| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 30 April 2019 Hari Biasa Pekan II Paskah

Selasa, 30 April 2019
Hari Biasa Pekan II Paskah

“Kristus yang telah bangkit hidup dalam hati umat beriman” (Katekismus Gereja Katolik, 655)

Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa, alleluya.

Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa, semoga kami mewartakan kemuliaan Putra-Mu yang telah bangkit, agar dapat memperoleh kurnia yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
   
"Mereka sehati dan sejiwa."
        
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak ada seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan!
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
           
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
   
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
         
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Tujuan utama hidup manusia yang harus diperjuangkan ialah memperoleh hidup yang kekal. Hidup yang kekal berarti hidup bersama Allah selamanya. Sekarang ini di dunia, manusia hanya hidup sementara. Akan ada kehidupan baru setelah kita mati. Kehadiran Tuhan Yesus di dunia adalah bukti dari cinta kasih Allah yang mendalam kepada umat manusia. Allah menghendaki semua manusia memperoleh keselamatan. Tetapi untuk memeperoleh keselamatan manusia harus percaya kepada Allah. Percaya kepada Allah tidak hanya sekedar kata-kata seperti doa "Aku Percaya" yang biasanya kita ucapkan saat perayaan Ekaristi. Percaya kepada Allah harus diwujudkan dalam tindakan. Selain itu, orang yang percaya kepada Allah lebih banyak mengucap bersyukur dan memuji Allah. Kita bisa belajar dari umat Israel. Pada waktu mereka sudah menyeberangi laut Teberau mereka berungut-sungut kepada Allah dan kepada Musa. Akibatnya banyak dari mereka yang digigit ular. Dan kita sendiri bisa melihat pengalaman kita bahwa sikap bersungut-sungut justru membuat hati kita tidak tentram dan damai. Sebaliknya sikap bersyukur dan berserah kepada kebaikan Allah akan mendatangkan suka cita.

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:46,26)

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, dan masuk ke dalam kemuliaan-Nya, alleluya.

The Christ had to suffer and rise from the dead, and so enter into his glory, alleluia.

Doa Malam

Ya Bapa, kini kami telah mengakhiri satu hari yang telah kami isi dengan berbagai pengalaman dan perjumpaan dengan sesama. Kami bersyukur karena kami boleh menyapa-Mu sebagai Bapa kami. Engkau selalu menyertai dan menjaga kami, maka dalam istirahat malam ini kami pun tetap Kaujaga dan Kaulindungi serta Kauantar kepada hari baru yang cerah. Doa ini kami unjukkan pada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

Senin, 29 April 2019 Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

Senin, 29 April 2019
Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
     
"Berhati-hatilah supaya kamu jangan menjadi rusak akibat mengasihi kaum sesat; oleh sebab itu, jangan menerima ajaran sesat apapun dengan mengatasnamakan kasih."—St. Yohanes Krisostomus
        
 
Antifon Pembuka

Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.

Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.

 
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
       
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)    
 
"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
       
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.    
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)
   
"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
    
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
  Bacaan Injil hari ini  mengkisahkan tentang Nikodemus seorang pemimpin Yahudi yang melihat tanda-tanda yang dibuat Kristus yang tak seorang pun mampu mengadakan tanda seperti yang dibuat Yesus. Yesus berkata bahwa seseorang harus dilahirkan kembali di dalam air dan Roh agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (lih. Yoh 3:5). Kelahiran kembali di dalam air dan Roh inilah yang disebut sebagai Pembaptisan. Karena itu, Pembaptisan ini menjadi pintu gerbang kehidupan di dalam Roh dan awal yang memungkinkan kita menerima sakramen-sakramen yang lain, yang menguduskan kita dan mengarahkan kita kepada keselamatan kekal. Melalui Pembaptisan, dosa-dosa kita diampuni; kita dilahirkan kembali sebagai anak-anak angkat Allah, sebagai anggota Kristus dan dipersatukan dengan Gereja-Nya, serta mengambil bagian di dalam misi Gereja. Tanpa Yesus dan belas kasih Allah maka kita akan sulit mencari dan mendapatkan kejelasan tentang keselamatan tersebut. Maka, kita pun sudah seharusnya dilahirkan terus-menerus dalam nama Yesus tanpa memandang umur. Siapa pun, usia berapa pun, dan dalam keadaan apa pun, setiap orang dapat menerima Allah kapan pun juga. Sebab Roh Allah akan pergi ke mana pun ia mau untuk menyelamatkan domba-domba-Nya. Janganlah kamu heran. Allah bertindak maka semuanya terjadi. [RENUNGAN PAGI]
 
Antifon Komuni (Yoh 17:24)
 
Ya Bapa, Aku menghendaki agar semua orang yang Kauserahkan kepada-Ku, tinggal bersama Aku di tempat Aku berada, supaya mereka memandang kemuliaan, yang telah Kauberikan kepada-Ku. Alleluya.   
     
Doa Malam 
 
Terima kasih, ya Tuhan, atas rahmat Pembaptisan yang telah kuterima. Semoga Sakramen yang selalu menyertai langkah hidupku sehari-hari, menjaga aku dari segala keinginan yang tak teratur. Amin.  

Minggu, 28 April 2019 Hari Minggu Paskah II

Minggu, 28 April 2019
Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi

Yesus Kristus tujuan perjalananmu itu jalan yang pasti benar --- St. Agustinus
   

Antifon Pembuka (1Ptr 2:2)
 
Jadilah seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan, alleluya.


Quasi modo geniti infantes, alleluia: rationalbiles, sine dolo lac concupiscite, alleluia, alleluia, alleluia.
 

Like newborn infants, you must long for the pure, spiritual milk,that in him you may grow to salvation, alleluia.


Doa Pembuka

  
Allah Yang Maharahim, dalam perayaan pesta Paskah ini Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:12-16)

   
"Jumlah orang yang percaya kepada Tuhan makin bertambah."

Pada waktu itu para rasul mengadakan banyak tanda dan mukjizat di antara orang banyak. Semua orang beriman selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai serta tilam, supaya apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Juga banyak orang dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun. Mereka membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.22.25-27a; Ul:1)

1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena-Nya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan Tuhan Allah, Dia menerangi kita.

Bacaan dari Kitab Wahyu (1:9-11a.12-13.17-19)

 
"Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya."

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, sedang berada di pulau yang bernama Patmos terdorong oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh, dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala. Kata suara itu, “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab, dan kirimkanlah kepada jemaat di Asia.” Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Ketika aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Ketika melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati. Tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Aku adalah Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya, dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    

SEKUENSIA, do = d, PS 518
wajib dinyanyikan pada Hari Minggu Paskah I, sebelum Bait Pengantar Injil
Fakultatif pada Minggu Paskah II-VII
  
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.
 
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)

 
"Delapan hari kemudian Yesus datang."

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

  
 Renungan
  
TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA 
   
Injil hari ini menggambarkan betapa takutnya para murid Yesus terhadap para pemuka Yahudi. Pintu-pintu tempat mereka berkumpul terkunci semuanya. Mereka takut diperlakukan sama seperti Yesus. Ketakutan sangat mencekam sehingga tidak ada satu pun bagian rumah yang terbuka. Bukan hanya ketakutan yang dialami oleh para murid Yesus, melainkan juga keraguan. Keraguan tersebut dialami oleh salah seorang murid yaitu Tomas. Orang yang setiap hari mengikuti Yesus pun masih mengalami keraguan akan kebangkitan-Nya. 
  
 Penampakan Yesus kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan menunjukkan kasih yang tidak pernah surut atau berkesudahan. Pesan yang disampaikan juga memperlihatkan kasih yang besar itu. Ia menyampaikan damai sejahtera bagi para murid. Tidak hanya sampai situ. Ia pun ingin agar belas kasih dan kerahiman-Nya disampaikan bagi siapa pun melalui murid-murid itu dengan mengutus mereka untuk menyampaikan pengampunan Tuhan.

Murid-murid meneruskan belas kasih itu melalui karya pewartaan dan pelayanan mereka selanjutnya. Kuasa Tuhan yang bekerja melalui mereka antara lain ditunjukkan dengan mukjizat penyembuhan yang luar biasa (lih. Kis 5:15-16). Selain merupakan tanda bahwa kuasa Tuhan tetap bekerja, mukjizat itu menunjukkan belas kasih Allah yang berlangsung selama-lamanya. (bdk. Mzm 118:1) bagi mereka yang sakit dan lemah.   
   
 Terkadang kita juga mengalami seperti yang dialami oleh para murid Yesus. Diri kita ataupun hidup kita seakan dalam ruangan yang tertutup semuanya. Gelap dan tidak tahu jalan keluar. Namun, kita tidak perlu kuatir. Tuhan yang kita imani akan hadir dan "menembus" ruang hati kita yang tertutup rapat dan mengatakan "Damai sejahtera" bagi kita. Salam dan sapaan Yesus itulah yang akan memberi kedamaian dan ketenangan bagi kita. Bahkan Yesus juga akan menghembusi kita dengan Roh-Nya sehingga hidup kita yang "mati" menjadi "hidup" kembali. Atau mungkin, dalam hidup beriman kita juga kerap ragu-ragu seperti Tomas. Dalam situasi ragu, janganlah kita justru menjauh dari Yesus.
 
 Semakin jauh dari Yesus, kita justru tidak akan mendapat jawaban atas keraguan kita. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita seorang diri. Dia akan selalu menemani kita dalam setiap langkah hidup kita, baik suka maupun duka. 
   
Antifon Komuni (Yoh 20:27)

Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan sangsi lagi, tetapi percayalah, alleluya.
   
Mitte manum tuam, et cognosce loca clavorum, alleluia: et noli esse incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.

Bring your hand and feel the place of the nails,and do not be unbelieving but believing, alleluia. incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.


Sabtu, 27 April 2019 Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

Sabtu, 27 April 2019
Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

“Kebangkitan terutama mensahkan apa yang telah dilakukan atau diajarkan Kristus” (Katekismus Gereja Katolik, 651)


Antifon Pembuka (Mzm 105:43)

Tuhan mengantar umat-Nya dalam kegembiraan, dan para pilihan-Nya dengan sukacita. Alleluya.

The Lord brought out his people with joy, his chosen ones with shouts of rejoicing, alleluia.
      
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
    
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada bangsa-bangsa yang percaya kepada-Mu. Pandanglah umat pilihan-Mu yang telah dilahirkan kembali dalam pembaptisan. Semoga kami Kauperkenankan memperoleh kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin,
      
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:13-21)
    
"Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
        
Pada waktu itu Rasul Petrus dan Yohanes dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Ketika para pemimpin Yahudi dan tua-tua umat serta ahli-ahli Taurat melihat keberanian mereka, padahal keduanya adalah orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka. Dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan para rasul itu berdiri di samping kedua rasul itu mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Maka mereka enyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang. Lalu berundinglah mereka, dan berkata, “Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mukjizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu.” Setelah kedua rasul itu disuruh masuk lagi, mereka diperintahkan supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: Taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Atau. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku.
Ayat. (Mzm 118:1.14-15.16ab-18.19-21)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar.
2. Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan, tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya. 

     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:9-15)
   
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."
     
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu Maria Magdalena pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari para murid, ketika keduanya dalam perjalan ke luar kota. Ketika mereka kembali dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 

Renungan

  

Ketika kita melihat sebuah gelas tergeletak di lantai dalam keadaan kotor, kita mengambilnya dengan hati-hati lalu mencucinya sampai bersih. Kemudian kita letakkan di tempat yang semestinya. Kalau kita membutuhkannya kita ambil gelas itu untuk diisi dengan air putih dan air itu kita minum. Setelah itu kita cuci lagi gelas kotor itu agar nanti pada waktunya dapat kita pakai untuk minum kembali. 
 
 Sikap mau mencuci gelas kotor sangat wajar dalam hidup kita. Namun, apakah akan demikian juga kalau itu terjadi pada diri seseorang yang sudah "kotor"? Teman atau orang yang sudah berbuat salah dan dosa? Apakah kita juga mau memperlakukan dia atau mereka seperti kita dengan gembira hati melakukan itu pada gelas kotor tadi? Jangankan kita "membersihkannya", bisa jadi sebaliknya, kita justru memberi cap atau gelar baru padanya "dia orang berdosa" yang tidak patut dikasihani, dia harus dihukum. 

 Puji syukur kepada Allah, Bapa kita. Dia mengutus Putra-Nya ke dunia untuk mencari orang berdosa dan menyelamatkannya. Bahkan, cara yang dipilih oleh Allah Bapa bagi Yesus merupakan cara yang sangat radikal. Yesus lahir sebagai manusia, lahir di kandang hewan, hidup dengan hanya berbuat baik dan bagi kebaikan umat manusia. Di akhir hidup-Nya, Dia harus menderita dan wafat di salib. Namun, hidup-Nya berkenan kepada Allah Bapa yang mengutus-Nya. Maka, setelah wafat, Dia dibangkitkan dari kematian. 

 Keinginan atau kehendak Allah Bapa untuk menyelamatkan orang berdosa, "membersihkan" yang kotor secara konsisten, Dia tunjukkan saat menampakkan Diri-Nya untuk pertama kalinya. "Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama Minggu itu, Ia mula-mula menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan." (Luk 16:9). Jadi, bukan kepada orang benar atau orang yang menganggap diri benar, tetapi kepada seorang pendosa yang bertobat. Hal ini tidak biasa untuk pikiran manusia dunia ini, maka mereka tidak percaya.

 Agar karya keselamatan Yesus terjadi pada diri kita, kita diminta oleh Yesus untuk percaya. Menerima Dia dan menghidupi seluruh ajaran-Nya. Memperlakukan orang berdosa seperti Yesus memperlakukannya supaya umat manusia dan alam ciptaan merasakan kebangkitan Yesus.
 
Antifon Komuni (Gal 3:27)

Kita sekalian yang telah dibaptis dalam Kristus sudah dipersatukan dengan Kristus. Alleluya.

All of you who have been baptized in Christ have put on Christ, alleluia.

Doa Malam

Ya Yesus, jagalah kami malam ini dari gangguan kuasa kegelapan. Kuasailah hati dan budi kami agar terarah hanya kepada-Mu. Semoga istirahat malam ini menjadikan jiwa dan raga kami sehat dan segar kembali. Amin.


Rm. Hieronimus Krisna Aji Nugroho, O.Carm / Cafe Rohani

Jumat, 26 April 2019 Hari Jumat dalam Oktaf Paskah

Jumat, 24 April 2019
Hari Jumat dalam Oktaf Paskah 
“Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, meskipun secara implisit dan sungguh secara misterius, adalah syarat esensial untuk keselamatan.” (St. Yohanes Paulus II, Audiensi Umum 31 Mei 1995)

Antifon Pembuka (Mzm 78(77):53)

Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Alleluya.

The Lord led his people in hope, while the sea engulfed their foes, alleluia.
  
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
  
Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menganugerahkan misteri Paskah sebagai jaminan perjanjian damai antara Engkau dan umat manusia. Kuatkanlah kiranya hati kami, supaya damai yang kami rayakan ini, kami nyatakan pula dalam perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:1-12)
    
"Keselamatan hanya ada di dalam Yesus."
        
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia
Ayat. (Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Ul: lih. 1)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:1-14)
    
"Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan."
      
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau," sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
  
 

 Dalam Injil kita melihat para murid yang semalaman mencari ikan, tetapi tidak mendapatkannya. Namun, waktu Yesus meminta mereka menebarkan jala di tempat lain, mereka lalu menangkap banyak ikan sampai perahu tidak kuat. Mereka mengalami bahwa bersama Yesus dapat menghasilkan buah berlipat yang tadinya seperti tidak ada hasilnya. Iman dan kesatuan dengan Yesus ternyata menjadikan seseorang dapat mengerjakan tugasnya dengan lebih serius, lebih baik, lebih perhatian, dan akhirnya menghasilkan buah yang berlimpah. Bukankah pengalaman itu yang banyak dialami orang? Pada awalnya mereka sering merasa berat atau bingung dalam melakukan tugasnya, tetapi karena persatuannya dengan Yesus, mereka dikuatkan dan akhirnya dapat menghasilkan buah berlimpah.

Dalam Injil kita juga melihat bagaimana Petrus diutus oleh Yesus dengan diawali pertanyaan, “Simon, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus, “Ya Tuhan, aku mencintai-Mu.” Lalu Tuhan bersabda, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Yang menarik adalah bahwa Tuhan dalam mengutus Petrus selalu memulai dengan bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku.” Tampaknya memang semangat cinta kasih itu yang harus mendasari perutusan dan pekerjaan kita. Kalau kita tidak mencintai Tuhan maka Tuhan tidak akan mengutus kita. Namun, kalau kita mencintai-Nya, sebesar apa pun cinta itu, kita semua diutus Tuhan untuk pergi dan menghasilkan buah.
   
 Gereja adalah umat Yesus Kristus, dengan Yesus sendiri sebagai Kepala (Ef. 1:22). Akan tetapi, Dia sudah kembali ke surga. Gereja yang masih berada di dunia membutuhkan pemimpin yang kelihatan, pemimpin yang mewakili Yesus. Rasul Petruslah yang dipilih Yesus menjadi pemimpin Gereja-Nya. Ada dua sabda Yesus kepada Petrus yang menyatakan hal itu. Yang pertama, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini AKu akan mendirikan Gereja-Ku" (Mat. 16:18). Yang kedua, "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15.16-17). Petrus adalah paus pertama! Apakah Petrus dipilih karena dia paling hebat dan suci di antara para rasul? Kiranya tidak demikian! Dalam pandangan manusia, mungkin murid yang dikasihi Yesus (Yakni Yohanes) lebih layak untuk menjadi pemimpin. Bukankah dia yang lebih dekat dengan Yesus? Dialah yang duduk di samping kanan Yesus pada perjamuan terakhir (Yoh. 13:23). Dia pula yang lebih cepat daripada Petrus dalam mengimani kebangkitan Yesus (Yoh 20:28). Ketika, atas perintah Yesus, para rasul bisa menangkap 153 ekor ikan, rasul Yohanes juga yang paling cepat mengenali Yesus, "Itu Tuhan" (21:28). Akan tetapi, bukan dia melainkan Petrus yang dipilih Yesus menjadi pemimpin.   
      
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 21:12-13)

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Marilah dan sarapanlah."
Dan Ia mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, alleluya.

Jesus said to his disciples: Come and eat.
And he took bread and gave it to them, alleluia.

Bacalah Surat Santo Paulus: “Corpus Christi quod est Ecclesia" (Kol 1:18). Kristus dan Gereja adalah hal yang satu. Kristus lah kepala, Gereja lah Tubuh-Nya. Tidak lah mungkin memiliki iman dan berkata, “Aku percaya pada Yesus tetapi aku tidak menerima Gereja.” Kita harus menerima Gereja seperti apa adanya. Dan seperti apakah Gereja ini? Paus Yohanes menyebutnya “Mater et Magistra”. Ibu dan Guru kita. Seperti St. Paulus juga mengatakan: “Biarlah semua menerima kami sebagai utusan Kristus dan pembagi dari misteri-Nya (Bdk. 2 Kor 5:19-20).” (Paus Yohanes Paulus I, Audiensi 13 September 1978)

Kamis, 25 April 2019 Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

Kamis, 25 April 2019
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah
   
“Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala  bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini” (Luk.24:47-48)

Antifon Pembuka (Keb 10:20-21)

Ya Tuhan, kami semua memuji kejayaan tangan-Mu; sebab kebijaksanaan telah membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak patah lidah, alleluya.

They praised in unison your conquering hand, O Lord, for wisdom opened mouths that were mute and gave eloquence to the tongues of infants, alleluia.

  
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mempersatukan berbagai bangsa dalam iman akan nama-Mu. Kami telah Kaulahirkan kembali dalam air pembaptisan. Semoga kami tetap bersatu, baik dalam iman maupun dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:11-26)
  
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."
    
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9; Ul: 2b)
1. Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil, la = g, 3/4, PS 519
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
 
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."
  
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


MENJADI SAKSI KRISTUS YANG BANGKIT

Beberapa waktu yang lalu saya menjadi saksi dalam sebuah perkara di pengadilan. Saya diminta memberikan keterangan tentang sebuah alat bukti. Saya menyampaikan apa yang saya dengar, lihat, dan alami sejauh saya ingat dan saya melihat para hakim cukup yakin dengan keterangan dan saya juga lega karena telah memberi keterangan dengan benar.

Yesus yang bangkit membutuhkan para saksi agar semakin banyak orang yang percaya kepada-Nya. Agar mampu menjadi saksi, Yesus yang bangkit berulang kali menampakkan diri kepada para murid yang telah lama mengikuti-Nya. Ada yang langsung percaya, ada yang masih ragu-ragu. Dalam Injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus yang bangkit menampakkan diri di tengah para murid yang sedang mempercakapkan tentang pengalaman dua orang murid yang pergi ke Emaus yang mengenali Yesus yang bangkit saat memecah-mecah roti. Yesus yang bangkit hadir di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Para murid terkejut dan takut karena menyangka melihat hantu. Yesus menegur keraguan mereka.

Yesus meyakinkan para murid bahwa Diri-Nya bukan hantu. Selain menunjukkan tangan dan kaki-Nya, Yesus juga meyakinkan mereka dengan meminta makanan dan makan ikan goreng di depan mereka. Yesus kemudian mengingatkan para murid akan perkataan-perkataan-Nya tentang penggenapan Kitab Suci. Para murid menjadi mengerti dan memahami Kitab Suci. Yesus kemudian memberi penjelasan bahwa Mesias harus menderita, wafat dan bangkit; dan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus diwartakan ke seluruh penjuru dunia. Para murid diminta menjadi saksi.

Yesus yang bangkit telah meneguhkan iman para murid sehingga mengerti dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi. Yesus memang harus menderita, wafat, namun dibangkitkan untuk menebus dosa-dosa manusia. Peristiwa ini perlu diwartakan agar banyak orang mengenal Allah, mengerti misteri keselamatan dan percaya. Karena itu, Yesus meminta para murid, dalam Nama-Nya, mewartakan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa ke seluruh dunia, kabar sukacita Injil tentang belas kasih Allah.

Petrus, salah satu murid yang telah teguh iman, melaksanakan tugas panggilan mewartakan Injil ini. Dengan penuh keyakinan, Petrus memberi kesaksian tentang peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan. Dalam kesaksiannya, Petrus meminta semua orang yang mendengarnya untuk sadar dan bertobat agar memperoleh pengampunan dosa.

Kita sebagai seorang beriman, dipanggil juga untuk mewartakan dan menjadi saksi kabar sukacita Injil bahwa Yesus wafat dan bangkit untuk menebus dosa-dosa kita. Agar dapat menjadi saksi yang otentik kita perlu juga mengalami secara pribadi Yesus yang bangkit ini. Pengalaman pribadi ini bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam Ekaristi, peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan dikenangkan dan pengampunan dosa senantiasa dianugerahkan kepada kita. Iman yang telah diteguhkan menjadi kekuatan kita untuk berani memberi kesaksian tentang kebenaran belas kasih Allah yang telah dilaksanakan dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan.

Sebagai orang beriman, kita dipanggil menjadi saksi karya penyelamatan Allah agar berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa terus diwartakan. [Kusdy/RUAH]


Antifon Komuni (1Ptr 2:9)

Hai umat Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya yang menakjubkan. Alleluya.

O chosen people, proclaim the mighty works of him, who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.

Rabu, 24 April 2019 Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

Rabu, 24 April 2019
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

“Misteri Paskah salib dan kebangkitan Kristus adalah jantung warta gembira.” – Katekismus Gereja Katolik, No. 571

Antifon Pembuka (Bdk. Mat 25:34)

Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, alleluya.

Come, you blessed of my Father; receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world, alleluia.
      
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
        
Doa Pembuka

Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
    
Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)
    
"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"
             
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.        
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
   
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
      
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 


Kisah tentang dua murid Yesus yang pergi ke Emaus pasca wafat Sang Guru merupakan salah satu kisah favorit tentang kebangkitan. Kita pasti sudah tidak asing dengan kisah tersebut. Bahkan, boleh jadi kita sudah menghafalnya di luar kepala: kedua murid pergi ke Emaus, dalam perjalanan ketemu seseorang yang ternyata piawai menjelaskan Kitab Suci, lalu mereka makan bersama, dan .... pada sat itu kedua murid mengenal sosok tersebut sebagai Yesus, Guru mereka. Sayangnya, Dia segera lenyap.
Kalau kita membaca kembali kisah tersebut, ada bagian yang sesungguhnya menarik untuk direnungkan. Ketika mereka sudah mendekati Emaus, ....Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Apa yang menarik dengan kutipan itu? Yesus berpura-pura meneruskan perjalanan-Nya, tetapi kedua murid mendesak-Nya supaya tinggal bersama mereka. Alasannya sederhana: hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam. Dengan kata lain, mereka mendesak Yesus agar ia berkenan menginap bersama mereka pada malam itu. Apakah upaya kedua murid itu berhasil? Ya, upaya mereka berhasil. Dan berkat itu, mereka pun mengenali Yesus pada saat perjamuan bersama. Syukur, berkat dan pembagian roti ini kita kenangkan atau peringati setiap kali kita merayakan Perayaan Ekaristi, puncak ibadat dan hidup Gereja. Maka marilah setiap kali kita berpartisipasi dalam Perayaan Ekaristi kita persiapkan dengan sungguh-sungguh, bukan seperti orang mau menonton saja, agar kita sungguh dapat berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Di dalam perayaan kita juga menerima Tubuh Kristus, pemberian Diri yang terdalam dan seutuhnya kepada kita.
   
Pada zaman sekarang ini, kita tidak perlu mengharapkan dapat berjumpa dengan Yesus secara fisik, seperti yang dialami para murid pada zaman dulu. Namun, kita dapat mengalami kehadiran Tuhan secaya nyata dan istimewa, yaitu dalam Perayaan Ekaristi. Sebab, dalam setiap Perayaan Ekaristi, Tuhan Yesus selalu hadir dalam rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrerir dalam Doa Syukur Agung. Jadi, dengan merayakan Ekaristi, kita sungguh-sungguh berjumpa dengan Yesus. Bahkan, tidak hanya berjumpa tetapi kita juga menerima-Nya dan bersatu dengan Dia melalui komuni suci. Oleh karena itu, marilah kita semakin mencintai dan menghargai Ekaristi serta memberinya tempat yang istimewa dalam hidup kita.
   
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus dalam pemecahan roti, alleluya.

The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahapengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian; kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji "orang benar, hamba-Ku" (Yes 53:11) Bdk. Kis 3:14., sudah dimaklumkan lebih dahulu dalam Kitab Suci, sebagai misteri penebusan yang mencakup segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang membebaskan manusia dari perhambaan dosa Bdk. Yes 53:11-12; Yoh 8:34-36.. Dalam sebuah pengakuan iman, yang tentangnya Ia berkata, bahwa Ia "telah menerimanya" sendiri (1 Kor 15:3), santo Paulus mengakui: "Kristus telah wafat untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci - (ibid.) Bdk. juga Kis 3:18; 7:52; 13:29; 26:22-23.. Wafat Yesus yang menebuskan terutama memenuhi nubuat mengenai hamba Allah yang menderita Bdk. Yes 53:7-8 dan Kis 8:32-35.. Yesus sendiri menjelaskan arti kehidupan-Nya dan kematian-Nya dalam terang kata-kata hamba Allah ini Bdk. Mat 20:28.. Setelah kebangkitan-Nya Ia memberi penjelasan tentang Kitab Suci ini kepada murid-murid Emaus Bdk. Luk 24:25-27. dan sesudah itu kepada para Rasul sendiri Bdk. Luk 24:44-45. (Katekismus Gereja Katolik, 601)
 

RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy