Rabu, 29 Juli 2015
Peringatan Wajib Sta. Marta, Maria, dan Lazarus Sahabat Tuhan
“Menghindari salib adalah esensi iblis. … Pikirkan lunaknya Gereja hari
ini: keinginan untuk mengakomodasi dirinya kepada dunia, menyusut dari
penderitaan, dan penyangkalan diri. Kita memiliki, di dunia Kekristenan
hari ini, kata kotor yang baru dengan lima huruf: s-a-l-i-b. Kristus
tanpa salib? Tentu saja semua orang menginginkannya.”- Ven. Fulton J.
Sheen
Antifon Pembuka (Luk 10:38)
Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya.
Jesus entered a village, where a woman named Martha welcomed him into her home.
Doa Pagi
Allah Bapa Kekal dan Kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa
Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri
sesama kami, supaya kelak kami pun dapat masuk ke dalam kediaman
surgawi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum
Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah
berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat
Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati
dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah
datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu
mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka
segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai.
Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah
wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara
dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan
apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang
diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah
Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk
menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara
orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan
Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang
pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya
kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh
miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Musa adalah salah seorang tokoh yang menjadi perantara antara orang
Israel dan Yahweh. Ia menjembatani keluhan-keluhan orang Israel kepada
Yahweh. Malah, ia sendiri juga membawa keluhannya sendiri kepada Yahweh
mengenai tingkah laku orang-orang Israel. Ia tidak hanya berkeluh kesah,
tetapi juga memohonkan ampun dari Yahweh bagi orang-orang Israel. Malah
ia bertekad akan mengundurkan diri dari tugas memimpin Israel apabila
Yahweh tidak mengabulkan permohonannya. Tugas-tugas itu membuat Musa
menjadi sangat dekat dengan Yahweh. Karena kedekatannya dengan Yahweh,
Musa dihadiahi sebuah berkat istimewa: Mukanya selalu bercahaya setiap
kali ia bertemu dengan Yahweh.
Tugas seorang pemimpin dalam Gereja, entah itu pemimpin tertahbis maupun
pemimpin terbaptis, dalam arti tertentu adalah menjadi jembatan antara
umat dan Tuhan. Karena tugas itu, maka pemimpin diharapkan selalu dekat
dengan Tuhan. Ia mempersembahkan dalam doa-doanya, dalam kurban Kristus
yang dirayakannya segala kepentingan jemaatnya. Malah, sama seperti
Musa, seorang pemimpin dalam Gereja harus mempertaruhkan segalanya di
hadapan Tuhan demi kepentingan jemaatnya, terutama demi pengampunan dosa
mereka. Dengan itu diharapkan bahwa hidup mereka selalu bercahaya,
karena selalu dekat dengan Tuhan dan Tuhan selalu hidup dalam diri
mereka.
Tuhan, aku berdoa bagi pemimpin dalam Gereja, lindungi mereka selalu
agar dapat mengemban tugas-tugasnya demi kepentingan jemaat dengan tekun
dan setia. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Yoh 11:27)
Jawab Marta kepada Yesus: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Martha said to Jesus: You are the Christ, the Son of God, who is coming into this world.