Hari
ini Gereja memperingati Paus St. Yohanes Paulus II, yang pasti sudah
sangat kita kenal. Dia adalah seorang tokoh yang sangat terkenal di
Gereja, yang telah memimpin sebagai Paus, Pengganti Santo
Petrus Rasul selama dua puluh tujuh tahun, mencapai banyak tonggak
penting dan terobosan penting dalam sejarah Gereja dan keselamatan umat
Tuhan. Paus Santo Yohanes Paulus II, juga dikenal dengan nama lahirnya Karol Jozef Wojtyla, adalah Paus Polandia pertama dan Paus non-Italia setelah hampir lima ratus tahun. Karol Jozef Wojtyla lahir di Polandia setelah Perang Dunia Pertama dari keluarga yang penuh kasih. Namun, sayangnya, ia kehilangan anggota keluarganya satu per satu, mulai dari ibunya, kemudian kakak laki-lakinya, dan akhirnya ayahnya, selama tahun-tahun awal Perang Dunia II yang keras.
Karol Wojtyla muda mengalami kesulitan selama masa perang, dan selama masa itu, ia menjalani persiapan seminari yang saksama sambil mengabdikan dirinya pada imamat. Ia ditahbiskan menjadi imam, dan kemudian menjalani masa penindasan berat lainnya terhadap umat Kristen oleh kaum Komunis, yang berkuasa saat itu. Umat Kristen dianiaya dan ditindas, tetapi Romo Wojtyla memperhatikan kebutuhan umatnya, dan ketaatan serta komitmennya yang tenang kepada Tuhan ini akhirnya membawanya terpilih pertama sebagai Uskup Auksilier Krakow, dan kemudian sebagai Uskup Agung Metropolitan Krakow, dan sejak saat itu, perannya sebagai pemimpin Gereja terus meningkat.
Setelah ditahbiskan sebagai Kardinal oleh Paus, Kardinal Wojtyla saat itu terus memperjuangkan hak-hak umat Kristen di tanah kelahirannya, di Krakow, dan di tempat-tempat lain, dan ia khususnya dikenang atas masa perjuangannya melawan pemerintah Komunis, saat ia memimpin umat beriman dalam upaya mendirikan sebuah gereja di kota baru Nowa Huta, yang saat itu disebut-sebut oleh pemerintah Komunis sebagai kota tanpa gereja, yang seolah-olah merupakan simbol kemenangan Komunisme atas iman Kristen. Kardinal Wojtyla membantu memimpin kampanye yang akhirnya membuahkan penyelesaian pembangunan gereja dan tempat ziarah di Nowa Huta, tempat Madonna (Bunda Maria) Hitam Nowa Huta yang kini tersohor.
Ia kemudian terpilih sebagai penerus Santo Petrus sebagai Paus dan pemimpin Gereja Universal. Sebagai Paus Santo Yohanes Paulus II, ia memimpin Gereja dalam kampanye pembaruan yang besar, memimpin Gereja melalui upaya-upaya untuk mewartakan Injil kepada lebih banyak orang, untuk mencapai persatuan yang lebih erat di dalam Gereja, perbaikan hubungan antara saudara-saudara yang terpisah di antara pecahan-pecahan kekristenan, serta perannya yang besar dan tak terlupakan dalam memimpin kejatuhan Komunisme, yang terjadi lebih dari satu dekade setelah ia menjabat sebagai Paus dan pemimpin Gereja. Ia melakukan perjalanan ke banyak negara, lebih banyak daripada Paus mana pun sebelumnya dan sejak saat itu hingga saat ini, dan sebagai para Rasul jauh sebelum zamannya dan zaman kita, Paus Santo Yohanes Paulus II terus melanjutkan misi yang dipercayakan kepada Gereja Allah.
Dan Paus St. Yohanes Paulus II mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada pekerjaan dan misi yang telah Tuhan panggil untuknya, seperti yang ditunjukkan dalam mottonya, “Totus Tuus”, yang berarti, “Semua adalah milik-Mu”. Motto ini mewujudkan dengan tepat apa yang diyakini Paus St. Yohanes Paulus II dalam hidupnya, dalam bagaimana ia terus menjalankan misinya sebagai hamba Tuhan yang taat. Ia yang telah mengalami kehilangan yang menyedihkan dari keluarga, teman, dan orang lain yang dikenalnya sejak awal dalam hidupnya karena sakit dan perang, menyerahkan semua yang dimilikinya kepada Tuhan, dan mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan dan kepada bimbingan Bunda-Nya yang Diberkati, Maria.
Banyak di antara kita yang menyadari banyaknya prestasi dan karya baik yang telah dilakukan oleh Paus St. Yohanes Paulus II sepanjang hidupnya dan sepanjang masa jabatannya sebagai Paus, sebagai pemimpin Gereja Universal. Namun, ini merupakan pelajaran dan pengingat penting bagi kita semua bahwa setiap orang di antara kita juga dapat melakukan hal yang sama, asalkan kita belajar untuk melepaskan diri dari segala keterikatan terhadap keinginan dan kesenangan duniawi, yang telah menjadi hambatan dan rantai yang menjauhkan kita dari kemampuan untuk memberikan upaya terbaik kita.
Saudara-saudari dalam Kristus, sebagaimana telah ditunjukkan oleh Paus Santo Yohanes Paulus II kepada kita semua, kita semua dipanggil untuk menjadi murid Tuhan yang berani dan berkomitmen, berjuang untuk melakukan kehendak-Nya di setiap waktu dan keadaan. Kita semua sebagai umat Kristiani hendaknya senantiasa berusaha untuk menjalani hidup kita layak bagi Tuhan di setiap waktu, untuk melakukan kehendak Allah di setiap saat. Marilah kita semua menjadi teladan dan teladan yang baik bagi semua orang dan marilah kita terus menginspirasi lebih banyak orang untuk mengikuti kehendak Allah sebagaimana Paus Santo Yohanes Paulus II telah menginspirasi kita semua. Semoga Allah memberkati kita semua dalam setiap usaha dan upaya baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.
"Kita harus membela kebenaran dengan segala cara, bahkan jika jumlah kita kini hanya tinggal dua belas orang lagi."
Paus Yohanes Paulus II
Paus Yohanes Paulus II




