekutu dengan-Mu. Kekuatan-Mu sendiri yang membuat kami mampu menjalani hidup ini. Hidup yang terarah bagi kemuliaan-Mu dan menjadi santapan yang menguatkan kami sampai akhir zaman. Bersihkanlah hati kami dengan sabda penyembuhan-Mu dan jadikanlah kami orang-orang yang cinta kebenaran dan kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (1:2-5.24-2:1a)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Bait Pengantar Injil do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:33)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku; Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:22-27)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Membayar pajak menjadi keprihatinan Matius Penginjil karena dia sendiri sebelum menjadi murid Kristus adalah seorang petugas pajak (bdk. Mat 10:3; Mrk 2:14; Luk 5:27). Pajak itu sangat penting karena kerajaan-kerajaan kuno dibangun atas pajak-pajak yang dikumpulkan dari rakyatnya. Hanya orang-orang yang bebas yang tidak membayar pajak. Namun, bagi Yesus tidak membayar pajak bisa menjadi batu sandungan bagi yang lain, sehingga Dia perintahkan kepada Petrus untuk membayar pajak termasuk juga untuk diri-Nya.
Sebagai umat Kristiani, kita mengimani bahwa kebebasan merupakan anugerah Allah yang istimewa bagi kita. Namun, hukum Allah sama sekali tidak melarang kita untuk tidak menghiraukan hukum manusia atau menolak untuk membayar pajak. Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara untuk membangun negaranya menuju kesejahteraan bersama. Menjadi orang Kristen yang baik adalah juga menjadi warga negara yang baik yang patut dicontoh, yaitu dengan melakukan semua kewajibannya sebagai seorang warga negara.
Allah yang mahaagung, Engkau mengaruniakan kepadaku suatu anugerah yang indah, yaitu kebebasan sebagai anak-Mu. Semoga aku menjadi hamba-Mu yang bertanggung jawab dan menjadi teladan dalam melakukan kewajibanku sebagai warga negara. Amin.
Bacaan Harian 09 - 15 Agustus 2010
Senin, 09 Agustus 2010 : Hari Biasa Pekan XIX
Yeh. 1:2-5,24 - 2:1a; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Mat. 17:22-27.
Sebagai Anak Allah, Yesus tidak seharusnya membayar pajak untuk Bait Allah. Tapi Ia membayarnya juga supaya tidak menjadi batu sandungan bagi rakyat. Apa yang menurut pendirian kita benar, kerapkali harus dikalahkan demi tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Diperlukan kebijakan supaya bisa sungguh menjadi Terang Dunia.
Selasa, 10 Agustus 2010 : Pesta S. Laurensius
2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2.5-6.7-8.9; Yoh. 12:24-26.
Biji gandum akan tetap menjadi biji saja jika tidak jatuh ke dalam tanah dan mati. Biji itu akan menghasilkan buah banyak jika ia mati. Maka, untuk sungguh dapat berbuah dalam kehidupan ini, tidaklah mungkin tanpa pengorbanan. Yesus mengatakan untuk menjadi murid-Nya perlulah menyangkal diri, memanggul salib, dan sungguh mengikuti-Nya. Mau menjadi murid Yesus dan berbuah? Siaplah berkorban!
Rabu, 11 Agustus 2010 : Pw Sta. Klara
Yeh. 9:1-7; 10:18-22; Mzm. 113:1-2,34,5-6; Mat. 18:15-20.
Keberanian untuk menegur atau memberitahukan kesalahan orang lain secara empat mata adalah tindakan yang lebih terpuji ketimbang membicarakannya atau menjelek-jelekkannya di belakang. Permasalahan dengan orang lain hendaknya diselesaikan melalui dialog dengan sikap dasar saling percaya dan menemukan jalan keluar yang saling membangun.
Kamis, 12 Agustus 2010 : Hari Biasa Pekan XIX
Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21 - 19a.
Karena kasih-Nya yang tanpa batas, Allah mengampuni kita tanpa henti. Allah menghendaki supaya kasih-Nya itu tercurah juga pada kita dan kita pun dimampukan untuk mengampuni kesalahan orang lain tanpa batas.
Jumat, 13 Agustus 2010 : Hari Biasa Pekan XIX
Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Mat. 19:3-12.
Perceraian dalam kehidupan keluarga seringkali disebabkan oleh kekerasan hati masing-masing pihak, yang cenderung berdiri pada apa yang dianggapnya benar. Keterbukaan hati untuk menerima pasangan apa adanya dan kemauan untuk mengampuni adalah lem perekat yang dapat mempersatukan keretakan hubungan di dalam keluarga. Untuk itu memang diperlukan kerendahan hati.
Sabtu, 14 Agustus 2010 : Pw St. Maximilianus Maria Kolbe
Yeh. 18:1-10,13b,30-32; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 19:13-15.
Yesus memberi tempat khusus kepada anak-anak kecil. Sebagai orang dewasa, kita semua mempunyai tanggung jawab untuk mengantar anak-anak kecil mengalami Allah. Anak-anak perlu kita biasakan mengalami kasih Allah supaya kasih itu merasuk dan menjiwai mereka pula di sepanjang hidup mereka.
Minggu, 15 Agustus 2010 : HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab,16; 1Kor 15:20-26; Luk. 1:39-56.
Jika perjumpaan kita dengan orang lain dipenuhi dengan kasih Allah, perjumpaan itu akan mendatangkan kegembiraan bagi mereka. Kasih Allah yang kita bawa akan terpancar keluar dan orang lain pasti dapat merasakannya. Itulah yang dilakukan Maria ketika berjunjung ke Elisabet saudaranya
Minggu, 08 Agustus 2010 Hari Minggu Biasa XIX
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. (Luk 12:32)
Antifon Pembuka
Pandanglah kepada perjanjian. Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas. Bangunlah ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu. Janganlah lupa suara lawan-Mu.
Doa Renungan
Allah Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan segalanya dengan cinta kasih-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:6-9)
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar,
sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan,
Dialah penolong dan perisai kita.
seperti kami berharap kepada-Mu.
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:32-38)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni
Pujilah Tuhan, hai Yerusalem. Pujilah Dia yang mengenyangkan dikau dengan gandum yang paling baik.
Renungan
"JANGAN TAKUT, HAI KAMU KAWANAN KECIL!"
Internoswan dan peminat Alkitab!
Tentu kalian agak heran menerima berita ini. Romo kalian yang biasa menulis ulasan mingguan meminta saya menulis tentang Injil tanggal 8 Agustus 2010 (Luk 12:32-48). Pesannya ke sini, "Luc, tolongin deh!" Ia sendiri kurang sempat menyiapkan ulasan karena sibuk dengan acara kuliah padat. Baiklah saya ceritakan pengalaman menyusun bagian yang kalian dengar hari Minggu ini.
Memang saya senang Luk 12:32 ikut dibacakan. Ayat itu sebetulnya menyimpulkan dan menutup serangkaian nasehat Yesus dalam ayat 22-31 agar orang tak perlu khawatir mengenai apa saja. Yang penting ialah menemukan Kerajaan Allah dan hal-hal lain akan diberikan juga sebagai tambahan. Setelah itu baru saya teruskan dengan ayat 33-34 yang berupa peringatan-peringatan agar orang lebih memikirkan kekayaan di surga daripada harta yang bisa rusak di bumi disusul dengan beberapa nasehat tentang kewaspadaan dalam ayat 35-48. Jadi ada tiga macam pokok. Namun menarik bagi saya bahwa Gereja kalian mengantar peringatan agar melepaskan keterikatan pada harta dan nasehat agar tetap waspada dengan seruan tak usah khawatir tadi. Penggabungan yang kalian buat dalam petikan hari ini membuat rangkaian nasehat tadi makin mengena pada kehidupan. Bahaya keterikatan pada kekayaan terus ada dan orang perlu mewaspadai kelemahan sendiri dihadapi dengan kesadaran bahwa Yang Mahakuasa tetap menyertai dan memperhatikan kalian. Saya malah belajar dari cara Gereja anda memahami tulisan saya. Memang interaksi penulis dengan komunitas pembaca memperkaya kedua-duanya. Maka memang cocok ayat 32 itu diikutsertakan sebagai pengantar bagian yang berbicara mengenai sikap berjaga-jaga.
Dengan sengaja dalam ayat 32 itu saya tampilkan kembali ungkapan "Jangan takut, hai kamu kawanan kecil!" Ungkapan "kawanan" itu maksudnya kawanan domba, Yunaninya "poimnion", sekawanan domba yang butuh gembala. Dan "kecil" dipakai untuk mengungkapkan perhatian dan kasih sayang, bukan untuk menyebut kelompok minoritas agama atau masyarakat pada zaman itu. Bayangkan saja seperti seorang ibu yang sedang menimang-nimang anak kesayangannya dan menggumamkan kata-kata lembut. Tentu ini semuanya ibarat. Namun ibarat sering dapat lebih menyampaikan kebenaran dari pada teologi yang berbobot. Yesus mengungkapkannya untuk membesarkan hati orang. Tak usah khawatir mengenai apa yang bakal terjadi. Ia sering membicarakan Yang Mahakuasa sebagai Bapa yang penuh perhatian akan kawanan kecil tadi.
Ungkapan "Jangan takut!" cara Allah dalam Perjanjian Lama menguatkan umatNya. Mereka dilindungiNya dari kekuatan-kekuatan jahat yang selalu mengancam. Kata-kata itu menegaskan bahwa kalian ini sedang berada dengan Dia sendiri. Dan dalam ayat 32 itu saya kutip juga kata-kata Yesus yang mengatakan "Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu!" Kalian kini sudah ada dalam kawasan kuasa Bapa dan tak perlu khawatir. Tak ada kekuatan apapun dapat mencelakai. Tentu maksudnya juga untuk membuat kalian mantap berada bersama Bapa dan, bila kalian dapat, ajaklah saudara-saudara kalian agar mengerti dan ikut berlindung kepadaNya. Dia yang diajarkannya kepada murid-muridnya mengungkapkan hal ini.
Kumpulan nasehat-nasehat tadi sebetulnya saya dapatkan dari catatan orang-orang yang masih mendengar kata-kata Yesus sendiri. Matt rekan saya juga memiliki bahan ini dan ia menggarapnya lebih lanjut bagi orang-orang yang dilayaninya. Saya sendiri mengolahnya dengan bantuan mereka yang ada di sekitar Oom Hans, yang bagi kalian ialah penulis Injil Yohanes. Ia dan murid-murid lain kerap membicarakan kembali bagaimana Yesus mengumpamakan diri sebagai gembala yang baik dan pemilik domba yang bertanggungjawab. Maka dalam Luk 15 saya ceritakan bagaimana Yesus mengibaratkan diri sebagai pemilik kawanan domba yang berani meninggalkan kawanan besar untuk mencari satu saja dari kawasanannya yang sedang tersesat. Kegembiraannya meluap-luap ketika menemukan yang satu itu tadi. Memang Yesus itu dirasuki Roh Allah sampai ke tulang sungsum. Karena itulah banyak orang terpesona olehnya. Saya tak pernah melihatnya dengan mata kepala, tetapi mendengar orang-orang yang menceritakan tentangnya cukup membuat saya merasa sedang mengikutinya dari tempat ke tempat. Lama saya pikirkan dalam hati siapa dia itu. Saya ungkapkan pemahaman saya mengenai dia dalam satu buku. Dan dalam buku lain mengenai orang-orang yang membawakannya ke semua penjuru dunia.
Mengenai kawanan domba dan gembalanya, di bagian belakang buku Oom Hans ada sebuah rekaman peristiwa yang amat penting. Yesus sang Gembala sendiri sampai tiga kali meminta Petrus agar tetap menjaga kawanan dombanya sehingga tidak terlantar. Dan Petrus mengiakan tiga kali pula. Boleh jadi ini cara Oom Hans bilang bahwa penyangkalan Petrus yang tiga kali itu kini tuntas terhapus oleh ungkapan kesediaannya. Peristiwa itu acap kali dimengerti sebagai dasar penugasan bagi Petrus. Memang benar. Namun yang hendak disampaikan terutama ialah ungkapan perhatian Sang Gembala sendiri serta ketulusan orang yang diserahi tugas itu. Kenyataan inilah yang melatari ayat 22 dalam bacaan hari ini. Dan kalau kalian baca terus, nanti dalam ayat 41 yang termasuk petikan hari ini, tokoh Petrus juga saya sebutkan. Memang konteksnya ialah kewaspadaan, bukan lagi nasehat tak usah khawatir. Dan memang begitulah maksud saya.
Nasehat berwaspada itu lebih-lebih ditujukan kepada mereka yang bertugas mengurus kawanan kecil milik Sang Gembala tadi. Kawanan domba dibesarkan hatinya agar tak usah takut karena diperhatikan Bapa yang akan mencarikan yang dibutuhkan, termasuk mencarikan orang untuk memelihara. Sekarang orang yang diberi tugas menjaga agar kawanan itu sungguh merasa demikian, yaitu Petrus, dinasehati Yesus agar terus waspada. Ia mesti berjaga terus agar bila sang empunya rumah kembali, semuanya beres dan siap. Bahkan penjaga ini mesti berlaku seperti tuan rumah yang memperhitungkan pencuri yang datang pada saat orang terlena. Lihatlah ayat 39-40.
Berat tentunya tugas orang yang diserahi mengurus rumah tangga, termasuk mengurusi kawanan kecil yang disayang pemilik itu. Akan tampak apa dia itu betul-betul mau melayani atau sekedar untuk mencari untung. Akan kelihatan apa ia ikut menyayangi semua yang termasuk rumah tangga tuannya, barang, peliharaan, dan para pekerja lain. Ia tidak akan berlaku kejam. Sekali ia bengis dan tak adil ia sudah melanggar tekadnya sendiri. Dan menjadi orang dalam perumpamaan kali ini, ayat 46, akan mengalami nasib sama dengan orang yang tak punya kesetiaan dan tak bisa dipercaya.
Sebesar-besarnya dedikasinya, pengurus rumah tangga itu tetap manusia. Kesalahan bisa dibuatnya tanpa meniatkannya. Memang tidak bisa dilupakan begitu saja. Tapi lain bila ia sadar atau dengan sengaja berbuat jahat dan mengejami orang yang dibawahkan kepadanya dan menyalahgunakan barang-barang yang dipercayakan kepadanya. Nanti ia akan dimintai tanggungjawab, dan bila keliru akan kena pukulan. Yang dengan sadar menjalankan hal yang tak benar akan benar-benar mendapat hukuman. Tetapi bila tidak, ia tetap tak dapat mengelakkan tanggungjawab dan akan kena tindak, tapi tidak sekeras bila ia sengaja mengabaikan tuannya. Itulah yang mau saya sampaikan dalam ayat 47 dan 48.
Akhir-akhir ini makin terdengar amatan kritis terhadap para pemimpin, juga terhadap para "pengurus" Gereja yang bertugas mengelola hidup kawanan kecil tadi. Memang mana ada dunia sempurna. Tak ada pemimpin lahir begitu saja. They don't grow on trees, tinggal petik. Bagi Yesus sendiri, jalan menuju ke Golgota itu benar-benar bisa diselesaikannya berkat bantuan orang yang tak dikenal yang kebetulan lewat di situ: Simon dari Kirene. Kami bertiga, Mark, Matt dan saya sendiri mendengar dari semua sumber kami. Tidak usah disangkal ada pemimpin Gereja yang kurang kenabian sikapnya, mau aman belaka, alot, tidak njamani, begini dan begitu. Namun tidakkah akan lebih berguna bila kalian membantu mereka mengangkat salib mereka, seperti Simon Kirene - sedikit menggerutu juga tak apa. Nanti bersama-sama kalian kan akan sampai ke tujuan. Sebetulnya tidak banyak yang bisa dari sikap "reaktif" terhadap apa saja yang datang dari pihak yang punya kuasa, atau dalam suasana peka gender zaman ini, terhadap apa-apa yang dirasa muncul dari gaya pandang "lelaki", "patriarkal".
Dengan menyertakan ayat 22, kiranya Gereja kalian mau menyampaikan sapaan baik bagi kawanan domba maupun bagi mereka yang bertugas memelihara kesejahteraan mereka. Bagi umat dan para pemimpin umat. Dengan gambaran itu juga diberikan ruang bagi dimensi "keibuan" kepemimpinan, bukan saya "kebapaaannya".
Sekadar tambahan cerita mengenai Gereja zaman saya dulu. Di samping umat dan pemimpin setempat ada pihak ketiga, yakni para rasul keliling. Mereka berjalan dari tempat ke tempat menyampaikan berita dan membangun kelompok umat pertama. Setelah meneruskan perjalanan, mereka masih berhubungan para rasul tadi. Begitulah kesatuan waktu itu. Gambaran ideal kehidupan umat setempat itu saya berikan dalam Kis 2:42-45; 4:32.35. Mereka berbagi milik, menjual harta bagi orang miskin, menyerahkan pada kebijaksanaan para rasul membagikan ke yang membutuhkan dalam. Memang tidak selalu semuanya beres. Ada kasus penggelapan uang oleh Ananias dan istrinya, Safira. Kejadian tragis ini saya catat dalam Kis 5:1-6. Zaman para rasul memang sudah selesai dan kini ialah zaman umat bersama pelayan umat hidup bersama saling menguatkan dan saling meneguhkan. Oleh karenanya juga tidak amat tepat bila kehidupan sekarang mau meniru zaman umat perdana begitu saja. Yang bisa dilakukan ialah menerapkan cara mereka sebagai umat memandang kehidupan ini: melihat dimensi yang akan datang dan tidak melulu terikat pada yang kelihatan saja.
Dalam bacaan hari ini anjuran agar waspada amat menonjol. Di atas sudah saya jelaskan asal mulanya. Tetapi banyak teolog dan ekseget suka bertanya-tanya waspada terhadap apa. Waspada menunggu saat kedatangan kembali Tuhan dalam kebesarannya, jadi berjaga-jaga menyongsong "parousia" pada akhir zaman? Begitulah pendapat rekan saya Matt. Dalam hal ini saya agak berbeda meski kami berdua mengolah petuah-petuah Yesus yang sama. Matt mau mengantisipasi peristiwa besar Saya lebih mengerti kewaspadaan itu sebagai sikap hidup yang sebaiknya dipegang murid-murid Yesus, terutama yang bertugas melayani umat. Dalam ungkapan zaman ini katakan saja saya lebih "proaktif". Kita hidup ditengah-tengah macam-macam kekuatan. Orang yang waspada bisa menemukan jalan dan tak perlu takut. Kewaspadaan seperti bisa tumbuh bila kita belajar mengenali gerak-gerik roh. Dalamilah persepsi kalian mengenai Yang Ilahi. Itulah kewaspadaan yang bisa menjadi gaya hidup.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati