Senin, 25 Juli 2022 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Senin, 25 Juli 2022
Pesta Santo Yakobus, Rasul

"Dari semula Yakobus giat penuh semangat. Ia mengesampingkan semua kepentingan dunia hingga ia mati dibunuh." (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
 
  
  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
 
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)     
  
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
        
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PSL 830/MTB 172
Ref. Yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai
atau: Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16) 
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.  
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (20:20-28)
     
"Cawan-Ku akan kamu minum"
    
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
 Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
  
 
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merayakan pesta besar salah satu Rasul kudus Tuhan, yaitu St. Yakobus Rasul, juga dikenal sebagai St. Yakobus Agung untuk membedakannya dari St. Yakobus Kecil, yang merujuk kepada St. Yakobus putra Alfeus atau St. Yakobus, salah satu pemimpin pertama Gereja Yerusalem dan saudara Tuhan. Rasul St. Yakobus adalah kakak laki-laki dari Rasul dan Penginjil St. Yohanes, keduanya putra Zebedeus si nelayan.

St Yakobus dipanggil bersama dengan adiknya ketika mereka sedang memancing di danau Galilea, kemungkinan dekat Kapernaum di mana Tuhan memulai pelayanan-Nya setelah pembaptisan-Nya. Akibatnya, dia termasuk di antara para Rasul pertama yang dipanggil oleh Tuhan, bersama dengan St. Petrus dan St. Andreas, yang juga bersaudara dan nelayan. Dia mengikuti Tuhan bersama dengan orang lain yang dipanggil dan meninggalkan segalanya, memulai kehidupan pelayanan yang setia kepada Tuhan.

St Yakobus juga dianggap sebagai salah satu yang paling dekat dengan Tuhan seperti yang ditunjukkan di seluruh Injil bahwa dalam banyak kesempatan dalam pelayanan Tuhan, dia bersama dengan St. Petrus dan St. Yohanes, adik laki-lakinya, sering oleh sisi Tuhan, selama Transfigurasi-Nya, pada saat Dia membangkitkan putri seorang pejabat yang telah meninggal, serta saat-saat terakhir sebelum penangkapan-Nya selama penderitaan-Nya di Taman Getsemani.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa seperti yang kita dengar dalam perikop Injil hari ini, ibu dari St. Yakobus dan St. Yohanes datang kepada Tuhan dan meminta bantuan khusus dan posisi kehormatan bagi anak-anaknya. Pada saat itu, seperti sekarang ini, dapat duduk di sebelah kiri dan kanan orang penting benar-benar suatu kehormatan besar, yang tidak mudah diperoleh atau diberikan, dan biasanya merupakan tanda kehormatan besar atau hubungan dengan orang yang disebutkan.

Murid-murid lain marah ketika mereka mendengar upaya perebutan kekuasaan yang tampaknya tidak adil ini dari kedua Rasul dan ibu mereka, tetapi Tuhan dengan tegas mengungkapkan apa artinya menjadi pengikut dan murid-Nya, baik kepada ibu St. Yakobus maupun St. Yohanes, kepada kedua Rasul itu sendiri, dan kepada murid-murid lainnya. Menjadi pengikut Kristus tidak seperti menjadi pengikut tuan, raja, dan pemimpin lain di dunia ini, seperti yang terakhir mencari kekuasaan dan pengaruh, untuk ketenaran dan kemuliaan, dan untuk pengejaran duniawi lainnya.

Tuhan Yesus sendiri berkata kepada St. Yakobus dan St. Yohanes, bahwa jika mereka mengikuti Dia, maka mereka harus siap untuk minum dari cawan yang akan Dia minum, dan pada saat itu, mereka berdua tidak benar-benar mengerti apa yang Tuhan dimaksud dengan ungkapan ini. Sebenarnya, cawan ini adalah cawan penderitaan yang juga Tuhan bicarakan lagi tepat sebelum Dia ditangkap dan menderita rasa sakit penyaliban, penderitaan penolakan dunia, penganiayaan dari mereka yang menolak untuk percaya kepada-Nya , dan penderitaan menanggung beban dosa seluruh dunia.

Dan Tuhan Yesus berkata kepada kedua Rasul, bahwa memang, mereka akan berbagi dalam cawan yang akan Dia minum, dan ini adalah wahyu yang singkat namun penting bahwa mengikuti Tuhan tidak dimaksudkan untuk mengejar ketenaran, pengaruh, kemuliaan duniawi. , kekuasaan, kekayaan, dan banyak hal lain yang biasanya kita inginkan ketika kita mengikuti seseorang. Sebaliknya, mengikuti Tuhan berarti penderitaan, bersiap untuk menanggung penderitaan yang mungkin datang kepada kita, dan mengikuti Tuhan juga dapat berarti kesulitan dan tantangan yang mungkin menghadang kita sewaktu kita melaksanakan kehendak Tuhan.

St Yakobus sendiri adalah orang yang mengalami ini secara langsung pada kesempatan paling awal, karena menurut Kisah Para Rasul dan juga tradisi Gereja, St Yakobus adalah yang pertama jika bukan di antara yang paling awal dari Dua Belas Rasul yang menderita kemartiran untuk demi Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul, disebutkan bahwa raja Herodes Agripa menangkap St. Yakobus dan memasukkannya ke dalam penjara, sebelum menangkap St. Petrus karena tindakan ini menyenangkan orang-orang Farisi dan banyak orang Yahudi.

Tetapi sebelum St. Yakobus menjadi martir, kira-kira satu dekade setelah kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dia telah berhasil melakukan pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa bagi Tuhan, dan dia dipuji atas penginjilan negeri-negeri yang jauh, sejauh semenanjung Iberia, apa yang sekarang bagian dari Portugal dan Spanyol. Tempat Suci St. Yakobus yang paling terkenal, Katedral Santiago de Compostela di utara Spanyol, adalah tempat Rasul ini pernah berkhotbah kepada orang-orang kafir setempat dan menabur benih iman di antara mereka.

Dan kita melihat bagaimana Rasul Tuhan ini telah diubah dari seorang nelayan biasa yang rendah hati, dan dari seorang manusia dunia yang mungkin mencari kebaikan dan kemuliaan dunia, menjadi seorang hamba Tuhan yang setia dan berbakti, yang melakukan semua yang dia bisa lakukan. untuk membawa Kabar Baik tentang keselamatan Tuhan, kebenaran dan kasih-Nya kepada semua orang, bahkan di negeri-negeri yang jauh, sebuah pekerjaan yang tanpa kehormatan dan kemuliaan duniawi.

Lalu, apa pentingnya hal ini bagi kita semua? St Yakobus mengingatkan kita bahwa kita masing-masing juga telah dipanggil oleh Tuhan untuk mengikuti Dia, dan dengan apa yang telah kita bahas sebelumnya, mengikuti Tuhan berarti kita berjalan di jalan-Nya dan menempatkan Dia di pusat kehidupan kita. hidup, dan bukan untuk mencari kemuliaan dan kekuasaan duniawi, atau ketenaran atau pengaruh, atau kesenangan dan kemudahan bagi kita. Sebaliknya, mengikut Tuhan memang bukan tentang diri kita sendiri, tetapi tentang bagaimana kita bisa mengabdi kepada-Nya dan menaati kehendak-Nya melalui setiap perkataan, tindakan, dan perbuatan kita dalam hidup.

Apakah kita mau dan mampu mengikuti jejak St. Yakobus, Rasul? Apakah kita bersedia mengikuti Dia dalam dedikasinya untuk melayani Tuhan, untuk menginjili orang-orang yang kita miliki dalam hidup, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi yang lebih penting, melalui setiap tindakan dan perbuatan kita? Kita perlu mencurahkan waktu dan usaha kita, tidak hanya dalam nama tetapi juga dalam perbuatan, dan menginspirasi banyak orang lain untuk mengikuti teladan kita, sehingga dengan tindakan dan teladan kita, kita dapat membawa lebih banyak orang lebih dekat kepada Tuhan.

Semoga Tuhan menyertai kita dan membimbing kita dalam perjalanan iman kita bahwa setiap dari kita, bahwa melalui inspirasi dan syafaat Rasul St Yakobus, kita dapat menjadi lebih kuat dalam iman dan menjadi lebih seperti Kristus dan menjadi lebih setia dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita semua diubah dari makhluk keinginan dan keserakahan, ego dan kesombongan, menjadi anak-anak Tuhan yang setia dan saleh, mulai sekarang. Semoga Tuhan memberkati kita dan usaha kita, usaha dan perbuatan baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.
(RENUNGAN PAGI)   

Antifon Komuni

Mereka minum piala Tuhan, dan menjadi teman Allah.

They drank the chalice of the Lord, and became the friends of God.
      
Doa Kesabaran

Puji Syukur, No. 143

Allah yang Mahamurah, Engkau tetap sabar ketika umat-Mu Israel tidak setia. Dengan penuh kesabaran pula Engkau menuntun orang berdosa untuk bertobat, sebab Engkau tidak menginginkan pendosa menderita atau menjadi binasa. Dengan sabar dan penuh kasih Engkau mengulurkan tangan-Mu dan menunjukan jalan tobat; yang bertobat Engkau ampuni dan Kau rangkul dengan mesra.

Ya Bapa, berilah kami hati yang lapang, agar kami dapat menerima orang lain seperti apa adanya, dan dapat memahami kekurangannya, karena kami pun sering salah dan khilaf. Semoga kami tidak mudah mencela dan berprasangka, tidak pula terlalu cepat mengumpat dan mencerca, atau mengadili dan menghukum sesama. Semoga kami dapat menerima saudara yang bersalah dengan penuh cinta, mangampuni dan memaafkan kesalahannya. Semoga api kasih selalu mengarahkan sikap kami. Sebab kasih itu sabar, kasih itu murah hati. Kasih itu menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.

Ya Bapa, berikanlah kami kesabaran, agar tidak mudah putus asa menghadapi kesulitan dan tantangan; jauhkanlah pula kami dari sikap gegabah dan suka mengambil jalan pintas. semoga dengan penuh kesabaran kami menantikan kerahiman-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
Doa Malam
 
Yesus teladan kerendahan hati, semoga dalam hidup ini aku mampu melayani sesamaku, terlebih mereka yang tidak sepaham dengan aku dan siap membantu di mana pun aku dibutuhkan. Amin. 

 

Karya: BONDART/ISTOCK.COM

Orang Kudus hari ini: 24 Juli 2022 St. Kristina


24 Juli adalah peringatan St. Kristina. Dia adalah seorang martir di Gereja awal. Kematiannya pada tahun 300 M adalah contoh lain dari mereka yang tanpa pamrih memberikan hidup mereka untuk membela Iman dan menyebarkan pesan Injil. Tiga belas tahun setelah kematiannya, Konstantinus Agung mengesahkan Kekristenan dan dibaptis sebelum dia meninggal.

Saint Kristina lahir sekitar tahun 290 M. Kekaisaran Romawi semakin kacau dengan banyak pemberontakan dan perang. Kekristenan tidak hanya ilegal dan dilarang, tetapi orang Kristen ditangkap dan dianiaya secara fisik dan dieksekusi.

St Kristina lahir di Tyro di wilayah Tuscany, Italia. Kota ini dibangun di sebuah pulau di danau dekat Bolsena yang telah tenggelam. Ayahnya, Urban Anicii, adalah Prefek Romawi untuk pulau itu. Dalam istilah hari ini, posisinya adalah kombinasi dari gubernur dan hakim. Ayahnya secara kokoh bersekutu dengan Kekaisaran Romawi. Orang-orang Kekaisaran Romawi menyembah banyak dewa, seperti mitologi Yunani. Urban sangat terikat pada bermacam-macam dewa Romawi. Itu adalah cara hidup sebelum Kekristenan menguasai.

Urban adalah musuh bagi orang-orang Kristen, dan hampir tidak ada satu hari pun yang berlalu ketika dia tidak memanggil salah satu orang beriman ke hadapannya dan menghukum mereka dengan penderitaan dan kematian. Kristina hanyalah seorang anak kecil, tetapi saat melihat ini, dia dikejutkan oleh betapa tak kenal takut dan bahagianya orang-orang Kristen selama siksaan mereka. Dia ingin tahu orang macam apa ini, mengapa mereka dianiaya dan apa yang memberi mereka kekuatan untuk menanggung penderitaan yang mereka alami.

  

Kristina mencari seseorang yang bisa mengajarinya tentang iman Kristen. Belakangan, dia dibaptis sebagai orang Kristen tanpa sepengetahuan orang tuanya. Tak lama kemudian, dia mengambil berhala ayahnya, terdiri dari emas dan perak, dan dengan bantuan orang lain, memecahkannya menjadi beberapa bagian dan memberikannya kepada orang miskin. Ayahnya sangat marah dan memutuskan untuk membalas aib yang dilakukan kepada para dewa dengan darah putrinya. Awalnya dia mencoba untuk memenangkan hatinya dengan kebaikan. Dia terus mendorongnya untuk meninggalkan Kristus dan dia menolak. Dia dilaporkan mengatakan: “Lakukan dengan saya apa pun yang engkau suka, ayahku tersayang; engkau dapat mengambil hidup saya, tetapi iman Kristus engkau tidak memiliki kekuatan untuk merobek hatiku. Juruselamatku akan menguatkanku untuk menderita dengan sabar semua yang telah engkau ancam.”

Ayahnya memerintahkan dia untuk dipukuli. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda rasa sakit dalam penderitaannya. Ayahnya memukulinya lagi tetapi Kristina melihat ke surga dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah membantunya menanggung rasa sakitnya. Ayahnya kemudian memerintahkan agar dia diikat ke roda besi. Api dinyalakan di bawahnya untuk memanggang gadis itu. Saat dia menyanyikan lagu pujian, dia tetap tidak terluka oleh api. Ayahnya kemudian melemparkannya ke penjara bawah tanah hanya untuk memulai lagi keesokan harinya.

Saat berada di ruang bawah tanah, seorang malaikat muncul padanya dan menyembuhkan luka-lukanya. Malaikat mendorongnya untuk bertekun dan memberinya jaminan bantuan ilahi. Ketika ayahnya mendengar tentang kesembuhannya, dia mengirim seorang algojo ke penjara untuk mengikatkan sebuah batu besar di lehernya dan melemparkannya ke danau. Malaikat yang sama yang mengunjunginya sehari sebelumnya membawanya dengan selamat ke pantai. Ayahnya berada di samping dirinya sendiri dan mengirimnya kembali ke penjara bawah tanah. Malam itu ayahnya meninggal. Dia ditemukan tewas keesokan paginya. Diduga dia meninggal karena stroke atau apoplexy yang disebabkan oleh kemarahannya yang tidak terkendali.

Dio adalah pengganti Urban sebagai Prefek. Dia bahkan lebih kejam terhadap orang Kristen daripada Urban. Dia menyuruh Kristina membawanya dan memerintahkan sebuah dudukan besi untuk dibangun dan diisi dengan minyak dan tar mendidih. Kristina dipanggil dan dibenamkan dalam buaian. Dia membuat Tanda Salib dan berkata kepada para prajurit, “...kalian punya alasan untuk membaringkanku seperti anak kecil dalam buaian; karena ini hampir setahun sejak saya lahir dalam Baptisan Kudus.” Dia tidak terluka atau mengalami rasa sakit melalui cobaan itu.

Dio kemudian menyuruh Kristina dibawa ke kuil Apollo. Dia diarahkan untuk membuat pengorbanan yang pantas untuk Apollo. Ketika Kristina melangkah ke kuil, dia membuat Tanda Salib dan gambar Apollo jatuh dari altar dan pecah menjadi ribuan keping. Para prajurit yang membawa Kristina ke kuil ketakutan dan melepaskannya dengan berkata, “Sesungguhnya Allah orang Kristen adalah satu-satunya Allah yang benar.” Banyak dari mereka yang menyaksikan peristiwa ini menjadi Kristen.

Julian menggantikan Dio sebagai Prefek. Dia bahkan lebih kejam. Dia memberi Kristina pilihan: berkorban kepada para dewa atau dibuang ke dalam tungku yang menyala-nyala. Dia tidak akan melakukannya sehingga mereka melemparkannya ke dalam tungku. Dia tinggal di dalamnya selama lima hari tanpa cedera - seperti teman-teman Daniel dalam Perjanjian Lama selama pengasingan mereka di Babel. (Lihat Daniel Bab 3). Karena itu tidak berhasil, Julian menyuruh Kristina dibawa ke gua dengan banyak binatang buas. Dia membuat Tanda Salib dan tidak ada binatang yang menyentuhnya. Dia menyanyikan pujian untuk Tuhan dan hewan-hewan mendengarkan. Para penjaga, yang bosan dengan lagunya, menjulurkan lidahnya. Dia akhirnya diikat ke tiang dan ditembak dengan panah. Dengan itu, Kristina pergi ke surga untuk bertemu dengan Penciptanya.

Suatu hari Minggu di tahun 1263, seorang Imam Jerman, Peter dari Praha, sedang merayakan Misa di atas makam St. Kristina di kota Bolsena. Ketika dia mengangkat tuan rumah, darah mulai menetes di tangannya dan ke Altar. Setahun kemudian, setelah penyelidikan dan otentikasi, keajaiban itu dikonfirmasi. Hal itu sangat menggerakkan Paus Urbanus IV sehingga ia melembagakan pesta baru Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi). Kain koporal linen putih bernoda darah masih dapat dilihat di Katedral Orvieto di utara Roma. St Kristina adalah seorang santa yang sangat populer di Barat dan merupakan salah satu santo pelindung para pelaut, pemanah, dan tukang giling. Peninggalannya sekarang berada di Palermo di Sisilia.
 
St. Kristina memberi kita contoh iman yang teguh dan setia yang memungkinkan kita untuk bertumbuh dalam kehidupan Kristen kita. Seperti Kristina, kita mungkin terpanggil untuk membela iman kita lebih atas dasar keyakinan pribadi dan gaya hidup daripada benar-benar menyerahkan hidup kita. Dari teladannya dan contoh para martir yang tak terhitung jumlahnya, kita memiliki kesempatan untuk menjadi murah hati dan tanpa pamrih dalam kehidupan kita sendiri di dalam komunitas kita. Tuhan memberkati.
 
Foto oleh form PxHere

Minggu, 24 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII

 

Minggu, 24 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XVII
 
"Ketika sebuah komunitas gerejani mulai berkompromi dengan dunia, dengan budaya yang sepenuhnya sekuler, itu adalah tanda bahwa ia telah kehilangan akar kerasulan dan, dengan demikian, itu sangat jelas identitasnya." — Kardinal Raymond Burke

  
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.
 

God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
 
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
 
    
Doa Pagi
  

Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus. Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah pada harta yang abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:20-33)
 
"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata."
 
Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan berfirman, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PSL 816/MTB 146
Ref. Pada hari aku berseru kepada-Mu, jawablah aku ya Tuhan. 
Atau: Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu.
4. Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku. Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!  
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (2:12-14)
 
"Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran."
 
Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena tidak disunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kamu bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 8:15)
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."  
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:1-13)
 
"Mintalah, maka kamu akan diberi."
 
Pada waktu itu Yesus sdang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami, sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika di antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjami aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kamu, yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu minta roti? Atau seekor ulat, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
 
Renungan

 Sebagai orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan Yesus adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah Bapa kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan. Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan diberi?"  Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena kita malas untuk berjuang.
 
  Dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang kisah Abraham yang agak menakjubkan, yang berdiri di hadapan Tuhan, dan dia memohon dan bernegosiasi dengan Tuhan untuk tidak menghancurkan kota Sodom dan Gomora. Keberanian dan ketekunan Abraham benar-benar sesuatu, dan dibutuhkan banyak iman dan keberanian untuk melakukan ini dengan Tuhan. Namun dalam melakukan ini, Abraham mengajari kita sesuatu dan Tuhan Allah juga menunjukkan sesuatu kepada kita. Abraham percaya pada belas kasihan Tuhan, dan Tuhan juga menunjukkan bahwa Dia mengalah ketika Abraham memohon belas kasihan-Nya.
  
  Yesus juga memberi kita pengajaran yang sangat membesarkan hati tentang meminta, mencari, dan mengetuk. Ya, itu memang sangat menggembirakan. Tetapi jika memang demikian, lalu mengapa ada orang yang mengatakan bahwa doa mereka tidak dikabulkan? Dan mungkin kita adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan tidak menjawab doa-doa kita. Maka iman kita terguncang, kita marah kepada Tuhan, dan kita bertanya-tanya apakah kita harus terus percaya kepada Tuhan. Apa gunanya percaya kepada Tuhan ketika Dia tidak mendengar atau menjawab doa-doa kita?   Mungkin kita berdoa agar anak kita diterima di sekolah pilihan kita, tapi ditolak. Kita kecewa. Mungkin kita harus melihat doa kita dan melihat tentang apa itu. Sangat sering kita menyatakan kebutuhan kita terlebih dahulu. Kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita menginginkan ini dan kita menginginkan itu. Tetapi kita lupa untuk mengakui Tuhan apa adanya, bahwa Dia adalah Bapa kita, seperti dalam doa yang Yesus ajarkan kepada kita, yang dimulai dengan kata “Bapa Kami”. Dan kita juga perlu mengakui bahwa Allah Bapa kita adalah pengasih dan penyayang. Itu adalah “titik lemah” Tuhan, dan karena kita memohon belas kasihan-Nya, Tuhan pasti akan menunjukkan kepada kita betapa penuh belas kasih-Nya.
 
 Di dalam berdoa semoga kita senantiasa mengajukan permohonan-permohonan kepada Tuhan, lebih-lebih dalam kesempatan Novena seperti Novena St.Antonius dari Padua, Novena di tempat peziarahan Bunda Maria dst.. Memang dalam relasi dengan Tuhan kebanyakan kita hanya dapat meminta, namun sering ada orang-orang yang mengajukan permohonan aneh-aneh sehingga ketika doanya tidak dikabulkan lalu putus asa dan tidak pernah berdoa. Jika berdoa mengajukan permohonan kepada Tuhan kita diharapkan ‘dalam nama Yesus’, artinya permohonan-permohonan demi keselamatan jiwa kita sendiri maupun sesama dan saudara-saudari kita. Permohonan demi keselamatan jiwa itu tidak lain adalah agar kita hidup saling mengasihi sebagaimana diperintahkan oleh Yesus, sebagai tanda bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
  
"Doa Tuhan adalah kesimpulan seluruh Injil" (Tertulianus, or. 1). "Ketika Tuhan mewariskan kepada kita rumusan doa ini, Ia menambahkan pula: "Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Jadi setiap orang dapat menyampaikan pelbagai macam doa ke surga seturut kebutuhannya; tetapi ia harus selalu mulai dengan doa Tuhan, yang merupakan doa utama" (Tertulianus, or. 10).(Katekismus Gereja Katolik, 2761)
   
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)

Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
    
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me. O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
    
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.

Antifon Komuni (Mzm 103:2)
  
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
 
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.

atau (Mat 5:7-8)

Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah.
 
Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God.
    
atau (Mat 13:45-46)
   
Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas: inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam
 

Orang Kudus hari ini: 24 Juli 2022 St. Kristina

RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 23 Juli 2022 St. Brigitta dari Swedia

  St. Brigitta dari Swedia (1303–23 Juli 1373), seorang wanita agung dan suci, hamba Allah yang setia yang kita peringati hari ini. St. Brigitta dari Swedia adalah seorang mistikus dan religius terkenal, yang menjadi dayang Ratu Swedia, sekaligus terkenal karena banyak karya dan kegiatan amalnya, dalam kepeduliannya terhadap orang miskin dan yang membutuhkan. Setelah suaminya meninggal, keinginannya yang terus-menerus untuk melayani orang sakit dan orang miskin menginspirasinya untuk mendirikan sebuah ordo religius, yang kemudian dikenal sebagai Bridgettines / Ordo St. Brigitta. Mereka semua berkomitmen untuk merawat orang sakit dan orang miskin di masyarakat.

  St Brigitta dikenal karena ziarahnya di seluruh dunia Kristen, sebagian karena kebutuhannya untuk mengesahkan dasar ordo religiusnya. Sepanjang ziarah itu, dia terus melayani orang miskin dan orang sakit, bahkan di tengah pandemi Black Death yang berkecamuk saat itu. Ketika dia berada di Roma di mana dia tinggal sampai kematiannya, dia melanjutkan banyak perbuatan baiknya, yang membuatnya dikenang dengan baik oleh orang-orang, yang tersentuh oleh kemurahan hati, cinta dan kebaikannya. Kita semua juga harus terinspirasi oleh iman dan kasih yang telah ditunjukkan St. Brigitta, dalam mengikuti Tuhan dan perintah-perintah-Nya. Pada tahun 1999, Paus Yohanes Paulus II memilih Brigitta sebagai santa pelindung Eropa. Hari perayaannya dirayakan pada 23 Juli (sebelumnya nya 8 Oktober)

 Semoga inspirasi dari St. Brigitta dari Swedia memberdayakan kita semua untuk berjalan semakin setia di jalan Tuhan dan semoga kita semua semakin bersemangat dan berdedikasi dalam segala hal, menjadi diri yang benar-benar layak bagi Tuhan. Amin.

 

Carl Larsson | Wikipedia Public Domain

 

Sabtu, 23 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVI

Sabtu, 23 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVI

Orang yang dicintai itu berada di dalam lubuk hati pencintanya, tanpa rasa takut apa pun juga. (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)


Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.


Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.
     

Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
      
"Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?
  
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.
     

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:24-30)
     
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
 
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
Orang Kristen menyesalkan praktik takhayul karena bertentangan dan berlawanan dengan kepercayaan kepada Tuhan. Termasuk dalam praktik takhayul adalah konsultasi horoskop, peramal dan membaca garis tangan, dll.

Bacaan pertama menunjukkan bahwa orang-orang menggunakan Bait Allah sebagai semacam objek takhayul agama dengan mengucapkan kata-kata yang menyesatkan seperti "Ini adalah tempat kudus Tuhan."

Kontradiksinya adalah bahwa mereka tahu bahwa mereka berada di hadirat Allah namun mereka tetap melanjutkan jalan mereka yang berdosa.

Agama menjadi semacam takhayul ketika kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Tuhan dan datang ke gereja untuk mendapatkan artikel keagamaan apa pun, namun tidak ada perubahan dalam cara kita yang berdosa.

Perumpamaan Injil menyoroti praktik dosa dan takhayul dalam hidup kita, tetapi Allah penuh kasih. Semoga lalang keberdosaan kita perlahan berkurang dan semoga kita menghasilkan panen yang kaya akan cinta sejati bagi Allah dan sesama. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

 
 Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui dukungan doa maupun donasi.  
Doa Malam

Allah Bapa Mahasetia, kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu. Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki benar-benar terlaksana, apabila kami mengimani serta mematuhi Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

   
CC0
 
 
  RENUNGAN PAGI

 

Katalog Buku Liturgi dan Peribadatan Gereja Katolik

Berikut kami bagikan buku-buku liturgi yang sebagian besar mengalami perubahan. Anda dapat memesannya melalui tautan yang ada. Perlu diketahui renunganpagi.id hanya menginformasikan tidak menjualnya langsung, pemesanan online pada tautan yang ada dilayani oleh Toko Rohani Obor / Kanisius Media.

 

Alkitab Deuterokanonika XL (huruf besar)

https://tokopedia.link/vsRV8rvgQrb

 


Tata Perayaan Ekaristi - 2020, buku Imam

https://tokopedia.link/tLLIuszgQrb



Tata Perayaan Ekaristi- 2020, buku umat

https://tokopedia.link/VJWtFxIgQrb


Puji Syukur - Nasional (Kecil) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/HUEwuYBgQrb



Puji Syukur - Nasional (Besar) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/HhYLfHGgQrb

 

Puji Syukur - KAJ (Kecil) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/NRfgwqliQrb

 

Puji Syukur - KAJ (Besar) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/YZFcHDuiQrb

 

Madah Bakti - TPE 2020 besar (untuk umat)

https://tokopedia.link/H3bsD8LgQrb


Mazmur Tanggapan Edisi Baru

(Untuk paduan suara, organis, pemazmur)

https://tokopedia.link/DnDkho4gQrb















Jumat, 22 Juli 2022 Pesta Santa Maria Magdalena

 

Jumat, 22 Juli 2022
Pesta Santa Maria Magdalena

“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung) 
  
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
  
"Impian mempelai perempuan."
  
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, MTAB 061 / PSL 843 
Ref. Jiwaku haus akan Dikau, ya Tuhan, Allahku
atau Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu. 
       
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:18) 
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (20:1.11-18)
 
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
    
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
   
Maria Magdalena (Piero di Cosimo)
 


Kemunculan Maria Magdalena dalam Injil agak mendadak, namanya mungkin berarti dia berasal dari kota Magdala (diduga berada di pantai barat Laut Galilea).

Menurut Lukas 8:2 dan Markus 16:9, Yesus membersihkan dia dari "tujuh iblis". Itu bisa berarti bahwa dia berada di bawah semacam kerasukan atau pengaruh jahat yang serius.

Namun terlepas dari reputasinya yang terkenal selama berabad-abad yang digambarkan dalam agama, seni, sastra, dan dalam buku-buku dan film-film fiksi terkemuka baru-baru ini, sebagian besar disepakati hari ini bahwa tidak ada bukti alkitabiah atau ekstra alkitabiah yang kuat yang menunjukkan bahwa dia pernah menjadi pelacur, atau kekasih rahasia atau istri Yesus, atau ibu dari anak-anak-Nya.

Injil Lukas mengatakan bahwa setelah Yesus membebaskannya dari "tujuh iblis", dia mengikuti Yesus dan bergabung dengan kelompok perempuan yang mendukung Yesus dan murid-murid-Nya dengan cara mereka sendiri.

Tetapi pada penyaliban, penguburan dan Kebangkitan itulah Maria Magdalena menjadi menonjol.

Dia ada di sana di kaki salib bersama Bunda Maria dan murid terkasih Yohanes; dia berada di pemakaman Yesus itu; dan dia ada di sana di makam sangat awal pada hari pertama minggu itu.

Dan di sanalah Yesus menampakkan diri kepadanya dan memanggilnya dengan namanya.

Dalam Maria Magdalena, kita melihat transformasi yang lambat dan sunyi dari saat dia dilahirkan kembali oleh Yesus hingga saat Dia memanggilnya dengan nama pada kebangkitan-Nya.

Dia memiliki masa lalu yang kelam, dan mungkin bahkan setelah itu diabaikan dan dicap dengan penolakan.

Tetapi dalam peristiwa penyaliban, penguburan dan Kebangkitan, Maria Magdalena menunjukkan kesetiaan, keberanian dan cinta bahkan melampaui kematian.

Yesus yang Bangkit juga mengutusnya kepada para murid dan untuk mengumumkan kepada mereka bahwa Dia telah bangkit, dan itulah sebabnya dia dihormati sebagai Rasul dari Para Rasul.

Jadi jika setiap orang suci memiliki masa lalu, maka setiap pendosa juga memiliki masa depan. Tetapi sama seperti Maria Magdalena menaruh masa depannya di dalam Yesus, semoga kita juga menyerahkan masa depan kita ke tangan Yesus dan mendengar Dia memanggil kita dengan nama. (RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 

Antifon Komuni (2Kor 5:14.15)

Kasih Kristus mendorong kita, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

The love of Christ impels us, so that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and was raised.
 
Lisensi foto Maria Magdalena:  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
 
 Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui dukungan doa maupun donasi.  
 

Pernikahan dan Tradisi Kroasia

 


Keluarga adalah salah satu institusi yang paling terkena dampak krisis di zaman kita yang dekaden ini. Sentimen agama dan moral praktis menghilang seolah-olah tercabik-cabik. Tingkat perceraian sangat tinggi—diperkirakan 50% pernikahan berantakan. Selain itu, ada serikat pekerja terlarang, yang umum dan tampaknya tanpa konsekuensi.


Itulah mengapa sangat baik untuk mendengar—lihatlah!—bahwa terlepas dari kedengkian zaman, ada sebuah kota di dunia ini yang belum menyerah pada kerusakan universal dan di mana ikatan keluarga begitu kuat sehingga tidak ada catatan perceraian.


Kota istimewa ini adalah Siroki-Brijeg. Terletak di Bosnia, sekitar 26.000 penduduk asal Kroasia, selalu siap untuk mempertahankan iman Katolik mereka bahkan dalam menghadapi kesulitan terburuk.


Menurut tradisi Kroasia, ketika pasangan menikah, imam berkata kepada mereka bahwa mereka telah menemukan salib mereka satu sama lain: "Ini adalah salib untuk mencintai, untuk membawanya bersamamu, sebuah salib yang tidak untuk dibuang tetapi untuk disimpan."


Ketika pengantin memasuki gereja pada hari pernikahan mereka, mereka membawa salib bersama mereka. Ketika saatnya tiba untuk bertukar janji mereka, pengantin wanita dan pria meletakkan tangan kanannya di salib sehingga kedua tangan disatukan di salib.


Imam menutupi tangan mereka dengan stolanya ketika mereka mengucapkan janji perkawinan, menurut ritus Gereja, untuk setia satu sama lain, dalam suka dan duka, dalam sakit dan sehat, sampai maut memisahkan mereka.


Kemudian, alih-alih saling berciuman, pengantin pria dan wanita mencium salib. Mereka yang menyaksikan upacara itu mengerti darinya bahwa jika salah satu dari mereka meninggalkan yang lain, dia meninggalkan Kristus di kayu Salib.


Setelah upacara, pengantin baru membawa salib yang diberkati ke rumah mereka dan meletakkannya di tempat yang terhormat. Itu akan selamanya menjadi acuan dan tempat doa keluarga.


Suami dan istri akan mengajar anak-anak mereka untuk mencium salib setiap hari dan tidak tidur seperti orang kafir, tanpa terlebih dahulu mengucap syukur kepada Yesus. Mereka tahu bahwa Yesus memegang mereka dan tidak ada yang perlu ditakuti.


Laporan dari beberapa situs Katolik tepercaya mengatakan bahwa “Siroki-Brijeg luar biasa … karena dalam ingatan kolektif tidak pernah ada satu perceraian pun di antara umat Katolik Kroasia di kota itu.”


Apa penjelasan untuk fakta yang begitu luar biasa?


Pertama, konsisten dengan tradisi Kroasia yang mendalam, penduduk kota ini hampir 100% Katolik, dan mereka menjalankan iman mereka dengan sangat serius. Mereka menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk mempertahankan pernikahan yang tak terceraikan dan keluarga monogami yang dibentuk oleh penyatuan seorang pria dan seorang wanita—sebagaimana dinyatakan dalam Konstitusi negara itu—dengan restu dari Gereja Bunda Suci.


Namun, apa yang menandai sikap religius yang mendalam ini adalah bahwa mereka melihat  pernikahan sebagai  sebuah salib yang tak terpisahkan bersatu dengan Salib Kristus. Hal ini menyebabkan pasangan menghadapi persatuan mereka tanpa romantisme, harapan palsu, atau ilusi. Secara realistis, mereka tahu bahwa di lembah air mata ini setiap orang memiliki kekurangan. Tidak ada saling pengertian tanpa saling melatih kesabaran.


Pandangan Katolik tentang perkawinan inilah yang mencegah terjadinya perceraian dan perpisahan. Ketika pencobaan, kesalahpahaman, ketidaksepakatan dan kesulitan yang biasa terjadi pada semua pernikahan muncul, kedua pasangan berlutut di depan salib dan dengan iman yang tak tergoyahkan meminta kekuatan untuk menanggungnya, karena kuk Tuhan kita “mudah, dan beban-Nya ringan.” Sikap ini sesuai dengan keyakinan bahwa salib akan memberi mereka kekuatan untuk mengatasi cobaan sehari-hari jika mereka mendasarkan pernikahan mereka di atasnya.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy