| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 17 Oktober 2011 Pw St. Ignatius dari Antiokia, Uskup-Martir

Senin, 17 Oktober 2011
Pw St. Ignatius dari Antiokia, Uskup-Martir

“Janganlah kita buta terhadap kebaikan Kristus.” (St. Ignatius dari Antiokia)

Antifon Pembuka

Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Doa Pagi

Bapa, melalui rahmat pembaptisan aku telah Kauangkat menjadi anak-Mu. Kuatkanlah imanku saat aku dalam kebimbangan dalam menghadapi arus jaman yang berubah-ubah ini. Demi Yesus Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamatku. Amin.

Iman Abraham pernah diuji Allah dengan mengurbankan Ishak anaknya. Ia percaya bahwa Allah sedang merencanakan yang indah baginya. Karena taat kepada perintah Allah, akhirnya Abraham diangkat menjadi bapa kaum beriman. Sekarang, kaum beriman disebut sebagai keturunan Abraham. Terlebih, berkat iman akan kebangkitan Kristus sebagai dasar iman Katolik.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)

"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."

Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Harta merupakan salah satu godaan dalam hidup manusia. Segala cara dihalalkan untuk mendapatkan harta yang melimpah. Melimpahnya harta menjadi ukuran kebahagiaan. Padahal, semua harta dunia itu sifatnya sementara dan tidak abadi. Hanya harta surgawi yang menjanjikan kebahagiaan yang kekal. Orang beriman mesti lebih dulu mengumpulkan harta surgawi.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)

"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"


Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Ketamakan menjadi sebuah bahaya atau virus dalam relasi manusia dengan Allah. Kerakusan akan harta kekayaan bisa menghalanginya untuk menyerahkan seluruh diri dan hidupnya kepada Tuhan. Ia justru tidak kaya di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya, Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk tidak kuatir akan apa pun dalam hidup mereka. Tuhan sungguh peduli akan kelangsungan hidup manusia, bukan hanya di dunia ini, tetapi menghantarnya sampai kepada kehidupan kekal.

Doa Malam


Yesus, segala yang kumiliki bersumber dari kemurahan-Mu. Tolonglah aku jika mulai tergoda dan terjebak dalam ketamakan. Ingatkanlah aku untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan uluran tangan-Mu sehingga mereka dapat merasakan kebaikan-Mu dan memuliakan Dikau. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy