| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 26 Juni 2022 Hari Minggu Biasa XIII

 

Minggu, 26 Juni 2022
Hari Minggu Biasa XIII
    
"Kurban Ekaristi juga dipersembahkan untuk umat beriman yang mati di dalam Kristus, 'yang belum disucikan seluruhnya'" --- Konsili Trente: DS 1743
   

Antifon Pembuka (Mzm 47:2)

Segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.

All peoples, clap you hands. Cry to God with shouts of joy!

Omnes gentes plaudite manibus: iubilate Deo in voce exsultationis.
Mzm. Quoniam Dominus excelsus, terribilis: Rex magnus super omnem terram.

   
Doa Pagi   


Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau menghendaki agar kami mengikuti Putra-Mu dengan sepenuh hati. Kami mohon, bebaskanlah kami dari segala hambatan agar kami dapat menjadi pengikut-pengikut-Nya yang setia dan siap sedia melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:16b.19-21)
  
"Bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia."
  
Sekali peristiwa Tuhan berkata kepada Nabi Elia, “Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.” Maka pergilah Elia menemui Elisa bin Safat. Pada waktu itu Elisa sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan ia sendiri mengendalikan yang kedua belas. Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubahnya kepada Elisa. Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya. Sesudah itu bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
     
Mazmur Tanggapan, do = g 2/4, PS 840
Ref. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11)

1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepada-Ku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan, di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, dan di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (5:1.13-18)
 
"Kamu dipanggil untuk merdeka."
  
Saudara-saudara, Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain karena kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Akan tetapi, kalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, jangan-jangan kamu saling membinasakan. Maksudku ialah: Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging, - karena keduanya bertentangan – sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Sebaliknya, kalau kamu membiarkan diri dibimbing oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (1Sam 3:9; Yoh 6:68c)
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.


Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:51-62)
 
"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi."
   
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Maka diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, “Tuhan, bolehkah kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan. Anak manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” Lalu mereka pergi ke desa yang lain. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu kepada seorang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana. Dan seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


  
Renungan
 

Saudara-saudari terkasih, dalam Injil Minggu Biasa XIII Tahun C, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kota Samaria, tetapi orang-orang tidak mau menerima Dia karena Dia sedang menuju Yerusalem.

Melihat ini, murid-murid-Nya, Yakobus dan Yohanes berkata:
“Tuhan, bolehkah kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?”
 
Tetapi Yesus berbalik dan menegur mereka, dan mereka pergi ke desa lain.

Murid-murid, Yakobus dan Yohanes, tidak dapat menyetujui atau menerima penolakan orang Samaria, jadi mereka berpikir untuk menggunakan reaksi yang berapi-api untuk memberi pelajaran kepada orang Samaria.

Tetapi tanggapan Yesus hampir seperti mengatakan kepada murid-murid-Nya “mari kita sepakat untuk tidak setuju”.

Tetapi Yesus juga mengajari mereka pelajaran ini: Ketika tergoda untuk memadamkan api dengan api, ingatlah bahwa Pemadam Kebakaran biasanya menggunakan air.

Bagaimanapun, melawan api dengan api hanya menghasilkan neraka.
Tapi bagaimana api mulai? Kita tahu bahwa ketika dua batu keras dipukul satu sama lain, hasilnya hanya bunga api yang akan terbang. Saat itulah api mulai menyala.

Jadi ketika perselisihan antara dua orang terjadi, percikan api mulai beterbangan dan api mulai menyala. Dan kemudian mereka mulai melawan api dengan api dan dialog dan komunikasi menjadi terbakar dan begitulah hubungan itu juga.

Dan api tidak padam. Itu terus menyala dalam kebencian, kemarahan, kepahitan dan bahkan kebencian. Dan semua itu hanya karena ketidaksepakatan yang dapat membakar frustrasi dan mengarah pada kehancuran.

Yesus menunjukkan bahwa Dia menerima penolakan orang Samaria dan Dia bahkan mengajar murid-murid-Nya untuk melakukannya. Dan itulah yang Dia ajarkan kepada kita juga.

Seperti yang diajarkan oleh bacaan ke-2 kepada kita:
"Janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain karena kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
  
Dan itu berlanjut: Jika Anda saling membentak dan mencabik-cabik satu sama lain, Anda sebaiknya menonton atau Anda akan menghancurkan seluruh komunitas. Ya, perselisihan dapat menyebabkan kehancuran. Tapi penerimaan bisa membawa rekonsiliasi. Dan ketika kita menerima panggilan Yesus untuk mengikuti Dia di jalan kasih-Nya, maka kita akan menyadari betapa tidak perlu dan sia-sianya perbedaan pendapat.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Public Domain
  
Antifon Komuni (Mzm 103:1)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh diriku!

Bless the Lord, O my soul, and all within me, his holy name
     
RENUNGAN PAGI

Sabtu, 25 Juni 2022 Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

 

Sabtu, 25 Juni 2022
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

“Apa yang Gereja Katolik percaya dan ajarkan tentang Maria, berakar dalam iman akan Kristus, tetapi sekaligus juga menjelaskan iman akan Kristus.” (Katekismus Gereja Katolik, 487)


Antifon Pembuka (Mzm 12:6)


Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku. 


Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya, kami pun diterima dalam bait kemuliaan-Mu.
 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
       
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:9-11)
 
  “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa."
   
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.” Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 2:19)
Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:41-51)
  
 "Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah."
 
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
    Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini, sehari setelah Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus, kita merayakan pesta Hati Tak Bernoda ibu-Nya, Perawan Maria yang Terberkati. Hari ini, sama seperti kita mengingat kasih agung yang telah dicurahkan Allah dari Hati-Nya yang paling penuh kasih, kita juga mengingat kasih yang lembut, penuh kasih dan keibuan yang ditunjukkan oleh Maria kepada Putranya, Yang Terkasih, dari Hatinya yang Tak Bernoda.

Kita mengingat kasih Maria yang besar kepada Allah, iman dan kesalehannya, komitmennya untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati, dan betapa ia sangat mengasihi Putranya sejak sebelum Ia dilahirkan, dan bahkan sampai ke jalan Salib, ketika Maria mengikutinya. Putra dengan setia saat Dia memikul Salib-Nya dan memikul beban Salib itu bersama-Nya ke Kalvari. Pasti sangat menyakitkan baginya melihat Putranya diperlakukan sedemikian rupa, dan menderita dengan cara yang mengerikan.

Dan inilah yang dibicarakan oleh abdi Allah Simeon di Bait Allah ketika Tuhan Yesus dihadirkan di sana setelah kelahiran-Nya. Simeon memberi tahu Maria, ibu Tuhan bahwa Putranya adalah Tanda yang akan menjadi pertentangan bagi banyak orang, dan kemudian, menubuatkan bahwa 'pedang akan menembus hatimu sendiri'. Pada saat penderitaan dan kesedihan yang besar, melihat penderitaan dan perjalanan Putranya sendiri menuju kematian-Nya, 'pedang' menembus Hati Maria yang Tak Bernoda.

Ini adalah hati yang berdetak dengan cinta dan penuh dengan iman yang tulus kepada Tuhan, hati yang tak bercacat dan tak bernoda karena Maria sendiri telah dikandung tanpa dosa, dan murni dari segala noda kejahatan dan kejahatan. Namun, Hati Tak Bernoda yang penuh kasih dan lembut ini harus menanggung luka dan luka yang begitu pahit. Tetapi semua ini tidak menghentikannya untuk mencintai, dan sebaliknya, dia mencintai dengan ketulusan dan usaha yang lebih besar. Dan cinta yang sama yang dia tunjukkan kepada Putranya, dia juga tunjukkan kepada kita semua.

Tuhan telah mempercayakan kita semua kepada pemeliharaan kasih ibu-Nya sendiri ketika dari Salib, pada saat penderitaan dan kematian-Nya, secara simbolis mempercayakan St. Yohanes kepada pemeliharaan Maria, dan juga sebaliknya, Maria kepada pemeliharaan St. Yohanes. Sejak saat itu, kita semua benar-benar diberkati memiliki Maria, bukan hanya sebagai santa dan panutan yang hebat, tetapi juga sebagai ibu angkat kita sendiri, dan kita semua telah ditempatkan di bawah asuhan dan pelukannya yang penuh kasih.

Itulah sebabnya kita memiliki banyak momen ketika Perawan Maria yang Terberkati, ibu kita yang penuh kasih menampakkan diri kepada kami dalam berbagai kesempatan, yang paling terkenal di antaranya terjadi di Guadalupe, di La Salette, di Lourdes, di Fatima antara lain. Dan dalam segala kejadian, Maria, Bunda Allah yang pengasih dan bunda kita selalu menekankan pada pertobatan dan agar seluruh umat manusia kembali lagi kepada Allah, kepada Putranya dan untuk diampuni dari segala dosa kita dan didamaikan.

Setelah melihat rasa sakit dan penderitaan, duka dan kesulitan yang dialami Putranya di kayu Salib, tidaklah mengherankan bahwa pertama-tama, Maria sebagai Bunda yang pengasih tidak ingin pengorbanan Putranya demi kita disia-siakan karena kekeraskepalaan kita. dan penolakan untuk berpaling kepada Tuhan dan tetap berada dalam dosa. Dan tentunya sebagai seorang ibu yang penuh kasih bagi kita semua, tentu dia juga tidak ingin salah satu dari kita kehilangan dia karena cara kita yang penuh dosa.

Saudara dan saudari dalam Kristus, kita harus benar-benar menganggap diri kita benar-benar beruntung, karena telah menerima cinta, perhatian, dan belas kasih yang begitu berlimpah tidak hanya dari Hati Yang Mahakudus Tuhan kita, tetapi juga dari Hati Tak Bernoda dari Bunda-Nya sendiri Maria, yang adalah juga ibu kita tercinta.
  
Marilah kita semua menghadap Tuhan dengan iman yang diperbarui, dan mulai sekarang mengabdikan diri kita dengan semangat yang lebih besar. Mari kita semua berkomitmen pada jalan yang ditunjukkan kepada kita oleh Bunda kita, Maria, melalui Hatinya yang Tak Bernoda, dan mengikuti jalan ini dengan setia menuju rekonsiliasi dan pengampunan penuh kita di dalam Tuhan. 
 
O Bunda Maria yang Terberkati, bantulah kami semua untuk menjadi lebih seperti engkau dalam iman, dan untuk berbagi cinta yang meluap dari Hatimu yang Tak Bernoda. Doakan kami semua orang berdosa, dan bawa kami semakin dekat kepada Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
 

 

Karya: thaagoon/istock.com

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini


Doa Malam


Allah Bapa Maha Pengasih, pada peringatan Bunda Putra-Mu, kami Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

  

RENUNGAN PAGI

Jumat, 24 Juni 2022 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

 

Jumat, 24 Juni 2022
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus 

Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI

     
Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)

Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.


Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
 
 
 
 
Pada misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
 
Doa Pagi

Ya Allah, dalam Hati Putra-Mu yang dilukai oleh dosa kami, Engkau berkenan menganugerahi kami harta cinta kasih yang tak terhingga. Bantulah kami menyatakan bukti yang tulus kepada-Nya dan memberikan pemulihan yang pantas bagi dosa kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-16)
      
"Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring tenang."
   
Beginilah firman Tuhan, "Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel , di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu. Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel . Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 
 
   
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:5b-11)
   
"Allah melimpahkan kasih-Nya atas kita."

Saudara-saudara terkasih, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (15:3-7)
   
"Bergembiralah bersama dengan daku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan."
 
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." 
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan


Jika kita bertanya pada diri sendiri apa hadiah terbesar dari Tuhan, kita pasti akan sampai pada jawaban ini.

Anugerah terbesar dari Allah tentunya adalah Putra tunggal-Nya Yesus Kristus.

Dan hadiah terbesar Yesus bagi kita adalah kasih-Nya bagi kita: "Kasihilah satu sama lain seperti Aku telah mengasihi kamu."

Dan Yesus menunjukkan bahwa Dia mengasihi kita sampai akhir dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita.

Gereja menggunakan gambar hati Kudus untuk melambangkan cinta ini.

Hati Yesus dimahkotai dengan duri tetapi tetap menyala dengan cinta untuk kita.

Di dalam Hati Kudus Yesuslah hati kita sendiri akan menemukan cinta yang kita cari, dan itu adalah cinta yang Yesus ingin berikan kepada kita.

Di dalam Hati Kudus Yesus kita akan menemukan kedamaian dan sukacita yang kita rindukan.

Ya, hati kita tidak akan tenang sampai mereka beristirahat dalam kasih Hati Kudus Yesus.

Jadi Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus mengingatkan kita bahwa Yesus selalu mengasihi kita dan mendekap kita dekat dengan hati-Nya.

Hatinya terbakar dengan cinta untuk kita. Semoga hati kita juga terbakar dengan cinta untuk Yesus dan orang lain.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
   
 

Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)

Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."

Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.

atau (Yoh 19:34)
  
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.

Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.

RENUNGAN PAGI

Kamis, 23 Juni 2022 Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

 

Kamis, 23 Juni 2022
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
 

Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan; Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5.. (Katekismus Gereja Katolik, 720)

Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.

De ventre matris meæ vocavit me Dominus nomine meo: et posuit os meum ut gladium acutum: sub tegumento manus suæ protexit me, posuit me quasi sagitam electam.

A man was sent from God, whose name was John. He came to testify to the light, to prepare a people fit for the Lord.
  
  
Pada Misa Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
 
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak aku ada di perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia. Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan upaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku.
Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
   Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri,
   Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
   Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring,
   segala jalanku Kaumaklumi.

2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
   Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.
   Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku;
   ajaiblah apa yang Kaubuat.

3. Jiwaku benar-benar menyadarinya,
   tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
   ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi,
   dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
 
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
  
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:57-66.80)
  
"Namanya adalah Yohanes."

Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 
 
Renungan 
 
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merayakan Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis, satu-satunya orang lain selain Bunda Allah sendiri, Maria, yang hari  kelahirannya dirayakan Gereja. Dan ini menyoroti peran yang sangat penting yang dimiliki St. Yohanes Pembaptis dalam sejarah keselamatan seluruh umat manusia.

St. Yohanes Pembaptislah yang dinubuatkan oleh para nabi sebagai yang terakhir di antara para nabi, karena perannya mewartakan kedatangan keselamatan dari Allah, penggenapan rencana keselamatan Allah yang telah lama ditunggu-tunggu, yang akan datang melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus, yang kebetulan juga adalah kerabat St. Yohanes Pembaptis sendiri, karena ibunya Elizabeth adalah kerabat Maria, Bunda Tuhan. St. Yohanes Pembaptis adalah orang yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya sebagai orang yang akan dipersiapkan dan dipanggil dari rahim ibunya untuk mewartakan keselamatan Allah.

Dan ini terkait dengan keadaan yang sama menakjubkannya dari kelahiran St. Yohanes Pembaptis, di mana pasangan tua Zakharia dan Elizabeth, jauh melewati usia subur, menerima kata-kata dari Malaikat Allah melalui Zakharia sendiri, di Bait Allah, mengatakan bahwa nabi akan lahir untuk Elizabeth. Dan ketika Zakharia meragukan hal ini, dia menjadi bisu sampai saat St Yohanes lahir, dan ketika Zakharia menulis namanya seperti yang diucapkan oleh Malaikat Tuhan, lidahnya secara ajaib dilonggarkan.

Saudara dan saudari di dalam Kristus, kelahiran St. Yohanes Pembaptis karena itu memang benar-benar ajaib dan sebagai pertunjukan yang jelas akan keajaiban dan kuasa Tuhan, dan pengingat akan apa yang pernah Tuhan sendiri lakukan, ketika Dia membuat pasangan lanjut usia lainnya untuk dapat melahirkan seorang anak, yaitu bapak leluhur semua orang Israel dan banyak bangsa, yaitu Abraham dan Sara. Melalui putranya Ishak, banyak bangsa akan diturunkan dari Abraham sebagai pemenuhan janji Allah kepadanya. Demikian pula, kelahiran St. Yohanes Pembaptis adalah pemenuhan janji-janji Allah melalui para nabi.

St. Yohanes Pembaptis adalah orang yang dipercayakan dengan tugas yang sulit untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Dia harus meluruskan jalan bagi Tuhan, dan inilah sebabnya, julukannya yang terkenal 'Pembaptis' tidak hanya untuk membedakannya dari Rasul dan Penginjil St. Yohanes, tetapi juga untuk menyoroti perannya yang sangat penting dalam membaptis sebagai bagian dari seruan untuk bertobat dan kembali lagi kepada Tuhan.

St Yohanes Pembaptis adalah orang yang disebut sebagai suara yang berseru di padang gurun, 'Luruskanlah jalan bagi Tuhan!' dan dia juga memanggil orang-orang untuk bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat dan sudah dekat, karena Mesias akan datang. Dan dia bekerja keras, membaptis banyak orang, setidaknya dalam ribuan kemungkinan jika tidak lebih banyak. Banyak orang mengindahkan kata-kata dan panggilannya, dan banyak di antara mereka kemudian akan terus mengikuti Tuhan dan akhirnya menjadi orang Kristen.

Namun, St. Yohanes Pembaptis juga menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam pelayanan dan pengabdiannya kepada Tuhan. Sama seperti banyak nabi yang datang sebelum dia dan seperti yang akan dialami oleh Tuhan Yesus sendiri, St. Yohanes Pembaptis menghadapi tentangan dan penolakan keras kepala dari mereka yang menolak untuk mendengarkan dia dan percaya pada kata-katanya, seperti banyak di antara orang-orang Farisi. yang meragukan dia dan menantang dia, dan mempertanyakan di bawah otoritas apa dia telah melakukan baptisan dan pekerjaannya.

St Yohanes Pembaptis tanpa rasa takut menyerang orang-orang Farisi dengan menyebut mereka 'keturunan ular beludak' yang jahat, orang-orang munafik yang mengaku setia dan memandang rendah orang lain yang mereka anggap kurang saleh dan lebih buruk dari mereka, namun sikap dan tindakan mereka jahat semua sama. Namun, orang-orang itu menolak untuk mendengarkan St. Yohanes dan berbalik melawan dosa dan berjalan menuju Tuhan dengan pertobatan. Dan dengan semangat dan keberanian yang sama, dia juga menghukum raja Herodes karena hubungannya yang tidak bermoral dan tidak sah dengan istri saudaranya, yang akhirnya menyebabkan dia ditangkap, dipenjarakan, dan akhirnya mati menjadi martir.

Saudara dan saudari dalam Kristus, saat kita semua merayakan kelahiran santo dan hamba Allah yang agung ini, marilah kita semua mengingat iman yang besar, komitmen dan semangat serta keberanian yang besar yang dengannya St. Yohanes Pembaptis telah bekerja untuk kemuliaan yang lebih besar dari Tuhan. Mari kita semua melihat kemudian, apa yang kita sendiri dapat lakukan di komunitas kita sendiri dan di daerah kita masing-masing, dalam kompetensi dan kemampuan kita sendiri, untuk mengikuti jejak St. Yohanes Pembaptis.

Saudara dan saudari dalam Kristus, kita semua telah diberkati untuk hidup pada zaman dan waktu ketika Mesias dan keselamatan Allah telah dinyatakan kepada kita di dalam Kristus, dan melalui iman yang telah kita terima melalui Gereja. sekarang, Tuhan juga telah memerintahkan kita semua murid-Nya untuk pergi ke bangsa-bangsa dan menyebarkan Kabar Baik dan kebenaran Allah kepada semua orang dan semua bangsa. Bagaimana kita kemudian melakukan itu? 
Marilah kita semua menjadi teladan iman yang baik, sama seperti bagaimana St. Yohanes Pembaptis dan semua orang kudus lainnya, semua orang kudus Allah telah menjalani hidup mereka dengan iman, sehingga dengan teladan baik kita, kita memang dapat menunjukkan jalan kepada saudara dan saudari kita kepada Tuhan. Semoga Tuhan membantu kita dan menguatkan kita dalam iman kita, dan membantu kita untuk hidup lebih seperti para pendahulu kita yang suci dalam segala hal. Semoga Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Dan semoga St. Yohanes Pembaptis, Pewarta agung kedatangan Tuhan, selalu berdoa untuk kita semua. Amin.  (RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 92:13)

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.

The righteous man shall flourish like the palm tree; he shall grow up like a cedar of Lebanon.

atau

Iustus ut palma florebit: sicut cedrus, quæ in Libano est, multiplicabitur.

Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)

Oleh rahmat dan belas kasih dari Allah kita, laksana Fajar Timur Ia mengunjungi kita dari tempat tinggi.

Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.

atau (Luk 1:76)

Tu puer propheta Altissimi vocaberis: præibis ante Dominum parare vias eius.

(Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.)

Rabu, 22 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XII

 

Rabu, 22 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XII

Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu, tidak selaras dengan Kristus (St. Gregorius dari Nissa)

Antifon Pembuka (Mzm 15:1a.2)

Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemah-Mu? Orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil, dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami sumber belas kasih, Engkau tidak menghendaki siapa pun tewas, tetapi agar smeua dapat menikmati kedamaian. Kami mohon, semoga kami Kaujadikan pewarta kabar gembira itu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.             
  
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (22:8-13; 23:1-3)
  
"Di depan rakyat raja membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan, dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan."
   
Di masa pemerintahan Raja Yosia Imam Besar Hilkia berkata kepada Safan, panitera raja, "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu." Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan membacakannya di depan raja. Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya." Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu. Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu.
Ayat. (Mzm 119:33-34.35-36.37.40)
1. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
2. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
3. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
4. Lalukanlah mataku dari hal-hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (7:15-20)
 
"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Para pemimpin spiritual, apakah mereka Kristen atau bukan, memiliki otoritas dan kekuasaan yang besar, dalam arti spiritual. Mereka dapat disebut sebagai nabi zaman modern.

Beberapa adalah pengkhotbah yang sangat fasih, beberapa memiliki kekuatan penyembuhan khusus, beberapa bahkan memiliki karunia nubuat untuk meramalkan masa depan. Tapi bagaimana kita tahu bahwa mereka adalah nabi sejati? Dokumen Kristen tertua yang diketahui berjudul "Didache" yang ditulis sekitar tahun 100 M memberikan aturan praktis ini. Jika mereka meminta uang untuk diri mereka sendiri, maka mereka adalah nabi palsu. Cukup jelas bagi Gereja bahwa sejak awal, para nabi dan keuntungan tidak berjalan bersama-sama.

Sebenarnya, tugas para nabi dalam Alkitab adalah untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran. Keadilan adalah cara di mana umat Allah harus menjalani hidup mereka. Kebenaran kepada Allah ada dalam kesetiaan perjanjian umat Allah. Berdasarkan pembaptisan kita, kita ikut ambil bagian dalam misi kenabian Yesus. Kita harus mendengarkan tangisan orang miskin yang diabaikan, yang kecanduan, yang ditinggalkan, yang lapar dan yang haus. Sebagai nabi sejati, kita tidak bisa hanya mencari keuntungan atau keuntungan pribadi kita. Kita harus bekerja untuk keadilan dan kebenaran karena itulah buah yang harus kita hasilkan bagi Tuhan.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung blog ini baik melalui doa maupun donasi.

Doa Malam

Tuhan, Allah kami, tanamkanlah dalam diri kami perasaan yang peka akan kebenaran yang berasal dari pada-Mu. Semoga kami sungguh dapat membuahkan hasil dari kebenaran Ilahi-Mu. Sebab Engkaulah Allah kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Credit:TPopova/istock.com
 
 
  RENUNGAN PAGI

Selasa, 21 Juni 2022 Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan


Selasa, 21 Juni 2022
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan  

Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio

  
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)


Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya. 


Doa Pagi
       
Ya Allah, dalam diri Santo Aloysius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)
   
"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12) 
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.   
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (7:6.12-14)

  
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
   Kekuatan-kekuatan dapat digambarkan dengan baik dalam hal persenjataan dan kemampuan militer. Faktanya, cara terbaik untuk memamerkan kekuasaan dan kekuatan adalah dengan menggunakan kekuatan militer untuk invasi atau penindasan.

Dalam bacaan pertama, ketika raja Sanherib dari Asyur mengancam raja Hizkia dari Yehuda, itu seperti pedang yang sudah di tenggorokan. Dan raja Hizkia memiliki banyak alasan untuk takut karena dia adalah target utama dan jika Asyur mendapatkan dia, mereka akan menguliti dan mencincangnya hidup-hidup.

Namun raja Hizkia memberi kita pelajaran tentang iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Dalam menghadapi bahaya fana, dia berpaling kepada Tuhan dalam doa dan menaruh semua harapannya pada Tuhan. Dan sungguh, Tuhan akan menjatuhkan orang-orang yang perkasa dan sombong yang menggunakan kekuatan militer mereka untuk menghina yang rendah hati dan hina.

Selanjutnya, raja Sanherib menghina Tuhan dan dia bisa dianggap beruntung bisa pulang hidup-hidup. Dalam hidup, kita mungkin tidak menghadapi tentara yang haus darah yang akan menyerang tenggorokan kita, tetapi tentu saja kita akan menemukan orang-orang yang licin dan berlendir yang akan merencanakan untuk membuat kita tersandung dan kemudian menusuk punggung kita.

Mari kita tenang tapi waspada karena si jahat akan menggoda kita untuk membuang iman kita kepada anjing dan babi. Mari kita berdiri melawan kejahatan dengan iman yang kuat dan tetap dekat dengan Tuhan dalam doa.

Di dunia yang memiliki banyak sudut dan sudut berbahaya ini, Tuhan adalah satu-satunya Juruselamat dan pembimbing kita. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Mzm 78:24-25)
 
Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menajdi santapan mereka.

Doa Malam 

Ya Yesus, terima kasih kuucapkan kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik, Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.
 
  

Foto oleh PxHere
RENUNGAN PAGI

Senin, 20 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XII

 

Senin, 20 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XII
    
Oleh Tuhan kita diberi kurnia istimewa, boleh ikut memakai nama yang dari Allah, nama yang melebihi segala nama: kita disebut orang Kristiani (St. Gregorius dari Nissa)

  
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)
 
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap.
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa tujuan hidup kami, semoga kami patuh setia melaksanakan tugas yang kami terima dari-Mu. Perkenankanlah kami berusaha, agar dunia ini layak didiami setiap orang sesuai dengan cita-cita Yesus Kristus, Jalan Kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)
 
 
"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."
     
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)
1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12) 
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Inilah Injil Suci menurut Matius (7:1-5)
    
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
  
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
  
  
Ada satu tantangan dengan mengenakan pakaian berwarna putih atau berwarna terang. Apalagi dengan pakaian berwarna putih, sulit untuk menjaganya agar tidak kotor. Noda atau kotoran apa pun mudah diperhatikan dan diperhatikan. Namun entah bagaimana fokusnya tampak pada noda atau kotoran dan warna putih yang jelas terlupakan.

Dalam Injil, Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi. Karena Yesus tahu betapa mudahnya bagi kita untuk menikmati menghakimi. Ini seperti memusatkan perhatian pada bintik-bintik dan noda pada selembar kain putih.

Dalam kehidupan, iritasi ringan seperti bintik-bintik dan noda bisa menjadi masalah besar. Jadi ketika kita melihat orang lain, mari kita lihat dulu kualitas baiknya.

Mari kita lihat keputihan secara keseluruhan, meskipun bintik-bintik dan noda bisa sangat mengganggu. Atau seperti apa yang Yesus katakan, ketika kita melihat serpihan di mata orang lain, marilah kita melihat lebih dekat lagi. Karena serpihan itu mungkin hanya cerminan papan di mata kita sendiri. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Credit: Lester120/istock.com
 
    Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan jelas, tetapi de facto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir, tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5). (Katekismus Gereja Katolik, 2732)
        
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy