Rabu, 13 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XIX
Yesus
bersabda, "Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta
apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di
situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat 18:19-20)
Antifon Pembuka (Mzm 113:1-2)
Pujilah hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selamanya.
Doa Pagi
Allah
Bapa yang Mahapengasih, Engkau menghendaki agar kami saling
mengingatkan dalam cinta kasih. Semoga kami tidak tinggal diam ketika
melihat kejahatan ataupun buta terhadap kelaliman tetapi mau ikut serta
membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Allah
memberikan perlindungan bagi mereka yang masih memiliki hati terhadap
kebenaran Allah dan prihatin terhadap segala kejahatan yang terjadi
dalam masyarakat mereka. Allah mendengarkan doa-doa dan keluh kesah
mereka dan membawa bagi mereka keselamatan.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (9:1-7.10:18-22)
"Tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji di Yerusalem."
Aku
mendengar Tuhan berseru dengan suara nyaring, "Maju ke mari, hai, yang
harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat
pemusnah di tangannya!" Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan
pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat
pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan
dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri
di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah
terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait
Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai
alat penulis di sisinya. Firman Tuhan kepadanya: "Berjalanlah dari
tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi
orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji
yang dilakukan di sana." Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia
berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah
sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan
perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang
ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat
kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait
Suci. Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan
penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh.
Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di
dalam kota. Lalu kemuliaan Tuhan pergi dari ambang pintu Bait Suci dan
hinggap di atas kerub-kerub. Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap
mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan
roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat
pintu gerbang rumah Tuhan yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah
Israel berada di atas mereka. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu
kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti,
bahwa mereka adalah kerub-kerub. Masing-masing mempunyai empat muka dan
bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada yang
berbentuk tangan manusia. Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan
muka yang kulihat di tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke
mukanya.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur TanggapanRef. Kemuliaan Tuhan mengatasi langit.Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6)1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.2.
Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan.
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.3.
Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluyaAyat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita. Allah
benar-benar masih mengasihi manusia. Dia memberi kesempatan kepada
manusia untuk berubah melalui teguran sesamanya. Namun demikian, ketika
manusia benar-benar tidak mau bertobat, Allah tidak memaksa tetapi
menempatkan mereka sebagai orang-orang yang tidak mengenal Allah. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali
peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu
berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan
nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan
dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua
atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau
mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia
tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang
tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu:
Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan
apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi
Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat
meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang
di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku,
Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Memperbaiki
kesalahan memang membutuhkan proses panjang. Proses itulah yang
diberikan oleh Tuhan Yesus lewat Injil hari ini. Menegur dengan penuh
kasih, kemudian membawanya kepada beberapa orang yang dianggap lebih
bijaksana. Di balik proses ini, sebenarnya Tuhan Yesus hendak menyatakan
bahwa selalu ada jalan untuk berubah dan memperbaiki kesalahan. Itulah
yang disebut dengan kasih dan pengampunan. Pertanyaannya adalah, "Apakah
aku mau dengan sabar memberikan kesempatan kepada sesama untuk berubah
dan memperbaiki kesalahannya?" Atau, "Apakah aku justru menjauhkan diri
dari mereka?"
Doa Malam
Allah Bapa kami di surga,
kami bersyukur karena telah menerima Putra-Mu. Semoga berkat anugerah
agung ini, kami memperoleh semangat penyangkalan diri agar dapat
menerima atau memberi nasihat dengan rendah hati demi kebaikan bersama
sampai kami berkumpul lagi dalam Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH