| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 13 Januari 2013 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 13 Januari 2013
Pesta Pembaptisan Tuhan

Marilah pada hari ini kita menghormati Pembaptisan Kristus dan merayakan pesta ini selayaknya --- St. Gregorius dari Nazianze

Antifon Pembuka (Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, terbukalah langit, dan Roh Kudus seperti burung merpati turun pada-Nya, serta terdengarlah suara Bapa, “Inilah Putera-Ku terkasih, pada-Nya Aku amat berkenan.”

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putera-Mu, ketika sesudah Pembaptisan-Nya di Sungai Yordan, Ia keluar dari air, dengan disaksikan oleh Roh Kudus yang turun pada-Nya seperti burung merpati. Kami pun telah Kauangkat menjadi putera dan puteri-Mu, ketika kami dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Kami mohon, semoga kami tetap setia dan hidup pantas sebagai putera dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
  
"Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya."
   
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara yang berseru-seru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekuk-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30)
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14; 3:4-7)
  
"Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
 
Saudara terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika kerahiman dan kasih Allah, Penyelamat kita, telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Penyelamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:15-16. 21-22)
  
"Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit."
  
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan kita Yesus Kristus. Pembaptisan-Nya oleh Yohanes di Sungai Yordan merupakan penyataan diri Allah yang berpihak pada kita, orang berdosa. Yesus dibaptis bukan karena Ia berdosa, tetapi karena solider dengan kita. Bentuk solidaritas ini adalah ungkapan kasih Allah kepada kita, umat-Nya. Ia hadir di Sungai Yordan untuk mengangkat kita dari keterpurukan hidup kita oleh karena dosa dan supaya air pembaptisan disucikan-Nya serta pengampunan dosa menjadi nyata atas kita umat-Nya. Yohanes membaptis dengan air, tetapi kita yang percaya kepada-Nya dibaptis dengan api dan Roh Kudus. Inilah pendamaian yang dilakukan Allah melalui Yesus, Putra-Nya, yang terpenuhi melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya kelak.

Sadar atau tidak sadar, sesungguhnya manusia merindukan keselamatan dan kebahagiaan sejati. Allah hadir untuk memenuhi kerinduan itu melalui Yesus, Putra-Nya. Kita, manusia, tidak jarang mudah keliru dalam memilih cara hidup. Padahal, yang senang belum tentu membahagiakan, dan yang kelihatannya baik belum tentu menyelamatkan. Seorang yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya menjadi lupa akan norma dan nilai kebenaran, akhirnya terjatuh pada korupsi karena tuntutan hidup yang berat. Lain halnya dengan seorang yang benar-benar ingin kaya, lalu berbagai cara dilakukannya hingga pergi ke orang pintar untuk mencari kekayaan. Juga ada anak muda yang memilih gaya hidup “semau gue”, hingga lupa untuk menghormati dan menghargai orang tua mereka. Dan masih banyak lagi contoh-contoh kehidupan yang mencoba menjauh dari jalan Tuhan.

Selama kita hidup dalam ketidaksetiaan, maka buah yang kita nikmati adalah kesengsaraan. Bukan saja karena beban hidup yang berat, tetapi juga karena kehilangan martabat sebagai citra Allah oleh karena dosa dan kesalahan kita. Maka, baiklah kita bangkit dan mengubah halauan hidup kita dengan kekuatan ilahi. Peristiwa yang kita rayakan hari ini, yakni Yesus yang hadir dan dibaptis oleh Yohanes menunjukkan bahwa kekuatan ilahi itu akan Dia anugerahkan dan limpahkan kepada kita.

Kekuatan ilahi itu berguna, agar semakin nampaklah bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakuasa, dan berbelaskasih. Ia mendekati kita, meskipun kita menjauhi Dia. Ia berpihak pada kita, meskipun kita sering melupakan-Nya. Kita dikasihi dan dicintai-Nya bukan karena jasa-jasa kita, bukan pula karena perbuatan baik kita, melainkan karena kasih-Nya yang besar. Ia sungguh memperhatikan kita, mempelai-Nya yang dicintai-Nya. (Paulus Kristianto Puji Sutrisno, O.Carm/RUAH)

Iman dan Pembaptisan
(Katekismus Gereja Katolik, No. 1253)

Pembaptisan adalah Sakramen iman. Iman membutuhkan persekutuan umat beriman. Setiap orang beriman hanya dapat beriman dalam iman Gereja. Iman, yang dituntut untuk Pembaptisan, tidak harus sempurna dan matang; cukuplah satu tahap awal yang hendak berkembang. Kepada para katekumen atau walinya disampaikan pertanyaan, "Apa yang kamu minta dari Gereja Allah?" Dan ia menjawab, "Iman".

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy