| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 22 Juli 2009, Pw. St. Maria Magdalena

Rabu, 22 Juli 2009
Pw. St. Maria Magdalena

Kesetiaan akan berbuah kebaikan dan belas kasih. Tanpa kesetiaan seseorang tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Tanpa kesetiaan pada kekasih, seseorang tidak akan dapat memenangkan perhatian dan cinta kekasihnya. Maria Magdalena begitu setia pada Yesus dan ia menjadi orang pertama yang melihat-Nya setelah bangkit. Bagaimana dengan aku?
(RUAH)

Doa Renungan

Ya Yesus yang baik, kadang kami merasa jauh dari-Mu, bahkan kami merasa Kautinggalkan. Ubahlah pikiran dan hati kami agar semakin yakin bahwa Engkau selalu ada beserta kami. Seperti halnya Engkau menghibur Maria Magdalena yang takut Kautinggalkan. Tambahkanlah pula dalam diri kami suatu keyakinan bahwa Engkau telah menyiapkan suatu jalan dan tempat di rumah Bapa agar kami merasa dekat dan merasa aman. Bersama Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Paulus mengungkapkan betapa besar cinta Kristus karena Dia telah mati untuk semua orang. Dan selanjutnya setiap orang dipanggil sebagaimana halnya Kristus tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan bagi Dia yang telah mati dan hidup bagi mereka. (RUAH)

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)

"Sungguh yang baru sudah datang."

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat.
(Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau. 3.Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)

"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?

Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Doa Renungan
Allah Bapa yang penuh belas kasih, kami tahu banyak kekurangan dalam diri kami. Bahkan hari ini kami pun tidak berjalan di jalan yang Engkau tunjukkan bagi kami. Ampunilah dan baharuilah kami agar dapat mempersiapkan diri kami dan pada akhirnya nanti, kami layak pergi kepada Bapa-Mu dan Bapaku, Allah-Mu dan Allahku. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Renungan

Katanya, jika hati perempuan terpikat pada seseorang laki-laki, itu akan dibawa sampai mati. Anda boleh setuju, boleh tidak. Saya pernah mendengar pengakuan perempuan bahwa bila ia sudah jatuh cinta dan mencintainya seorang laki-laki, perasaan cinta itu akan tetap di dalam hatinya. Katanya, cinta itu telah mengukir hatinya. Waduh...!!

Pengalaman seperti itu kiranya dialami oleh Maria Magdalena, yang hari ini kita peringati. Setelah disapa oleh Yesus, ia tertarik pada pribadi-Nya. Ia terpikat dan jatuh cinta. Maka tidak mengherankan ketika orang yang dicintainya itu meninggal, ia tetap setia "mendampinginya". Maria datang ke makam, ke kubur Yesus. Namun yang didapati adalah kubur kosong. Mula-mula ia beranggapan bahwa jenazah Yesus dicuri orang. Kehilangan orang yang dicintainya menyebabkan dirinya menangis. Tampak bahwa cintanya pada pribadi Yesus begitu mendalam. Dalam keadaan kalut, sedih, duka, orang tidak bisa mendengar dan melihat dengan jernih. Terbukti bahwa saat Yesus menyapa pun, Maria Magdalena tidak mengenali-Nya. Bahkan ia mengira bahwa yang mengajak bicara itu adalah penjaga makam atau yang mengambil jenazah Yesus. Baru setelah nama "Maria" terdengar di telinganya, Maria Magdalena mengenali suara siapa itu.

Kiranya, cara mencintai Yesus seperti Maria Magdalena ini bisa menjadi salah satu contoh bagi kita. Mencintai sampai mengenali suara-Nya. Maksudnya, Maria mengajak kita semua untuk mengenali suara Yesus lewat hati kita. Maria mengajak kita untuk peka mendengar sapaan Yesus lewat telinga kita, lewat orang-orang yang ada di sekitar kita, lewat orang-orang yang kita jumpai, yang kita lihat lewat mata kita. Santa Maria Magdalena, ajarilah kami peka untuk mendengar sapaan Yesus pada saat sekarang ini.





J. Kristanto, Pr / INSPIRASI BATIN 2009

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy