| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Surat Keluarga Januari 2013: Porta Fidei untuk Keluarga-keluarga


“Kita perlu menemukan kembali perjalanan iman, supaya keluarga menemukan kembali sukacita dalam percaya dan kegairahan untuk mengkomunikasikan iman” (Porta Fidei, Benedictus XVI)


Keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta, Selamat Tahun Baru 2013, selamat menjalani Tahun Iman juga. Tahun iman telah berjalan bersama keluarga sedunia. Tahun iman yang dicanangkan oleh Paus Benedictus membawa pesan bagi keluarga-keluarga juga untuk memasuki pintu iman (porta fidei). Setiap keluarga diajak untuk bersama sama mengalami dan menemukan kembali jalan menuju Allah dalam situasi yang serba menantang di masa kini.

Paus Benedictus mengajak setiap keluarga untuk menemukan kembali kegairahan dalam hidup beriman melalui apa saja yang dapat mendukung hidup beriman yang semakin menghidupkan iman bersama itu. Kita sebagai orangtua maupun anak-anak diajak untuk mengusahakan dengan sekuat tenaga “menemukan kembali” iman kita yang tampaknya biasa, supaya mengimani sama dengan mengenal Tuhan lebih dekat dan dalam suasana yang lebih personal.

“Tak kenal, maka tak sayang”. Demikianlah ungkapan yang terkenal di telinga kita. Semakin mengenal, rasa sayang akan semakin mudah ditumbuhkan. Hal yang sama terjadi juga dalam rangka hidup beriman kita. Suatu evangelisasi baru mesti diusahakan bersama, agar seluruh keluarga memperoleh manfaat dari tahun iman ini bersama sama.

Dalam masa yang serba modern, cepat, instan, rasional, material, individual, popularity minded (ingin terkenal), kuasa, rekayasa, dan uang, kita menemukan semakin menantangnya Kristus diwartakan. Belum lagi situasi minoritas yang memaksa kita untuk bersifat represif (tidak berani terbuka) akan hidup beriman kita memaksa kita untuk mengesampingkan hidup beriman sedemikian rupa, sehingga Allah makin dipinggirkan dan dunia semakin didahulukan.

Barangkali Anda menemui kesulitan meneguhkan anak-anak untuk rajin berdoa dan berhenti main games. Barangkali juga kita menemui kendala untuk sekedar meyakinkan anggota keluarga bahwa doa mempunyai kuasa yang lebih besar dari apapun juga, termasuk teknologi, misalnya. Hidup beriman jadi terasa sesuatu yang “melayang” dan tidak “mendarat” bagi kita sekeluarga.  Iman hanya tinggal aktivitas di dalam Gereja saja.

Sebagai orangtua, setiap pasutri diundang untuk meneruskan Iman Kristiani pada seluruh anggota keluarga. Demikian juga untuk anak-anak yang mempunyai kesadaran akan hidup beriman yang baik, mendapat kewajiban yang sama untuk meyakinkan orangtua dan saudara-saudarinya mempelajari kembali hidup rohani, sampai menemukan bersama-sama iman yang hidup dan segar.

Adalah suatu kewajiban bagi setiap orang untuk semakin aktif mempelajari Iman Kristiani, khususnya yang terdapat dalam firman Tuhan. “Supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan” (2Tes 3:1): Mengajak anak-anak dengan tulus berdoa, meskipun singkat, akan sangat membantu mereka ketika mereka berdoa secara pribadi untuk masalah pelik di kemudian hari.

Ketika keluarga saling berbicara, akan lebih indah kalau di dalamnya ada acara berbagi (sharing) iman juga. Jangan malu menceritakan keajaiban doa yang memang Anda rasakan; jangan ragu mengatakan “Semua ini berkat Tuhan”. Tuhan memang harus dapat kita temukan dalam hal-hal setiap hari yang membuat seluruh keluarga makin akrab dengan Tuhan. Buatlah hati mereka “tidak nyaman” kalau belum berdoa, sehingga iman menjadi kebutuhan pribadi setiap anggota keluarga.

Porta Fidei mengajak kita berevangelisasi secara baru. Kita diajak untuk mewartakan Allah dengan cara yang kreatif dan selalu segar. Iman orang yang selalu segar dan trendy (mengikuti jaman) adalah iman yang dibutuhkan pada jaman ini. Kalau teknologi dan informasi demikian kompetitif, maka katekese (pengajaran iman) juga harus mengimbanginya.

Sekarang ini amat banyak buku-buku rohani diterbitkan, CD dan DVD mengenai iman, hidup orang-orang kudus, maupun lagu-lagu rohani juga banyak dijual di toko-toko dan mal. Apakah Anda tertarik untuk membelinya? Apakah Anda juga memberi kesempatan pada anak-anak untuk belajar beriman melalui Alkitab bergambar dan buku Katekismus Gereja Katolik? Atau sudahkah Anda memutar lagu-lagu rohani di mobil maupun di rumah, ketika keluarga berkumpul?

Keluarga-keluarga KAJ, waktu saya kecil, gambar-gambar kudus bisa membuat saya senang untuk datang ke sekolah minggu. Gambar-gambar itu saya simpan menjadi pembatas buku dan alkitab saya. Saya tidak mengerti sepenuhnya, tetapi saya tahu itu gambar siapa, karena kakak pengajar menjelaskan seperlunya. Saya juga ingat beberapa lagu (beberapa diambil dari gereja saudara-saudari Protestan) yang bagus dan menyenangkan. Kenangan akan gambar-gambar dan lagu-lagu itu masih teringat sampai sekarang.

Mengajarkan iman; mendekatkan iman pada anggota keluarga; menemukan kembali iman yang benar adalah tugas bersama kita, kami para imam, guru-guru agama, koordinator wilayah dan lingkungan, dan terutama para orangtua di rumah. Dalam suasana keterbukaan Gereja seperti sekarang ini, tentu saja boleh diciptakan lagu-lagu anak-anak Katolik yang manis, yang menjelaskan kebaikan Allah, cinta kasih Allah, Kebaikan Tuhan Yesus, maupun cinta sesama.

Kerjasama yang baik, tidak akan membuat kita tersesat. Komunikasi yang terbangun antara Gereja Paroki sampai ke tiap-tiap keluarga, tentu akan membuat suasana Gereja tidak hanya formal dan ikut pakem, tetapi mengembalikan keramahan Tuhan pada siapa saja yang ingin belajar dari kebaikan-Nya. Barangkali inilah yang dapat kita lakukan bersama sebagai usaha pertobatan Gereja di tempat kita, khususnya di dalam keluarga

Semoga kita semua bersemangat menghidupi tahun iman (11 Oktober 2011 – 24 November 2013) seperti yang diharapkan oleh Paus Benediktus dalam Porta Fidei melalui semangat pertobatan yang nyata, mengusahakan pelayanan katekese bagi keluarga-keluarga, dan mengantar keluarga memasuki kehidupan baru bersama imannya kepada Tuhan Yesus Kristus. Amin



Salam Keluarga Kudus


Rm.Alexander Erwin Santoso MSF

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy