Senin, 27 Oktober 2025
Hari Biasa Pekan XXX
“Karena Kristus sendiri telah berkata, “Inilah Tubuh-Ku” siapa yang berani meragukan hal ini bahwa itu adalah Tubuh-Nya?” – St. Sirilus dari Yerusalem
Antifon Pembuka (Rm 8:16-17)
Roh Allah memberi kesaksian kepada roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah. Kalau anak, berarti juga ahli waris, yakni ahli waris Allah bersama Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahabaik, berkenanlah mengutus Roh-Mu mendatangi kami dan jadikanlah kami putra dan putri-Mu, yang tinggal di dunia ini dengan bebas serta penuh rasa syukur. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:12-17)
Hari Biasa Pekan XXX
“Karena Kristus sendiri telah berkata, “Inilah Tubuh-Ku” siapa yang berani meragukan hal ini bahwa itu adalah Tubuh-Nya?” – St. Sirilus dari Yerusalem
Antifon Pembuka (Rm 8:16-17)
Roh Allah memberi kesaksian kepada roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah. Kalau anak, berarti juga ahli waris, yakni ahli waris Allah bersama Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahabaik, berkenanlah mengutus Roh-Mu mendatangi kami dan jadikanlah kami putra dan putri-Mu, yang tinggal di dunia ini dengan bebas serta penuh rasa syukur. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:12-17)
"Kalian telah menerima Roh yang menjadikan kalian anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa".
Saudara-saudara, kita ini orang berutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab jika kalian hidup menurut daging, kalian akan mati. Tetapi jika oleh Roh kalian mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, maka kalian akan hidup. Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kalian menerima bukan roh perbudakan yang membuat kalian menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kalian anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa’. Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti juga ahliwaris, yakni ahliwaris Allah, sama seperti Kristus. Artinya jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan.
Ayat. (Mzm 68:2.4.6-7ab.20-21)
1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:10-17)
"Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari sabat?"
Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, “Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh.” Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.” Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, “Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?” Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam Injil, Yesus menggunakan kata "munafik" untuk orang-orang yang berfokus pada ketaatan pada aturan dan tata tertib Sabat dan melupakan tujuan Sabat. Kita juga bisa bersikap acuh tak acuh terhadap iman kita dan berpikir bahwa yang perlu kita lakukan hanyalah mengikuti ajaran dan aturan agama. Namun, roh yang telah kita terima menggerakkan kita untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Jadi, marilah kita memahami hukum Taurat dan tujuannya. Tetapi marilah kita memiliki keberanian untuk digerakkan oleh Roh Kudus untuk melakukan apa yang benar, baik, dan penuh kasih.
Kisah ini mendorong kita untuk menempatkan belas kasih sebagai inti dari semua yang kita lakukan. Yesus menunjukkan kepada kita bahwa hukum dan aturan seharusnya membantu orang, bukan menghalangi mereka untuk menerima pertolongan. Ketika kita bertindak dengan belas kasih, kita menghormati tujuan terdalam dari hukum-hukum Allah, yaitu mengasihi sesama. Dengan mengikuti teladan Yesus, kita diingatkan untuk melihat melampaui aturan ketika seseorang membutuhkan perhatian.
Dalam hidup kita sendiri, kita mungkin menghadapi pilihan di mana kita merasa terbelah antara aturan yang ketat dan membantu sesama. Tindakan Yesus mendorong kita untuk memilih belas kasih. Mengasihi sesama seharusnya menjadi pusat kehidupan kita, membimbing kita dalam setiap keputusan. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini




