| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 29 November 2011 Hari Biasa Pekan I Adven

Selasa, 29 November 2011
Hari Biasa Pekan I Adven

Kita memerlukan Allah menjelma, yang akan mati, agar kita hidup --- St Gregorius dari Nazianze


Antifon Pembuka

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Doa Pagi

Allah yang kuasa, jika anak-anak-Mu di dunia ini hidup dalam takut akan Tuhan, hidup mereka penuh kedamaian dan keserasian. Semoga kami pun dapat meneladan mereka dalam hidup ini, menjadi orang yang takut akan Tuhan dan hidup dalam hikmat-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nubuat Yesaya tentang perdamaian memang mengagumkan. Akar dari perdamaian itu adalah pengenalan akan Tuhan, yakni upaya menjalin hubungan yang intensif dengan Allah secara terus-menerus. Jika Allah menjadi dasar setiap tindakan seseorang, maka seluruh bumi akan diliputi dengan damai. Maka, orang yang suka menciptakan permusuhan pasti tidak sedang mengabdi Allah, melainkan mengabdi (baca: budak) keinginan sendiri.


Bacaan dari Kitab Yesaya (11:1-10)

"Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan."

Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh penasihat dan keperkasaan, roh pengenal dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggangnya. Pada waktu itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan bersama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Mu yang kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat.
(Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Ul: 7)
1. Ya Allah, kiranya raja mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia kan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.


Ini wahyu: Kebijaksanaan dinyatakan kepada orang kecil, bukan para ahli! Maka, kalau ingin menjadi bijaksana, selamilah kehidupan orang-orang kecil. Dalam 'bahasa' yang setara, jika ingin menjadi bijaksana, jadilah rendah hati! Kepongahan tidak pernah menjadi 'rumah' kebijaksanaan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:21-24)

"Yesus bergembira dalam Roh Kudus."

Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, namun tidak mendengarnya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan



Allah menyatakan diri kepada orang kecil dan sederhana. Pewahyuan Allah itu tidak dapat dibeli; juga hal itu tidak dapat diperoleh karena kecerdikan manusia. Murid yang rendah hati mampu melihat dan mendengar apa yang didambakan oleh para nabi dan para raja.

Doa Malam


Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putra dan Roh Kudus, kemahakuasaan dan kerahiman-Mu tak terjangkau oleh pikiranku yang sempit ini. Namun penyertaan-Mu sangat aku rasakan dalam hidup ini. Terima kasih, ya Allah Tritunggal Mahakudus. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy