Hari Minggu Biasa XXIV
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
Antifon Pembuka
Damai sejahtera, ya Tuhan, berikanlah kepada mereka yang berharap kepada-Mu, agar terbuktilah kebenaran para nabi. Dengarkanlah doa hamba-hamba dan umat-Mu.
Doa Renungan
Allah Bapa kami yang maharahim, meskipun kami mencari jalan sendiri yang lain de-ngan jalan-Mu, namun Engkau datang juga kepada kami. Orang berdosa Kau ajak bertobat dan yang ter-sesat Kau cari. Perkenankanlah kami selalu saling memberi kesempatan, mencari yang hilang, dan bangga serta gembira, karena persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan kembali. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Keluaran (32:7-11.13-14)
"Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3.4.12-13.17.19; Ul: Luk 15:18)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 1:12-17)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita perdamaian itu kepada kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-32)
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni
Amat berhargalah Kasih Setia-Mu, ya Tuhan umat manusia bernaung di bawah sayap-Mu.
Renungan
LUAPAN BELAS KASIH ALLAH
Saudara-saudari yang terkasih,
Ada pepatah yang mengatakan: “Berbuat salah dan dosa adalah kodrat kemanusiaan, tetapi mengampuni adalah kodrat ilahi!” Pepatah ini menjadi pokok pengajaran Yesus kepada kita semua, sebagai pesan Injil hari Minggu ini (Lukas 15:1-32).
Kalau salah dan dosa adalah kodrat kemanusiaan, maka ada: “dosa pribadi; ada dosa sesama, dan ada cinta kasih dan belas kasih Allah!” Contoh:
- Dosa pribadi: Dosa anak si bungsu dalam Injil (ayat 18: “Aku akan bangkit dan pergi kepada Bapa-Ku dan berkata kepadanya: bapa, aku berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa!”)
- Doa Sesama: dosa si sulung (ayat 29-30: .... telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah melanggar perintah bapa ...... tetapi anak bapa yang memboroskan harta kekayaan dengan pelacur-pelacur .... dst.).
- Cinta kasih dan belas kasih Allah. Dosa itu tidak sama dengan orang berdosa. Dosa harus dihapus dan dimatikan, tetapi orang berdosa harus mendapat tempat, supaya bertobat, mendapat pengampunan dan berkat, sehingga selamat. Cinta kasih dan belas kasih Allah itu digambarkan sikap bapa dalam kisah Injil (Lukas 15:31-32... Anak-ku, engkau selalu bersama-sama aku ... kita patut bersukacita dan bergembira, karena adikmu telah mati dan hidup kembali, telah hilang dan ditemukan kembali).
Saudara-saudari yang terkasih,
Buah cinta kasih dan belas kasih Allah kepada kita orang-orang berdosa ini, menjadi nyata dalam wafat-Nya di kayu salib, dimana lambung-Nya ditikam dengan tombak dan mengalirlah tetes darah dan air sebagai sumber rahmat dan pengampunan dosa-dosa kita.
Hanya hati yang seluas samudra memungkinkan orang-orang berdosa menyesali dirinya dan meninggalkan dosa-dosanya dan kembali kepada Tuhan, seperti si anak bungsu (ayat 20-21 : Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa).
Saudara-saudari yang terkasih,
Manakala kita ini masih memiliki rasa kecewa terhadap kesalahan dan dosa sesama, seperti si sulung dalam Injil hari ini. Jangan-jangan kita ini orang berdosa yang tidak tahu diri. Padahal belas kasih dan pengampunan merupakan ciri khas para pengikut Kristus. Kita seringkali kurang sadar, lupa diri dan kurang merasakan bahwa kasih sayang Allah sudah dilimpahkan kepada kita. Contoh: Saya mengaku dosa, dosa-dosa ku diampuni, saya dikaruniai kesehatan dan tata kehidupan yang lumayan baik dan kecukupan, lebih dari orang lain. Mengapa masih bersikap seperti si sulung? Pemarah dan iri hati (ayat 28). Merasa diri tidak pernah melanggar perintah Allah (ayat 29). Sikap memandang rendah orang lain, menuduh dan memfitnah (ayat 30).
Belas kasih Allah tidak akan mengalir kepada orang yang masih memiliki sikap menganggap diri benar dan memandang rendah orang lain. Sebab Allah berkenan kepada orang yang rendah hati. (Lukas 18:9.14)
Saudara-saudari yang terkasih,
Orang-orang kristiani, berkat Sakramen Pembaptisan dan Sakramen Penguatan mengambil bagian dalam tugas Imamat Kristus, Imam Agung kita. Maka kita juga harus siap menjadi tanda dan saluran “luapan belas kasih Allah dalam Yesus Kristus, Juruselamat Kita” kepada dan bagi sesama kita.
Salam dan berkat,
Pastor St. Endrokaryanto, SCJ