Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Seorang Kristen tanpa Gereja hanya idealis saja

Vatican City, 15 Mei 2014 / 07:43 (CNA / EWTN News) -. Paus Fransiskus merefleksikan dalam misa harian tentang bagaimana para rasul menginjili dengan terlebih dahulu menceritakan sejarah umat Allah, menjelaskan bahwa tidak mungkin untuk memahami seorang Kristen tanpa hal ini.

"Anda tidak bisa memahami seorang Kristen di luar umat Allah. Orang Kristen bukanlah monad (tunggal, berdiri sendiri, tidak terbagi), "tetapi" milik orang-orang: Gereja, "Paus amati pada homili 15 Mei-nya.

"Seorang Kristen tanpa gereja adalah sesuatu yang murni idealis, itu tidak nyata."

Dimulai dengan melihat bacaan pertama, diambil dari Kisah Para Rasul, Uskup Roma menunjukan kepada mereka yang berkumpul di Wimsa Santa Martha Vatikan dengan mengingat bagaimana ketika Paulus berkhotbah di Antiokhia, ia melakukannya dengan terlebih dahulu menceritakan seluruh sejarah keselamatan Israel.

"Yesus tidak masuk akal tanpa sejarah ini" karena Ia "adalah akhir dari kisah ini, (ujung) ke arah mana cerita ini berjalan, ke arah mana kisah ini berjalan," kata beliau, sehingga "Anda tidak bisa memahami seorang Kristen di luar umat Allah. "

"Anda tidak bisa memahami seorang Kristen seorang diri, sama seperti Anda tidak dapat memahami Yesus Kristus sendirian" Paus melanjutkan dengan mengatakan, menjelaskan bahwa "Yesus Kristus tidak jatuh dari langit seperti jagoan yang datang untuk menyelamatkan kita."

"Tidak. Yesus Kristus memiliki sejarah. Dan kita dapat mengatakan, dan memang benar, bahwa Allah memiliki sejarah, karena Dia ingin berjalan bersama kita. Dan Anda tidak dapat memahami Yesus Kristus tanpa sejarah-Nya. "

Paus Fransiskus kemudian menggambarkan bagaimana seorang Kristen tanpa sejarah, suatu bangsa atau Gereja "tidak bisa dimengerti," mengatakan bahwa itu "sesuatu dari laboratorium, merupakan hal buatan, suatu hal yang tidak bisa memberikan kehidupan."

Menggambar perhatian pada pentingnya mengingat ini "dimensi sejarah," Uskup Roma mengamati bahwa orang Kristen adalah " kenangan hidup perjalanan umat-Nya, ia adalah kenangan hidup dari Gereja-Nya."

"Lalu, di mana orang-orang ini pergi? Menuju janji utama. Ini adalah orang-orang yang berjalan menuju kepenuhan; orang terpilih yang memiliki janji untuk masa depan dan berjalan menuju janji ini, menuju pemenuhan janji ini. "

Untuk melakukan hal ini orang-orang Kristen dalam Gereja haruslah laki-laki dan perempuan "dengan pengharapan: pengharapan dalam janji," Paus melanjutkan, mencatat bahwa "Ini bukan angan-angan: tidak, tidak! Itu hal lain: Ini adalah pengharapan ".

"Benar, kita berjalan! (Menuju) yang tidak mengecewakan. "

Menjelaskan bagaimana seorang Kristen juga seseorang yang selalu mengingat, Paus mendorong semua yang hadir untuk "mencari rahmat kenangan, selalu" sehingga dengan melakukannya dan juga melihat ke depan dengan pengharapan mereka mungkin menjadi seorang Kristen yang "mengikuti jalan Allah dan memperbaharui perjanjian dengan Allah. "

Jenis Kristen ini terus-menerus memberitahu Tuhan "Ya, saya ingin perintah-perintah, saya ingin kehendak-Mu, saya akan mengikuti Mu" lanjut beliau, menambahkan bahwa "Ia adalah seorang dari perjanjian itu, dan kita merayakan perjanjian, setiap hari" pada Misa, oleh karena itu seorang Kristen adalah "seorang wanita, seorang pria Ekaristi."

Menyimpulkan renungan, Paus Fransiskus mendorong semua yang hadir untuk "berpikir tentang identitas Kristen kita," yang menyatakan bahwa "identitas Kristen kita adalah milik umat:. Gereja"

"Tanpa ini, kita bukanlah orang-orang Kristen" beliau mengamati, mencatat bagaimana "kita memasuki Gereja melalui pembaptisan: Di sana kita adalah orang-orang Kristen."

"Untuk alasan ini, kita harus dalam kebiasaan meminta rahmat kenangan, kenangan perjalanan yang umat Allah telah dibuat," kata Paus, dan "juga kenangan pribadi: Apa yang Allah lakukan bagi saya, dalam hidup saya, bagaimana Ia telah membuat saya berjalan ... "

Berdoa, Paus memohon "bagi rahmat pengharapan, yang bukan optimisme: tidak, tidak! Ini sesuatu yang lain, "dan memohon" untuk rahmat untuk memperbaharui perjanjian dengan Tuhan yang telah memanggil kita setiap hari. "

"Semoga Tuhan memberi kita tiga rahmat ini, yang diperlukan bagi jati diri Kristen tersebut."

Sumber: http://www.catholicnewsagency.com/news/a-christian-without-the-church-is-purely-idealistic-pope-says/

Sabtu, 17 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Sabtu, 17 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
  
“Apa yang iman Katolik percayai mengenai Maria berdasarkan apa yang dipercayai mengenai Kristus” (Katekismus Gereja Katolik, 487)
      
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)
  
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
  
Doa Pagi
  
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas Nabi yang paling agung, Yesus, Sabda-Mu yang hidup, yang telah berbicara kepada kami. Semoga Roh-Nya mendorong kami untuk mempersembahkan diri kepada-Mu demi keselamatan dan kesejahte-raan sesama, agar dengan demikian dapat menemukan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
    
Warta keselamatan juga diperuntukkan bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Allah. Berita keselamatan menjadi terang bagi bangsa yang berada dalam kegelapan. Jemaat Antiokhia bersukacita dan memuliakan Allah, karena mereka menerima kabar gembira keselamatan, bukannya menolak.
    
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
   
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
   
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.
    
Yesus menegaskan bahwa Bapa di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa. Segala pengajaran dan karya Yesus berasal dari Bapa. Dengan demikian Allah Bapa dimuliakan dalam Yesus yang melaksanakan kehendak-Nya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
   
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
 
Filipus minta Yesus menunjukkan Bapa kepada mereka. Yesus cukup heran karena mereka belum juga mengerti bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Siapa yang melihat Yesus, ia melihat Bapa. Harus diakui bahwa banyak hal tentang Yesus tidak kita pahami meskipun kita sudah menjadi pengikut-Nya. Karena itu kita tidak boleh malu dan diam saja tetapi berani bertanya seperti Filipus supaya dalam beriman kita tidak salah langkah.
  
Doa Malam
 
Tuhan, Engkau menyadarkanku melalui sabda-Mu atas segala rahmat-Mu yang bekerja dalam diriku. Tiada sesuatu yang baik tanpa campur tangan-Mu. Terima aksih atas semuanya itu, dan tinggallah dalam istirahatku malam ini. Amin.

 
Persekutuan-persekutuan Gereja yang muncul dari Reformasi, yang terpisah dari Gereja Katolik, “terutama karena tidak memiliki Sakramen Tahbisan, sudah kehilangan hakikat misteri Ekaristi yang otentik dan sepenuhnya” (Unitatis Redintegratio 22). Karena alasan ini, maka bagi Gereja Katolik tidak mungkin ada interkomuni Ekaristi dengan persekutuan-persekutuan ini. “Kendati begitu, bila dalam Perjamuan Kudus mereka mengenangkan wafat dan kebangkitan Tuhan, mereka mengimani, bahwa kehidupan terdapat dalam persekutuan dengan Kristus, dan mereka mendambakan kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan” (Unitatis Redintegratio 22). [Katekismus Gereja Katolik, No. 1400]

RUAH

Yesus berkata kepada Filipus, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?"

Sabtu, 17 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kis 13:44-52; Mzm 98:1.2-3b.3c-4; Yoh 14:7-14

Yesus berkata kepada Filipus, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?"

Di antara kita ada yang sudah puluhan tahun menjadi Katolik atau menjadi pengikut Kristus. Mungkin ada yang baru belasan tahun, atau malah baru beberapa bulan. Namun, bagi kita yang sudah lama menjadi katolik, mungkin masih saja seperti Filipus yang oleh Yesus dikatakan tidak mengenal Dia meski sudah sekian lama hidup bersama-Nya. Maka kita dipanggil untuk terus-menerus memperdalam dan memperkaya wawasan iman kita. Ada banyak sumber, baik cetak maupun elektronik, termasuk dunia maya (web, blog, dll) yang dapat kita pakai untuk semakin memperdalam iman kita, untuk semakin mengenal Yesus. Dari sekian banyak buku, tentu yang paling utama adalah Kitab Suci. "Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal Kristus", demikian kata St. Hieronimus (Dei Verbum 25). Selain Kita Suci, yang pokok antara lain: Ketekismus Gereja Katolik, yang sekarang sudah ada kompendiumnya dan juga ada yang dikemas untuk kaum muda, yaitu YouCat. Untuk di dunia maya, sekarang ini banyak web yang amat membantu kita untuk belajar iman katolik, seperti: http://www.imankatolik.or.id, http://katolisitas.org, http://www.ekaristi.org dan http://doakatolik.com. Selain itu, masih ada aplikasi untuk HP dan sejenisnya seperti alkitab elektonik, ibadat harian, mutiara iman, doakatolik (aplikasi untuk android), dan lain-lain. Marilah kita gunakan berbagai macam kesempatan dan sarana yang ada untuk semakin memperdalam iman dan memperluas wawasan kekatolikan kita supaya kita semakin mencintai Tuhan kita Yesus Kristus yang jauh lebih dahulu dan lebih besar dalam mencintai kita.

Doa: Tuhan, bangkitkanlah dalam diri kami kehendak yang kuat untuk terus-menerus memperdalam iman dan memperluas wawasan kekatolikan kami. Amin. -agawpr-

Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Jumat, 16 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kis 13:26-33; Mzm 2:6-7.8-9.10-11; Yoh 14:1-6

Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Kalau kita ingin bepergian ke suatu tempat, tentu kita akan memilih dan menentukan bagaimana kita bisa sampai ke sana. Apakah kita akan jalan kaki, menggunakan kendaraan sendiri, atau menggunakan kendaraan umum. Kalau menggunakan kedaraan umum, kita masih bisa memilih apakah dengan bis, kereta api, kapal laut atau pesawat terbang. Kriteria utama yang menjadi dasar pilihan kita antara lain mana yang paling menjamin keselamatan kita untuk sampai di tempat yang kita tuju.

Sebagai orang beriman, kita pun sedang mengadakan perjalanan menuju tanah air surgawi. Dan karena kita telah dipilih menjadi umat Allah dalam Gereja-Nya yang kudus, maka bagi kita telah ditunjukkan dengan jelas bagaimana kita dapat mencapai tujuan akhir pejiarahan kita tersebut dengan selamat, yakni melalui Yesus Kristus. "Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku", demikianlah Ia menegaskan jati diri-Nya sebagai jalan, kebenaran dan hidup kita. Untuk itu, marilah kita semakin setia mengikuti Yesus, tidak usah mencoba-coba cari jalan lain nanti malah tersesat dan hilang. Hanya dalam Yesuslah keselamatan kita sungguh-sungguh terjamin.

Doa: Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah memberikan jaminan keselamatan kami dalam diri Yesus Kristus, Putera-Mu. Bantulah kami dengan rahmat-Mu untuk semakin setia mengikuti Putera-Mu sepanjang hidup kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 16 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 16 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
    
Yesus Kristus selalu merupakan titik acuan yang pertama dan terakhir dari katekese. Ia adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). Kalau kita memandang kepada Kristus dengan penuh iman, kita dapat mengharapkan bahwa Ia akan memenuhi janji-janji-Nya dalam diri kita. Dan kalau kita mengasihi Dia, seperti Dia telah mengasihi kita, kita akan bertingkah laku sesuai dengan martabat kita. -- Katekismus Gereja Katolik, 1698

   
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
 
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
  
Doa Pagi
  

Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang tampak dalam diri Yesus, Putra-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan. Sebab Dialah yang dijanjikan kepada semua orang di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
     
   
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
        
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)
   
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
    
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. --- Yoh 12:48
            
Renungan
   
Hidup adalah pilihan, dan biasanya ada banyak pilihan dihadapkan atau disediakan bagi kita. Kita bisa menjadi apa saja, tergantung pilihan kita. Demikian juga dalam kehidupan iman, ada begitu banyak agama, ada begitu banyak jalan untuk sampai kepada Tuhan. Ada begitu banyak ajaran, aliran, dan nabi yang semuanya menuntun manusia kepada Tuhan.

Sebagai orang yang memilih Katolik sebagai agama kita, berarti kita memilih Kristus sebagai jalan, kebenaran dan kehidupan kita untuk sampai kepada Allah Bapa. Yesus sendiri telah bersabda ”Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.

Kita memilih Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup kita. Ia akan menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa, dalam kerajaan Surga. Kita tidak perlu takut dan gelisah karena Kristus sendiri telah memberikan jaminannya bahwa di rumah Bapa ada begitu banyak tempat untuk kita. Yang diminta dari kita para pengikut Kristus adalah supaya kita tetap beribadah kepada-Nya dengan takwa, bertindak bijaksana, dan selalu mendengarkan ajaran-Nya, maka kehidupan kekal akan dianugerahkan kepada kita.
 
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran dan kehidupan bagiku. Aku ingin selalu setia kepada-Mu, supaya kehidupan kekal senantiasa Kauanugerahkan kepadaku. Amin.
       
Menjadi hak sekalian umat beriman bahwa liturgi, khususnya perayaan Misa Kudus, dilangsungkan sungguh sesuai dengan hasrat Gereja, sesuai dengan penetapan-penetapannya seperti di gariskan dalam buku-buku liturgi dan dalam hukum-hukum dan peraturan lainnya, demikian pula, umat katolik berhak untuk sebuah kurban Misa Kudus yang dirayakan bagi mereka secara utuh, sesuai dengan Ajaran Gereja, dan akhirnya, adalah hak komunitas katolik bahwa Ekaristi yang Maha Kudus itu dilaksanakan baginya sedemikian rupa sehingga sungguh mencolok sebagai sakramen kesatuan, seraya menjauhkan segala cela dan ulah yang dapat menimbulkan perpecahan dalam Gereja. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 12)
           
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Homili Rm. Agus Widodo, Pr: Kamis, 15 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 15 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 
Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3.21-22.25.27; Yoh 13:16-20
 
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."

Injil hari ini merupakan bagian dari kisah Yesus membasuh kaki para murid pada perjamuan malam terakhir. Melalui tindakan-Nya itu, Yesus memberikan teladan pelayanan seorang hamba. Membasuh kaki adalah pekerjaan dan kewajiban yang biasa dilakukan para hamba/pelayan terhadap tuannya. Tetapi Yesus - yang adalah guru dan Tuhan - melakukannya untuk para murid-Nya. Maka, selain memberikan teladan pelayanan, Ia juga memberikan teladan kerendahan hati atau merendahkan diri. Maksudnya amat jelas bagi kita. "Aku telah memberikan teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu" (Yoh 13:16). Selanjutnya, Ia menegaskan, "berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya" (Yoh 13:17). Untuk itu, melalui tugas dan perkerjaan kita masing-masing, marilah kita melayani siapa pun dengan semangat kerendahan hati. Kita tahu, bahwa pelayanan-pelayanan sederhana yang kita lakukan terhadap sesama, hal itu sebenarnya juga kita lakukan terhadap Tuhan sendiri (bdk. Mat 25:40).

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk saling melayani dengan rendah hati. Amin. -agawpr-

Kamis, 15 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 15 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
   
“Jawaban Maria… adalah kata yang penting dalam sejarah” (Reinhold Schneider, 1903-1958)

  
Antifon Pembuka (Mzm 68:8.9.20)
   
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Alleluya.
      
Doa Pagi

    
Allah yang berbelas kasih, Putera-Mu telah Kauanugerahkan kepada kami sebagai Juruselamat. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar tetap setia pada iman akan Dia di saat mengalami tawaran-tawaran dunia yang dapat membuat kami mengingkari Dia dan meninggalkan Gereja-Nya. Dialah Tuhan, Pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
     
Pengajaran iman Rasul Paulus meneguhkan kehidupan jemaat di Perga dan Antiokhia. Kisah keselamatan meneguhkan iman kita untuk mengabdi Allah dengan setia. Kepenuhan karya keselamatan Allah tersebut berpuncak pada Yesus Kristus.
   

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)
 
   
"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."
    
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.
   
Yesus menegaskan kepada para murid-Nya bahwa setiap orang hendaknya bersikap seperti hamba. Seorang hamba menemukan kebahagiaan karena menjalankan tugas dari tuannya dengan setia dan bertanggung jawab.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)
   
"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."
    
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
 
Yesus tahu siapa yang dipilih dan diutus-Nya. Orang yang dipilih dan diutus oleh Yesus seringkali berbeda dengan pilihan manusia. Karena itu, bisa terjadi manusia tidak mau menerima pilihan Yesus. Padahal pilihan Yesus adalah perpanjangan tangan Allah sendiri. Siapa yang menerima orang yang Kuutus, dia menerima Aku. Dan siapa yang menerima Yesus menerima Dia yang mengutus Yesus.

Doa Malam

Ya Yesus, menjadi pengikut-Mu tidaklah luput dari berbagai tantangan dan godaan. Namun, seturut sabda-Mu, “Berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya”’ telah memberi kekuatan dan ketabahan untuk dapat bertahan. Syukur kepada-Mu yang setia membimbingku. Amin.
 
“Liturgi bukan tentang kita yang melakukan sesuatu, bukan tentang kita yang menampilkan kreativitas kita, bukan tentang kita menampilkan semua hal yang bisa kita lakukan. Liturgi bukanlah sebuah pertunjukan, teater, ataupun sebuah pawai” – Paus Benediktus XVI, dalam buku Light of the World.
      
  RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy