| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Darah para martir adalah benih Gereja

Jumat, 06 Februari 2015
Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir


Ibr. 13:1-8; Mzm. 27:1,3,5,8b-9abc; Mrk. 6:14-29 
    
Hari ini, kita memperingati St. Paulus Miki, dkk., para martir di Jepang (1597). Injil mengajak kita untuk merenungkan kemartiran St. Yohanes Pembaptis. Muncul rasa kagum dalam diri saya terhadap mereka. Mereka sama sekali tidak takut terhadap berbagai macam siksaan yang akhirnya menghantar pada kematian. Beberapa martir di Jepang tersebut, sebelum dibunuh, mengalami penderitaan yang luar biasa. Tubuh mereka disayat-sayat dan diarak keliling kota untuk dipertontonkan kepada masyarakat, baru akhirnya disesah dan disalibkan. Paulus Miki sendiri, dari atas salib berkotbah untuk meneguhkan kawan-kawannya. Maka, tidak salah kalau dikatakan bahwa Gereja kita tumbuh dan berkembang berkat para martir yang rela menumpahkan darah demi iman. Tertullianus pernah menegaskan bahwa "Darah para martir adalah benih Gereja". Pada zaman sekarang, kita pun terus-menerus ditantang untuk menghayati semangat kemartiran ini demi semakin berkembangnya Gereja. Mungkin, kita tidak harus menumpahkan darah dan mengorbankan hidup kita, tetapi untuk menjadi orang Katolik yang sungguh militan, kita pun harus berani berkorban banyak hal.

Doa: Tuhan, berilah kami kemampuan dan keberanian untuk berkorban supaya kami dapat menjadi pengikut-Mu yang sejati. Amin. -agawpr-

Jumat, 06 Februari 2015 Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir

Jumat, 06 Februari 2015
Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Tidak ada jalan lain untuk mencapai kesempurnaan di luar jalan orang Kristiani (St. Paulus Miki)


Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
 
The souls of the Saints are rejoicing in heaven, the Saints who followed the footsteps of Christ, and since for love of him they shed their blood, they now exult with Christ for ever.
 
Doa Pagi


Ya Allah, sumber kekuatan semua orang kudus, Engkau berkenan memanggil Santo Paulus Miki dan kawan-kawan untuk memperoleh kehidupan melalui salib. Kami mohon, semoga berkat doa permohonan mereka, iman yang kami akui, kami pegang teguh sampai akhir hayat kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:1-8)
  
 
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."
   
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhanlah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.3.5.8b-9abc; R:1a)
1 .Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)
    
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
  
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Setiap manusia mempunyai suara hati. Ketajaman kita mendengarkan suara hati tergantung pada kepekaan dan waktu hening yang kita sediakan setiap harinya, serta ketrampilan kita. Bila kita tidak pernah hening dan mendengarkan suara hati kita, tentu kita tidak akan peka sebagaimana orang yang sudah terbiasa melatih diri mendengarkan suara hatinya.

Hati Herodes setelah membunuh Yohanes Pembaptis juga terombang-ambing. Mungkin dia kecewa setelahnya. Saat memutuskan, Herodes tidak mendengarkan hatinya, tetapi menuruti harga diri dan gengsinya. Ya, karena dia sudah terlanjur bersumpah. Inilah gambaran orang yang mengambil keputusan penting (menyangkut nyawa Yohanes) pada saat gembira atau senang. Akhirnya, apa yang diputuskannya menyebabkan nyawa Yohanes melayang.

Tindakan Herodes itu tentu membuat dirinya tidak tenang; bahkan tidak peka lagi dengan hatinya. Matanya menjadi kabur. Herodes dalam situasi “ketakutan” karena telah membunuh nyawa Yohanes. Yesus yang hadir dikira Yohanes yang bangkit (ay. 16). Hati yang tidak tenang tidak bisa diikuti; tidak bisa menjadi petunjuk perilaku, padahal sebelumnya dia senang dan segan terhadap Yohanes (ay. 20).

Apa yang dibuat dan dialami oleh Herodes bisa kita alami juga. Bila kita tidak mendengarkan suara hati, suatu saat suara hati akan “mempersalahkan” kita; akan membuat hati dan diri kita tidak tenang; akan menggoncangkan perasaan kita. Sepertinya kita akan dikejar-kejar sesuatu yang membuat diri tidak tenteram. Apakah kita sering memberi waktu hening untuk mendengarkan suara hati? Tuhan memberkati. (JK/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Luk 22:28-30)

Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, demikianlah firman Tuhan. Sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku

"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua"

Kamis, 05 Februari 2015
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir
 

Ibr. 12:18-19,21-24; Mzm. 48:2-3a,3b-4,9,10,11; Mrk. 6:7-13 

"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua"

Setelah beberapa saat bersama-Nya, para murid tentu sudah mengalami, melihat dan mendengar banyak hal yang dilakukan dan diajarkan oleh Yesus. Mereka telah mendengar bahwa Yesus mewartakan "Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mrk 1:14). Tentu juga ajaran-ajaran lainnya. Mereka juga melihat bagaimana Yesus mengusir setan dan menyembuhkan banyak orang sakit. Kini, saatnya mereka diutus untuk mempraktikkan apa yang mereka lihat dan dengar. Maka, dengan kuasa yang diberikan Yesus, mereka "memberitakan bahwa orang harus bertobat dan mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka". Mereka diutus pergi berdua-dua, bukan sendiri-sendiri. Maksudnya adalah agar mereka juga menghayati kebersamaan dan kerjasama dalam perutusan. Sebab, nantinya mereka harus menjadi pondasi berdirinya Gereja, yakni komunitas umat beriman. Maka, kalau sampai saat ini, Gereja Katolik hidup sebagai persekutuan umat beriman yang solid dan mempunyai ikatan persaudaraan yang kuat, tentu tidak terlepas dari pondasi kebersamaan dan kerjasama yang ditanamkan oleh Yesus kepada para murid. 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk mampu menghayati kebersamaan dan kerjasama yang baik di mana pun kami berada, lebih-lebih dalam menjalankan tugas perutusan kami. Amin. -agawpr-

Hari-hari Liturgi itu tidak sama saja

 
Kita perlu menyadari bahwa hari-hari dalam liturgi itu tidak sama saja. Liturgi hari Minggu jelas memiliki bobot dan nilai lebih tinggi daripada liturgi harian. Minggu itu dari kata Dominggo (Portugis) yang aslinya diturunkan dari kata Latin: Dominus, artinya Tuhan. Hari Minggu adalah hari Tuhan. Mengapa hari Tuhan? Karena pada hari itu Tuhan bangkit dari wafat-Nya. Maka, setiap merayakan Ekaristi pada hari Minggu, kita secara khusus bersama seluruh Gereja merayakan misteri wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Demikianlah sebenarnya pada setiap hari Minggu kita sedang menghadirkan peristiwa hari raya Paskah, saat Tuhan bangkit. Seluruh pekan liturgi berpuncak pada hari Minggu itu. Hari Senin hingga Sabtu berikutnya menjadi pekan Minggu tersebut dan mengalir dari hari Minggu tersebut. Itulah sebabnya, wajarlah kalau orang kristiani itu mestinya datang ke gereja dan ikut misa kudus pada hari Minggu. Janganlah kita terlalu mudah melalaikan misa kudus pada hari Minggu. Tetapi, kalau tidak bisa mengikuti misa harian, ya sudahlah, meskipun sungguh amat baik dan memang sangat dianjurkan oleh Gereja kalau bisa mengikuti misa harian.

Barangkali kita sering lupa bahwa ada tiga tingkatan dalam perayaan liturgi. Pertama, tingkat hari raya. Hari raya itu merupakan hari liturgi paling besar. Maka, perayaannya sudah dimulai sejak sore hari sebelumnya. Dalam perayaan liturgi, hari raya itu ditandai seperti apa yang kita lakukan pada hari Minggu: bacaan Kitab Suci (ada 3), Kemuliaan dan Syahadat. [Tambahan admin: Ada beberapa hari raya yang merupakan hari raya wajib (holy days of obligation) bagi umat Katolik, untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi.] Tingkatan kedua ialah pesta. Pesta ini dibawah hari raya. Maka, tidak ada perayaan sore hari sebelumnya. Tanda pesta ialah adanya doa/nyanyian Kemuliaan, tetapi tanpa Syahadat pada perayaan liturgi itu. Dan tingkatan yang ketiga adalah peringatan. Ada peringatan wajib dan ada yang fakultatif. Peringatan macam ini dirayakan seperti pada hari biasa, tanpa Kemuliaan dan Syahadat.

Apa yang mesti kita buat?

Kita perlu memperhatikan betul, sekarang ini kita sedang pada masa liturgi apa, sedang ada perayaan tingkat mana, dan seterusnya. Konsekuensinya bukan hanya pada soal pemilihan bacaan dan nyanyian saja, tetapi juga pada soal dekorasi seperti lilin dan hiasan bunga. Semakin tingkat perayaannya, mestinya jumlah lilin lebih banyak. Kalau sekarang ini Hari Raya Hati Kudus Yesus, mestinya jumlah lilin lebih banyak daripada hari biasa lainnya. Atau kalau kita sedang memimpin ibadat untuk pesta perak saudara kita, mestinya lilin dan jumlah kemeriahan bunga lebih banyak daripada ibadat lingkungan bulanan seperti biasanya. Bila kita memahami masa liturgi, kita pun akan tahu bahwa hari-hari liturgi itu tidak sama saja. Konsekuensinya, tingkat kemeriahan juga sebaiknya lain, jangan sama saja.

Sumber: Seputar Pelayanan Altar, E. Martasudjita, Pr.
Seri Panduan Prodiakon - 1

Kamis, 05 Februari 2015 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir

Kamis, 05 Februari 2015
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir
 
“Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu, Yesus” (St. Agata)

 

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Pagi


Ya Tuhan, Santa Agata, perawan dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Ada perbedaan antara kumpulan jemaat perjanjian lama yang mau mengadakan perjanjian dan menerima hukum Tuhan dan kumpulan umat yang masuk ke dalam Perjanjian Baru. Umat Allah dan Musa sangat ketakutan dan gemetar mendengar suara Tuhan. Umat perjanjian baru datang dengan penuh sukacita menghampiri takhta kerahiman Tuhan.

 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.21-24)
  
 
"Kalian telah datang ke bukit Sion dan kota Allah yang hidup."
   
Saudara-saudara, kalian tidak datang ke gunung yang dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala. Kalian tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai; kalian tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sungguh, mereka tidak tahan mendengar sabda itu, sehingga Musa berkata, “Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.” Sebaliknya kamu sudah datang ke bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kalian telah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kalian telah sampai di hadapan Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kalian telah datang kepada Yesus, Pengantara Perjanjian Baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami mengenangkan kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 48:2-3ab.3cd-4.9.10-11)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya.
4. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
 
Para murid diutus berdua-dua untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah. Mereka pergi dalam kemiskinan. Mereka hanya mengandalkan kekuatan Allah. Dengan kekuatan Allah itulah, mereka mampu melanjutkan apa yang telah dibuat oleh Yesus. Mereka mengusir banyak setan dan menyembuhkan orang-orang sakit.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
  
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
 
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat. Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak, dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Setelah para murid cukup terlatih dan memperoleh pengetahuan iman yang memadai, Tuhan mengutus para murid-Nya. Ia memberikan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang sakit. Apa yang boleh dibawa dan apa yang tidak, menjadi syarat agar fokus pada perutusan dan tidak sibuk dengan bawaan. Ini berarti harus bijak dan percaya pada penyelenggaraan ilahi. Mereka diutus berdua-dua agar mereka dapat saling mendukung, tetapi juga saling mengoreksi diri. Pertobatan diberitakan sebagai pintu gerbang untuk percaya kepada Injil yang adalah Yesus Almasih itu sendiri.

Doa Malam

Tuhan Yesus, di penghujung hari ini kami mengucap syukur atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Berilah kedamaian hati agar malam ini kami dapat beristirahat dengan tenteram. Engkaulah jalan kehidupan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

"Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia"

Rabu, 04 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV
    
Ibr. 12:4-7,11-15; Mzm. 103:1-2,13-14,17-18a; Mrk. 6:1-6.

"Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia"

Selama kurang lebih 30th, Yesus hidup di Nazaret. Mungkin sebagai tukang kayu seperti Yusuf, ayah-Nya. Maka, orang-orang Nazaret mengenal-Nya sebatas sebagai anak seorang tukang kayu. Tidak lebih. Sebelum Ia datang ke Nazaret, mungkin mereka sudah mendengar kabar tentang apa yang Ia buat di tempat-tempat lain. Mereka penasaran. Lalu, ketika Yesus pulang kampung dan mengajar di sinagoga, mula-mula mereka takjub. Sayang, mereka tidak menyukuri ketakjuban mereka tetapi malah mengorek-ngorek masa lalu-Nya sehingga muncul kekecewaan. Inilah point permenungan saya. Seringkali, kita mudah merasa kecewa dengan masa lalu kita sendiri atau terlalu menaruh perhatian pada masa lalu orang lain. Akibatnya, kita menjadi kurang mensyukuri apa yang ada sekarang. Padahal, saat ini sudah banyak perubahan dan kemajuan. Demikian juga orang lain tersebut sudah berkembang pesat. Masa lalu memang merupakan bagian dari sejarah hidup kita, namun kalau ada hal-hal yang kurang baik, lalu kita terlalu kecewa atau meratapinya, kita tidak akan bisa berkembang secara optimal. Maka, jauh lebih penting kita fokus pada apa yang sedang kita hadapi seraya menyadari kehadiran Tuhan dan takjub akan karya-karya-Nya dalam hidup kita.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk fokus pada apa yang sedang kami hadapi sekaligus menyadari kehadiran-Mu yang senantiasa berkarya dalam diri kami. Amin. -agawpr-
 

Rabu, 04 Februari 2015 Hari Biasa Pekan IV

Rabu, 04 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV

Janganlah menjadi teman Yesus di masa damai dan musuh-Nya di masa perang! (St. Sirilus dari Yerusalem)

Antifon Pembuka (Mzm 103:1-2)

Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Janganlah lupa akan kebaikan-Nya!

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga Kaukuatkan tangan kami yang lemas, Kauteguhkan lutut kami yang goyah, dan perkenankanlah kami menempuh jalan yang lurus dalam mencari kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:4-7.11-15)
  
  
"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."
  
Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.
Ayat. Mzm 103:1-2.13-14.17-18)
1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
     
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."
   
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Mengalami kepahitan karena merasa ditolak oleh keluarga, tetangga ataupun masyarakat merupakan suatu pengalaman yang menyakitkan dalam hidup seorang anak manusia; apalagi kalau penolakan itu terjadi karena sikap iri hati yang tidak beralasan.

Kitab Ibrani menasihati kita agar menjaga hidup damai dengan semua orang dan berpegang teguh pada visi kekudusan, sebab tanpa visi ini tidak seorang pun akan melihat Tuhan (bdk. Ibr. 12:14). Memelihara damai dan kekudusan merupakan kebajikan penting yang perlu dihayati oleh setiap orang beriman, sebab kebajikan itu merupakan visi besar Allah untuk menyelamatkan manusia.
Ketika ditolak oleh orang sekampungnya Yesus hanya merasa heran atas sikap mereka dan berkata: ”Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya” (Mrk. 6:4).Yesus tidak marah tetapi lalu pergi dengan damai ke kota-kota lain dan mengajar di sana. Godaan untuk bersikap balas dendam adalah godaan yang bisa menghancurkan damai dan kekudusan.Mari kita bercermin pada sikap Yesus!

Ya Tuhan, jagalah hatiku agar selalu hidup damai dan kudus di tengah dunia yang penuh pencobaan ini! Amin.

Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Selasa, 03 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV
 
Ibr. 12:1-4; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; Mrk. 5:21-43.

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Duabelas tahun bukanlah waktu yang pendek. Apalagi kalau dilewati dengan penderitaan seperti yang dialami oleh wanita yang menderita pendaharan tersebut. Ia telah berobat ke berbagai tabib dan menghabiskan hartanya namun sama sekali tidak sembuh, malah semakin memburuk. Untung, ia tidak putus asa dan kehilangan harapan. Ia masih punya iman, meskipun mungkin bukan iman yang besar. Dikatakan bahwa ia hanya mendengar berita-berita tentang Yesus dan ketika kebetulan Yesus ada di dekatnya, ia menjamah jubah-Nya dengan keyakinan bahwa ia akan sembuh. Rupanya, ia bukanlah orang yang sengaja mencari Yesus dengan intensi khusus seperti Yairus. Ia hanyalah satu dari antara orang banyak yang berdesak-desakan mengerumuni Yesus. Ia juga tidak berani terang-terangan memohon kepada Yesus untuk disembuhkan tetapi diam-diam dan takut-takut menjamah jubah-Nya. Namun bagi Yesus, itu sudah cukup. Sekecil apa pun iman dan harapan yang dimiliki, kalau disertai tindakan untuk datang kepada Tuhan dan menjamah-Nya, pasti mendatangkan berkat. Sekarang, bagaimana kita bisa menghayati iman dan harapan yang demikian? Yang istimewa adalah dengan merayakan Ekaristi, di mana kita secara istimewa diperkenankan untuk menyembah dan menjamah Tubuh Kristus serta memakan-Nya.

Doa: Tuhan, semoga iman dan harapan kami kepada-Mu senantiasa mengantar kami untuk datang dan menjamah-Mu secara istimewa dalam Ekaristi. Amin. -agawpr-

Selasa, 03 Februari 2015 Hari Biasa Pekan IV

Selasa, 03 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV
 
“Bapa mempunyai banyak tempat kediaman sama dengan banyaknya anggota dalam tubuh” (St. Ireneus)
 

Antifon Pembuka (Ibr 12:1)

Marilah kita tinggalkan semua beban dosa, perintang kita, dan berlomba dengan tekun sebagaimana diwajibkan.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga tertanam dalam di hati kami nama siapa saja yang telah mendahului kami memberi kesaksian atas cinta kasih-Mu kepada manusia. Semoga kami bangkit kembali dalam hidup baru, saling membantu, dan hidup rukun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
   
Kita diundang untuk mengarahkan mata hati kita kepada Yesus. Dialah yang membawa kita kepada iman. Iman itulah yang mengantar kita kepada keselamatan. Karena lewat penderitaan dan salib-Nya kita dibawa kepada sukacita hidup.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)
  
 
"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."
   
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
 
Mukjizat terjadi karena iman. Orang mengalami kasih Tuhan yang menyelamatkan dan menyembuhkan pertama-tama karena penyerahan diri kepada Tuhan. Yairus datang kepada Yesus dengan penuh iman. Anaknya akhirnya dibangkitkan Yesus. Seorang wanita yang sakit pendarahan dengan penuh iman menjamah jubah Yesus. Ia akhirnya mengalami kesembuhan.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
   
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Penyembuh dan pemberi hidup sejati adalah Allah sendiri. Betapa pun hebatnya obat, dan berapa biaya yang sudah dihabiskan. Bila Allah belum berkenan maka segalanya menjadi sia-sia, seperti terjadi pada perempuan yang sakit pendarahan itu. Bila Allah mau maka hanya dengan menyentuh jumbai jubah-Nya, maka segera sembuh. Dalam diri Yesus, Allah begitu sibuk melayani, menyembuhkan orang-orang yang datang dan percaya bahkan mereka yang mati pun dibangkitkan. Tetapi lebih dari kesembuhan dari sakit derita dan kebangkitan dari mati di dunia ini, Yesus menjanjikan kebahagiaan kekal. Dan jalan yang ditempuh lewat derita dan kematian-Nya. Untuk itu, kita perlu bertobat dan percaya utuh kepada-Nya.

Doa Malam

Allah Bapa sumber iman kepercayaan, mereka yang mencari Engkau Kau sambut melalui Yesus yang membimbing dan melaksanakan iman. Maka kami bersyukur dan mohon, semoga kami selalu melaksanakan Sabda-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
 

RUAH

"Mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan"

Senin, 02 Februari 2015
Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah 

 Mal. 3:1-4; Mzm. 24:7,8,9,10; Ibr. 2:14-18; Luk. 2:22-40 

 "Mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan" 

Hari ini kita merayakan pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah. Tampak sekali di sini, kualitas iman keluarga Nazaret. Mereka adalah keluarga yang taat pada hukum atau aturan keagamaan yang dihayati secara turun-temurun. Kendati mereka adalah keluarga terpilih dan istimewa di hadapan Allah, namun mereka tetap rendah hati dan menjalankan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh keluarga-keluarga lain. Selain itu, tampak pula kualitas keluarga mereka dalam mendidik anak. Yesus adalah Anak Allah. Mereka hanya sekedar "dititipi" untuk mengasuh-Nya. Maka, mereka tidak lupa mempersembahkan-Nya kepada Allah. Mereka mohon agar Allah sendiri yang berkarya dalam diri mereka sehingga mereka bisa mendidik dan mengasuh Yesus dengan baik. Dan hasilnya sungguh luar biasa: Ia bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Semoga, kita pun mampu membangun keluarga berkualitas sebagaimana diteladankan oleh keluarga kudus Nazaret ini.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadikan keluarga kami masing-masing sebagai keluarga yang berkualitas seturut teladan keluarga kudus Nazaret. Amin. -agawpr-

Senin, 02 Februari 2015 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Senin, 02 Februari 2015
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah
 

Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529

 
PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
(Pemberkatan lilin dan perarakan tersedia dalam dua cara, dengan perarakan atau perarakan masuk meriah, selengkapnya lihat Buku Misa Minggu dan Hari Raya)

 
Antifon
 
Tengoklah! Tuhan akan datang dengan kekuatan besar, akan bersinarlah mata semua orang yang mengabdi kepada-Nya. Alleluya.

Ecce Dominus noster cum virtute veniet, ut illuminet oculos servorum suorum, alleluia.




Doa Pemberkatan Lilin

KIDUNG PERARAKAN (atau Puji Syukur 478, Sekarang Tuhanku)

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

atau

Lumen ad revelationem gentium, et gloriam plebis tuæ Israel.


Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)

Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
  
Suscepimus Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Dues, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus, et laudablis nimis: in civitate Dei, in monte sancto eius.
(Mzm 48:10-11, 2)
   
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)
  
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
  
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
atau Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
  
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
  
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
   
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
     
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]
InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kehidupan seorang anak tak bisa lepas dari kehidupan keluarga yang terikat pada budaya dan adat tertentu. Hal ini berlaku bagi Yesus juga. Dalam adat Yahudi, anak laki-laki sulung, setelah genap waktu penahiran ibunya, harus dipersembahkan dan dikuduskan kepada Allah di Bait-Nya. Adat ini tentu memiliki makna mendalam yang mengungkapkan imannya akan Allah yang menciptakan dan memberinya kehidupan. Peristiwa Yesus dipersembahkan ke dalam Bait Allah menjadi istimewa karena ketika masuk ke Bait Allah Ia disambut oleh Simeon yang menyampaikan kidungnya karena kuasa Roh Kudus. Simeon mengalami kehadiran Sang Penyelamat dan ia menyampaikan nubuatnya bahwa anak ini akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa, sekaligus menjadi tanda perbantahan di antara mereka. Sesudah itu Hana juga menyambut-Nya sambil mengucap syukur dan memuji Allah.

Yesus yang sudah dipersembahkan ke dalam Bait Allah dengan upacara Yahudi itu selanjutnya "bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya." Inilah perkembangan yang menyangkut segi fisik, keutamaan manusiawi, dan iman kerohanian. Tak mengherankan peristiwa ini kemudian di dalam Gereja dijadikan tanda dan lambang persembahan hidup untuk kaum biarawan dan biarawati agar dikuduskan dalam panggilan hidupnya. Kehidupan setiap orang beriman patutlah juga dipersembahkan kepada Allah gar selanjutnya ia dapat juga berkembang berkat kasih karunia-Nya. (ALS/Inspirasi Batin 2015)

Minggu, 01 Februari 2015 Hari Minggu Biasa IV

Minggu, 01 Februari 2015
Hari Minggu Biasa IV
 
Barangsiapa takut akan Tuhan tidak kuatir terhadap apapun, dan tidak menaruh ketakutan sebab Tuhanlah pengharapannya. (Sir 34:14)

 
Antifon Pembuka (Mzm 105:47)

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.

Save us, O Lord our God! And gather us from the nations, to give thanks to your holy name, and make it our glory to praise you.

 
atau

Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
 

Doa Pagi

 
Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (18:15-20)
   
 
"Seorang nabi akan Kubangkitkan, Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya."
   
Sekali peristiwa berkatalah Musa kepada bangsanya, “Seorang nabi sama seperti aku akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu, dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu. Dialah yang harus kamu dengarkan. Di Gunung Horeb dulu, pada hari perkumpulan, kamu minta kepada Tuhan, Allahmu, dengan berkata: Aku tidak mau lagi mendengar suara Tuhan, Allahku, dan tidak mau lagi melihat api yang besar ini, supaya aku jangan mati! Lalu berkatalah Tuhan kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti engkau dari antara saudara-saudara mereka sendiri. Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan firman-Ku yang akan diucapkan oleh nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi yang berani mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan, atau yang berkata demi allah lain, nabi seperti itu harus mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat (Mzm 95:1-2.6-7.7-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (7:32-35)
  
"Anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus."
   
Saudara-saudara, aku, Paulus, ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana supaya Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri; bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasanmu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang besar, dan bagi yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21-28)
 
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
  
Pada awal karya-Nya Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu, di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah!” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya!” Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Tidak sedikit orang yang memiliki jabatan tinggi dan penting dalam masyarakat ataupun Gereja sungguh menyadari kalau ia memang orang penting. Biasanya orang yang begini akan tampak dalam gayanya. Entah bergaya bos, berjarak dan tidak jarang cara memandangnya seperti meremehkan orang lain. Orang-orang begini lupa bahwa jabatan itu punya batas waktu, kekuasaan itu tidak selamanya. Suatu saat orang harus turun takhta, entah karena masa jabatannya habis, karena usia, atau karena diberhentikan/dilengserkan.

Orang-orang penting seperti di atas sebaiknya mengikuti teladan Musa pada bacaan pertama hari ini. Musa yang pada waktu itu menjadi tokoh nomor satu dalam bangsa Israel mengakui dengan rendah hati bahwa seorang nabi akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah dari antara umat. Secara tersirat Musa mengakui bahwa ia bukanlah satu-satunya nabi. Lebih penting dari itu Musa menyadari bahwa yang utama dan pertama adalah Tuhan Allah sendiri yang membangkitkan nabi seturut kehendak-Nya. Akan tetapi kata-kata Musa pada bacaan pertama ini akhirnya menunjuk nabi agung yang akan dibangkitkan Allah sendiri. Dialah Tuhan Yesus Kristus yang dalam Injil hari ini tampil sebagai Musa baru. Yesus mengajar dan menyampaikan firman sebagai orang yang berkuasa. Dengan demikian, sebenarnya Injil sedang mewahyukan kepada kita siapa Yesus. Dialah Yang Kudus dari Allah sebagaimana diakui oleh orang yang kerasukan setan itu.

Kita diundang Allah untuk berperan tertentu, pada waktu tertentu, di tempat tertentu dan dengan tugas tertentu. Pemimpin masyarakat dan Gereja akan terus silih berganti. Bila kita pun menjadi pemimpin, akan berakhir pula masanya. Akan tetapi satu hal selalu tetap: Tuhan Yesus Kristus akan tetap hidup. Dialah sebenarnya sang pemimpin abadi, Dialah pemimpin sejati yang tak pernah diganti. Kita masing-masing hanyalah pelayan-Nya untuk tugas tertentu, di waktu tertentu dan tempat tertentu. (EM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mzm 31:17-18)

Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu. Selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu. Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu.

Let your face shine on your servant. Save me in your meciful love. O Lord, let me never be put to shame, for I call to you.

Illumina faciem tuam super servum tuum, et salvum me fac in tua misericordia: Domine, non confundar, quoniam invocavi te.

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Sabtu, 31 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam


Ibr. 11:1-2,8-19; Mzm. MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Mrk. 4:35-41 

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Terikakan para murid pada saat perahu mereka diobang-ambingkan oleh taufan dan ombak yang besar jelas sekali menunjukkan bahwa mereka kurang beriman. "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Hal semacam ini, mungkin juga pernah kita alami. Pada saat hidup kita diombang-ambingkan oleh banyak persoalan dan kita tidak tahu bagaimana harus mengatasi karena berbagai macam usaha selalu mengalami kebuntuan, iman dan sopan santun kita pada Tuhan pun bisa berkurang, bahkan hilang. Bisa jadi kita berteriak dan marah pada Tuhan karena Ia seolah tidak peduli dengan kita. Namun, yang selalu harus kita ingat adalah: Tuhan selalu bersama dengan kita. Ia seolah-olah membiarkan kita, bisa jadi untuk menguji ketangguhan iman kita, atau karena Ia tahu bahwa kita masih mampu tetapi belum berusaha secara optimal. Yang jelas dan pasti, Ia tidak akan pernah membiarkan kita binasa. Oleh karena itu, dalam berbagai persoalan hidup yang kita hadapi, kita tidak perlu kita mempunyai rasa takut yang berlebihan tetapi sebaliknya mempunyai iman yang semakin tangguh dan mendalam.

Doa: Tuhan, bantulah kami mengatasi rasa takut yang seringkali mengganggu kami dan berilah kami iman yang tangguh dan mendalam. Amin. -agawpr-

Sabtu, 31 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Sabtu, 31 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
 
“Kita harus menjauhkan rasa marah, kalau kita membetulkan kesalahan anak-anak” (St. Yohanes Bosko)

 
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Iman adalah jaminan dari segala harapan kita dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena hidup orang Kristiani ditandai dengan janji Allah akan keselamatan. Wafat Yesus yang menyelamatkan dan imamat surgawinya bukanlah sebuah khayalan belaka, melainkan sebuah kenyataan.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)
   
"Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri."
     
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai, ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Ayat. (Lukas 2:69-70.71-72.73-75; R:68)
1. Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:16)
Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.
 
Yesus peduli dengan situasi kehidupan kita. Ia tidak membiarkan kita binasa. Dengan kuat kuasa-Nya, Ia akan menyelamatkan kita. Kita hanya diminta untuk datang dan percaya kepada-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:35-41)
    
"Angin dan danau pun taat kepada Yesus."
  
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Tuhan tidur. Benarkah Tuhan Yesus tidur saat ada taufan dahsyat? Ya, Dia tidur karena kepayahan. Tetapi bisa jadi, Dia tidur-tiduran untuk menguji iman para murid dan mengajarkan apa arti sesungguhnya dari kata “percaya”. Banyak kehidupan pribadi, keluarga, komunitas, di tempat kerja dan lain sebagainya mengalami badai karena tidak percaya kepada kasih dan kekuatan Allah yang ada pada masing-masing pribadi. Santo Yohanes Bosko tertantang untuk peduli kepada pendidikan anak muda. Karena percaya akan kekuatan Tuhan, yang diwujudkan dengan kerja keras, kasih sayang dan kesabaran, ia dapat mengumpulkan 1000 orang muda dari keluarga miskin dan mendidik mereka dengan baik. “Percaya” itu tentu ada isinya.

Doa Malam

Tuhan, hari ini banyak peristiwa yang dapat membuat ketakutan dan cemas bila orang lupa akan kehadiran-Mu pada setiap peristiwa hidup. Jangan biarkan kami terombang-ambing oleh rupa-rupa ajaran palsu dunia ini. Kuatkan iman kami akan kasih-Mu yang menyelamatkan. St. Yohanes Bosko, doakanlah kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy