Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.

Selasa, 18 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII 
           


Why. 3:1-6,14-22; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10.
       
Semula, Zakheus hanya ingin melihat "orang apakah Yesus itu". Namun, Yesus justru memberikan lebih. Ketika Zakheus melihat Yesus dan Yesus melihatnya, Yesus mengatakan, "Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu". Ia mengatakan harus, bukan akan. Ia juga tidak sekedar mampir, tetapi menumpang. Dan Zakheus pun dengan senang hati menerima Yesus di rumahnya. Selanjutnya, perjumpaan Yesus dan Zakheus di rumahnya membawa perubahan luar biasa. Zakheus yang selama ini menerima banyak keuntungan dari pekerjaannya sebagai tukang pajak, berubah menjadi seorang penderma yang rela memberikan 1/2 dari miliknya. Lebih dari itu, Zakheus berubah dari seorang yang dicap sebagai pendosa menjadi seorang yang diselamatkan. Kita semua pun dipanggil untuk mengalami perubahan hidup seperti Zakheus. Kuncinya, pertama-tama adalah kita membuka diri untuk menerima Yesus yang harus menumpang dalam rumah kita. Hal ini secara konkret dapat kita lakukan dengan menghayati kebiasaan berdoa bersama dalam keluarga. 
     
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk tekun berdoa bersama dalam keluarga agar kami senantiasa mengalami kehadiran-Mu yang membawa berkah dan keselamatan. Amin. -agawpr-

Selasa, 18 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIII

Selasa, 18 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII
  
“Jika seseorang diubah dari hidup jahat berpindah kepada hidup yang baik, maka ia berpindah dari keadaan rendah dan hina kepada kemuliaan” (St. Fulgensius dari Ruspe)
  

Antifon Pembuka (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemuinya dan makan bersama-sama dengan dia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penuh kasih sayang Engkau memerintah segala sesuatu yang hidup dan tiada satu pun yang Kaubenci. Meski kami bukan apa-apa, namun Kaupanggil kepada-Mu. Tegakkanlah kami, bila kami bungkuk karena beban dosa, dan papahlah kami bila mau jatuh. Berilah kami kesempatan untuk memulihkan segala sesuatu yang menyebabkan orang lain rugi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Kesungguhan membangun relasi dengan Allah memunculkan semangat dan sukacita. Allah memberikan teguran terhadap mereka yang imannya suam-suam, supaya mampu mengambil sikap dan kembali bersemangat meningkatkan kualitas relasi tersebut.
 

Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
   
 
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
    
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
   
Allah tidak menutup diri-Nya terhadap orang yang mau mendekatkan diri kepada-Nya. Bahkan orang yang oleh orang lain dianggap berdosa dan tidak layak mendapatkan keselamatan, ternyata juga dihampiri oleh Yesus dan dirangkul untuk menikmati Allah.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
    
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
    
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun. Hari ini aku mau menumpang di rumahmu. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Misi Yesus adalah mencari dan menyelamatkan yang hilang. Para pendosa menjadi sasaran cinta Yesus. Hal ini secara khusus dialami oleh Zakheus, kepala pemungut cukai. Karena sentuhan kasih Yesus, ia bertobat. Dengan demikian pertobatan Zakheus adalah sebuah pengalaman akan kasih Allah yang menyelamatkan dia. Kita juga adalah pendosa. Kita diundang untuk bertobat seperti Zakheus. Maukah kita mengalami kasih Allah yang menyelamatkan kita?

Doa Malam
 
Tuhan Yesus, terima kasih atas pelajaran cinta kasih dalam sikap menghargai sesama manusia juga siapapun tanpa memandang muka. Ampunilah kesalahanku dan berilah rahmat untuk membuat introspeksi diri dan belajar dari pada-Mu dalam bersikap terhadap sesama. Terpujilah Engkau, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Belaskasih Tuhan

Senin, 17 November 2014
Peringatan Wajib St. Elizabeth dari Hungaria
 
Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 18:35-43.
        
Salah satu tugas kita sebagai murid dan pengikut Yesus adalah untuk membuat semakin banyak orang bisa mengenal Tuhan, kemudian merasakan kehadiran dan belaskasih-Nya, seperti yang dialami si buta dalam Injil hari ini. Murid-murid Yesus yang menyertai-Nya dalam perjalanan, berhasil membuat si buta mengenal Yesus dengan mengatakan, "Yesus orang Nazaret lewat." Namun mereka hampir gagal membuat si buta mengalami kehadiran dan belaskasih-Nya karena mereka justru menghalangi ketika ia berseru-seru memohon belaskasih Tuhan. Untung, Yesus segera bertindak dan menyuruh mereka untuk membawa si buta itu kepada-Nya. Semoga, melalui kesaksian hidup kita sehari-hari, yakni melalui cara kita berpikir, bersikap, berkata-kata, mengambil keputusan dan bertindak, kita tidak menghalangi orang untuk berjumpa dengan Tuhan tetapi justru semakin mampu membawa banyak orang kepada-Nya untuk berjumpa dengan-Nya dan mengalami balaskasih-Nya.
       
Doa: Tuhan, semoga kami mampu memberi kesaksian hidup yang membuat semakin banyak orang mengenal dan mengimani-Mu serta mengalami kehadiran dan belaskasih-Mu. Amin. -agawpr-

Senin, 17 November 2014 Peringatan Wajib Sta. Elizabeth dari Hungaria

Senin, 17 November 2014
Peringatan Wajib Sta. Elizabeth dari Hungaria

Mereka yang di dalam hidup ini diubah dari jahat menjadi baik, untuk masa mendatang dijanjikan ganjaran atas perubahan ini --- St. Fulgensius dari Ruspe


Antifon Pembuka (Mat 25:34.36.40)

Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku. Sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan bagi-Ku.

Doa Pagi


Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat didambakan setiap orang. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (1:1-4;2:1-5a)
         
    
"Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!"
          
Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)
      
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
        
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Keindahan dan kekayaan alam hanya akan kita nikmati kalau mata kita dapat melihat, telinga kita dapat mendengar, hidung kita dapat mencium, lidah kita dapat mencecap dan kulit kita dapat merasakan dengan baik.

Pengalaman dalam kebutaan telah membuat orang buta menderita dan karena itu ia memohon belas kasih Yesus untuk menyembuhkannya. Syukurlah, ia memohon dan berseru kepada orang yang mampu melihat dan merasakan penderitaannya. Itulah Yesus yang memiliki panca indra yang berfungsi baik dan hati yang mau dan mampu berbelas kasih kepada mereka yang menderita dan membutuhkan kebaikannya.

Pemakluman Yesus tentang dunia yang akan datang menuntut kemampuan kita untuk melihat terutama melihat dengan mata hati realitas dunia itu. Yohanes mengingatkan jemaat di Asia kecil, terutama jemaat di Efesus untuk memiliki kemampuan melihat kembali (intropeksi dan mawas diri) akan pengalaman mereka di masa lampau yang dipenuhi dengan kasih. Sayang sekali hal itu kini kurang nampak lagi. Kasih mereka telah mengendur dan mulai luntur. Begitukah mereka menghadapi masa depan dengan hal-hal baik yang pelan-pelan menghilang?  
      
Ya, Yesus yang baik, sembuhkanlah aku dari ketertutupan mata dan hati sehingga tidak mampu melihat apa yang mestinya aku buat agar aku bahagia di bumi ini dan selamat di akhirat nanti. Amin.
 
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
  
  
ELIZABETH MELIHAT KRISTUS DALAM DIRI ORANG MISKIN DAN MENCINTAINYA.

Surat Kunrad dari Marburg, bapa rohani Sta. Elisabet

Catatan: Sta. Elizabeth dari Hungaria lahir pada 7 Juli 1207 dan meninggal pada 17 November 1231. Dinyatakan sebagai santa pada 28 Mei 1235 oleh Paus Gregorius IX

Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang benuh. Seumur hidup ia selalu menolong orang miskin: sekarang ia menjadi pembantu orang menderita. Di luar istananya ia membangun rumah penampungan dan di dalamnya ia mengumpulkan orang-orang sakit, menderita dan orang-orang lumpuh. Apalagi setiap orang yang datang minta derma mendapat pemberian tak habis-habisnya dan cinta kasihnya. Ia berbuat yang sama di masa suaminya berkuasa, melimpahkan semua harta yang dimilikinya ke semua bagian dalam wilayahnya, hingga pada akhirnya ia bahkan sampai menjual permata dan pakaiannya yang mewah.

Dua hari sekali ia mengunjungi orang sakit, pagi-pagi buta dan menjelang malam, dan yang menderita penyakit paling menjijikkan dirawatnya sendiri. Ia sendiri memberi mereka makan, mengatur dan membersihkan tempat pembaringan mereka; ia mengangkat mereka dengan tangannya sendiri dan memelihara mereka menurut kebutuhannya. Suaminya almarhum memberikan persetujuan sepenuhnya kepada semua yang dilakukannya.

Aku mendengar pengakuannya sebelum meninggal. Aku bertanya, apa yang harus diperbuat dengan harta milik dan pakaian-pakaiannya? Ia menjawab, bahwa apa yang masih ada padanya itu milik orang miskin, dan ia menugaskan aku untuk membagikan semua itu kepada mereka, kecuali sehelai pakaian yang telah usang, yang dipilih bagi pemakamannya. Lalu ia menerima Tubuh Tuhan.

Kemudian, sampai Ibadat Sore, ia banyak berbicara tentang perkara-perkara kecil yang pernah didengarnya dari kotbah-kotbah. Sesudah itu penuh cinta ia mendoakan orang-orang di sekitarnya, lalu, seperti tertidur, ia meninggal.

1 Talenta


Membagikan talenta bagi karya pelayanan

Minggu, 16 November 2014
Hari Minggu Biasa XXXIII
       
  
Ams. 31:10-13,19-20,30-31; Mzm. 128:1-2,3,4-5; 1Tes. 5:1-6; Mat. 25:14-30
      
Tuhan menghendaki agar setiap talenta yang dianugerahkan-Nya pada kita, tidak hanya kita pendam tetapi kita kembangkan. Salah satu cara mengembangkan talenta itu adalah dengan membagikannya atau menggunakannya untuk melayani orang lain. Ibarat seorang penyanyi, kualitas dan kemampuanya akan semakin baik jika ia semakin mau untuk memperdengarkan suaranya dan membagikannya untuk dinikmati orang lain. Menampakkan talenta kita untuk dibagikan kepada orang lain, lebih-lebih kalau untuk pelayanan, bukanlah suatu bentuk pamer dan kesombongan sehingga kita harus mau mendengarkan kritik dan masukan dari orang lain demi perkembagan kita. Marilah kita tidak malas untuk membagikan talenta-talenta yang kita miliki bagi karya pelayanan. Dengan cara inilah, kita mensyukuri sekaligus mengembangkan talenta yang dianugerahkan Tuhan pada kita.
   
Doa: Tuhan, berkatilah kami untuk mengembangkan dan mensyukuri talenta-talenta yang Kauanugerahkan kepada kami dengan membagikannya untuk karya pelayanan bagi sesama. Amin. -agawpr-

Pojok Katekese: Yang sudah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia


KACABEDAG DAN KACABEDAGER

Tanya:

Romo Hardi Yth.,

Saya, pemuda dua puluh tujuh tahun, punya pacar sebaya. Kami berpacaran lebih dari tiga tahun dan berencana menikah. Namun, hubungan kami tidak disetujui oleh orangtua, terutama orangtua pacar saya, karena kami berbeda agama. Bagaimana kami menjelaskan hal ini kepada orangtua pacar saya yang menentang hubungan kami? Jika hubungan ini diteruskan, pacar saya tidak dianggap sebagai anak lagi oleh orangtuanya. Salahkah kami, terutama kepada orangtua pacar saya, jika tetap akan melanjutkan hubungan ini sampai ke pelaminan?  (Anton - Bogor)

Jawab:

 Anton yang terkasih, saya mengerti kesulitan yang Anda alami saat ini. Sayang sekali Anda tidak menyebutkan agama yang dianut pacar Anda: Islam, Protestan, Hindu, atau Buddha? Anda hanya mengatakan bahwa hubungan kalian tidak disetujui oleh orangtua pacar Anda karena perbedaan agama.
  
 Dalam Hukum Gereja, dibedakan dua jenis perkawinan campur. Yang pertama sering disebut dengan KACABEDAG (perkawinan campur beda agama; Katolik dengan non Kristen). Yang kedua adalah KACABEDAGER (perkawinan campur beda Gereja; Katolik dengan Kristen non Katolik).

 Untuk melaksanakan kawin campur beda agama diperlukan dispensasi dari Ordinaris Wilayah (pimpinan Gereja lokal), sedangkan yang beda Gereja hanya diperlukan izin. Dispensasi dan izin bisa diperoleh dengan mengucapkan janji akan tetap setia, dan akan membaptis serta mendidik anak-anak yang dilahirkan dalam iman Katolik. Pihak bukan Katolik tetap hidup menurut agamanya, jadi tidak harus menjadi Katolik dan mengetahui bahwa pasangannya mengucapkan janji.

 Dilihat dari segi Hukum Gereja, tidak ada masalah jika pacar Anda mau menikah secara Katolik. Namun, yang perlu Anda pertimbangkan adalah akibat-akibat yang mungkin timbul dari perkawinan campur itu sendiri. Anda memasuki perkawinan dengan membawa benih perbedaan. Perbedaan agama adalah perbedaan yang mendasar karena menyangkut keyakinan pribadi. Ini mudah menyulut ketegangan-ketegangan lain. Misalnya, mengenai pendidikan agama anak-anak Anda. Apakah secara nyata Anda bisa mendidik anak-anak dalam iman Katolik? Apakah Anda mempunyai waktu untuk itu? Jika pasangan Anda masih beragama lain, dia masih hidup menurut aturan-aturan agamanya, antara lain mengizinkan perceraian. Apakah Anda siap, seandainya dia minta cerai? Sebelum memutuskan untuk kawin campur Anda harus memikirkan semua ini.

 Tidak salah kalau Anda ingin meneruskan hubungan. Apalagi umur Anda sudah dewasa. Pada orang seusia Anda, untuk melangsungkan perkawinan izin orangtua bukanlah syarat mutlak. Memang perkawinan menjadi lebih ideal jika direstui orangtua. Tetapi, perkawinan dua orang yang sudah dewasa, tanpa restu orangtua pun bisa dilaksanakan. Asal Anda berani menghadapi resiko-resikonya. Misalnya, hubungan dengan orangtua menjadi tidak harmonis, dikucilkan atau tidak diakui sebagai anak lagi. Tetapi, kalau Anda berdua berani menanggung semua resiko dan yakin akan mampu mengatasinya, mengapa tidak jalan terus? (Sumber: buku "Ingin kawin lagi?" -. Y. Hardiwiratno, MSF)
  
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya." (Lukas 12:51-53)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy