| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 17 November 2011 Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati

Kamis, 17 November 2011
Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati


DAMAI SEJAHTERA YANG TERSEMBUNYI

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Yesus menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu."
(Luk 19:41-42 )

Antifon Pembuka

Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku. Sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekalipun, itu kalian lakukan bagi-Ku.

Doa Renungan


Tuhan Yesus Kristus, Engkau menangisi Yerusalem karena kebebalan hati mereka. Bukalah mata-hati kami agar sungguh dapat memahami ajaran-Mu dan melakukannya sehingga kami memperoleh sejahtera sejati. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)


"Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."

Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, "Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini, dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!" Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, "Kalau pun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami." Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itu pun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon. Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di kota Modein, "Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!" Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)

1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
2. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilan-Nya; Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Daku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)


"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"

Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, "Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Sejak zaman raja Daud, Yerusalem menjadi ibukota kerajaan Israel. Dan pada zaman Yesus Yerusalem adalah kota pemerintahan gubernur Romawi. Selain itu, Yerusalem juga menjadi pusat kegiatan doa, peribadatan dan korban. Sebab Bait Allah yang menjadi simbol paling suci dan sangat dijunjung tinggi umat Israel berada di Yerusalem. Orang yang berdosa dan minta pengampunan Allah harus pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban berupa hewan atau binatang. Maka kita bisa membayangkan bahwa pada zaman Yesus kota Yerusalem mempunyai peran yang sangat besar dan luar biasa. Namun oleh karena perannya yang sangat besar dan luar biasa, kota Yerusalem menjadi rebutan bagi banyak orang. Hal ini tidak disadari oleh penduduk kota Yerusalem. Penduduk yang begitu bangga dan membesar-besarkan Yerusalem tidak menyadari bahwa kota itu sedang dalam ancaman kehancuran. Kehancuran tidak hanya menimpa orang tetapi seluruh bangunan yang ada di Yerusalem.

Saudara-saudari terkasih,

Dalam Injil hari ini kita mendengar bagaimana Tuhan Yesus Kristus mengungkapkan kesedihannya terhadap Yerusalem dan para penduduknya. Ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dan melihat kota itu untuk terakhir kalinya, Yesus menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan para tembokmu." Ramalan Yesus ini menjadi nyata. Pada tahun ketujuhpuluh sesudah Masehi kota Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan jenderal Titus baik penduduk maupun bangunan yang ada di Yerusalem. Peristiwa yang menyedihkan dan membawa duka tidak pernah dipikirkan oleh penduduk kota Yerusalem. Sebab mata mereka sudah tertutup oleh dosa.

Saudara-saudari terkasih,

Kehancuran kota Yerusalem baik penduduk maupun bangunannya dipengaruhi oleh sikap penduduk kota Yerusalem yang tidak peduli dengan peringatan Allah. Sebagai kota paling besar dan paling ramai saat itu, penduduk kota Yerusalem terbawa oleh pengaruh-pengaruh dunia yang menjauhkan mereka dari Allah. Mereka menjauhkan diri dari Allah dan melanggar perintah-perintah Allah. Mereka tidak memikirkan bagaimana caranya membuat kota Yerusalem menjadi lebih baik dan berkenan di mata Allah. Akibatnya, Allah murka dengan perilaku orang-orang Yerusalem yang berbuat dosa dan kejahatan tanpa mau bertobat. Hal yang sama bisa terjadi dalam hidup kita. Kita sebagai orang Katolik dan Kristen terkadang mengalami suatu peristiwa pahit yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh ketidakmampuan kita dalam memahami peringatan-peringatan dari Tuhan. Kalau kita mau jujur dan teliti, ada peristiwa tertentu dalam kehidupan kita yang diberikan oleh Allah sebagai peringatan bagi kita. Melalui peristiwa khusus, Allah mau menyadarkan kita agar kita mau bertobat.

Saudara-saudari terkasih,

Kita perlu belajar untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mendatangkan damai sejahtera bagi kehidupan kita. Meski terkadang damai sejahtera itu tersumbunyi bagi kita. Artinya ada sesuatu yang awalnya kelihatan baik tetapi pada akhirnya berakibat buruk. Misalnya, seorang pemuda yang diajak untuk berjudi. Ketika pemuda itu mulai berjudi dia sering mendapat kemenangan. Keuntungan demi keuntungan dia raih. Pemuda itu menjadi bahagia dan bangga dengan pekerjaannya sebagai seorang penjudi. Apalagi pemuda itu bisa membeli rumah dan memiliki banyak uang dari hasil berjudi. Namun setelah lima tahun berselang, pemuda tersebut mulai mengalami kekalahan. Karena kekalahan yang terus-menerus, pemuda itu menjual rumah dan segala yang dia miliki. Sampai suatu ketika pemuda itu meminjam uang teman-temannya untuk berjudi. Hasilnya dia tetap kalah. Dengan hutang yang banyak si pemuda mulai hdup miskin. Bahkan dia masuk penjara sebab tidak mampu membayar utang yang banyak. Sementara ada sesuatu hal yang awalnya pahit tetapi akhinya membawa damai sejahtera.

REFLEKSI:


Apakah aku sudah melakukan sesuatu yang membawa damai sejahtera atau sesuatu yang membawa kehancuran?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia membawa damai sejahtera dan menyadarkan manusia akan dosa. Tuntulah agar kami selalu melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan dan damai sejahtera bagi kami dan seluruh umat manusia termasuk bangsa dan negara kami. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 7043 - Renungan Lumen Indonesia

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy