| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 10 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 10 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

Jagalah hatimu bersih dan Tuhan akan melindungi kamu ---- Tomas a Kempis

Antifon Pembuka

Datanglah, ya Tuhan, tampakkanlah wajah-Mu, maka selamatlah kami.

Doa Renungan


Allah yang Mahakuasa, Engkau berkenan kepada Nabi Elia untuk melaksanakan mukjizat-Mu. Perkenankanlah kami juga menjadi saksi-saksi-Mu yang hidup dalam sikap dan perbuatan kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nabi Elia, pembuat mukjizat itu, tampil di Israel sebagai pembawa damai. Ia diutus "untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub." Perutusan yang sama mesti menjadi tugas profetis setiap umat beriman.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-4.9-11)

"Elia akan datang lagi."

Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.


Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allelya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.


Sama seperti Yohanes Pembaptis tidak diakui, malahan mengalami sengsara dan dibunuh, demikian juga Yesus, Sang Anak Manusia ditolak dan akan dibunuh seperti dia. Ini Dia hadapi demi cinta-Nya kepada manusia dan hanya karena cinta.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)

"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Salah satu prinsip Intan sebagai mahasiswi adalah selalu berbicara yang baik tentang semua teman-temannya. Intan selalu memuji dan berusaha menceritakan kebaikan teman-temannya dan selalu mengucapkan terima kasih atas kebaikan orang lain. Kebiasaan ini membuat Intan disukai banyak orang dan memiliki banyak kawan. Hal ini pulalah yang membuat Intan disegani dan dihormati.

Sikap yangs sama ditunjukkan Yesus dalam bacaan hari ini. Yesus berbicara mengenai Yohanes Pembaptis, bukan menjelek-jelekkan dia, tetapi memberitahukan kepada banyak orang siapa Yohanes Pembaptis itu. Yohanes Pembaptis menderita dan dibunuh. Yohanes diperlakukan buruk. Hal inilah yang akan menimpa Yesus juga. Yesus memperkenalkan kebaikan Yohanes sekaligus juga kebaikan-Nya. Murid-murid Yesus pun akhirnya mengerti siapa Yohanes untuk lebih mengerti siapa Yesus.

Tuhan Yesus Kristus, bantulah aku supaya aku bisa memperkenalkan-Mu kepada teman-temanku melalui sikap dan tutur kataku yang positif. Dengan demikian, mereka dapat mengenal dirinya sendiri dan mengasihi orang lain dengan tulus. Amin.


Doa Masa Adven

Ya Allah, Bapa yang Mahakudus kami bersyukur kehadirat-Mu, karena lewat masa penantian ini Engkau menjanjikan Juruselamat yakni Yesus Kristus, Putra-Mu. Kedatangan-Nya dinubuatkan oleh para nabi dan dinantikan oleh Perawan Maria dengan cinta mesra.
Dialah Adam baru yang memulihkan persahabatan kami dengan Dikau. Ia penolong yang lemah dan menyelamatkan yang berdosa. Ia membawa damai sejati bagi kami dan membuat semakin banyak orang mengenal Engkau, dan berani melaksanakan kehendak-Mu. Ia datang sebagai manusia biasa, untuk melaksanakan rencana-Mu dan membukakan jalan keselamatan bagi kami.
Pada akhir zaman ia akan datang lagi dengan semarak dan mulia untuk menyatakan kebahagiaan yang kami nantikan.
Kami mohon kelimpahan rahmat-Mu, agar selama hidup di dunia ini kami selalu siap siaga dan penuh harap menantikan kedatangan-Nya yang mulia, agar pada saat Ia datang nanti, kami Kau perkenankan ikut berbahagia bersama Dia dan seluruh umat kesayangan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH & OASE ROHANI

Jumat, 09 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Jumat, 09 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu -- Yes 60:2


Antifon Pembuka

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan memberi mereka hidup abadi.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakudus, tambahkanlah kepekaan hati dan budiku akan bimbingan-Mu agar aku merasakan damai sejahtera yang hanya berasal dari pada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pembebasku. Amin.

Seruan untuk taat tidak pernah merugikan. Firman Tuhan, “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering.” Sebaliknya, berkat Allah akan melimpah. Kita bisa membuktikan kebenaran ini.

Bacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."


Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)

1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

Kendati ditolak oleh mereka yang menganggap diri bijaksana, hikmat ilahi akan menang dan meneguhkan tindakan-tindakan Yohanes dan Yesus. Kebenaran akan selalu menang.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)

"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."

Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Cara Allah untuk mendekati umat-Nya sering tidak dimengerti. Yohanes yang sederhana dan asketis telah diusir sebagai orang yang kerasukan setan. Yesus yang penuh kegembiraan dan luwes dalam bergaul dicap sebagai pelahap dan peminum, sahabat kaum pendosa. Keterbukaan hati untuk memahami pilihan Allah untuk menyelamatkan umat-Nya sungguh diharapkan.

Doa Malam


Tuhan Yesus, hikmat-Mu sungguh kuharapkan agar aku tidak gegabah dalam melihat dan menilai setiap peristiwa hidupku. Mampukan aku selalu terbuka akan bimbingan-Mu. Amin.


RUAH

Kamis, 08 Desember 2011 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa


Kamis, 08 Desember 2011
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Allah berputera Dia, yang oleh-Nya segala dijadikan dan Maria melahirkan Dia, yang oleh-Nya segala diselamatkan --- St Anselmus


Antifon Pembuka

Aku bersukaria dalam Tuhan, dan jiwaku bersorak-sorai dalam Allah. Aku dikenakan dandanan keselamatan dan diselubungi dengan pakaian kejujuran, bagaikan mempelai berhiaskan ratna mutu manikam.

Doa Pagi


Allah Bapa di surga, terima kasih bahwa Engkau telah membentuk kami sebelum dunia dijadikan. Berkatilah langkah hidup kami untuk tetap mematuhi perintah-Mu agar kami kudus dan tak bercacat di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Laki-laki dan perempuan, manusia pertama itu, saling melemparkan kesalahan kepada pihak lain. Intinya, mereka tidak mau mengakui dosa mereka. Begitulah hati manusia hingga zaman ini, sulit mengakui bahwa dirinya bersalah dan berdosa. Orang cenderung melemparkan kesalahan dan dosa kepada orang lain. Padahal, yang dikehendaki Allah adalah kejujuran dan kerendahan hati.

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)

"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."

Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa kamu telanjang? Apakah engkau makan buah dari pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!” Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!


Kita adalah hasil tangan Allah yang mencipta. Kita dijadikan "di dalam Kristus" untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Allah rencanakan sebelum penciptaan. Inilah pekerjaan orang yang hidup dalam Kristus.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:3-6.11-12)

"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.


Maria terkejut oleh salam malaikat. Siapakah dia sehingga Allah berkenan kepadanya dan diberkati di antara semua wanita? Allah sengaja memilihnya untuk mengambil peranan yang khusus dan istimewa dalam karya keselamatan-Nya. Jawaban Maria adalah model murid Kristen yang sejati. Ia adalah contoh ketaatan dan kerendahan hati bagi setiap murid.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Maria dikandung tanpa dosa. Kita diingatkan bahwa Maria mendapatkan rahmat khusus dari Tuhan. Dia diberkati di antara semua wanita. Tradisi Kristiani melihat dalam salam malaikat bahwa Maria dipersatukan dengan Allah dalam sebuah acara yang sedemikian rupa sehingga dia itu "penuh rahmat". Itu sebabnya, dia tanpa noda dosa sejak saat dikandung.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, kuatkanlah kami untuk bersedia dan rela meneladan hati Bunda Maria yang dikandung tanpa noda dosa. Dia telah mengamini apa yang menjadi rencana dan kehendak-Mu bagi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH

Bolehkah Kita Merayakan Natal pada Masa Adven?

Hari ini kita memasuki Minggu Adven yang kedua. Setelah Minggu Adven kedua ini, banyak Gereja Kristen Protestan akan merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Bagaimana sikap kita, orang Katolik, terhadap undangan dan ajakan untuk merayakan Pesta Natal pada masa Adven? Kita hendaknya mempunyai sikap tegas terhadap pesta Natal sebelum tanggal 25 Desember dengan mengatakan “tidak”. Kita hendaknya menghindari sikap kompromi dengan alasan demi persahabatan atau tidak ada kesempatan lagi merayakannya setelah tanggal 25 Desember karena banyak orang akan mengadakan liburan.

Gereja Katolik melarang pesta Natal pada Masa Adven karena Masa Adven merupakan masa pertobatan, sebagai persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Bertobat berarti kita meratakan hati kita yang lekuk-lekuk oleh rupa-rupa dosa, seperti kebencian, irihati, dan dendam dengan cara menerima Sakramen Pengampunan Dosa di lingkungan-lingkungan atau di gereja. Dalam Sakramen Tobat itu, kita tidak hanya menyesali dosa-dosa kita, tetapi kita juga membuka diri terhadap pimpinan Roh Kudus sehingga kita mau diubah untuk menjadi manusia baru. Terus menerus berusaha menjadi manusia baru merupakan persiapan yang pantas untuk menyambut kedatangan Sang Raja ke dalam jiwa dan hati kita. Karena itu, perayaan Natal yang sangat meriah dan hebat, tetapi tanpa pertobatan adalah tidak berarti dan kosong. Dengan kata lain, kehilangan adven berarti kehilangan Natal, karena kita kehilangan sukacita Natal yang sesungguhnya, yaitu Lahir Baru di dalam Tuhan.

Supaya Natal sungguh bermakna, marilah kita menggunakan Masa Adven ini sebagai sebuah kesempatan yang indah untuk meluruskan hidup kita sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Raja dari segala Raja. Yohanes Pembaptis mengulangi seruan Nabi Yesaya untuk menyongsong kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias : “... ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Markus 1:3). Tuhan memberkati!


(Romo Felix Supranto, SS.CC).

Sumber:

http://www.reginacaeli.org/index.php?option=com_content&view=article&id=748:suara-gembala&catid=159:edisi38&Itemid=165

Rabu, 07 Desember 2011 Pw St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Rabu, 07 Desember 2011
Pw St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

“Kristus adalah segala-galanya bagi kita” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, “Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.”

Doa Pagi

Puji syukur kepada-Mu ya Bapa, sebab barangsiapa bersatu dengan-Mu akan beroleh kekuatan. Semoga aku berani membuka telinga hatiku, supaya dapat mendengar seruan-Mu dalam peristiwa hidup yang terkadang terasa jauh dari-Mu. St. Ambrosius, doakanlah aku. Amin.

Israel putus asa karena merasa ditinggalkan oleh Allah mereka. Namun, nabi mengingatkan bahwa Sang Pencipta adalah kekal. Ia adalah sumber kekuatan yang diperbarui bagi mereka yang memerhatikan kehendak ilahi. Kita pun bisa merasakan hal ini.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)

"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."


Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Dalam Yesus, kebijaksanaan Allah hadir dan dapat dipelajari. Sebab itu, Yesus mengundang para pencari kebijaksanaan sejati untuk datang kepada-Nya. Ayo, kita pun datang kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Merasa lelah atau letih adalah pengalaman yang biasa dan normal. Ada banyak alasan orang mengalami kelelahan. Dalam situasi yang demikian, orang butuh istirahat. Yesuslah, tempat istirahat yang paling tepat. Dalam diri-Nya, kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian.

Doa Malam


Yesus yang lembut dan rendah hati, ajarilah aku supaya dapat menerima kesulitan dan pencobaan dengan hati gembira, sehingga dapat disebut pengikut-Mu yang sejati. Engkaulah kekuatan dan Juruselamatku. Amin.


RUAH

Selasa, 06 Desember 2011 Peringatan Santo Nikolas dari Myra, Uskup dan Pengaku Iman

Selasa, 06 Desember 2011
Peringatan Santo Nikolas dari Myra, Uskup dan Pengaku Iman

Nikolas lahir di Parara, Asia Kecil dari sebuah keluarga yang kaya raya. Sejak masa mudanya ia sangat menyukai cara hidup bertapa dan melayani umat. Ia kemudian menjadi seorang imam yang sangat disukai umat. Harta warisan dari orangtuanya dimanfaatkan untuk pekerjaan-pekerjaan amal, terutama untuk menolong orang-orang miskin. Sebagai imam ia pernah berziarah ke Tanah Suci. Sekembalinya dari Yerusalem, ia dipilih menjadi Uskup kota Myra dan berkedudukan di Lycia, Asia Kecil (sekarang: Turki). Santo Nikolas dikenal di mana-mana. Ia termasuk orang kudus yang paling populer, sehingga dijadikan pelindung banyak kota, provinsi, keuskupan dan gereja. Di kalangan Gereja Timur, ia dihormati sebagai pelindung para pelaut; sedangkan di Gereja Barat, ia dihormati sebagai pelindung anak-anak, dan pembantu para gadis miskin yang tidak mampu menyelenggarakan perkawinannya. Namun riwayat hidupnya tidak banyak diketahui, selain bahwa ia dipilih menjadi Uskup kota Myra pada abad keempat yang berkedudukan di Lycia. Ia seorang uskup yang lugu, penuh semangat dan gigih membela orang-orang yang tertindas dan para fakir miskin. Pada masa penganiayaan dan penyebaran ajaran-ajaran sesat, ia menguatkan iman umatnya dan melindungi mereka dari pengaruh ajaran-ajaran sesat.

Ketenaran namanya sebagai uskup melahirkan berbagai cerita sanjungan. Sangat banyak cerita yang menarik dan mengharukan. Namun tidak begitu mudah untuk ditelusuri kebenarannya. Salah satu cerita yang terkenal ialah cerita tentang tiga orang gadis yang diselamatkannya: konon ada seorang bapa tak mampu menyelenggarakan perkawinan ketiga orang anak gadisnya. Ia orang miskin. Karena itu ia berniat memasukkan ketiga putrinya itu ke tempat pelacuran. Hal ini didengar oleh Uskup Nikolas. Pada suatu malam secara diam-diam Uskup Nikolas melemparkan tiga bongkah emas ke dalam kamar bapa itu. Dengan demikian selamatlah tiga puteri itu dari lembah dosa. Mereka kemudian dapat menikah secara terhormat.

Cerita yang lain berkaitan dengan kelaparan hebat yang dialami umatnya. Sewaktu Asia Kecil dilanda paceklik yang hebat, Nikolas mondar-mandir ke daerah-daerah lain untuk minta bantuan bagi umatnya. Ia kembali dengan sebuah kapal yang sarat dengan muatan gandum dan buah-buahan. Namun, tanpa sepengetahuannya, beberapa iblis hitam bersembunyi dalam kantong-kantong gandum itu. Segera Nikolas membuat tanda salib atas kantong-kantong itu dan seketika itu juga setan-setan hitam itu berbalik menjadi pembantunya yang setia.

Nikolas adalah santo nasional Rusia. Cerita tentang tertolongnya ketiga puteri di atas melahirkan tradisi yang melukiskan Santo Nikolas sebagai penyayang anak-anak. Salah satu tradisi yang paling populer ialah tradisi pembagian hadiah kepada anak-anak pada waktu Pesta Natal oleh orangtuanya melalui 'Sinterklas'. Tradisi ini diperkenalkan kepada umat Kristen Amerika oleh orang-orang Belanda Protestan, yang menobatkan Santo Nikolas sebagai tukang sulap bernama Santa Claus. "Sinterklas", yaitu hari pembagian hadiah kepada anak-anak yang dilakukan oleh seorang berpakaian uskup yang menguji pengetahuan agama anak-anak, tetapi ia membawa serta hamba hitam yang menghukum anak-anak nakal.

Santo Nikolas meninggal dunia di Myra dan dimakamkan di katedral kota itu. Relikuinya kemudian dicuri orang pada tahun 1807. Sekarang relikui itu disemayamkan di Bari, Italia.

Sumber: http://www.imankatolik.or.id/kalender/6Des.html

Selasa, 06 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 06 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. --- Yesaya 40:11

Antifon Pembuka

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Engkau tidak pernah mengecewakan setiap orang yang berharap kepada-Mu. Semoga kami sungguh membuka hati untuk berbuat baik kepada sesama dan membantu menemukan jalan bagi mereka yang tersesat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)

"Allah menghibur umat-Nya."


Beginilah firman Tuhan, "Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya." Ada suara berseru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya." Terdengarlah suatu suara, "Berserulah!" Jawabku, "Apa yang harus kuserukan?" "Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-3.10ac-13)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)

"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."


Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada banyak bentuk hukuman. Yang paling efektif adalah hukuman dengan cinta. Jika seorang anak gemetar dan takut setelah melakukan kesalahan, tetapi ayahnya memeluknya dan mengampuninya, itulah bentuk hukuman dengan cinta yang akan mengubah hidup anak itu menjadi lebih baik. Akan berbeda akibatnya jika anak tersebut dihukum dengan amarah dan caci maki—kenakalannya akan semakin menjadi-jadi. Dengan amarah dan caci maki, yang buruk tidak akan menjadi baik, bahkan yang baik pun bisa menjadi rusak.

Kepada bangsa Israel yang telah tidak setia pun Tuhan terus menegaskan cinta-Nya. Ia tahu, hanya melalui hukuman dengan cinta itulah akan ada sebuah pertobatan yang asli dan mendalam. Tanpa cinta, pertobatan hanyalah pura-pura.

Demikian besar cinta Tuhan, sehingga kita masing-masing sungguh diperjuangkan. Tak ada yang kurang berharga daripada yang lain. Lebih dari itu, justru yang hilang itu diperlakukan secara lebih istimewa. Tuhan siap terluka oleh duri semak ketika Ia mencoba membebaskan kita yang tersangkut. Ia sungguh bersukacita ketika kita kembali kepada-Nya. Persoalannya, sering kita justru sedih ketika Tuhan menemukan kita dan ingin membawa kita kembali. Tanpa sadar kita lebih merasa betah dalam dosa-dosa kita.

Yesus, Engkau datang dengan kekuatan-Mu untuk menarik aku dari perangkap dosa. Aku tidak lagi mau hidup dalam perhambaan. Bebaskanlah aku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Pertemuan II: SIAP DIUTUS Menjadi Imam, Nabi dan Raja bagi Gereja KAPal --- Keuskupan Agung Palembang

Setiap umat beriman, berkat Sakramen Baptis yang diterimanya, mempunyai tugas dan tanggung-jawab untuk ambil bagian dalam “Tri Tugas Imamat Kristus” (Trimunera Christi). Tri Tugas itu adalah menjadi nabi yang mewartakan Kabar Baik, imam menguduskan diri sendiri dan umat Allah, serta menjadi raja yang siap memimpin. Secara khusus, karena fungsi jabatan yang diembannya, dan berkat rahmat tahbisan, tri tugas itu secara tampak mata ada pada pundak para hierarki atau klerus. Namun dalam cara dan bentuk yang berbeda tri tugas itu juga ada pada setiap kaum awam.

Perbandingan antara jumlah imam dan umat di KAPal dari segi hitungan matematis masih tampak seimbang. Satu imam melayani sekitar 1.000-2.000 orang umat. Namun jika kita lihat dari segi medan kerja atau situasi masing-masing paroki hal itu tampak lain. Umat tidak terkonsentrasi dalam satu wilayah saja, namun terpencar-pencar (diaspora) dalam jarak yang saling berjauhan. Apalagi para imam yang bertugas di paroki perkotaan bukan hanya melayani karya pastoral di parokinya, namun masih mengemban aneka tugas lain (dosen, ketua komisi, organisasi, dll.).

Wilayah keuskupan kita meliputi 3 provinsi, yakni: Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu. Namun ada juga beberapa paroki yang sebagian wilayahnya termasuk Prov. Lampung dan Sumatera Barat. Wilayah satu paroki kadang lintas kecamatan atau bahkan lintas kabupaten. Umat Katolik di keuskupan kita “hanya” berjumlah 79.297 orang (data 2010) dari 12.258.177 orang total jumlah penduduk Sumsel, Jambi dan Bengkulu (data BPS 2010). Sungguh kita adalah “kawanan kecil” di tengah masyarakat Sumbagsel.

Saat ini umat KAPal dilayani oleh tenaga imam sebanyak 84 orang ( Diosesan = 29 ; SCJ = 50; MEP = 1; MSC = 4). Selain itu juga terdapat 11 katekis keuskupan (sduah lama tak ada penambahan lagi). Dalam situasi demikian tentulah jika karya pastoral hanya dibebankan di pundak para imam, maka tidak akan maksimal. Wajar bila tenaga dan waktu para imam “habis” untuk pelayanan seputar sakramen dan altar saja. Imam tak sempat lagi mengurusi “saksemen” dan “pasar” terjun ke umat dan masyarakat).

Gereja perdana (jaman para rasul) memberi pelajaran berharga bagi kita. Saat umat yang percaya makin bertambah, para rasul menyadari bahwa mereka tidak akan mampu melayani mereka semua. Mereka saat itu selain bertang=gungjawab untuk terus mewartakan warta kebang-kitan Kristus, namun juga memperhatikan kehidupan jemaat. Menyadari hal itu, maka mereka mengambil keputusan agar dipilih beberapa orang diantara jemaat untuk membantu karya para rasul dalam bidang pelayanan. Sedangkan para rasul akan fokus pada karya pewartaan. Hal ini ditanggapi positif oleh jemaat sehingga mereka memilih 7 orang untuk diangkat menjadi diakon. (bdk. Kis 6:1-7)

Setelah melihat situasi Gereja KAPal dan kemudian menimba inspirasi dari jemaat perdana apa yang bisa kita teladani? Sanggupkah masing-masing kita memberikan waktu dan tenaga serta karisma yang kita miliki untuk turut serta dalam Tri Tugas Kristus? Dalam bentuk dan cara yang bagai-mana hal itu bisa kita wujudkan?

Sumber: Gema Paroki St Yoseph Palembang

Senin, 05 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Senin, 05 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

“Kalau Allah tidak esa, maka Ia bukan Allah” (Tertulianus)


Antifon Pembuka

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.

Doa Pagi


Syukur kepada-Mu ya Yesus, atas penyembuhan yang boleh dialami oleh umat-Mu, baik secara jasmani maupun rohani. Sembuhkanlah semua orang sakit yang tidak lagi mempunyai pengharapan. Bukalah hati mereka untuk menerima berkat penyembuhan-Mu. Amin.

Tuhan memberikan penghiburan dan semangat kepada mereka yang memerlukan pembebasan. Anak-anak Tuhan, kita, juga diutus untuk melakukan hal yang sama. “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah,” firman Tuhan.


Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)

"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."

Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)

1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang! Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.

Yesus datang dengan suatu tawaran keselamatan yang menyeluruh, yang tidak hanya berhenti pada yang lahiriah tetapi juga menjangkau yang rohani dengan mengampuni dari segala dosa.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)

"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus datang dengan sebuah tawaran keselamatan yang menyeluruh. Ia tidak hanya menyembuhkan manusia secara fisik (lahiriah). Ia telah melakukan penyembuhan rohani yang jauh lebih sulit. Ia mengampuni dosa. Ia terlebih dahulu menggunakan kesempatan untuk menunjukkan kuasa-Nya baik untuk mengampuni dosa maupun menyembuhkan penyakit badaniah. Dengan cara itu, Ia menunjukkan sumber dari kekuasaan-Nya. Ia adalah Anak Manusia.

Doa Malam


Tuhan Yesus, perbuatan-Mu selalu dinantikan oleh banyak orang yang merindukan pertolongan-Mu. Bantulah aku juga supaya rela meringankan susah derita sesamaku di mana pun aku berada. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 05 - 11 Desember 2011

Bacaan Harian 05 - 11 Desember 2011

Senin, 05 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 35: 1-10; Mzm 85: 9ab-10.11-12.13-14; Luk 5: 17-26

Melihat iman orang-orang yang mengusung si lumpuh itu, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Doa-doa yang kita panjatkan dengan penuh iman untuk orang-orang yang membutuhkan pertolongan, tak akan kembali dengan sia-sia. Namun, yang sering terjadi, kita berjanji untuk berdoa bagi orang lain, tetapi kita tidak melakukannya.

Selasa, 06 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 40: 1-11; Mzm 96: 1-2.3.10ac.11-12.13; Mat 18: 12-14

Allah tidak menghendaki satu domba pun hilang. Ia membutuhkan kita untuk ikut mencari yang hilang itu. Sudahkah mata kita juga melihat di sekitar kita, jangan-jangan ada domba hilang yang harus dibawa kembali ke kandang. Allah menghendaki kita melakukan tugas itu.

Rabu, 07 Desember 2011: Peringatan Wajib. St. Ambrosius, Uskup Pujangga Gereja (P)
Yes 40: 25-31; Mzm 103: 1-2,3-4,8,10;Mat 11: 28-30

Jika kita mengalami beban karena dosa, kesalahan, kelemahan, luka-luka, masalah ekonomi ataupun keluarga, Yesus menunggu supaya kita mau datang kepada-Nya. Ia akan melepaskan kita dari semua beban itu dan memberikan kelegaan. Jangan ragu, datanglah kepada-Nya!

Kamis, 08 Desember 2011: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa (P)
Kej 3: 9-15,20; Mzm 98: 1,2-3ab.3bc-4; Ef 1: 3-6,11-12; Luk 1: 26-38

Bunda Maria adalah teladan bagi semua orang beriman. Kalau Allah memilih rahim Santa Perawan Maria sebagai ‘tabernakel’ bagi kehadiran Putra-Nya, itu bukanlah karena kehebatannya, namun karena kesederhanaan dan kerendahhatiannya. Tampaknya, yang penting dalam beriman memang bukan soal ‘otot’ dan ‘otak’, namun sikap yang sederhana dan rendah hati di hadapan Tuhan.

Jumat, 09 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 48;17-19; Mzm 1: 1-2,3,4,6; Mat 11: 16-19

Orang yang tertutup hatinya akan susah menemukan kehendak Allah. Mereka selalu mencari alasan untuk tidak mau mengikuti apa yang diajarkan-Nya. Yang dipikirkannya hanyalah apa yang dikehendakinya. Selama hati tertutup, rahmat Allah pun sulit masuk untuk memberikan hidup penuh damai dan sukacita. Yang ada adalah kegelisahan dan rasa tak pernah puas.

Sabtu, 10 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Sir 48: 1-4,9-11; Mzm 80: 2ac,3b,15-16,18-19; Mat 17: 10-13

Begitu banyak hal baik yang dikirim kepada kita, tetapi yang kita lihat adalah keburukannya. Begitu banyak pula kebenaran yang nampak di depan mata yang seharusnya kita bela, namun kita lebih memilih ketidakbenaran. Ketegaran hati memang telah membuat manusia menjadi buta. Untuk dapat melek kembali, perlulah keberanian untuk bertobat dan kerendahan hati untuk bersujud di hadapan-Nya.

Minggu, 11 Desember 2011: Hari Minggu Adven III
Yes 61: 1-2a,10-11; MT Luk 1: 46-48,49-50,53-54; 1Tes 5: 16-24; Yoh 1: 6-8,19-28

Kehadiran Yohanes Pembaptis di tengah-tengah orang Yahudi memang mengundang banyak pertanyaan. Namun, Yohanes dengan terus terang mengakui bahwa ia bukan Mesias. Ia mengajak orang-orang di sekitarnya untuk datang kepada Yesus, Sang Mesias itu. Mari dalam masa Adven ini, kita juga mengajak orang-orang di sekitar kita untuk menyambut Sang Mesias itu. Kita mulai lebih dulu di tengah keluarga kita masing-masing untuk sungguh mempersiapkannya.

Minggu, 04 Desember 2011 Hari Minggu Adven II/ Tahun B SIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN

Minggu, 04 Desember 2011
Hari Minggu Adven II/ Tahun B

SIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN

Renungan

Tradisi Jawa orang tua sering mempersiapkan jalan Tuhan bagi anaknya dengan memberikan nama kepada anaknya; misalnya diberi nama: Slamet, Suci, Adil, Teguh, Surya, Murni, Setia, Urip, Tulus, Budi, Prakoso, Digdo, Atmo, Harto, Dewi, Sari, Cahya dsb. Ke dalam nama itu orang tua mengisyaratkan visi dan misi bagi anaknya kelak yang diharapkan tentu dengan penyertaan rahmat dari Tuhan sendiri, harapan utama yang menjadi warna dan cita-cita yaitu anaknya akan menjadi: hidupnya suci, adil, berharta, setia, berakal budi, kuat dan tangguh, memancarkan cahaya yang menakjubkan, tulus murni. Dalam nama anaknya itu orang tua menunjukkan harapan yang besar anaknya akan menjadi orang dewasa yang sungguh baik dan bijaksana serta bahagia.

Demikian juga dalam bacaan pertama minggu ini umat Israel mendambakan hidup yang dilindungi dan disertai Allah. Dengan tanda nyata hidup yang penuh dengan penghiburan, terbebas dari perbudakan dan perhambaan, hidup yang penuh ampunan. Dari pihak umat mereka berusaha keras untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan dengan simbol, meratakan jalan Tuhan, meluruskan, dengan menimbun atau memapras tanah biar menjadi rata. Dengan menyerukan Kabar baik yang datang dari Tuhan, Tuhan yang datang dengan kekuatan dan dengan tangan yang penuh kuasa.

Seruan Yesaya diserukan pula oleh Yohanes Pembaptis, yang juga mengajak seluruh umat Israel untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan, yaitu Mesias yang sudah dekat kedatangannya dan kedatangannya itu membawa anugerah yang sangat luar biasa. Dia yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri, Roh yang melayang-layang di atas permukaan air, Roh itu yang menciptakan alam semesta secara dahsyat. Roh Kudus yang sama, yang hadir dalam rahim bunda Maria dalam diri Yesus. Roh Kudus yang sama yang dicurahkan kepada para murid pada hari Pentakosta. Roh Kudus yang sama yang kita terima ketika kita dibaptis. Roh Kudus adalah Roh Bapa sendiri yang memberi kepada Yesus segala kuasa di surga dan di bumi, yang mengurapi Yesus untuk mengusir setan-setan, menyembuhkan orang sakit, untuk membebaskan orang yang tertawan, untuk mewartakan kabar baik.

Untuk menerima karunia kepenuhan Roh Kudus dalam kehadirannya melalui Tuhan Yesus sudah selayaknya bahwa kita mempersiapkan jalan masuknya secara serius. Karena dengan kuat kuasa kasihnya Tuhan Yesus utusan Bapa tidak menginginkan satu orangpun dari anak-anak Bapa itu hilang atau binasa. Bapa menghendaki agar kita semua diselamatkan dan memperoleh kehidupan yang kekal itu. Untuk itu dari pihak kita dituntut untuk menyiapkan jalan masuknya Tuhan Yesus ke dalam hati kita dengan pertobatan. Hanya melalui kesucian dan kesalehan serta ketulusan hati kita menjadi layak untuk memperoleh rahmat kehidupan yang kekal itu. Dengan hidup kudus, hidup suci tidak cacat dan tidak bernoda menjadikan kita pantas menerima kehadiran Sang Juru Selamat itu.

Kehadiran Kristus Sang Mesias selayaknya kita siapkan sedemikian rupa, karena memang kehadirannya itu menyucikan dan menyelamatkan kita. Oleh karena itu membutuhkan persiapan yang matang dan hati yang tulus suci. Marilah kita membuka hati kita dan jiwa kita agar disucikan oleh kehadiran Kristus Tuhan sendiri.

Selamat merenungkan.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Minggu, 04 Desember 2011 Hari Minggu Adven II/ Tahun B

Minggu, 04 Desember 2011
Hari Minggu Adven II/ Tahun B

Membuka jalan bagi-Nya

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. -- 2 Petrus 3:9

Antifon Pembuka

Hai bangsa di Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya dengan megah dan menggembirakan hatimu.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kekal, sejak dahulu kala Engkau memperdengarkan suara-Mu melalui para nabi. Kami mohon, ungkapkanlah dalam diri Yesus Al Masih, apa yang Kaukehendaki dari kami, dan baharuilah lagi umat-Mu dalam keadilan dan kebenaran. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)

"Siapkanlah jalan bagi Tuhan."

Beginilah firman Tuhan, "Hiburkanlah, hiburkanlah, umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa penghambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara yang berseru-seru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditimbuni, setiap gunung dan bukit diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berkelok-kelok menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama. Sungguh Tuhan sendiri telah mengatakannya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9a.11-12.13-14; Ul: 8)
1. Aku ingin mendengar apa yang difirmankan Tuhan. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus
(2Ptr 3:8-14)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."

Saudara-saudara terkasih, hal yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya demikian. Tetapi Tuhan sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat, dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api; bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Kamu menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu haruslah kamu berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan Allah, dan dalam perdamaian dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:4.6)
Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; maka semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan. .

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:1-8)


"Luruskanlah jalan bagi Tuhan."

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti tertulis dalam kitab Nabi Yesaya: 'Lihatlah Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya,' demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Allah akan mengampuni dosamu." Lalu datanglah kepada Yohanes orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengakui dosanya mereka dibaptis di Sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Inilah yang diberitakannya, "Sesudah aku, akan datang Ia yang lebih berkuasa daripadaku. Membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Bar 5:5;4:36)

Hai Yerusalem, bangkitlah dan berdirilah tegak. Nikmatilah suka cita yang datang dari Allahmu.

Renungan

Rekan-rekan,
Injil Minggu Adven II kali ini, yakni Mrk 1:1-8, hampir seluruhnya berbicara mengenai Yohanes Pembaptis, tokoh yang sudah sejak lama dinubuatkan menjadi utusan yang mempersiapkan jalan bagi datangnya Tuhan. Orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan penduduk Yerusalem mendatanginya di padang gurun minta dibaptis olehnya sebagai tanda bertobat demi pengampunan dosa. Di mata orang banyak ia juga dikenal sebagai nabi. Uraian mengenai Yohanes Pembaptis sebenarnya dimaksud guna menyoroti siapa yang akan datang nanti, yakni Yesus. Dia ini tokoh yang jauh lebih besar yang diumumkan oleh Yohanes sendiri. Marilah kita simak bagaimana Markus mengutarakan hal ini

INJIL "DARI" DAN "TENTANG" YESUS

Dalam Mrk 1:1, kata "Injil" sebenarnya dipakai dengan makna ganda. Makna biasa kata itu ialah berita yang melegakan, berita yang menggembirakan, kebalikan dari berita yang membuat orang sedih, tegang dan kusut pikirannya. Markus kiranya bermaksud menunjukkan bagaimana Yesus membuat pikiran dan hati banyak orang serasa "plong", lepas dari ganjalan-ganjalan. Akan diceritakannya bagaimana Yesus ini menyembuhkan orang sakit, mengusir kekuatan jahat, mengajar siapa Allah itu, memilih murid, dan oleh karena semua itu diikuti banyak orang. Itulah cara Markus memperkenalkan Yesus. Tindakan serta ajarannya menjawab pertanyaan-pertanyaan serta keinginan dasar yang ada dalam diri orang pada waktu itu tapi juga pada zaman dan tempat lain.

Namun kata "Injil" bagi para pengikut Yesus pada zaman Markus juga sudah mulai dipakai dalam arti "kabar baik" mengenai diri Yesus. Diberitakan di kalangan para pengikut Yesus bahwa ia yang tadinya disalibkan, wafat, dan dimakamkan itu telah bangkit dari kematian dan kini hidup dan akan datang lagi dalam kemuliaannya pada akhir zaman. Kabar baik inilah yang membuat para murid pertama terus menghidupi kepercayaan mereka dan mewartakannya kepada banyak orang lain. Jadi kalimat pertama Injil Markus itu menunjuk pada dua hal sekaligus, yakni asal mulanya "berita yang melegakan" yang dibawakan Yesus serta "berita yang menggembirakan" mengenai dirinya. Pembaca diajak mendalami kedua-duanya.

Yesus ditampilkan dengan gelar Kristus dan Anak Allah. Yang pertama berarti Yang Diurapi, yakni Mesias, tokoh yang resmi diangkat Yang Maha Kuasa sendiri untuk mengerjakan urusanNya di dunia ini. Orang Yahudi pada masa itu amat mengharapkan datangnya tokoh seperti ini. Ia juga disebut sebagai yang amat dekat dan akrab dengan keilahian sendiri, dalam bahasa Kitab Suci, "Anak Allah". Maksudnya, ia mengerti yang dikehendaki oleh Allah dan patuh menjalankannya. Kini tokoh ini membawakan kabar yang melegakan orang banyak. Berita mengenai kedatangan tokoh ini sendiri juga menjadi kabar yang membuat lega orang pula. Jadi yang disampaikan dalam kalimat pertama Injil Markus itu ialah Berita Baik mengenai dia (Injil dalam kedua makna tadi) yang resmi mendapat tugas membawa kembali kemanusiaan kepada Yang Ilahi (Kristus) sebagai orang yang amat dekat dengan Yang Ilahi sendiri (Anak Allah)."

Tentu saja orang akan bertanya-tanya bagaimana bisa ada tokoh sehebat itu. Ayat-ayat berikutnya, yakni ay. 2-8, memberi penjelasan dengan menampilkan seorang tokoh lain yang waktu itu sudah amat dikenal, yakni Yohanes Pembaptis.

MEMBUKA JALAN

Yohanes Pembaptis bukan sebarang tokoh. Pertama-tama, dalam ingatan orang zaman itu, dia ialah tokoh suci yang mempesona orang banyak. Mereka datang meminta nasihat, mencari kejernihan batin di tempat ia tinggal, yakni di padang gurun. Mereka datang kepadanya minta dibaptis (ay. 4-5) dan dengan tindakan itu orang mengungkapkan diri bertobat dan siap mendapat pengampunan dosa. Kedua, dalam bayangan orang pada masa itu, Yohanes juga tampil seperti seorang nabi (ay. 6). Dan ketiga dan yang terutama, Yohanes itu diutus oleh Tuhan sendiri untuk "mendahului" serta "mempersiapkan jalan" (ay. 2b; hasil paduan Kel 23:20 dan Mal 3:1). Seolah-olah belum cukup, maka menyusul kutipan dari Yes 40:3 yang mempertegas siapa utusan ini. Dia adalah orang yang berseru-seru di padang gurun meminta agar yang mendengar mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskannya bagi-Nya. Apa yang dimaksud akan dikupas lebih lanjut di bawah.

Tokoh yang sedemikian mengesan ini ternyata malah memberitakan kedatangan orang yang lebih berkuasa (ay. 7). Tentu orang-orang bertanya-tanya siapa itu. Pembaca dulu pun sudah tahu, yang dimaksud ialah Yesus sendiri. Tetapi dalam kisah ini orang-orang yang mendengarkan kata-kata itu belum menggagas siapa yang sedang dibicarakan sang Pembaptis. Rasa ingin tahu orang banyak makin besar. Ia menambahkan bahwa membungkuk untuk melepaskan tali sandal orang yang sedang diwartakannya itu saja ia merasa dirinya kurang pantas (ay. 8). Siapa gerangan tokoh yang lebih besar daripadanya?

Ungkapan membungkuk melepaskan tali sepatu tidak hanya berarti penghormatan kepada orang yang dihadapi. Ada pula arti yuridisnya. Marilah kita tengok Rut 4:7 yang menjelaskan kebiasaan di masa lampau: "Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan suatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mengesahkan perkara di Israel." Di dalam kitab Rut, tanah milik keluarga Naomi dan menantunya, Rut hanya bisa dijual kepada sanak dekat yang menurut hukum adat berhak membelinya. Namun orang ini resmi melepaskan haknya sehingga Boas bebas membeli tanah janda dan menantu itu dan mengurus mereka. Sanak dekat tadi melepas kasutnya (Rut 4:8) sebagai tanda pelepasan haknya. Kembali ke kata-kata Yohanes. Dengan latar belakang kebiasaan tadi, maka kata-katanya bukan sekedar basa-basi melainkan pengakuan bahwa dirinya tidak layak menindakkan hal yang membuat Yesus melepaskan haknya. Apa yang dimaksud dengan hak Yesus? Tak lain tak bukan ialah membawakan baptisan dalam Roh Kudus dan mendekatkan kembali keilahian kepada manusia. Yohanes Pembaptis hendak mengatakan dalam bahwa yang dijalankannya ialah membaptis dengan air - itulah yang bisa dilakukannya untuk menyadarkan orang banyak. Namun untuk sungguh membawakan yang di atas sana kepada manusia? Ah itu hak dia yang lebih berkuasa yang bakal datang, yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Orang banyak yang mendengar pernyataan itu dengan segera akan semakin bertanya-tanya siapakah dia yang dibicarakan ini? Perhatian pembaca Injil akan beralih dari Yohanes Pembaptis kepada dia yang diwartakannya.

SERUAN DI PADANG GURUN


Kutipan dari Yes 40:3 dalam Mrk 1:3 menjadi makin besar artinya bila ikut disimak konteksnya dalam tulisan Yesaya sendiri, yaitu Yes 40:1-2 yang ikut diperdengarkan dalam bacaan pertama hari ini: "Hiburkanlah, hiburkanlah umatKu, demikian firman Allahmu...." Begitulah sang nabi menyampaikan perintah yang difirmankan Allah kepada kekuatan-kekuatan surgawi menghibur umat Israel yang waktu itu berada dalam pembuangan di Babilonia. Umat tak perlu berkecil hati, yang terburuk sudah lewat. Yang perlu kini ialah melihat ke depan, kembali pulang ke negeri sendiri, melewati padang gurun. Seperti ketika Allah menuntun nenek moyang mereka keluar dari Mesir lewat padang gurun dulu, kini Allah yang sama akan memimpin umatNya kembali.

Dalam Yes 40:3 sang nabi menyebut diri sebagai suara yang berseru-seru menyampaikan kepada kekuatan-kekuatan tadi agar mereka juga mempersiapkan jalan, meluruskan lorong-lorongnya, meratakannya bagi perjalananNya bersama umatNya ini. Itulah gagasan dasar dalam bacaan pertama sebagaimana ada dalam Kitab Yesaya. Bagi Markus, suara yang berseru-seru itu ialah Yohanes Pembaptis. Dengan demikian Yohanes ditampilkan Markus sebagai nabi yang mengenali suara ilahi dan kehendakNya dan berani menyerukannya kepada balatentara surgawi tadi. Orang-orang berdatangan kepadanya di padang gurun mencari petunjuknya. Yohanes menyeru, sekali lagi dalam pemikiran Markus, kepada kekuatan-kekuatan surgawi untuk menyiapkan jalan bagi mereka ini agar nanti dapat kembali lewat jalan yang lebar, lurus, rata bersama dengan dia yang kini akan menuntun mereka kembali....yaitu yang diumumkan kedatangannya. Dia yang jauh lebih besar.

Markus memperkenalkan Yesus lewat tokoh yang dalam anggapan umum dapat mengenali gerak gerik ilahi dan tetap membiarkannya bertindak menurut kehendak-Nya. Dia itulah Yohanes Pembaptis. Kisah ini kisah bagi hidup batin, bukan cerita tentang seorang yang membaptis di padang gurun. Bila ditangkap dalam arti itu maka kesaksiannya membantu orang pada zaman lain. Yohanes Pembaptis ada dalam diri tiap orang yang dengan tulus menantikan Yang Ilahi datang membimbing hidup orang beriman.

Sampai lain kali,
A. Gianto


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy