| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Panduan Adven 2011: Pertemuan III: Ekaristi Dasar Perutusan dalam Membangun Keluarga (Luk 24:13-35) - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan III: Ekaristi Dasar Perutusan dalam Membangun Keluarga (Luk 24:13-35)

Tujuan: Keluarga yang mendasarkan diri pada Ekaristi dipanggil untuk mensyukuri kehidupannya dengan mewujudkan perutusan untuk "memecah diri" dan "membagi-bagikannya" kepada seluruh anggota keluarga.


LATAR BELAKANG

  • Setelah Yesus ditangkap, mengalami sengsara dan berakhir dengan wafat di kayu salib, para murid sesungguhnya belum dapat memahami misteri ini. Terlebih setelah perempuan-perempuan dan Petrus mendapati kubur telah kosong (Luk 24:2-11).
  • Dalam kebingungan dan kegelisahan menghadapi misteri inilah dua orang murid (seorang diantaranya bernama Kleopas) berjalan ke sebuah kampung bernama Emaus. Perjalanan ini dilakukan pada hari pertama dalam minggu, artinya pada hari Minggu.
  • Sesudah cerita Emaus, dikisahkan juga penampakan Yesus kepada semua murid Yesus yang berkumpul. Juga di situ Yesus baru dikenal setelah memberi tanda khusus (ayat 37-43); dan sekali lagi Ia menjelaskan dari Kitab Suci bahwa Mesias harus menderitas sebelum bangkit pada hari ketiga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanva, "Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleb para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

METODE SHARING 7 LANGKAH

YANG DILAKUKAN 2 ORANG MURID :

1. Bernama Kleopas dan Simon (ay.18 dan 34)
2. Berjalan menuju ke Emaus, dari Yerusalem.(ay.13)
3. Bercakap-cakap dan bertukar pikiran. ( ay.15)
4. Tidak mengenal Dia adalah Yesus ( ay.16)
5. Mereka berhenti dengan wajah muram. (ay.17)
6. Sifat manusia muncul : memang Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu berita ? (ay.18)
7. Beruntung mereka menjawab dengan baik dan benar : (ay.19-20)
8. Bahkan menyampaikan apa yang menjadi harapan mereka (ay.21)
9. Memberitakan kebangkitan Yesus (ay.22-24)
10. Mendengarkan penjelasan Yesus ( ay.25-27)
11. Sangat mendesak Yesus untuk tinggal (ay.29)
12. Mata mereka terbuka setelah melihat dan mengikuti ‘EKARISTI” (ay.30-31)
13. Merasakan suka cita dan semangat (ay.32)
14. Bangun dan kembali ke Yerusalem (ay.33)
15. Meneruskan “Kabar Baik” dan menjadi saksi Kristus ( ay.34-35)

YANG DILAKUKAN YESUS :
1. Menghampiri dan berjalan bersama mereka (ay.15)
2. Menanyakan sebagai pewartaan kebangkitan-Nya (ay.17)
3. Bertanya untuk lebih mengetahui isi hati para murid – “test” -(ay.19)
4. Menegaskan tentang diri-Nya yang sudah sering disampaikan tentang Sengsara-Wafat dan Kebangkitan-Nya (ay.25-26 )
5. Menjelaskan kembali tentang diri-Nya yang telah dinubuatkan para nabi. (ay.27)
6. Menge”test” sekali lagi hati para murid (ay.28)
7. Masuk dan tinggal dalam rumah mereka (ay.29)
8. Makan dan minum bersama (ay.30)
9. Lenyap dari hadapan mereka setelah mempersembahkan Ekaristi (ay.31)

PERTANYAAN PENDALAMAN

1. Apa yang sedang dipercakapkan oleh dua orang murid yang meninggalkan Yerusalem menuju ke Emaus? Bagaimana kemudian mereka berkumpul dengan Yesus?
2. Mengapa kedua murid tidak mengenali Yesus dalam perjalanan? Apa yang membuat hati mereka berkobar-kobar?
3. Apa yang membuat para murid mengenali Yesus pada akhirnya? Dan apa yang terjadi setelah murid mengenali Yesus?
4. Peristiwa perjumpaan kedua murid dengan Yesus seperti digambarkan dalam kisah perjalanan ke Emaus ini sesungguhnya terjadi juga pada kita. Pada saat mana kita berjumpa Yesus seperti yang dialami para murid itu?
5. Dari bacaan tadi, bagaimana Anda dapat menjelaskan bahwa Ekaristi adalah dasar perutusan dalam membangun keluarga?
6. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang menjadi dasar perutusan untuk membangun keluarga?

(kesempatan sharing umat)

7. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!

(Hening- umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)

(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)


KESIMPULAN :

1. Doa adalah komunikasi terpenting kepada Allah
2. Dengan doa Allah turut campur dan berjuang bersama kita.
3. Ekaristi adalah sumber Doa dan Pernyataan turut campur Allah dalam kehidupan manusia
4. Ekaristi adalah persatuan keluarga Kristus dalam saling meneguhkan.
5. Menyambut komuni berarti bersatu dalam Tuhan dalam segala hal.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy