| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 15 Februari 2013 Hari Jumat sesudah Rabu Abu

Jumat, 15 Februari 2013
Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

Doa itu makanan surgawi yang memenuhi jiwa --- St. Yohanes Krisostomus


Antifon Pembuka (Mzm 30:11)


Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.


Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

(Didoakan setiap hari sampai dengan terpilihnya Paus baru)
 
  
Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalam api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Salam Maria 3x

Doa Pagi

Tuhan, dalam masa pertobatan ini bantulah kami agar mampu melaksanakan usaha tobat dengan puasa dan laku tapa secara benar. Jangan biarkan kami melakukannya hanya untuk dilihat orang tetapi dengan tutur penuh penyesalan memperbaiki diri dan berani menghadap serta memohon kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kistus, Tuhan kami. Amin.


Dengan tajam nabi mengkritik praktik keagamaan yang dangkal dan munafik. Nampaknya kehidupan publik mereka sangat "agamis", banyak ibadah dan puasa, tetapi kebobrokan tak kurang-kurang
di dalamnya. Maka, Tuhan menuntut praktik puasa yang sebenarnya dan yang lebih esensial: keadilan dan cinta kasih. Makanan bagi yang lapar, atap bagi yang tak berumah, pakaian dan harkat bagi orang tak berpunya. Hakikat agama yang sejati adalah membebaskan orang yang tertindas!

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)
 

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Pertanyaan murid-murid Yohanes secara implisit menunjukkan adanya kecenderungan waktu itu untuk memamerkan praktik-praktik kesalehan. Mereka ingin agar orang melakukan hal yang sama, dan menjadi heran jika ada orang tidak melakukan begitu. Yesus tak mau praktik macam ini. Jika orang melakukan praktik-praktik kesalehan, hendaknya itu dilakukan dengan pengertian yang mendalam.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)
 
"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Makna puasa yang sangat mendalam adalah mempertahankan Mempelai (Kristus Tuhan) untuk tetap tinggal bersama kita. Caranya? Dengan berpuasa yang sesungguhnya, yakni bukan sekadar sibuk dengan urusan makan-minum, melainkan membersihkan hati untuk mempertahankan jati diri kita sebagai citra Allah yang suci. Tolong, ubahlah 'mind-set' kita tentang puasa.

Doa Malam

Allah yang Mahamurah, terima kasih atas penyertaan dan kelimpahan rahmat-Mu yang boleh kami terima sepanjang hari ini. Semoga Engkau berkenan menyempurnakan kekurangan-kekurangan kami dan sudilah menerimanya sebagai pujian bagi-Mu, kini dan selama-lamanya. Amin.

DOA ITU TERANG JIWA
Oleh : St. Yohanes Krisostomus

Tidak ada sesuatu yang lebih berharga daripada berdoa kepada Tuhan dan berbicara dengan Dia. Sebab doa mempersatukan kita dengan Tuhan dan sahabat-sahabat-Nya. Seperti mata kita diterangi karena melihat cahaya, demikian pula dengan memandang Tuhan, jiwa kita diterangi oleh-Nya. Memang doa yang dimaksud itu bukannya doa karena kebiasaan saja, melainkan doa yang sungguh dikehendaki dan nyata. Doa ini tidak terikat pada jadwal waktu tertentu, tetapi merupakan sikap yang berlangsung siang dan malam.

Jiwa harus kita arahkan kepada Tuhan, tidak hanya kalau kita tiba-tiba memikirkan doa, tetapi juga kalau kita sedang memperhatikan sesuatu yang lain. Kalau kita menolong orang miskin, kalau kita sibuk melakukan hal lain, atau apabila kita melakukan sesuatu pekerjaan amal, kita harus meresapi perbuatan kita dengan kerinduan dan kenangan akan Tuhan.

Doa itu cahaya jiwa, yang memberikan pengertian sejati tentang Tuhan.

Sumber: Bacaan Ofisi Masa Prapaskah, hari Jumat sesudah Rabu Abu. Yogyakarta: Kanisius, 1982:28-29

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy