Jumat, 02 Januari 2015
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan St. Gregorius dari Nazianze Uskup dan Pujangga Gereja - Jumat Pertama Dalam Bulan
Kita harus mengingat Allah lebih sering daripada tarikan napas kita. –
St. Gregorius dari Nazianze (330-390), Uskup dan Pujangga Gereja
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15,14b)
Hendaknya kebijaksanaan para kudus diwartakan oleh bangsa-bangsa dan
pujian untuk mereka dikumandangkan oleh Gereja; nama mereka akan
dikenang sepanjang masa.
Let the peoples recount the wisdom of the Saints, and let the Church proclaim their praise. Their names will live on and on.
Pengantar
Santo Basilius Agung (329-379) adalah seorang Uskup dan Pujangga Gereja,
berasal dari Kaesarea, ibukota Provinsi Kapadokia, Asia Kecil; seorang
pembela ajaran iman Kristiani dari ajaran sesat Arianisme. St. Gregorius
Nazianze (329-390) juga adalah Uskup dan Pujangga Gereja. Ia bertemu
dengan Basilius di Atena, Yunani, sewaktu studi dan kemudian menjadi
sahabat karib.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah menerangi Gereja-Mu, dengan teladan dan ajaran
Santo Basilius dan Gregorius, Uskup-Mu. Kami mohon semoga dengan rendah
hati kami mendalami kebenaran-Mu, dan dengan setia mewujudkannya dalam
cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)
"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."
Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus,
dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun
Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga
memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu
harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar
dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap
tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah
dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini
kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan
kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima
dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi
sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan
pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah
mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila
Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah
malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan
kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah
kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan
bermazmurlah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada
kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)
"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus
kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya,
‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku
bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah
engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan
datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah
engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus
kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah
suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan
seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Di antara orang-orang yang
diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya,
“Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan
bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku
membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang
tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka
tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di
seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini adalah hari kedua dalam tahun baru. Kita patut bersyukur kepada
Tuhan, sebab Dia mempercayakan kehidupan dan memberi napas kepada kita.
Itu sebabnya, awal tahun baru ini perlu kita isi dengan semangat baru.
Beragam rencana selama setahun ini barangkali sudah kita buat. Berbagai
persiapan untuk mewujudkannya barangkali juga sudah mulai kita cicil
satu-persatu. Namun, lepas dari semua itu kta harus tetap beriman pada
kehendak Tuhanlah yang menjadi kenyataan.
Pada hari kedua tahun 2015 ini, bacaan Injil diambil dari perikop kedua
injil Yohanes. Dalam perikop ini Yohanes memberi kesaksian tentang
siapa dirinya. Dia menyatakan dengan tegas kesaksian tentang siapa
dirinya. Dia menyatakan dengan tegas dia bukanlah Mesias yang dijanjikan
itu. Dia adalah suara yang berseru-seru untuk mempersiapkan bangsa
Israel menyambut Tuhan Yesus, Sang Mesias yang dijanjikan Bapa. Dengan
memberikan kesaksian, Yohanes ingin memberitakan bahwa saat keselamatan
sudah tiba, tahun-tahun berahmat sudah di depan mata. Ia juga ingin
meluruskan kesesatan yang sementara ada dalam diri bangsa Israel yang
menganggap bahwa dirinya adalah Mesias.
Hal yang sama juga dilakukan oleh St. Basilius Agung dan St. Gregorius
dari Nazianze. Mereka telah berjuang bersama-sama untuk meluruskan
kesesatan yang dibuat oleh pengikut bidaah Arianisme. Bidaah ini
menyangkal keilahian Yesus, Allah Putra. Kemenangan atas kesesatan itu
telah mereka rumuskan dalam Syahadat Iman hasil Konsili Nikea.
Belajar dari kedua orang kudus tersebut, serta diterangi oleh cahaya
Firman yang kita dengar pada hari ini, apa yang mesti kita buat?
Pertama, mari kita tanamkan dalam hati bahwa tahun yang baru ini bagi
kita akan menjadi tahun keselamatan Tuhan, tahun di mana Allah akan
mengaruniakan banyak berkat dalam hidup kita; tahun di mana Mesias hadir
mendampingi perjalanan hidup kita. Kedua, mari kita juga meneladan
hidup Yohanes dan para Bapa Kapadokia yang kita peringati hari ini.
Dengan demikian, selama setahun ini kita hidup dalam kebenaran dan
dijauhkan dari segala bentuk kesesatan. (Cafe Rohani)
Doa Malam
Allah yang Mahakuasa, semoga Sabda-Mu meneguhkan dan menambah kekuatan
luhur di dalam diri semua orang yang merayakan pesta Santo Basilius dan
Gregorius. Bantulah kami menjaga keutuhan anugerah iman dan meniti jalan
keselamatan yang mereka tunjukkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Antifon Komuni (1Kor 1:23-24)
Kami memberitakan Kristus yang disalibkan; Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
We proclaim Christ crucified; Christ, the power of God and the wisdom of God.
Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai
pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan. – St.
Basilius Agung (330-379), Uskup dan Pujangga Gereja