| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 27 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XVI

Sabtu, 27 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XVI

“Teguran diberikan tidak dengan membatasi diri, itulah pertanda bahwa orang sungguh mencintai” (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Mzm 50:15)

Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Daku.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahaluhur, kebaikan, kebijaksanaan, dan kesabaran-Mu melintasi segala pengertian kami. Kami mohon, bebaskanlah kami dari kepicikan; berilah kami kesabaran terhadap diri kami serta sesama, karena kami percaya bahwa Engkau selalu mengarahkan segala sesuatu kepada kebaikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lewat kurban persembahan umat Israel berjanji menaati perintah Allah dengan sungguh. Mereka mau melaksanakan sabda Allah dalam hidup mereka.

Bacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)
 
"Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kalian."
 
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dan memberitahukan kepada umat segala sabda dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, “Segala sabda yang telah diucapkan Tuhan itu akan kami laksanakan.” Musa lalu menuliskan segala sabda Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah beberapa pemuda Israel mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil darahnya sebagian. Lalu ditaruhnya ke dalam pasu; sebagian lagi darah itu dituangkannya di atas mezbah. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, “Segala sabda Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati.” Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada umat seraya berkata, “Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kalian berdasarkan segala sabda ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah kurban pujian kepada Allah.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
2. ”Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Daku.”

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (bdk. Yoh 6:63)
Sabda-Mu, Tuhan, adalah Roh dan hidup. Pada-Mulah sabda kehidupan abadi.

Dalam hidup ini Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi benih yang baik. Bertumbuh dn berbuahlah dengan baik, karena panen akan tiba.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)
 
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."

Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘Seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku kan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Tuhan begitu sabar dengan kita, manusia. Ia memberi kesempatan kepada kita untuk bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik. Tuhan bagaikan tuan kebun yang memberi kesempatan benih lalang dan benih gandum tumbuh bersama. Tetapi akhirnya semua itu akan dipertanggungjawabkan pada hari akhirat.

Doa Malam

Ya Yesus, asal segala kebaikan, melalui sabda-Mu Engkau menghendaki agar aku bertumbuh dalam kebaikan dan kebenaran serta mau belajar berbuat baik terhadap sesamaku, namun aku juga mudah jatuh dalam godaan. Ampunilah aku, dan bantulah aku untuk bangkit kembali. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy