Selasa, 03 Mei 2022 Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul

 

Selasa, 03 Mei 2022
Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul
  
Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus dari Nazaret. (St. Filipus)


Antifon Pembuka

Merekalah orang-orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta kasih besar, dan dimahkotai dengan kemuliaan abadi. Alleluya.
  
 
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory, alleluia.
    
Pada misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat
  
Doa Pagi

Allah Bapa, kerinduan umat manusia, Engkau telah memperkenankan kami bergembira merayakan Pesta rasul-Mu Filipus dan Yakobus. Kami percaya akan bantuan doa mereka. Maka kami mohon semoga kami Kauperkenankan bersama mereka ikut serta dalam sengsara dan kebangkitan Putra-Mu dan pada suatu ketika memandang wajah-Mu dalam kebahagiaan abadi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,  sepanjang segala masa. Amin.
              
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-8)
     
"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."
      
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan telah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. 
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (14:6-14)
  
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!"
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia, dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada Yesus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata ‘Tunjukkanlah Bapa kepada kami?’ Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  

Renungan
     
Dari catatan Injil, kita tahu sedikit tentang karakter beberapa rasul seperti Petrus, Yakobus dan Yohanes.

Tetapi dengan rasul seperti Filipus dan Yakobus (putra Alfeus) kita hanya memiliki cuplikan.

Namun dari potongan-potongan ini, kita bisa melihat gambaran siapa mereka.
  
Filipus adalah tipe orang yang ingin melihat kenyataan sebelum melangkah lebih jauh.

Itulah sebabnya dalam Injil, ia meminta Yesus untuk membiarkan mereka melihat Bapa, dan kemudian mereka akan puas dan karenanya dapat melanjutkan ke langkah berikutnya atau tahap berikutnya.

Jadi bahkan ketika pada waktu yang jauh lebih awal dalam Injil, ketika Filipus memberi tahu Natanael tentang Yesus, bujukannya hanyalah "Datang dan lihatlah" yang lembut (Yohanes 1:46)

Itu Filipus. Dia perlu melihat dulu sebelum dia bisa melanjutkan dan meminta orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Filipus dan Yakobus melihat Yesus tetapi mereka membutuhkan waktu lama sebelum mereka benar-benar mengenal Dia dan memahami Dia dan akhirnya mengasihi Dia.

Dan ketika mereka mulai mengasihi Yesus, mereka juga mewartakan Dia dan membuat Dia dikenal.

Demikian juga perjalanan spiritual kita. Kita mungkin tahu sedikit tentang Yesus, tetapi pasti ada lebih banyak lagi yang akan diungkapkan kepada kita.

Jadi bagaimana kita menjalani hidup kita dan bagaimana kita menyatakan iman kita, itu akan menunjukkan betapa kita mengenal Yesus dan betapa kita mengasihi Dia.

Marilah kita selalu berdoa agar kita semakin bertumbuh dalam kasih kita kepada Yesus.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 14: 8-9)
      
"Tuhan Yesus, tunjukkanlah Bapa kepada kami, maka puaslah kami." 
"Filipus, orang yang telah melihat Aku, telah melihat Bapa." Alleluya.
     
Lord, show us the Father, and that will be enough for us. Whoever has seen me, Philip, has seen the Father also, alleluia.
 
Doa Malam
   
Ya Tuhan, bimbinglah aku agar tetap setia kepada-Mu sehingga aku beroleh hidup yang kekal. Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas imanku ini. Amin.
 
 
Artwork: Duccio di Buoninsegna, Apostles Philip and James the Elder (from Maesta), 1308-11. Tempera on wood, Museo dell’Opera del Duomo, Siena
 
     
RENUNGAN PAGI

Paus Fransiskus: 'Dokter mengatakan kepada saya untuk tidak berjalan'

 

Kota Vatikan, 30 Apr 2022 18:40 WIB

Paus Fransiskus mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia terus memiliki masalah dengan kakinya, yang oleh dokternya telah memerintahkan dia untuk tidak berjalan.

“Ada masalah: kaki ini tidak bagus, tidak berfungsi, dan dokter menyuruh saya untuk tidak berjalan. Saya suka pergi, tapi kali ini saya harus menuruti dokter,”
ujarnya dalam pertemuan dengan rombongan ziarah Katolik dari Slovakia, 30 April lalu.

Di akhir pidatonya di Aula Paulus VI Vatikan, paus mengatakan dia tidak akan bisa berjalan untuk menyambut para peziarah Slovakia.

“Untuk ini saya akan meminta pengorbanan Anda menaiki tangga dan saya akan menyapa Anda dari sini, duduk,
” katanya. "Ini adalah penghinaan, tapi saya mempersembahkannya untuk negara Anda."

Paus Fransiskus menderita radang ligamen di lutut kanannya, menyebabkan rasa sakit saat dia berjalan. Selama beberapa minggu terakhir, dia telah membatalkan pertemuan dan memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu duduk selama audiensi publik atau Misa.

Selama pertemuan hari Sabtu, paus berjalan tanpa bantuan, tetapi terlihat pincang, ke tempat duduknya di atas panggung. Ia pun berdiri sambil memberikan berkat terakhir. Dia sebaliknya tetap duduk.

Dalam sambutannya, Paus Fransiskus berbicara tentang kunjungannya ke Slovakia pada September 2021, yang katanya dia bawa “di dalam hati saya.”

Dia berbicara kepada ribuan umat Katolik yang datang berziarah ke Roma dari Slovakia sebagai ucapan syukur atas perjalanan paus ke negara mereka.

“Sangat menyenangkan bagi saya untuk melihat bagaimana Gereja di Slovakia menghayati kekayaan keragaman ritus dan tradisi, sebagai jembatan yang menyatukan Kristen Barat dan Timur,” kata Paus Fransiskus.

“Kami bersyukur kepada Tuhan karena, meskipun ada pandemi, saya dapat mengunjungi negara Anda; semoga Dia menjadikan buah-buah perjalanan kerasulan itu matang.”

Paus Fransiskus juga berterima kasih kepada orang-orang Slovakia karena telah menyambutnya di negara mereka, dan atas keramahan yang sekarang mereka tunjukkan kepada para pengungsi Ukraina yang melarikan diri dari perang.

“Dalam beberapa bulan terakhir, banyak keluarga, paroki, dan institusi Anda telah menerima di bawah atap mereka para ibu dan anak-anak dari keluarga Ukraina yang terpaksa berpisah untuk menyelamatkan diri, yang datang dengan barang bawaan mereka yang buruk,” katanya.

“Melihat ke mata mereka,”
Paus menambahkan, “Anda adalah saksi bagaimana perang melakukan kekerasan terhadap ikatan keluarga, menghalangi anak-anak dari kehadiran ayah mereka, sekolah, dan meninggalkan kakek-nenek ditinggalkan.”

Dia mendorong umat Katolik Slovakia untuk terus berdoa dan bekerja untuk perdamaian di negara mereka.

“Barangsiapa menyambut orang yang membutuhkan tidak hanya melakukan tindakan amal, tetapi juga iman, karena dia mengakui Yesus di dalam saudara dan saudarinya,
” katanya.

“Terima kasih,”
lanjutnya, “atas kesetiaan Anda kepada Kristus, yang dimanifestasikan dalam kesaksian iman yang hidup, dalam ekumenisme praktis dari hubungan Anda dengan tetangga Anda, dalam amal penyambutan juga dari mereka yang berbeda, dalam menghormati setiap kehidupan manusia dan dalam kepedulian yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.”
 

St Athanasius, 'Bapa Ortodoksi,' diperingati setiap tanggal 2 Mei

 



Umat ​​Katolik memperingati St. Athanasius setiap 2 Mei. Uskup abad keempat ini dikenal sebagai "bapa ortodoksi" karena dedikasinya yang mutlak terhadap doktrin keilahian Kristus.
     
Ortodoksi (dalam bahasa Yunani: ὀρθοδοξία, ortodoksía, artinya "pendapat yang benar") adalah kepatuhan terhadap keyakinan-keyakinan yang benar, khususnya di dalam kehidupan beragama.
 
St. Athanasius lahir dari orang tua Katolik yang tinggal di kota Alexandria di Mesir pada tahun 296. Orang tuanya sangat berhati-hati untuk mendidik putra mereka, dan bakatnya menarik perhatian seorang imam lokal yang kemudian dikanonisasi sebagai St. Alexander dari Alexandria . 

Sekitar usia 19, Athanasius menghabiskan periode formatif di gurun Mesir sebagai murid St Antonius dalam komunitas monastiknya. Kembali ke Aleksandria, ia ditahbiskan sebagai diakon pada tahun 319, dan melanjutkan bantuannya kepada Aleksander yang telah menjadi uskup. Gereja Katolik, yang baru diakui oleh Kekaisaran Romawi, telah menghadapi serangkaian bahaya baru dari dalam.

Ancaman paling serius bagi Gereja abad keempat datang dari seorang imam bernama Arius, yang mengajarkan bahwa Yesus tidak mungkin ada secara kekal sebagai Tuhan sebelum inkarnasinya sebagai manusia. Menurut Arius, Yesus adalah makhluk ciptaan tertinggi, dan dapat dianggap "ilahi" hanya dengan analogi. Arian mengaku percaya pada "keilahian" Yesus, tetapi hanya berarti bahwa Dia adalah ciptaan Allah yang terbesar.

Penentang Arianisme melahirkan banyak kitab suci yang mengajarkan pra-eksistensi kekal Kristus dan identitasnya sebagai Tuhan. Meskipun demikian, banyak orang Kristen berbahasa Yunani merasa secara intelektual lebih mudah untuk percaya kepada Yesus sebagai setengah dewa yang diciptakan, daripada menerima misteri hubungan Bapa-Anak di dalam Ketuhanan. Pada 325, kontroversi memecah Gereja dan meresahkan Kekaisaran Romawi.

Pada tahun itu, Athanasius menghadiri Konsili Ekumenis Pertama, yang diadakan di Nicea untuk memeriksa dan menilai doktrin Arius berdasarkan tradisi kerasulan. Ini menegaskan kembali ajaran abadi Gereja tentang keilahian penuh Kristus, dan menetapkan Pengakuan Iman Nicea sebagai pernyataan iman yang otoritatif. Sisa hidup Athanasius adalah perjuangan terus-menerus untuk menegakkan ajaran konsili tentang Kristus.

Menjelang akhir hayat St. Alexander, dia bersikeras agar Athanasius menggantikannya sebagai Uskup Aleksandria. Athanasius mengambil posisi tepat ketika Kaisar Konstantinus, meskipun telah mengadakan Konsili Nicea, memutuskan untuk melonggarkan kecamannya terhadap Arius dan para pendukungnya. Namun, Athanasius terus-menerus menolak untuk menerima Arius dalam persekutuan, meskipun ada desakan dari kaisar.

Sejumlah Arian menghabiskan beberapa dekade berikutnya mencoba untuk memanipulasi uskup, kaisar dan Paus untuk bergerak melawan Athanasius, terutama melalui penggunaan tuduhan palsu. Athanasius dituduh melakukan pencurian, pembunuhan, penyerangan, dan bahkan menyebabkan kelaparan dengan mengganggu pengiriman makanan.

Arius jatuh sakit dan meninggal secara mengenaskan pada tahun 336, tetapi bidatnya terus hidup. Di bawah pemerintahan tiga kaisar yang mengikuti Konstantinus. Athanasius diasingkan setidaknya lima kali karena bersikeras pada Pengakuan Iman Nicea sebagai aturan iman otoritatif Gereja.

Athanasius menerima dukungan dari beberapa Paus, dan menghabiskan sebagian dari pengasingannya di Roma. Namun, Kaisar Konstantius berhasil memaksa satu Paus, Liberius, untuk mengutuk Athanasius dengan menculiknya, diancam akan dibunuh, dan diusir dari Roma selama dua tahun. Paus akhirnya berhasil kembali ke Roma, di mana ia kembali menyatakan ortodoksi Athanasius.

Konstantius bertindak lebih jauh dengan mengirim pasukan untuk menyerang imam dan jemaatnya. Baik tindakan ini, maupun upaya langsung untuk membunuh uskup, tidak berhasil membungkamnya. Namun, mereka sering mempersulit dia untuk tetap tinggal di keuskupannya. Dia menikmati istirahat setelah kematian Konstantius pada tahun 361, tetapi kemudian dianiaya oleh Kaisar Julian yang murtad, yang berusaha untuk menghidupkan kembali paganisme.

Pada tahun 369, Athanasius berhasil mengadakan pertemuan 90 uskup di Alexandria, demi memperingatkan Gereja di Afrika terhadap ancaman Arianisme yang terus berlanjut. Dia meninggal pada tahun 373, dan dibenarkan oleh penolakan yang lebih komprehensif terhadap Arianisme pada Konsili Ekumenis Kedua, yang diadakan pada tahun 381 di Konstantinopel.

St. Gregorius Nazianze, yang memimpin sebagian dari konsili itu, menggambarkan St. Athanasius sebagai “pilar sejati gereja”, yang “kehidupan dan perilakunya adalah aturan para uskup, dan doktrinnya adalah aturan iman ortodoks.”

Senin, 02 Mei 2022 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

 

Senin, 02 Mei 2022
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret 1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari." Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani, dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh 15:1.4-5)
     
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory, alleluia.

     
Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menugasi Santo Atanasius, Uskup-Mu, untuk membela keallahan Putra-Mu. Kami mohon semoga kebenaran ini semakin meresap di dalam hati kami sehingga kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalam cinta kasih.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
    
 
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
      
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:22-29)
   
"Berkerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
     
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)



 
Renungan
 
 
Fr. Lawrence, OP  (CC BY-NC-ND 2.0)

 

 Diakon Stefanus pada bacaan pertama, dia tidak terlalu siap untuk apa yang akan terjadi ketika dia terkejut dan ditangkap dan dibawa ke hadapan Sanhedrin. Tuduhan yang diajukan terhadapnya sangat serius dan itu bisa membuatnya kehilangan nyawanya. Dia harus memutuskan apa yang harus dilakukan saat itu. Lebih dari sekedar reputasinya, itu akan menjadi tentang keyakinan dan keyakinannya.

 Ini memang situasi yang menyedihkan, tetapi ketika para anggota Sanhedrin menatap Stefanus dengan saksama, wajahnya tampak seperti wajah malaikat. Sendirian dan dikelilingi oleh musuh-musuhnya, mereka mungkin terkejut dengan ekspresi ketenangannya. Kita mungkin tidak berada dalam situasi yang menyusahkan seperti Stefanus, tetapi situasi stres dan tidak bahagia adalah apa yang sering kita alami dalam hidup.

 Apa yang bisa kita lakukan dalam situasi seperti itu? Kita bisa resah dan cemberut dan ketidaksenangan tertulis di seluruh wajah kita. Atau kita dapat melakukan apa yang Tuhan inginkan dari kita, dan itu adalah percaya bahwa Dia akan membantu kita menangani situasi yang tidak menentu seperti itu. Itu harus menjadi keyakinan dan keyakinan kita. Hanya dengan begitu wajah kita akan terlihat seperti wajah malaikat.
 
  
  Hari ini, kita merayakan pesta salah satu santo yang dikenang sebagai pembela besar iman Katolik, dirinya sendiri seorang bapa dan penatua Gereja yang terkenal, yaitu St. Atanasius , juga dikenal sebagai pendukung ortodoksi Katolik melawan berbagai bidah, terutama terhadap bidat Arian yang kemudian tersebar luas dan mendapat dukungan bahkan di antara banyak uskup dan pemimpin sekuler.
  
  St Atanasius adalah Uskup dan Patriark Aleksandria, dan karena itu merupakan salah satu pemimpin Gereja yang paling senior dan berpengaruh pada masanya. Menanggapi bidat Arian yang tersebar luas baik di dalam Takhta dan di seluruh Gereja pada saat itu, St. Atanasius memimpin upaya untuk melawan kepalsuan para Arian dan mencoba yang terbaik untuk menyingkirkan ajaran sesat baik di Takhta maupun di luarnya. Dia adalah titik pusat upaya untuk kembali ke iman Kristen yang benar dan ortodoks. 
 
 St. Atanasius harus menanggung banyak cobaan dan tantangan atas semua upaya dan dedikasinya pada kebenaran Tuhan, melawan semua orang yang telah memilih untuk percaya pada diri mereka sendiri, versi iman yang sesat dan sesat, yang merupakan awal mula munculnya ajaran sesat itu. Ajaran sesat itu mengubah kebenaran Tuhan dan menggabungkannya dengan kepalsuan dan kebohongan, yang mungkin lebih dapat diterima dan enak daripada kebenaran itu sendiri, tetapi salah dalam esensi dan kebenaran.
 
  St Atanasius harus melawan otoritas sekuler dan semua uskup, imam dan pendukung awam dari bidat Arian antara lain, dan dia menghabiskan bertahun-tahun di pengasingan dari Takhta Aleksandria, diasingkan sebanyak lima kali tidak kurang. Begitulah cara St. Atanasius bertahan begitu banyak karena setia dan berkomitmen pada kebenaran Allah. St. Atanasius tetap berani dan kuat meskipun ada penentangan terhadapnya dan terlepas dari semua penghinaan, serangan dan penganiayaan lain yang dia terima.
 
   Pada akhirnya, St. Atanasius, usahanya yang tak kenal lelah, kesalehan pribadinya yang besar dan dedikasinya kepada Tuhan berperan sebagai bagian dari upaya yang lebih besar oleh banyak orang lain yang juga membela iman Kristen yang sejati dan tidak berubah seperti yang dijunjung oleh Konsili Ekumenis Nicea dan Konsili Ekumenis berikutnya. Bidat Arian akhirnya ditundukkan, dan iman yang benar akhirnya menang. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum kemenangan ini tercapai.
 
 Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua mengikuti jejak St. Atanasius dan terinspirasi oleh iman dan keberaniannya. Marilah kita semua tetap teguh dalam pengabdian dan komitmen kita kepada Tuhan, mengetahui bahwa kita mungkin harus menghadapi pertentangan dan tantangan dalam perjalanan iman kita, ketika iman kita mungkin ditantang oleh godaan dan kepalsuan yang ada di dunia ini dan di sekitar. kita, seperti yang pernah dialami St. Atanasius sendiri. Janganlah kita berkecil hati, karena yakinlah bahwa Tuhan sendiri akan menyertai kita, dan Dia akan membimbing kita melalui semua ini. 
 
  Semoga Tuhan menjadi penolong kita dan semoga Dia menguatkan kita semua untuk menjalani hidup kita dengan lebih setia mulai sekarang. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan banyak usaha baik kita mulai sekarang untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar. St Atanasius, pembela iman yang suci dan hamba Tuhan yang diberkati, doakanlah kami semua. Amin.  (RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 

Antifon Komuni (1Kor 1:23-24)
   
Kami memaklumkan Kristus yang tersalib, Kristus, kuasa dan kebijaksanaan Allah. Alleluya.
    
atau 1Kor 3:11

Tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus, alleluya.

No one can lay a foundation other than the one that is there, namely, Jesus Christ, alleluia.


Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Minggu, 01 Mei 2022 Hari Minggu Paskah III

 

Minggu, 01 Mei 2022
Hari Minggu Paskah III

“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St. Ignatius dari Antiokhia)
   
  
Antifon Pembuka  
(Mzm 65:1-2)     
   
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya. 

Iubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomni eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia. Dicite Deo, quam terribilia sunt opera tua, Domine! in multitudine virtutis tuae mentientur tibi inimici tui. Gloria Patri…(Mzm 65:1-3)

    

Doa Pagi

Ya Allah, umat-Mu selalu bersukacita karena semangatnya telah Engkau barui. Semoga kami yang hari ini bergembira karena telah Engkau angkat menjadi anak-Mu menantikan hari kebangkitan dengan harapan penuh syukur.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27b-32.40b-41)
  
    
"Kami dan Roh Kudus adalah saksi hal-hal ini."
  
Setelah ditangkap oleh pengawal Bait Allah, para rasul dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Imam Agung mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Penyelamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu: kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.” Mereka lalu menyesah para rasul, dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku akan memuji Engkau ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Aku hendak memuji nama-Mu ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; Ul: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan jadilah penolongku! Aku yang meratap Kauubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan dari Kitab Wahyu (5:11-14)
  
"Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan."
  
Aku, Yohanes, melihat dan mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua di surga; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa; dan aku mendengar suara nyaring dari mereka, “Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan, hikmat dan kekuatan, hormat, kemuliaan, dan puji-pujian!” Dan aku mendengar semua makhluk yang di surga dan yang di bumi, yang di bawah bumi dan yang di laut, dan semua yang ada di dalamnya, berkata, “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, puji-pujian dan hormat, kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk di surga itu berkata, “Amin!” Dan para tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Kristus, pencipta semesta alam, telah bangkit.
Ia penuh kasih kepada umat manusia.


Inilah Injil Suci menurut Yohanes (21:1-19) (Singkat: 21:1-14)

"Yesus mengambil roti dan ikan serta memberikannya kepada para murid."

Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai Danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat, lalu naik ke perahu. Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai akan tetapi murid-murid itu tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap itu!" Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, `Siapakah Engkau', sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya, "Benar, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!" Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepadanya, "Benar, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!" Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedihlah hati Petrus, karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya, `Apakah engkau mengasihi Aku'. Maka ia berkata kepada-Nya, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!" Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, ketika masih muda, engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Yesus berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku!"
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

Setiap kali kita berbicara tentang berjalan menyusuri jalan kenangan, kita berbicara tentang mengingat masa lalu yang indah dan mendapatkan perasaan nostalgia yang hangat.

Kita berbicara tentang bagaimana keadaan dulu ketika hidup lebih sederhana dan lebih lambat. Apakah itu lebih baik atau tidak, itu cukup sulit untuk dikatakan. Tapi hidup jelas lebih sederhana dan lebih lambat.

Tergantung pada apakah Anda adalah generasi “pelopor” atau “merdeka”, atau generasi milenial atau stroberi, Anda mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang masa lalu dan masa kini.

Sebuah cerita mengatakan bahwa seorang anak muda bertanya kepada kakeknya: Kakek, bagaimana kalian hidup sebelumnya tanpa teknologi, tanpa pesawat terbang, tanpa internet, tanpa komputer, tanpa AC, tanpa mobil, tanpa ponsel?

Kakek menjawab: Sama seperti bagaimana generasi Anda hidup hari ini: tidak ada doa, tidak ada kasih sayang, tidak ada kehormatan, tidak ada rasa hormat, tidak ada karakter, tidak ada rasa malu.

Ini pasti hanya lelucon, karena untuk mengatakan bahwa kepada anak-anak, perang akan dimulai.

Tetapi apapun situasinya sekarang, akan menyenangkan untuk mengingat dan mengenang masa lalu dan hari-hari yang telah berlalu, dan untuk melihat hal-hal dulu dan sekarang.

Dalam Injil, kita mendengar sekelompok murid yang agak tidak memiliki tujuan dan arah yang tampaknya masih tertidur secara rohani, meskipun Tuhan Yesus yang Bangkit telah menampakkan diri kepada mereka dua kali.

Dalam keadaan yang membosankan itu, Simon Petrus ingin pergi memancing dan yang lainnya mengikuti. Mungkin dengan tidak banyak yang bisa dilakukan, mereka hanya ingin kembali ke masa lalu.

Dan terutama bagi Simon Petrus, dia ingin kembali ke pekerjaan sebelumnya sebagai nelayan, dan memikirkan bagaimana sebelumnya dan bagaimana kehidupan telah berubah.

Tapi itu seperti “déjà vu” baginya, dengan begitu banyak hal yang membawa kembali kenangan masa lalu.

Pertama, adalah malam penangkapan ikan yang sia-sia, ketika pada suatu waktu dia juga bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa pun.

Kemudian atas dorongan orang asing itu, ada tangkapan ikan yang ajaib dan dia ingat pertemuan pertama dengan Yesus dan misi menjadi "penjala manusia".

Dan kemudian api arang itu tentu saja membawa kembali kenangan yang jelas. Belum lama berselang dan di atas api arang lain Petrus menyangkal mengenal Yesus, tidak hanya sekali tetapi tiga kali.

Jadi di pantai Laut Tiberias itulah banyak kenangan menjadi hidup bagi Petrus, dan juga bagi murid-murid lainnya. Dan di pusat ingatan itu tidak lain adalah Tuhan Yesus yang Bangkit sendiri.

Dan dengan masa lalu menjadi hidup di masa sekarang, Yesus mengajukan pertanyaan kepada Petrus: Apakah engkau mengasihi-Ku? Ini bukan pertanyaan tentang masa lalu, tetapi lebih untuk masa kini dan juga masa depan.

Ini adalah pertanyaan yang bukan hanya untuk dijawab oleh Petrus, tetapi juga untuk kita jawab.

Dan sebelum kita menjawab dengan “Ya, Tuhan, Engkau tahu aku mengasihi-Mu”, mari kita mengingat sedikit tentang masa lalu, terutama ketika cinta kita kepada Yesus diuji dan bagaimana kita menanggapi tantangan itu.

Tidak peduli bagaimana kita menanggapi di masa lalu, akan selalu ada masa-masa sulit dan cobaan hidup.

Tetapi apakah di saat-saat sulit atau di saat-saat pencobaan, marilah kita memiliki arah iman dan semoga keempat kata ini membantu kita dalam arah kita. Empat kata itu adalah: Pertama, Selanjutnya, Lalu, Terakhir.

Pertama – Tuhanlah yang telah membawa saya ke situasi ini. Kehendak Tuhan tidak akan pernah membawa saya ke tempat dimana kasih karunia Tuhan tidak akan melindungi saya. Dalam hal itu saya akan damai.

Selanjutnya – Tuhan akan menjaga saya dalam kasih-Nya untuk berperilaku sebagai anak-Nya dalam pencobaan ini. Tuhan tidak akan pernah memberi kita lebih dari yang bisa kita ambil. Dia akan membiarkan kita membungkuk, tetapi Dia tidak akan pernah membiarkan kita patah.

Kemudian – Dia akan mengubah cobaan menjadi berkat dan mengajari saya pelajaran yang Dia ingin saya pelajari. Tuhan tidak hanya ingin kita melaluinya. Dia ingin kita tumbuh melaluinya.

Terakhir – Pada waktu Tuhan yang baik, Dia akan membawa saya keluar darinya dan membiarkan saya bangkit dan bersinar. Kemudian kita akan menyadari bahwa agar cahaya bersinar terang, kegelapan harus hadir.

Jadi hanya empat kata untuk memberi kita arahan untuk membuat keputusan – Pertama, Selanjutnya, Lalu, Terakhir

Kita berdoa agar seperti Petrus, kami juga akan berkata dengan tegas: Ya, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.

Jadi baik di saat-saat sulit atau di saat-saat pencobaan, semoga kita tahu bahwa itu semua adalah waktu Tuhan.

Dan demikianlah setiap waktu, semoga selalu: Ya, Tuhan, Engkau tahu aku mengasihi-Mu.


Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Lukisan Duccio (abad ke 14) - Public Domain

 



Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya.

Sabtu, 30 April 2022 Hari Biasa Pekan II Paskah

 

Sabtu, 30 April 2022
Hari Biasa Pekan II Paskah
 
“Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” (Katekismus Gereja Katolik, 1324)

 
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan, alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu karena kami mengimani Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
  
   
"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."
    
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berhadap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
  
                             
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:16-21)
      
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
     
Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Dikatakan bahwa ketika membawa air dalam ember, untuk mencegah air tumpah, yang diperlukan hanyalah mengapungkan sepotong kayu di atas air di dalam ember.

Jika metode ini benar-benar berhasil, itu hanya menunjukkan bahwa bahkan tugas sederhana seperti membawa air dalam ember membutuhkan faktor penstabil.

Gereja juga membutuhkan faktor penstabil.

Apakah tugasnya adalah membagikan makanan kepada orang miskin atau membawa perdamaian ke situasi yang bermasalah, Gereja harus mengingat ini.

Artinya, tidak ada tugas yang terlalu kecil bagi Gereja untuk tidak menuntut kasih karunia Allah.

Dan pada tingkat pribadi, tidak ada tugas yang terlalu kecil bagi kita untuk tidak membutuhkan kasih karunia Tuhan.

Para rasul di Gereja perdana mengetahui pentingnya doa dan perlunya rahmat dalam setiap aspek kehidupan Gereja.

Mereka tahu dari pengalaman bahwa tanpa berdoa dan berdoa memohon kasih karunia Tuhan, mereka akan seperti perahu di tengah badai dan mereka akan menyerah pada kecemasan dan ketakutan.

Sangat sering, solusi untuk masalah yang kita hadapi dalam hidup sesederhana mengapungkan sepotong kayu di atas air.

Namun tentu saja membutuhkan doa dan kasih karunia Tuhan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
 
Author Andrewrabbott CC0

 


Doa Malam

Allah Bapa yang penuh kasih, semoga Putra-Mu yang bangkit hidup di tengah-tengah kami dalam kata-kata dan perbuatan kami. Jadikanlah kami saksi-saksi atas Engkau, yang selalu hendak menganugerahkan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

RENUNGAN PAGI

Jumat, 29 April 2022 Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena

 

Jumat, 29 April 2022
Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena
      
Keberanian adalah kebajikan moral yang membuat tabah dalam kesulitan dan tekun dalam mengejar yang baik. Ia meneguhkan kebulatan tekad, supaya melawan godaan dan supaya mengatasi halangan-halangan dalam kehidupan moral. Kebajikan keberanian memungkinkan untuk mengalahkan ketakutan, juga ketakutan terhadap kematian dan untuk menghadapi segala pencobaan dan penghambatan. Ia juga membuat orang reIa untuk mengurbankan kehidupan sendiri bagi suatu hal yang benar. "Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku" (Mzm 118:14). "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yoh 16:33). (Katekismus Gereja Katolik, 1808)  
 
    
Antifon Pembuka

Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.

Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.


Doa Pagi

   

Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
              
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
   
 
"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
  
Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di rumah Tuhan seumur hidupku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:4b)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan II Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
       
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
 
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:1-15)
   
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."
    
Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

      
Renungan

     
Kita tahu bahwa waktu dan air pasang tidak menunggu siapa pun.

Dengan kata lain, tidak ada yang bisa menentukan kapan sesuatu akan terjadi atau bagaimana hal itu akan terjadi.

Tetapi kita juga tahu bahwa semua waktu adalah milik Tuhan dan segala sesuatu terjadi pada waktu-Nya dan karena suatu alasan.

Pada waktu yang ditentukan, Allah mengutus Anak-Nya ke dunia untuk memulai pekerjaan keselamatan.

Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan Kabar Baik tentang keselamatan, ada kesulitan dan pertentangan.

Tetapi seperti yang dikatakan Gamaliel dalam bacaan pertama, "
Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah."

Jadi jika sesuatu terjadi, itu selalu karena suatu alasan. Dan jika sesuatu tidak terjadi, itu juga karena suatu alasan.

Tapi apapun yang terjadi, itu semua terjadi dalam waktu Tuhan dan dalam rencana Tuhan.

Kita harus menaruh iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan dan mengikuti waktu dan rencana-Nya.
(RENUNGAN PAGI)   
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
Antifon Komuni (1Yoh 1:7)

Jika kita berjalan dalam terang sama seperti Allah berada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa, alleluya.

If we walk in the light, as God is in the light, then we have fellowship with one another, and the blood of his Son Jesus Christ cleanses us from all sin, alleluia.
   
Doa Malam
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena telah menerima jaminan keselamatan abadi. Kami mohon, perkenankanlah kami mengerahkan segala upaya agar dapat mencapainya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 
    
Ekaristi adalah jaminan yang paling aman dan tanda yang paling jelas bahwa harapan besar akan surga baru dan dunia baru, di mana terdapat keadilan, Bdk. 2 Ptr 3:13. akan terpenuhi. Setiap kali misteri ini dirayakan, "terlaksanalah karya penebusan kita" (LG 3) dan kita memecahkan "satu roti..., obat kebakaan, penangkal racun, sehingga orang tidak mati, tetapi hidup selama-lamanya dalam Yesus Kristus" (Ignasius dari Antiokia, Eph. 20,2). (Katekismus Gereja Katolik, 1405)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy