| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Mat 11,29)

Kamis, 16 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

  

Kel. 3:13-20; Mzm. 105:1,5,8-9,24-25,26-27; Mat. 11:28-30.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Mat 11,29)

Kata "kuk" (Yunani, ζυγος – zugos) secara harafiah berarti kerangka kayu yang dipikulkan kepada 2 binatang (sapi, kerbai, kuda) agar keduanya mudah dikendalikan dan dapat berjalan seirama dan searah, misalnya untuk membajak sawah atau mengangkut barang. Dalam Injil Matius ini, istilah yang dipakai dalam bahasa Yunani adalah ζυγος μου (zugos mou) yang terjemahan lebih tepatnya adalah "kuk-Ku / my yoke" bukan "kuk yang Kupasang". Perbedaan terjemahan ini sangat jelas: terjemahan "kuk yang kupasang" memberikan kesan bahwa Yesus ada diluar "kuk" itu, sedangkan terjemahan "kuk-Ku" menunjukkan bahwa Yesus ada bersama-sama kita di dalam kuk itu. Dengan demikian, "kuk" yang dipasangkan pada 2 binatang menggambarkan bahwa Yesus tidak menaruh kuk itu begitu saja di pundak kita lalu kita memikulnya sendirian tetapi beban itu kita panggul bersama-sama dengan Yesus. Demikianlah menjadi jelas bahwa dalam setiap beban kehidupan kita, Tuhan senantiasa hadir dan bersama-sama dengan kita. Bahkan, Ia tidak hanya berjalan bersama kita tetapi juga memikul bersama kita.
   
Doa: Tuhan, terimakasih Engkau senantiasa hadir bersama kami dalam menanggung beban-beban kehidupan kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 16 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XV

Kamis, 16 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

"Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada para lawannya." (Mzm 105:24)


Antifon Pembuka (Mat 11:29)

Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lembut dan rendah hati; maka hatimu akan tenang.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahaluhur, bagaimana kami dapat menyapa nama-Mu, andaikata Yesus Putra-Mu tidak membicarakan Dikau? Kami mohon, berilah kami semangat-Nya, agar dalam sengsara dan sakit, dalam suka dan duka, kami selalu ingat bahwa Engkau mendampingi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Allah memberi peneguhan kepada Musa tentang identitas Allah yang mengutusnya. Ia adalah Allah nenek moyang Israel, yang sudah melindungi dan menyertai Abraham, Ishak dan Yakub. Sekarang, Allah juga melakukan hal yang sama bagi umat Israel.

Bacaan dari Kitab Keluaran (3:13-20)
    
 
"'Sang 'Aku' telah mengutus aku kepadamu."

Waktu Musa mendengar sabda Tuhan dari tengah semak duri bernyala, berkatalah ia kepada Allah, “Apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka, ‘Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu’ dan mereka berkata, ‘Siapakah nama-Nya?’ Apa yang harus kukatakan kepada mereka?” Sabda Tuhan kepada Musa, “Aku adalah ‘Sang Aku’. Lalu dilanjutkan, “Katakanlah begini kepada orang Israel, ‘Sang Aku’ telah mengutus aku kepadamu.” Sabda Allah pula kepada Musa, “Katakanlah ini kepada orang Israel, ‘Tuhan, Allah nenek nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu’, itulah nama-Ku untuk selamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel, dan katakanlah kepada mereka, ‘Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta bersabda, Aku sudah mengindahkan kalian, dan juga apa yang dilakukan di Mesir terhadapmu. Maka Aku telah bersabda, Aku akan menuntun kalian keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya’. Setelah mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau bersama para tua-tua Israel harus menghadap raja Mesir. Kalian harus berkata kepadanya, ‘Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami. Oleh sebab itu izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami.’ Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kalian pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Maka Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya. Sesudah itu raja Mesir akan membiarkan kalian pergi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada lawan-lawannya; Diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya, untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.
4. Maka Tuhan mengutus Musa, hamba-Nya, dan Harun yang telah dipilih-Nya; mereka mengerjakan tanda-tanda-Nya di tengah para lawan, dan mukjizat-mukjizat-Nya di tanah Ham.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Penyertaan Allah kepada umat Israel dinyatakan secara sangat jelas dengan kehadiran Yesus yang membawa warta keselamatan. Kehadiran-Nya juga mendatangkan pembebasan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)
      
"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus adalah Guru kita yang sejati. Ia adalah Guru bagi yang letih lesu dan berbeban berat. Guru yang bukan hanya berbicara, tetapi juga memikul beban kita. Guru yang bukan hanya mengajar kita, supaya lemah lembut dan rendah hati, tetapi Dia sendiri juga lemah lembut dan rendah hati. Marilah kita datang kepada-Nya untuk belajar. Seberat apapun dosa kita, Dia akan ikut memikul dan meringankan kita. Kita percaya bahwa Dia sanggup!

Antifon Komuni (Mzm 116:12-13)

Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan menyegarkan kalian.
   
Doa Malam

Allah Bapa Mahasetia, Engkau memberikan janji kedamaian kepada siapa pun yang mengikuti Putra-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mengangkat beban kami dan dengan demikian dapat mempersiapkan kedamaian bagi sesama di sekitar kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.



RUAH

"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Mat 11,25)

Rabu, 15 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja

 
Kel. 3:1-6.9-12; Mzm. 103:1-2,3-4,6-7; Mat. 11:25-27

"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Mat 11,25)

Orang-orang yang kecil dan sederhana biasanya lebih mudah untuk merasa kagum dan bersyukur. Mereka lebih mudah untuk melihat kehadiran, karya dan kebaikan Tuhan dalam pengalaman hidup yang kecil dan sederhana, bahkan yang remeh. Oleh karena itu, menurut hemat saya, kunci untuk mengerti Tuhan yang berkenan menyatakan diri-Nya, bukan hanya dari pihak Tuhan sendiri tetapi juga dari pihak kita. Kita harus mau menjadi orang yang kecil dan sederhana agar lebih mudah mengandalkan diri pada rahmat-Nya sehingga mampu melihat kehadiran dan karya-Nya serta mensyukurinya. Sebaliknya, orang yang memposisikan diri sebagai orang pandai cenderung mengandalkan diri sendiri dan menutup diri pada rahmat Tuhan. Padahal untuk mengenal dan memahami Tuhan serta kehendak-Nya yang dibutuhkan pertama-tama bukanlah kemampuan kita tetapi rahmat Tuhan yang memberi pencerahan pada akan budi dan membuka mata iman kita. Kalau dikaitkan dengan St. Bonaventura yang kita peringati hari ini, beliau mempunyai kata-kata yang amat indah dan inspiratif: "Kesombongan biasanya menggilakan manusia, karena ia diajar untuk meremehkan apa yang sangat berharga seperti rahmat dan keselamatan, dan menjunjung tinggi apa yang seharusnya di cela seperti kesia-siaan dan keserakahan." Sementara itu, "Ketakutan akan Allah merintangi seseorang untuk menyukai hal-hal yang fana, yang mengandung benih-benih dosa".

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menjadi orang yang kecil dan sederhana, yang senantiasa membuka diri serta mengandalkan rahmat-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 15 Juli 2015 Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja

Rabu, 15 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
 
Tuhan menciptakan segala sesuatu “bukan untuk menambah kemuliaan-Nya melainkan untuk mewartakan dan menyampaikan kemuliaan-Nya” (St. Bonaventura)

   
Antifon Pembuka (Dan 12:3)

Orang bijaksana akan bersemarak cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri laksana bintang abadi.

Doa Pagi


Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, hari ini kami memperingati Santo Bonaventura. Semoga hati dan budi kami diterangi oleh pengetahuannya yang cemerlang, dan hati kami dikobarkan oleh cinta kasihnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)
   
"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."
    
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
atau: Tuhan itu pengasih dan penyayang
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)
  
"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."
    
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Menghayati hidup berdasarkan hidup nurani yang jernih, membawa pada sukacita yang sejati. Seorang bapak atau ibu yang menghayati hidup perkawinan dengan sukacita akan bekerja demi mencukupi keperluan keluarga serta mendampingi putra-putrinya dalam suasana sukacita pula. Aktivis paroki atau paguyuban atau aktivis penggerak kaderisasi menyatakan sikap hatinya sebagai aktivis yang mau keluar uang, tenaga dan waktu dnegan melibatkan diri dalam aneka kegiatan pemberdayaan dengan sukacita sambil mewariskan iman kepercayaan yang telah teruji melalui kegiatan yang terencana. Seorang suster, bruder, atau imam, yang menjalani hidup pembaktian kepada Tuhan dalam Gereja dengan sukacita hati, memberi pelayanan kepada umat, paguyuban, atau komunitas dengan sepenuh hati. Aneka suasana hati itu menjadi kekuatan dan penggugah semangat dalam menghayati keseharian hidup yang dilandaskan oleh cinta dan hormat bakti kepada Yesus Sang Penuntun.

Ungkapan penginjil Matius melukiskan tugas perutusan Sang Juru Selamat dinyatakan dalam nada syukur: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” Hati yang terbuka dan hati yang menjadi “anawim”, orang sederhana yang mengandalkan diri pada kasih setia Allah, merupakan teladan. Santo Bonaventura dalam penghayatan kemiskinan yang teruji, menghadirkan kekayaan Kerajaan Allah sebagai Uskup dan Pujangga Gereja yang melayani Allah dan Gereja dengan sukacita yang keluar dari kedekatan dengan Allah Sang Empunya kehidupan. (FXS/Inspirasi Batin 2015)

Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya. (Mat 11,20)

Selasa, 14 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV


Kel. 2:1-15a; Mzm. 69:3,14,30-31,33-34; Mat. 11:20-24.
Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya. (Mat 11,20)
   
Maksud utama dari mukjizat-mukjizat yang dibuat oleh Yesus adalah untuk memanggil orang agar bertobat. Maka, ketika Ia sudah membuat banyak mukjizat dan banyak orang (kota) tidak bertobat, Ia mulai mengeluarkan kecaman. Semuanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan-Nya sendiri tetapi melulu untuk kebaikan dan keselamatan manusia. Jadi, melalui mukjizat-mukjizat yang dibuat-Nya, kita sebenarnya menerima rahmat yang berlipat: pertama, rahmat langsung dari mukjizat itu (kesembuhan, pembebasan); kedua, rahmat pertobatan karena mukjizat itu mengundang kita untuk bertobat, untuk hidup lebih baik; ketiga, rahmat keselamatan sebagai buah dari penebusan Kristus yang kita tanggapi dengan pertobatan. Hal ini dapat juga kita terapkan dalam relasi kita dengan sesama. Kalau kita menerima "mukjizat" berupa kebaikan dari orang lain, seharusnya kebaikan itu juga menjadikan kita untuk hidup lebih baik sebagai wujud konkret syukur kita, bukan malah menjadi tergantung dan terus-menerus memanfaatkan kebaikan orang lain.

Doa: Tuhan, semoga setiap kebaikan yang kami terima selalu mendatangkan niat dan usaha kami untuk terus-menerus bertobat dan memperbaiki diri. Amin. -agawpr-

Selasa, 14 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XV

Selasa, 14 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

“Sejauh mana seseorang menerima Dia, demikian juga Tuhan memberikan diri-Nya” (Sta. Teresa dari Yesus)

Antifon Pembuka (Mzm 69:33-34)

Hai orang yang rendah hati, lihatlah dan bersukacitalah! Hai kalian yang mencari Allah, hidupkan kembali hatimu! Sebab Tuhan mendengarkan kaum miskin dan tak memandang hina mereka yang ada dalam tahanan.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah menunjukkan daya kekuatan yang mampu memberi pertolongan, ialah Yesus, Musa Baru. Kami mohon, semoga Dia berkenan mengarahkan hidup kami ke arah kebaikan dan membimbing kami masuk ke dalam kedamaian-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Situasi penindasan terhadap Israel memunculkan tokoh Musa yang begitu mencintai bangsanya. Ia solider terhadap saudara-saudara sebangsa dan ingin membawa pembebasan bagi mereka.

Bacaan dari Kitab Keluaran (2:1-15a)
 
  
"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya."
 
Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter. Lalu ia meletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi Sungai Nil. Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan bayi itu. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di Sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai. Maka terlihatlah oleh puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu. Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya. Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis, maka ibalah hatinya dan ia berkata, “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Lalu bertanyalah kakak bayi itu kepada puteri Firaun, “Maukah Tuan Puteri agar kupanggil seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui bayi itu bagi Tuan Puteri?” Sahut puteri Firaun kepadanya, “Baiklah!” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu, “Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia. Ketika anak itu sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun. Ia diangkat anak oleh puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, “Aku telah menarik dia dari air.” Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka. Lalu dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana-sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keesokan harinya Musa keluar lagi, dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah, “Mengapa kaupukul temanmu itu?” Jawab orang itu, “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya, “Tentulah peristiwa itu telah ketahuan.” Ketika Firaun mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 69:3.14.30-31.33-34; R:33)

1. Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
4. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah, biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Di beberapa tempat orang-orang tidak mampu membuka hati mereka untuk menyadari makna mujizat-mukjizat yang dikerjakan oleh Yesus. Mereka tidak mampu merasakan gerakan kasih Allah di dalamnya yang memanggil mereka untuk berubah, bertobat dan percaya akan Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)
  
"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ucapan penghakiman hari ini mengandaikan pentingnya Yesus dalam sejarah manusia. Ia memberi peringatan keras kepada kota-kota di Galilea yang sudah menerima Kabar Gembira namun tidak mau bertobat. Apakah kita sadar bahwa semua kota yang larut dalam kejahatan harus menerima warta gembira dan diberi peringatan yang sama? Demi keselamatan bersama, diperlukan juga pertobatan bersama.

Antifon Komuni (Mzm 69:14)

Aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan. Demi besarnya kasih setia-Mu jawablah aku dengan pertolongan.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah memberi kami pemimpin kehidupan, ialah Yesus, hamba-Mu. Ajarilah kami mengimani sabda-Nya serta menyesuaikan hidup kami akan sabda itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

RUAH

Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Mat 10,34)

Senin, 13 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV

  
Kel. 1:8-14,22; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Mat. 10:34-11:1

Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Mat 10,34)

Bagaimana mungkin, Yesus yang mengajarkan hukum kasih sebagai hukum yang utama kok mengatakan bahwa Ia datang bukan membawa damai melainkan pedang? Kunci untuk memahami kata-kata Yesus ini adalah menempatkannya pada konteks yang pas. Di sini, Yesus sedang berbicara mengenai perpecahan yang akan terjadi, bahkan di antara sesama anggota keluarga, sebagai akibat dari adanya anggota keluarga yang percaya kepada-Nya kemudian menjadi pengikut-Nya sementara yang lain tidak percaya atau menolak-Nya. Apa yang dikatakan Yesus ini menjadi kenyataan dalam kehidupan Gereja mula-mula, bahkan sampai sekarang. Di saat seorang atau beberapa anggota keluarga atau kelompok tertentu orang menerima iman Kristen, maka hal ini seringkali menimbulkan pertentangan dari anggota-anggota yang lain. Biasanya ada yang menentang, bahkan mencela, mencaci dsb. Oleh karena itu, kita harus memahami bahwa pertentangan yang timbul itu bukan maksud atau tujuan dari kedatangan Yesus tetapi sebagai konsekuensi yang kadang tak terhindarkan akibat dalam satu keluarga atau satu kelompok ada yang mengimani Kristus dan ada yang menolaknya. Selain itu, perlu kita perhatikan juga ayat-ayat selanjutnya. Bagaimana pun hukum kasih harus tetap dujunjung tinggi. Namun, kasih kepada Tuhan harus melebihi kasih kita terhadap yang lain. Itulah makanya, Yesus mengatakan bahwa kasih kepada Allah adalah hukum yang utama dan pertama, sementara kasih kepada sesama, kendati sama-sama sebagai hukum yang utama, ditempatkan pada urutan yang kedua.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengasihi-Mu lebih dari segala sesuatu tanpa kami membenci siapa pun dan apa pun, kecuali dosa. Amin. -agawpr-

Senin, 13 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XV

Senin, 13 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XV
   
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Mat 5:10) 
  
Antifon Pembuka (Mzm 124:8)
 
Penolong kita ialah Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. 
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, perkenankanlah kami mengenal suara Sabda-Mu dan selanjutnya menyesuaikan suara kami dengan suara Sabda itu, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Keluaran (1:8-14.22)
  
"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak."
    
Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian, -- jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat perangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10) 
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34- 11:1)
   
"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."
   
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus berkata, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku." Apakah Yesus antikeluarga? Tidak. Dalam Mat 15:4-6 Yesus menjunjung tinggi hormat akan bapa dan ibu. Lalu mengapa Yesus berkata begitu, bahkan dalam Luk 14:26 dipakai kata "membenci?" Yesus menegaskan pentingnya mengutamakan Kerajaan Allah dan mau mendobrak keterikatan berlebihan orang-orang Yahudi terhadap keluarganya. Yesus harus dinomorsatukan, sebab siapa pun yang tidak memprioritaskan-Nya ia tidak akan mampu mengikuti-Nya. Karena itu, barangsiapa mengasihi bapa, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuannya lebih dari pada-Nya, ia tidak layak menjadi murid-Nya. Bahkan, Yesus menuntut: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku." Memikul salib yang langsung dikaitkan dengan mengikuti-Nya berarti menyangkal diri secara total hingga siap mati demi Yesus. Karena itu, Ia berkata, "Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." Kata nyawa punya dua arti, yaitu "hidup fisik" dan "hidup sejati". Maka barangsiapa mengorbankan hidup fisiknya akan memperoleh hidup sejati, tetapi pengorbanan hidup itu harus karena Yesus saja atau karena Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus.

Hanya orang-orang yang mau menyangkal diri dan mengorbankan hidupnya itulah yang berhak memperoleh upah yang Yesus janjikan. Sebagai pengikut Kristus, sudah seharusnya kita tidak berkhianat meski penderitaan menimpa kita. Kita harus selalu siap memanggul salib dan mengikuti Yesus. (SS/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mat 10:38)

Barangsiapa tidak mengangkat salibnya dan mengikuti Aku, tak layak menjadi murid-Ku.

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. (Mrk 6,7)

Minggu, 12 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XV

   
Am. 7:12-15; Mzm. 85:9ab,10,11-12,13-14; Ef. 1:3-14 (Ef. 1:3-10); Mrk. 6:7-13

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. (Mrk 6,7)

Seorang pelayan atau pekerja single fighter, kadang memang bisa bekerja lebih efektif dan menghasilkan karya-karya besar. Namun, dalam mengutus para murid, Yesus menekankan pentingnya kebersamaan. Yesus sendiri, kendati hanya seorang diri diutus oleh Allah, Ia memanggil para murid dan membentuk komunitas bersama mereka. Ketika mengutus para murid, mereka pun diutus tidak sendiri-sendiri tetapi berdua-dua. Prinsip pengutusan para pekerja berdua-dua itu sangat penting dalam pekerjaan Tuhan, karena dengan demikian tersedialah iman dan hikmat dua kali lipat untuk masing-masing pekerja. Selain itu, adanya kawan seperjalanan akan menambah keberanian dalam menghadapi risiko, menambah kemampuan untuk berdiskresi, saling mengoreksi, dll. Dalam penghayatan hidup berkeluarga, hal ini amat jelas: suami dan istri atau bapak dan ibu adalah dua orang yang dipanggil dan diutus Tuhan untuk membangun keluarga. Sebagai imam, saya pun merasakan pentingnya kebersamaan dengan sesama imam. "Yen ora kumpul, gampang ucul" (Kalau tidak ngumpul, mudah lepas, alias keluar). Kebersamaan dengan teman-teman imam merupakan sarana yang efektif untuk saling bercerita, saling memberi correctio fraterna, juga saling memberi dan menerima sakramen tobat dan dengan demikian saling meneguhkan dalam panggilan dan tugas perutusan.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk mampu menghayati tugas dan perutusan kami dalam kebersamaan dengan orang-orang lain yang Kautus untuk hidup dan bekerjasama dengan kami. Amin. -agawpr-

Minggu, 12 Juli 2015 Hari Minggu Biasa XV

Minggu, 12 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XV
   
Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya"(SC 10). Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48). (Katekismus Gereja Katolik, 824)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 17:15)

Dalam kebenaran, aku memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.


As for me, in justice I shall behold your face; I shall be filled with the vision of your glory.

Dum clamarem ad Dominum, exaudivit vocem meam, ab his qui appropinquant mihi: et humiliavit eos, qui est ante sæcula, et manet in æternum: iacta cogitatum tuum in Domino, et ipse te enutriet.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang tersesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama ini dan mengejar apa yang selaras dengannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (7:12-15)
  
  
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
   
Sekali peristiwa, berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, "Hai pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu, dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia, "Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba; Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (Ef 1:3-14)
 
"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."
 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita peroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia limpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, di dalam Kristus sebagai Kepala. Aku katakan "di dalam Kristus" karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Di dalam Dia, kamu pun telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
 
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
   
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal, dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
HIDUP KUDUS
   
Setiap orang Katolik dewasa harus siap dipanggil dan diutus Tuhan untuk menjadi nabi. Menjadi nabi berarti menubuatkan firman Tuhan yang membuat dirinya dan orang lain menjadi lebih baik dan selamat. Itulah yang dialami oleh Nabi Amos, “Tuhan mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel” (Am 7:15).

Firman Tuhan manakah yang perlu dinubuatkan saat ini? Menurut Rasul Paulus yaitu bahwa “di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Ef 1:4). Menjaga dan memelihara agar diri sendiri dan orang lain tetap kudus adalah suatu perjuangan yang tidak mudah. Banyak godaan duniawi, terutama godaan indera yang membuat kita mudah jatuh ke dalam kesalahan dan dosa.

Kenikmatan duniawi sesaat inilah yang patut dicermati oleh setiap orang, termasuk kaum hidup bakti. Sebab seandainya mereka lengah maka hidup Injil kaum berjubah bisa menjadi tanpa arti. Kaul ketaatan, kemiskinan dan kemurnian akan menjadi kata-kata hampa. Hidup perkawinan pun bisa di ambang kehancuran jika suami dan isteri tidak menjaga kekudusan jasmani dan rohani, baik diri sendiri maupun pasangan hidupnya yang sah dan sakramental.

Oleh karena itu, setiap orang katolik memiliki misi untuk hidup kudus sehingga “menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” (ay. 12). Agar bisa menjadi kudus, maka hidup kita hendaknya diisi oleh “firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu” (ay. 13). Injil keselamatan adalah kasih Yesus Kristus yang harus selalu kita sadari dan renungkan. Tanpa merenungkan kasih Tuhan “yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga” (ay. 3), kita bisa salah dalam melangkah, memilih dan memutuskan hal yang hakiki dalam hidup ini.

Yesus tidak ingin kita menjalani misi hidup menuju kekudusan ini sendiri-sendiri. Sebab itu, Yesus mengutus para murid berdua-dua (Mrk 6:7). Mereka diberi-Nya kuasa Roh Kudus agar bisa menguasai nafsu tak teratur dan mengusir roh jahat. Roh Kudus inilah yang selalu menyadarkan kita bahwa kita ini adalah milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya (Ef 1:14). Dengan diutus berdua-dua, kita memiliki teman untuk saling mengingatkan, mendukung dan menyemangati dalam misi. Mengingatkan, saat kita disilaukan oleh materi duniawi yang serba gemerlap tapi menipu dan menjerumuskan. Mendukung, sewaktu kita dihambat untuk mengatakan hal-hal yang benar dan baik. Menyemangati, ketika kita ditolak oleh mereka yang lebih menyukai kegelapan dan kesesatan.

Yesus memberi instruksi, agar kita “jangan membawa apa-apa dalam perjalanan kecuali tongkat” supaya kita lebih mudah merasakan “berkat rohani” dan penyelenggaraan Tuhan. Karena itu, misi hidup kudus memerlukan kesadaran yang baik agar kita tidak mengilahikan diri sendiri atau menyembah materi duniawi. Kepandaian atau harta melimpah bisa membuat kita meremehkan kuasa Tuhan dan melupakan kehadiran orang lain yang perlu kita tolong.

Dalam semangat hidup sederhana, marilah kita berusaha untuk hidup kudus dan menjadi penolong bagi sesama yang membutuhkan. [Gregorius/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 84:4-5)

Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami rumah-Mu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.

The sparrow finds a home, and the swallow a nest for her young: by your altars, O Lord of hosts, my King and my God. Blessed are they who dwell in your house, for ever singing your praise.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in sæculum sæculi laudabunt te.

atau Yoh 6:56

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

Whoever eats my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Janganlah kamu takut! (Mat 10,28)

Sabtu, 11 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Kej. 49:29-32; 50:15-24; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7; Mat. 10:24-33
Janganlah kamu takut! (Mat 10,28)

Ketika beberapa waktu lalu, saya bersama dengan beberapa teman imam KAS mensyukuri rahmat tahbisan imamat kami, salah satu hal yang muncul di antara kami adalah adanya rasa takut. Takut akan adanya berbagai macam godaan dan bahaya yang mengancam kesetiaan kami pada panggilan imamat. Imamat adalah anugerah yang suci dan mulia tetapi kami terima dalam bejana tanah liat (menurut istilah St. Paulus). Apalagi, seperti dalam Injil kemarin, Yesus mengatakan bahwa kami ini diutus bagaikan domba di tengah serigala. Namun, sekaligus kami juga menyadari adanya satu hal penting yang menjadi kekuatan untuk mengalahkan rasa takut dan menimba kekuatan dalam kerapuhan, yaitu "ngumpul" (berkumpul): baik ngumpul dengan Tuhan dalam doa maupun ngumpul dengan sesama teman imam untuk saling bercerita, saling meneguhkan, saling mengoreksi, atau sekedar bersenda gurau dan saling mengejek. Hari ini, Yesus pun memberi peneguhan, "Janganlah kami takut!" (sampai 2x). Meskipun tempat di mana kita diutus memang penuh dengan bahaya dan risiko, namun kita tidak perlu takut. Satu-satunya yang layak kita takuti hanyalah Tuhan, itupun bukan takut dalam arti negatif, tetapi dalam arti positif, yang dalam bahasa Jawa diungkapkan secara tepat: "wedi asih" atau "ajrih asih" (Maaf, saya tidak tahu bahasa Indonesianya yang tepat). Dengan sikap wedi asih itu, maka kita akan senantiasa ngumpul dengan Tuhan dalam doa-doa kita.
 
Doa: Tuhan, berilah kami iman yang mengalahkan rasa rakut terhadap berbagai macam risiko asal kehendak-Mu terlaksana dalam diri kami. Amin. -agawpr-

Sabtu, 11 Juli 2015 Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Sabtu, 11 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Ketidakpercayaan berarti tidak menghiraukan kebenaran yang diwahyukan atau menolak dengan sengaja untuk menerimanya. "Disebut bidah kalau menyangkal atau meragu-ragukan dengan tegas suatu kebenaran yang sebenarnya harus diimani dengan sikap iman ilahi dan katolik, sesudah penerimam Sakramen Pembaptisan; disebut murtad kalau menyangkal iman-kepercayaan kristiani secara menyeluruh; disebut skisma kalau menolak ketaklukan kepada Sri Paus atau persekutuan dengan anggota-anggota Gereja yang takluk kepadanya" (CIC, can. 751). (Katekismus Gereja Katolik, 2089)

Antifon Pembuka (Mzm 24:5-6)

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan. Mereka disayangi Allah Penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau sudah menetapkan Santo Benediktus abas menjadi guru gemilang dalam pengabdian kepada-Mu. Semoga kami mencintai Engkau melebihi segalanya dan menempuh jalan hukum-Mu dengan sepenuh hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Yusuf yang tidak mendendam dan tetap mengasihi saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat kepadanya, membawa berkat kesatuan bagi anak-anak Yakub. Kasih yang besar muncul di tengah kesadaran Yusuf akan karya Allah dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam keluarganya.

 
Bacaan dari Kitab Kejadian (49:29-32; 50:15-26a)
   
 
"Allah akan memperhatikan kalian, dan membawa kalian keluar dari negeri ini."

Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya, “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik keluarga. Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situ pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea. Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het.” Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka, “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalas kita sepenuhnya, atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya.” Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf, “Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan, ‘Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf. Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu’.” Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf. Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri dan sujud di depannya serta berkata, “Kami datang untuk menjadi budakmu.” Tetapi Yusuf berkata, “Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah. Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Maka janganlah takut. Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu.” Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya. Ia hidup seratus sepuluh tahun. Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf. Waktu akan meninggal, berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kalian dan membawa kalian keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.” Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, “Tentu Allah akan memperhatikan kalian. Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini.” Kemudian Yusuf meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 4:14)
Berbahagialah kalian, kalau dicaci maki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
 
Yesus memberikan peneguhan kepada para murid-Nya bahwa tantangan dan penderitaan yang akan mereka alami tidak jauh lebih berat daripada yang dialami-Nya. Selain itu, dalam penderitaan mereka, Allah tetap melindungi dan menyertai mereka.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33)
 
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan!"
 
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun, tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Janganlah kalian takut!” Ucapan Yesus ini mendorong para murid untuk tidak takut terhadap ancaman musuh. Jangan sampai takut lalu meninggalkan perutusan yang adalah tugas penting. Kemunafikan musuh “kabar gembira” akan tersingkap. Mereka hanya bisa membunuh badan. Yang harus ditakuti ialah yang dapat membunuh badan maupun jiwa. Sebagai murid Yesus, kita harus berani mengakui Yesus di hadapan manusia dengan risiko apa pun karena Yesus akan mengakui kita di hadapan Bapa-Nya. Ini yang terpenting!

Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, kami sudah menerima jaminan hidup abadi. Kami mohon kepada-Mu dengan rendah hati, semoga kami mengikuti nasihat Santo Benediktus, mengabdikan diri kepada karya-Mu dengan setia dan mengasihi sesama dengan cinta yang menyala. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

"Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala; sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat 10,16)

Jumat, 10 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV


Kej. 46:1-7,28-30; Mzm. 37:3-4,18-19,27-28,39-40; Mat. 10:16-23

"Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala; sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat 10,16)

Suatu saat, saya pernah menolak untuk dihubungi oleh seseorang yang setiap hari mengirim sms atau email yang sebenarnya tidak perlu sekaligus memintanya untuk tidak menghubungi saya lagi. Apalagi, saat saya harus belajar secara khusus untuk ujian. Sungguh sangat mengganggu. Namun, orang tersebut mengatakan, "Bukankah Tuhan datang untuk orang berdosa supaya bertobat, ... sebagai seorang gembala, rm. bukan hanya siap mendampingi domba2 yang baik, yang nakal juga ..." Ya benar! Tuhan datang untuk orang berdosa. Tujuannya supaya bertobat. Kalau orang tersebut tetap bebal dan tidak mau bertobat Yesus pun marah, mengecam dan bahkan mengeluarkan sabda celaka seperti yang Ia tujukan kepada penduduk Kirazim dan Betzaida, juga kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Ketika mereka bermaksud jahat dan mencelakainya, Yesus juga memilih pergi, menghindar dan menyingkir. Demikian juga, seorang imam memang diutus untuk menggembalakan kawanan domba Tuhan, dan dari sekian banyak domba itu mungkin ada juga yang nakal. Mereka pun harus digembalakan dan diajak untuk bertobat. Tapi kalau tetap saja nakal, bahkan menakali dan mengganggu si gembala, ya sebaiknya dihindari kan? Bukankah gembala harus dilindungi dan bisa melindungi diri dari orang-orang yang bernaksud jahat? Saya rasa, gangguan dan kenakalan-kenakalan dari satu dua domba ini merupakan salah satu bentuk konkret kata-kata Yesus ini: "Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala". Oleh karena itu, dibutuhkan kecerdikan seperti ular dan ketulusan seperti merpati. Untuk kata "cerdik", dalam bahasa Yunani, istilah yang dipakai adalah φρόνιμοι, yang arti lebih tepatnya adalah bijaksana, hati-hati, penuh pertimbangan (Igr: wise, sensible, thoughtful). Dalam konteks ini, Yesus menggunakan kebijaksanaan ular, apa maksud-Nya? Seekor ular, ketika tidak dapat melarikan diri dari jebakan musuhnya, ia sekurang-kurangnya akan mempertahankan agar kepalanya bebas dari bahaya dan kesakitan, kendati anggota tubuh lainnya harus terluka dan menderita. Bagi kita, "kepala" itu adalah Kristus, yang juga berarti iman kepada-Nya dan panggilan suci dari-Nya, sehingga harus dilindungi, dipertahankan dan dijauhkan dari segala bahaya yang mengancam.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat kebijaksanaan dalam berelasi dengan orang lain, terlebih terhadap mereka yang kadang berusaha menjebak dan membahayakan hidup kami, iman kami dan panggilan kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 10 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XIV

Jumat, 10 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV

Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus. (Markus 8:38)


Antifon Pembuka (Mzm 37:3a,4)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, resapilah kami kiranya dengan Roh Kudus, agar dapat mewartakan belas dan cinta kasih-Mu serta memasang lambang kesetiaan-Mu: Damai sejahtera bagi semua orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kejadian (46:1-7.28-30)
   
  
"Sekarang bolehlah aku mati?"
   
Pada waktu itu berangkatlah Israel dengan segala miliknya, dan ia tiba di Bersyeba. Lalu dipersembahkannya kurban sembelihan kepada Allah Ishak, ayahnya. Bersabdalah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam, "Yakub, Yakub!" Sahutnya, "Ya, Tuhan." Maka bersabdalah Allah, "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti." Maka berangkatlah Yakub dari Bersyeba. Anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka naik kereta yang dikirim Firaun untuk menjemput. Mereka juga membawa ternak dan harta benda yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan. Lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia. Anak-anak dan cucunya, laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanya ke Mesir. Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya. Dan sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen. Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan ayahnya, Israel. Ketika Yusuf bertemu dengan ayahnya, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya. Berkatalah Israel kepada Yusuf, "Sekarang aku boleh mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa, dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik, Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:13a; 14:26b)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:16-23)
  
"Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu!"
     
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat. Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang selalu terlibat dalam seluruh dinamika hidup kita. Atas cara yang selalu mengesankan Ia memperlihatkan kekuasaan-Nya dalam hidup kita. Rancangan yang sangat indah dan mengesankan itu kita jumpai dalam kisah Yusuf dan sanak saudaranya. Kita bisa menilai kisah ini sebagai sebuah kisah yang cukup tragis, tega-teganya saudara menjual saudaranya sendiri; tega-teganya mengibuli ayah mereka Yakub kalau Yusuf mati diterkam binatang buas. Namun, di balik tragisnya peristiwa itu, Yahweh telah merancangkan sesuatu yang menentukan masa depan suku mereka. Rancangan Yahweh atas keluarga Yakub sungguh menakjubkan, prosesnya kadang menyakitkan, tetapi berakhir dengan gembira.

Karya Tuhan dalam hidup kita pun diramu dalam pengalaman yang kadang-kadang menyakitkan secara manusiawi. Kadang kita belum menyadari bahwa di dalam pengalaman seperti itu, Tuhan tengah memperoses hidup iman kita. Pengalaman para orang orang kudus dan para martir yang menghiasi kehidupan Gereja sepanjang zaman adalah contoh, bagaimana Tuhan memproses hidup itu; dimulai dengan pergumulan yang menyakitkan, tetapi selalu berakhir dengan sebuah kemuliaan. Mari kita memaknai beragam dinamika pergumulan hidup kita di dunia ini dengan kesadaran iman ini. Di dalam semua dinamika itu, Tuhan tengah memproses hidup iman kita.

Tuhan, ajarilah aku untuk memahami segala rancangan-Mu dalam hidupku, dan semoga aku selalu taat dan setia pada proses yang Kaurancang itu untukku. Amin.
 
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy