| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 1 Desember 2010 Pw B. Dionisius & Redemptus

Rabu, 1 Desember 2010
Pw B. Dionisius & Redemptus

Berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau. -- Mzm 5:7

Doa Renungan

Terimakasih Bapa atas kemurahan-Mu. Engkau mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Kami percaya bahwa Engkau selalu memberi yang terbaik untuk perjalanan hidup ini. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.

Kerajaan Surga sering digambarkan dengan perjamuan. Gunung Sion atau Yerusalem menjadi tempat dilangsungkannya perjamuan surgawi itu. Dengan demikian seluruh perjalanan hidup manusia diarahkan ke Gunung Sion, Yerusalem surgawi. Di sana tidak akan ada lagi rasa sedih, duka nestapa dan air mata. Semua larut dalam sorak sorai dan sukacita dalam Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)

"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."

Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Tiap manusia tidak mampu hidup seorang diri. Kehadiran orang lain sangat penting dalam mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Keadaan sakit menjadi saat tak berdaya yang sangat memerlukan bantuan orang lain. Yesus hadir sebagai sahabat untuk menyelamatkan manusia. Karena itu para pengikut Kristus harus saling memberi dan berbagi dengan sesamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)

"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."


Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Hati yang penuh belas kasih mendatangkan keselamatan banyak orang. Hati merasa tidak nyaman ketika melihat orang lain menderita. Ada dorongan sangat kuat yang terus mengusik untuk segera mencari solusi sehingga permasalahan cepat teratasi. Saling memberi dan berbagi menjadi solusi terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan hidup bersama.

Doa Malam

Tuhan Yesus terimakasih atas mukjizat penggandaan roti. Dengan mengucap syukur dan membagi roti, Engkau memberi pelajaran kepadaku untuk selalu bersyukur atas apa yang kuterima dan rela berbagi dengan sesama. Berilah padaku ketekunan untuk melakukan semuanya itu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy