Pendalaman Mazmur 51 Pengakuan Dosa (Bulan Kitab Suci 2010 Keuskupan Agung Semarang)

MAZMUR 51

1. MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 51:3-4.12-13.17.19;R: Luk 15:18), re = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

2. MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-18; R: 3a), do = f, 3/4, PS 813, rev PS 602
Ref. Ya Tuhanku, hapuslah dosaku.
Mohon ampun kami orang berdosa.
Ayat.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menuru kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendiri aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakan hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari pada ku.
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.


Mzm 51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51-2) ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. (51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!


Ayat 3
  • Pemazmur mengungkapkan kesesakan hati karena berdosa, rasa bersalah; sehingga memohon belas kasih, pengampunan dan kerelaan hati-Nya untuk membersihkannya dari dosa.
  • Pemazmur menggunakan istilah “hesed” kasih setia akan perjanjian; istilah “raham” rahim-belaskasih.



Mzm 51:2 (51-4) Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

Ayat 4
  • Pemazmur secara tidak langsung mengungkapkan bahwa dosa menjadikan dia kotor; maka Allah dimohon tidak hanya mengampuni tetapi juga membersihkannya.
  • Disinilah ungkapan “najis” bangsa Israel dinyatakan. Kenajisan fisik membuat tidak layak ikut ibadat (Yeh 36:25; Bil 19). Kenajisan rohani membuat diri merasa kotor dan bersalah.



Mzm 51:3 (51-5) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Mzm 51:4 (51-6) Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.

Ayat 5-6
  • Langkah pertama pertobatan: sadar sebagai pendosa. Kejatuhan manusia membuat dosa membelenggu dan hubungan dengan Allah dirusakkan; sehingga adil bila Allah menghukum.
  • Hukuman bukan untuk membinasakan, tetapi untuk memulihkan. Jika dosa digambarkan sebagai hutang, hukuman merupakan cara manusia membayarnya.


Mzm 51:5 (51-7) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Mzm 51:6 (51-8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

Ayat 7-8
1. Manusia dilahirkan dalam dunia yang penuh dosa; meski demikian Allah berkenan kebenaran dalam batin manusia suara Allah dalam hati manusia.

Mzm 51:7 (51-9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Mzm 51:8 (51-10) Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!

Ayat 9-11
  • Pemazmur minta ampun lagi pada Allah dengan “hisop” (peralatan ibadat untuk percikan). Hisop – jenis tumbuhan semak yang daunnya harum; tangkai dan daunnya diikat dengan pita merah jingga untuk percikan darah korban dan air suci (Kel 12:22; Bil 19:18).
  • Pentahiran dengan hisop merupakan pembersihan dari dosa oleh Allah sendiri, sehingga lebih putih daripada salju (Rat 4:7).
  • Pembersihan itu membuahkan sukacita dan sorak-sorai.

Mzm 51:9 (51-11) Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
Mzm 51:10 (51-12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Mzm 51:11 (51-13) Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Mzm 51:12 (51-14) Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Ayat 12-14
  • Pemazmur sekarang mohon pentahiran hati, karena dosa berawal dari kecenderungan hati yang jahat. Pemazmur ingin bersih dari dalam.
  • Pemazmur juga minta “roh yang teguh”-roh yang rela dan siap sedia melakukan kehendak Allah, jangan diambil darinya supaya dapat hidup sepenuhnya bagi Allah, yang membahagiakan.

Mzm 51:13 (51-15) Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Mzm 51:14 (51-16) Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!
Mzm 51:15 (51-17) Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
Mzm 51:16 (51-18) Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
Mzm 51:17 (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Mzm 51:18 (51-20) Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
Mzm 51:19 (51-21) Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.

Ayat 15-19
  • Ayat-ayat ini merupakan janji pemazmur untuk memuji dan mengajarkan kerahiman Allah. Tindakan ini juga merupakan ungkapan “terimakasih” umat Israel waktu itu. Isi dari puji-pujian adalah TINDAKAN Allah yang adil dan penuh kerahiman, yang memulihkan kembali hubungan manusia – Allah.
  • Pemazmur menegaskan, pertobatan lebih berkenan daripada kurban sembelihan tanpa roh pertobatan dan hati yang rela.
Sumber: Panduan Bulan Kitab Suci 2010 Keuskupan Agung Semarang.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy