Kamis, 23 Juli 2009 :: Hari Biasa Pekan XVI

Kamis, 23 Juli 2009
Hari Biasa Pekan XVI


Doa Renungan

Yesus, Engkaulah Guru dan pengajar kami, cairkanlah hati kami yang menebal dan bukalah mata kami yang melekat tertutup, agar yang Engkau perlihatkan kami ketahui dan yang Engkau katakan kami pahami. Dan pada akhirnya kami dapat berbalik kepada-Mu dan Kausembuhkan dari luka-luka kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bimbingan Allah secara pribadi bagi umat terpilih terungkap dalam relasi-Nya dengan Musa. Dia membimbing Musa untuk menyiapkan umat agar dapat melihat tanda kehadiran-Nya bagi mereka. Lalu Allah berjumpa dengan Musa dan umat-Nya dalam peristiwa-peristiwa alam yang dahsyat (awan, guntur gemuruh, petir dan halilintar).

Pembacaan dari Kitab Keluaran (19:1-2.9-11.16-20b)

"Tuhan turun ke Gunung Sinai di hadapan seluruh umat."

Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama. Setelah berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai. Bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap=siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat." Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. Gunung Sinai ditutpi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung sangat gemetar. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. Tuhan lalu turun ke atas Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Antar Bacaan
Ayat
. (Dan 3:52-54.56)
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U :
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U :
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U :
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U :

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Para murid-Nya mempertanyakan mengapa Yesus mengajar dalam bentuk perumpamaan. Ia lalu menjelaskan bahwa inilah jalan untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat mengerti kata-kata-Nya. Apalgi tidak semua orang diberi karunia untuk memahami Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)


"Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."


Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?" Jawab Yesus, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: 'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.' Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Inilah Injil Tuhan kita!

Doa Renungan
Tuhan kami menyadari bahwa Engkau sebenarnya mengaruniakan hati yang baik, juga mata yang terbuka sehingga kami dapat melihat. Tapi kerap kali kami kurang menggunakan semua pemberian-Mu dengan baik, begitu juga hari ini. Tuhan janganlah Engkau murka akan kelemahan-kelemahan kami tapi sempurnakanlah kekurangan kami agar kami menjadi semakin penuh dan pada akhirnya dapat merasakan dan melihat surga abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Renungan

Ternyata agar dapat mengenal dan memahami rencana Allah hanya ada satu kunci yaitu membuka hati dan menipiskan hati yang sudah menebal. Panca indera dapat menipu kita; melihat dan mendengar apa yang bukan sesungguhnya. Apakah kita sudah membuka hati kita bagi Dia?





RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy