| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Mencari Tuhan adalah salah satu dinamika iman kita. Di mana kita harus mencarinya? Yang utama adalah dalam Kitab Suci dan Ekaristi

Minggu, 04 Januari 2015
Hari Raya Penampakan Tuhan
 
Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
 

Karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
 
Hari ini kita merayakan Penampakan Tuhan (Epiphani). Dari pihak Tuhan, Ia senantiasa berkenan untuk hadir dan menampakkan diri-Nya kepada semua orang. Namun, tidak semua orang mau serta mampu melihat "bintang-Nya", kemudian datang mencari-Nya untuk berjumpa dan menyembah-Nya serta menghaturkan persembahan bagi-Nya. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh orang-orang Majus dari Timur ini menyadarkan kita bahwa mencari Tuhan adalah salah satu dinamika iman kita. Di mana kita harus mencarinya? Yang utama adalah dalam Kitab Suci dan Ekaristi, sebagaimana tampak secara implisit dalam pencarian para Majus tersebut. Mereka adalah ahli perbintangan dan dengan keahliannya, mereka mampu melihat bintang-Nya namun belum bisa menemukan secara pasti. Baru dengan Kitab Suci, yakni apa yang tertulis dalam kitab nabi, akhirnya mereka menemukan Yesus di Betlehem (Mat 2:5-6 yang merujuk pada kita Nabi Mika 5:1). Kata Betlehem, dalam bahasa Ibrani berasal dari 2 kata: Bayt yang berarti rumah dan Lehem yang berarti roti. Dengan demikian, Betlehem berarti "rumah roti" dan kita bisa mengaitkannya dengan Ekaristi. Di Betlehem, bayi Yesus dibaringkan di atas palungan (tempat makanan ternak) dan seolah-olah memberikan diri-Nya menjadi makanan bagi ternak. Dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir di altar dalam rupa roti dan kemudian menjadi santapan bagi kita.
 
Maka, pencarian para Majus tersebut, bagi kita mempunyai makna demikian: melalui keahlian dan pekerjaan kita sehari-hari, kita sebenarnya mampu untuk melihat tanda-tanda kehadiran dan penampakan Tuhan. Namun, kita masih harus menambahkannya dengan Kitab Suci dan Ekaristi agar kita akan semakin mengenal Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara nyata. Sebab dalam Kita Suci, kita dapat menemukan banyak informasi tentang Tuhan dan dalam Ekaristi kita berjumpa dengan-Nya yang sungguh-sungguh hadir dalam rupa sakramen Mahakudus. Namun, Kitab Suci bukanlah sekedar buku informasi dan Ekaristi juga bukan sekedar nutrisi bagi jiwa kita. Keduanya mempunyai daya transformasi yang mengubah dan memperbarui hidup kita sebagaimana dialami juga oleh para Majus. Setelah mereka berjumpa dengan Yesus, mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain. Artinya, berkat perjumpaan dengan Yesus, jalan hidup mereka menjadi lain, tidak sama dengan yang semula. Demikian pula hendaknya kita, semakin kita mengenal Tuhan melalui Kitab Suci dan semakin intensif kita berjumpa dengan-Nya dalam Ekaristi, hendaknya kita pun hidup secara lain, hidup secara baru. Meskipun kita melakukan pekerjaan sehari-hari yang sama, berkat pengenalan dan perjumpaan dengan Tuhan, kita menghayatinya secara lain, yakni dalam kasih yang semakin berkobar dan hanya demi kemuliaan Tuhan yang semakin besar.

Doa: Tuhan, semoga melalui Kitab Suci, kami semakin mengenal-Mu dan melalui Ekaristi, kami semakin mengalami perjumpaan dengan-Mu dengan intensif sehingga hidup kami Kauperbarui secara terus-menerus. Amin. ‪#‎agawpr‬

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy